Summun Bukmun Umyun Fahum Laa Yarji'uun


Summun bukmun umyun fahum laa yarji'uun merupakan ayat ke 18 dari surat Al-Baqarah. Lebih tepatnya adalah, "Summum bukmun 'umyun fa hum laa yarji'un". Sedikit penjelasan tentang surat Al-Baqarah, surat Al-Baqarah merupakan surat Madaniyah atau surat yang diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surat Al-Baqarah adalah surat ke dua dalam Al-Qur'an. Terdiri atas 286 ayat, tepatnya pada Juz 1 (ayat 1-141), Juz 2 (ayat 142-252), Juz 3 (253-286). Dinamakan Al-Baqarah yang artinya Sapi Betina karena di dalam surat ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah SWT kepada Bani Israil (ayat 67-74).

Summun bukmun umyun fahum laa yarji'uun artinya

Surat Al-Baqarah ayat 10 mempunyai arti, "Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)," Maksudnya adalah mereka seperti orang tuli, sebab mereka telah kehilangan fungsi pendengaran dengan tidak mengikuti kebenaran yang didengar. Mereka juga seperti orang bisu karena tidak mengucapkan kebenaran oleh sebab hati mereka tertutup, sehingga tidak bergerak melakukan itu. Dan mereka seperti orang buta, karena kehilangan fungsi penglihatan, baik melalui mata kepala (bashar) ataupun mata hati (bashirah), dengan tidak mengambil pelajaran dari hal-hal yang mereka lihat, sehingga pada akhirnya mereka tidak dapat kembali dari kesesatan itu kepada kebenaran yang telah mereka jual dan tinggalkan.

Penundaan Azab dan Rahmat Allahﷻ

Penundaan Azab dan Rahmat Allahﷻ sebelum menetapkan hari terakhir

Minggu, 22 Agustus 2021



1998

بسم اللہ رحمن الرحیم

السلام علیکم ورحمتہ اللہ وبرکاتہ

Muhammad Qasim melihat banyak mimpi dimana itu adalah hari terakhir sebelum kiamat (hari penghakiman) tetapi Allahﷻ dengan Rahmat-Nya sering kali menundanya karena Muhammad Qasim belum menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Dalam mimpi pertama kiamat, Muhammad Qasim bercerita: Aku sedang berbicara dengan Allahﷻ dan Dia berada di atas Tahta-Nya. Allahﷻ berkata padaku: "Qasim, selesaikan semua pekerjaanmu sebelum jam 6 sore setelah itu Aku akan menggelar kiamat ". Aku berkata: "Baik", dan mulai berjalan pulang.

Dalam perjalanan, aku melihat seorang gadis dan ingin menikahinya. Lalu aku mulai mengikuti gadis itu dan benar-benar lupa bahwa Allahﷻ akan mendirikan kiamat pada jam 6 sore. Gadis itu berjalan sangat cepat sekali sehingga aku tidak bisa mengikutinya karena rintangan dan kerumunan besar juga memperlambat jalanku. Kemudian aku kehilangan gadis itu, namun aku terus mencarinya. Ketika aku yakin bahwa aku telah kehilangan dia, aku melihat jam tanganku dan jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Aku sangat terkejut dan ketakutan. Aku duduk sambil memegangi kepalaku memikirkan apa yang telah terjadi padaku. Allahﷻ hanya memberiku satu kesempatan dan aku telah menyia-nyiakannya. Tapi kemudian timbul pertanyaan dalam hatiku; bagaimana aku masih bisa hidup sampai jam 8 malam.

Aku berjalan kembali ke tempat dimana aku berbicara kepada Allahﷻ dengan penuh ketakutan. Aku bertanya kepada Allahﷻ dengan nada ketakutan: "Ya Allahﷻ, mengapa Engkau belum menggelar kiamat?" Allahﷻ menjawab dengan sangat lembut dengan mengatakan: "Qasim, kamu tidak pernah memberitahuKu tentang penyelesaian pekerjaanmu makanya Aku belum menggelar kiamat". Setelah mendengar Rahmat Allahﷻ ini, aku merasa lebih tenang. Aku berkata kepada Allahﷻ bagaimana aku bertemu seorang gadis dan aku telah menyia-nyiakan semua waktuku untuk mengejarnya yang pada akhirnya aku bahkan tidak bisa mendapatkannya. Allahﷻ berkata: "Tidak masalah Qasim, Aku telah memperpanjang waktu kiamat. Kamu pasti sangat lelah, pulang dan istirahatlah. Kemudian selesaikanlah bekerjaanmu pada hari apapun yang kamu pilih dan ketika kamu selesai bekerja maka beritahu Aku agar Aku bisa menggelar kiamat ".

Aku sangat senang dan berkata kepada Allahﷻ dalam hatiku bahwa: "Allahﷻ sangat baik padaku hari ini dan mulai sekarang, aku hanya akan mengandalkan Allahﷻ saja". Aku pulang dan langsung tidur sesampainya di rumah. Besok paginya aku bangun pukul 7 pagi lalu mandi dan memakai pakaian baru dan mulai melakukan pekerjaanku. Salah satu pekerjaanku adalah menghilangkan kegelapan dari dunia. Aku menyelesaikan semua pekerjaanku pada pukul 10 atau 11 pagi lalu berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan memberitahu Allah tentang penyelesaianku pada pukul 5 sore. Untuk saat ini semuanya tenang dan damai. Aku dan semua orang menikmati diri kami sendiri dan makan dari Rahmat Allahﷻ.

Saat pukul 5 sore tiba, aku pergi ke tempat di mana aku berbicara kepada Allahﷻ dan berkata: "Dengan bantuan-Mu, aku telah menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaku". Kemudian Allah berkata: "Baik Qasim, sekarang Aku akan menegakkan kiamat". Kemudian aku bertanya kepada Allahﷻ: "Apakah Engkau tidak menggelar kiamat kemarin karena aku? Dan apakah itu berarti Engkau telah menambah masa hidup semua orang?" Allahﷻ mengatakan kepadaku: "Aku tidak hanya saya menambah umur mereka tetapi juga menambah rezeki bagi mereka.”

Dan mimpi itu berakhir disana.

Hal yang sama terjadi padaku dalam kehidupan nyata. Pada bulan Oktober 2013, aku merasa telah menyia-nyiakan hidupku dan aku menyadari bahwa waktuku tidak akan pernah kembali. Kemudian Allahﷻ memberitahuku dalam mimpi pada Desember 2013 bahwa: "Qasim, Aku punya beberapa rencana yang sangat khusus untukmu sekarang dan kamu istirahatlah dulu dan setelah itu Aku akan memberitahumu tentang apa yang harus kamu lakukan selanjutnya".

Kemudian dalam mimpi di bulan April 2014, Allah berkata untuk pertama kalinya: "Qasim, ceritakan mimpimu ke seluruh dunia; Aku ingin semua orang tahu siapa dirimu".

والسلام علیکم ورحمۃ اللہ وبرکاتہ

Menunggu Rahmat Allah, klik



Pintu Langit Tak Pernah di Buka Kecuali Karena Turunnya Surat Al-Fatihah




Matahari Tidak Sejauh Yang Diprediksi para Akhli




Perubahan Mengejutkan di Tata Surya dan Dampaknya Pada Bumi

Sabtu, 28 Agustus 2021





[2004/2005]

بسم اللہ الرحمٰن الرحیم

السلام علیکم ورحمتہ اللہ وبرکاتہ

Muhammad Qasim bermimpi: Aku tidak yakin apakah aku membacanya di sebuah buku atau mendengar dari seseorang bahwa seorang pria hebat yang meninggal 1400 tahun yang lalu telah memprediksikan sebuah bintang besar akan masuk ke dalam tata surya. Dan ia akan melewati bumi seolah-olah akan bertabrakan dengan matahari tetapi ia akan berubah arah. Ketika melewati bumi, bumi akan menjadi gelap akibat benturannya. Tapi Allahﷻ akan mengembalikan bumi kembali pada porosnya.

Kemudian NASA mengeluarkan pernyataan bahwa akan datang bintang besar yang akan bertabrakan dengan matahari dan tata surya akan hancur. Tapi aku berkata: "Tidak, bintang besar itu tidak akan bertabrakan dan bumi hanya akan terkena dampaknya saja." Kemudian bintang itu berubah arah dan keluar dari tata surya namun saat itu juga bumi menjadi gelap. Tetapi orang-orang tidak mempedulikan bahwa dunia ini akan dihancurkan dan para ilmuwan juga mengatakan bahwa biarkan bumi hidup selama itu. Tetapi aku berkata: "Tidak, bumi akan tetap pada porosnya dan itu akan diperbaiki." Lalu aku tidur dan bermimpi bahwa Allahﷻ berkata kepadaku: "Qasim, kamu akan mengembalikan bumi pada porosnya dan Aku akan membantumu." Aku terbangun dan sangat terkejut sambil berkata: "Bagaimana aku bisa memperbaikinya sementara ilmuwan saja tidak mampu melakukannya sementara mereka memiliki semua alat!" Kemudian aku keluar dan melihat bahwa bumi lebih dekat dengan matahari. Lalu aku mencari bulan tetapi aku tidak menemukannya.

Kemudian, aku pergi keluar angkasa dengan menggunakan sebuah mesin. Sesampainya di sana aku melihat bahwa bulan berada di antara matahari dan bumi dan inilah yang menyebabkan bumi menjadi gelap. Kemudian aku juga melihat bahwa jika bulan tidak berada di antara manusia (bumi) maka manusia dan bumi akan terbakar. Lalu aku berkata bahwa bagaimana aku bisa menggerakkan bulan dan bumi. Lalu aku kembali ke bumi dan ada beberapa orang berkata: "Lihat, Qasim melakukan sesuatu." Lalu aku menjawab bahwa dengan kehendak Allahﷻ bulan dan bumi akan kembali pada porosnya." Kemudian orang-orang melihat semua itu terjadi di depan mata mereka. Semua orang dapat melihatnya dan semua orang menjadi bahagia. Mimpi berakhir di sini.

والسلام علیکم ورحمۃ اللہ وبرکاتہ


Bagaimana bisa Bumi berputar, goncang dikit kita Panik, klik

Rasullullah bertanya kepada Malaikat Jibril ; "Wahai Jibril Terangkan Kepadaku Tentang Neraka yang Sesungguhnya"

 



MENCITAI KETURUAN NABI

 




Dalam sebuah hadist marfu’ yang diriwayatkan oleh Imam Thobroni, Rasulullah Saw bersabda :


من إصطنع لأحد من ولد عبد المطلب يدا فلم يكافئه بها في الدنيا فعلي مكافئته غدا يوم القيامة إذا لقيني


“Barangsiapa yang memberi bantuan (kebaikan) kepada keturunan Abdul Muthollib akan tetapi dia (keturunan Abdul Muthollib) tidak bisa membalasnya di dunia, maka saya yang akan membalasnya di hari kiamat ketika orang itu bertemu denganku”


أربعة أنا لهم شفيع يوم القيامة: المكرم لذريتي، والقاضي لهم حوائجهم، والساعي لهم في أمورهم عند اضطرارهم إليه، والمحب لهم بقلبه ولسانه


“Aku akan memberi syafaat khusus di hari kiamat kepada empat golongan, yaitu orang yang memuliakan keturunanku, memenuhi hajat-hajat mereka, membantu urusan-urusan mereka saat mereka butuh dan orang yang mencintai mereka dengan hati dan lisannya” (HR. Al-Dailami)


من أراد التوسل وأن يكون له عندي يد أشفع له يوم القيامة فليصل أهل بيتي ويدخل السرور عليهم


“Barangsiapa yang ingin bertawassul dan ingin syafaatku kelak di hari kiamat maka ia harus mempererat hubungan dengan ahli baitku dan memberikan kebahagiaan kepada mereka” (HR. Al-Dailami)


من أحب أن ينسأ أجله وأن يمتع بما خوله فليخلفني في أهلي خلافة حسنة فمن لم يخلفني فيهم بتر عمره و ورد علي يوم القيامة مسودا وجهه


“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diberi kesenangan dari apa yang diperolehnya maka hendaklah ia menggantikanku pada keluargaku dengan pergantian yang baik. Dan barangsiapa yang tidak menggantikanku pada keturunanku maka tidak akan panjang umurnya dan ia akan datang kepadaku di hari kiamat dengan wajah yang hitam” 

(Desebutkan oleh Al-Manawi dalam Faidhul Qodiir)

Mari kita Pahami Keadaan Zaman, Klik

Mujakaroh 18 Agustus 2021






Yunus 10:64

لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَٰتِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ 

(Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia) makna ayat ini ditafsirkan oleh hadis sahih yang diketengahkan oleh Imam Hakim, bahwa berita gembira ini berupa mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang wali Allah, atau mimpi yang baik itu diperlihatkan kepadanya (dan dalam kehidupan di akhirat) mereka mendapatkan surga dan pahala. (Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat Allah) janji-janji Allah tidak akan diingkari. (Yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (adalah kemenangan yang besar).

 https://gtaf.org/apps/quran

Pengajian Rutin Minggu2



 Yunus 10:24


إِنَّمَا مَثَلُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلْأَنْعَٰمُ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَخَذَتِ ٱلْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَآ أَنَّهُمْ قَٰدِرُونَ عَلَيْهَآ أَتَىٰهَآ أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَٰهَا حَصِيدًا كَأَن لَّمْ تَغْنَ بِٱلْأَمْسِۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ 


(Sesungguhnya perumpamaan) gambaran (kehidupan duniawi itu adalah seperti air) hujan (yang Kami turunkan dari langit lalu tumbuhlah berkat air itu dengan suburnya) oleh sebab air itu (tanaman-tanaman bumi) sehingga sebagian di antaranya tampak bersatu dengan sebagian yang lain karena rimbunnya (di antaranya ada yang dimakan manusia) berupa biji jawawut, biji gandum dan lain sebagainya (dan binatang ternak) yaitu berupa rerumputan dan dedaunan. (Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya) menampakkan keindahannya berkat tumbuh-tumbuhannya (dan memakai pula perhiasannya) karena bunga-bungaannya. Asal kata wazzayyanat adalah tazayyanat, kemudian huruf ta diganti dengan huruf za, yang selanjutnya huruf za yang pengganti ini diidghamkan atau dimasukkan ke dalam huruf za asal, sehingga jadilah izzayyanat (dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya) mereka merasa pasti akan dapat memetik hasilnya (tiba-tiba datanglah kepadanya perkara Kami) kepastian atau azab Kami (di waktu malam hari atau siang, lalu Kami jadikan ia) yakni tanam-tanamannya (laksana tanam-tanaman yang sudah disabit) sudah dipanen dengan memakai sabit (seakan-akan) lafal ka-an adalah mukhaffafah dari lafal ka-anna, artinya seakan-akan ia (belum pernah tumbuh) belum pernah berujud (kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan) Kami terangkan (tanda-tanda kekuasaan Kami kepada orang-orang yang berpikir).

Sesungguhnya kita adalah orang orang yang lagi menunggu, klik


PENGAJIAN RUTIN SUBUH MTIQS SUKAMENAK MARGAHAYU



Pengajian Sabtu 14/08/2021, 5 Muharam 1443 H.

Al-Qur'an, Surat Yunus Surat je 10


Yunus 10:11

وَلَوْ يُعَجِّلُ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ ٱلشَّرَّ ٱسْتِعْجَالَهُم بِٱلْخَيْرِ لَقُضِىَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْۖ فَنَذَرُ ٱلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَآءَنَا فِى طُغْيَٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ 

(Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan) artinya sama seperti mereka meminta mendapatkan dengan segera (kebaikan, pastilah diakhiri) boleh dibaca laqudhiya atau laqadha (umur mereka) lafal ajaluhum dapat dibaca rafa` yakni menjadi ajaluhum dan dapat pula dibaca nashab hingga menjadi ajalahum; seumpamanya Allah membinasakan mereka dengan segera akan tetapi ternyata Allah menangguhkan (Maka Kami biarkan) Kami tinggalkan (orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami bergelimang di dalam kesesatan mereka) mereka hidup diselimuti oleh keraguan yang membingungkan.

Yunus 10:12

وَإِذَا مَسَّ ٱلْإِنسَٰنَ ٱلضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۢبِهِۦٓ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَآئِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُۥ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَآ إِلَىٰ ضُرٍّ مَّسَّهُۥۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ 

(Dan apabila manusia ditimpa) yang dimaksud adalah orang kafir (bahaya) berupa penyakit dan kefakiran (dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring) membaringkan diri (atau duduk, atau berdiri) artinya dalam semua keadaan (tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya dia kembali) kepada kekafirannya (seolah-olah) lafal ka-an berasal dari ka-anna yang ditakhfifkan sedangkan isimnya tidak disebutkan. Lengkapnya ka-annahu, artinya seolah-olah dia (tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah) sifat orang kafir, yaitu berdoa di kala tertimpa bahaya dan berpaling di kala hidup sejahtera (orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik) yang dimaksud adalah orang-orang musyrik (apa yang selalu mereka kerjakan).


Yunus 10:13

وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا ٱلْقُرُونَ مِن قَبْلِكُمْ لَمَّا ظَلَمُوا۟ۙ وَجَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَمَا كَانُوا۟ لِيُؤْمِنُوا۟ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْقَوْمَ ٱلْمُجْرِمِينَ 

(Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat) generasi-generasi (yang sebelum kalian) hai penduduk Mekah (ketika mereka berbuat kelaliman) yaitu dengan melakukan kemusyrikan (padahal) sungguh (telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata) bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran risalah mereka (tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman) kalimat ayat ini di'athafkan pada lafal lammaa zhalamuu. (Demikianlah) seperti yang telah Kami binasakan mereka (Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa) yaitu orang-orang kafir.

Yunus 10:14

ثُمَّ جَعَلْنَٰكُمْ خَلَٰٓئِفَ فِى ٱلْأَرْضِ مِنۢ بَعْدِهِمْ لِنَنظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ 

(Kemudian Kami jadikan kalian) hai penduduk Mekah (pengganti-pengganti) lafal khalaaif adalah bentuk jamak dari lafal khaliifah (di muka bumi sesudah mereka supaya Kami memperhatikan bagaimana kalian berbuat) di muka bumi; apakah kalian mau mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu itu sehingga kalian mau percaya kepada rasul-rasul Kami.

Yunus 10:15

وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُنَا بَيِّنَٰتٍۙ قَالَ ٱلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَآءَنَا ٱئْتِ بِقُرْءَانٍ غَيْرِ هَٰذَآ أَوْ بَدِّلْهُۚ قُلْ مَا يَكُونُ لِىٓ أَنْ أُبَدِّلَهُۥ مِن تِلْقَآئِ نَفْسِىٓۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّۖ إِنِّىٓ أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّى عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ 

(Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami) yakni Alquran (yang nyata) yang jelas; lafal bayyinaatin kedudukannya menjadi hal atau kata keterangan keadaan (orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata) mereka adalah orang-orang yang tidak takut akan adanya hari pembalasan ("Datangkanlah Alquran yang lain dari ini) yang isinya tidak mengandung celaan kepada tuhan-tuhan kami (atau gantilah dia.") dengan buatanmu sendiri (Katakanlah,) kepada mereka ("Tidaklah pantas) tidak layak (bagiku menggantinya dari pihak) berdasarkan kemauan (diriku sendiri. Aku tidak) tiada lain (hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Rabbku) oleh sebab menggantikan Alquran (kepada siksa hari yang besar.") yaitu hari kiamat.


Yunus 10:16

قُل لَّوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا تَلَوْتُهُۥ عَلَيْكُمْ وَلَآ أَدْرَىٰكُم بِهِۦۖ فَقَدْ لَبِثْتُ فِيكُمْ عُمُرًا مِّن قَبْلِهِۦٓۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ 

(Katakanlah, "Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepada kalian dan aku tidak pula memberitahukan kepada kalian) mengajarkan kepada kalian (mengenainya) huruf laa di sini bermakna nafi atau meniadakan, kemudian diathafkan kepada nafi yang sebelumnya. Menurut qiraat yang lain dianggap sebagai lam yang menjadi jawab daripada huruf lau, dengan demikian berarti niscaya aku akan mengajarkannya kepada kalian dengan bahasa yang bukan bahasaku (Sesungguhnya aku telah tinggal) diam (bersama dengan kalian beberapa lama) yaitu empat puluh tahun (sebelumnya.") selama itu aku belum pernah menceritakan sesuatu kepada kalian (Maka apakah kalian tidak memikirkannya?) bahwasanya Alquran itu bukanlah buatanku sendiri.


Yunus 10:17

فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلْمُجْرِمُونَ 

(Maka siapakah) artinya, tiada seorang pun (yang lebih lalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah) yaitu dengan melakukan kemusyrikan terhadap Allah (atau mendustakan ayat-ayat-Nya?) yakni Alquran. (Sesungguhnya) pada kenyataannya (tiadalah beruntung) tiadalah berbahagia (orang-orang yang berbuat dosa) yaitu orang-orang musyrik.

Yunus 10:18

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِۚ قُلْ أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ 

(Dan mereka menyembah selain daripada Allah) (apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan) jika mereka tidak menyembahnya (dan tidak pula kemanfaatan) jika mereka menyembahnya, yang dimaksud adalah berhala-berhala yang mereka sembah itu (dan mereka berkata,) tentang berhala-berhala itu ("Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah." Katakanlah) kepada mereka ("Apakah kalian mengabarkan kepada Allah) menceritakan kepada-Nya (apa yang tidak diketahui-Nya di langit dan tidak pula di bumi?") Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna ingkar, karena seandainya Dia mempunyai sekutu niscaya Dia akan mengetahui sekutunya itu karena sesungguhnya tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya. (Maha Suci Allah) dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya (dan Maha Tinggi daripada apa yang mereka persekutukan itu) bersama Allah.

Yunus 10:19

وَمَا كَانَ ٱلنَّاسُ إِلَّآ أُمَّةً وَٰحِدَةً فَٱخْتَلَفُوا۟ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ 

(Manusia dahulunya hanyalah satu umat) satu agama yaitu agama Islam, sejak dari zaman Nabi Adam sampai dengan zaman Nabi Nuh. Menurut pendapat yang lain dikatakan mulai dari zaman Nabi Ibrahim sampai dengan zamannya Amr bin Luhay (kemudian mereka berselisih) disebabkan sebagian daripada mereka tetap iman sedangkan sebagian yang lainnya kafir. (Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulu) dengan menangguhkan pembalasan hingga hari kiamat (pastilah diberi keputusan di antara mereka) yaitu di antara manusia di dunia (tentang apa yang mereka perselisihkan itu) dalam masalah agama, yaitu dengan mengazab orang-orang kafir.

Yunus 10:20

وَيَقُولُونَ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَةٌ مِّن رَّبِّهِۦۖ فَقُلْ إِنَّمَا ٱلْغَيْبُ لِلَّهِ فَٱنتَظِرُوٓا۟ إِنِّى مَعَكُم مِّنَ ٱلْمُنتَظِرِينَ 

(Dan mereka berkata,) yakni penduduk Mekah ("Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) dimaksud kepada Nabi Muhammad saw. (suatu keterangan dari Rabbnya?") sebagaimana yang telah diberikan kepada para nabi lainnya, seperti mukjizat unta, mukjizat tongkat dan mukjizat tangan (Maka katakanlah,) kepada mereka ("Sesungguhnya yang gaib itu) hal-hal yang gaib dari mata hamba-hamba Allah (kepunyaan Allah) antara lain ialah mukjizat-mukjizat, maka mukjizat-mukjizat itu tidak ada yang dapat mendatangkannya melainkan hanya seizin Allah. Sesungguhnya tugasku hanyalah menyampaikan (sebab itu tunggu sajalah oleh kalian) datangnya azab jika kalian tidak mau beriman (sesungguhnya aku bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.")

Sesungguhnya kita termasuk orang orang yang menunggu, KLIK



MUJAKAROH MTIQS

 Sabtu, 7 Agustus 2021



Pentingnya Ilmu yang harus Kita pelajari.

Setelah pengajian rutin dengan membacakan surat At-Taubat ayat 89, dengan tema bagi orang orang munafik.

Dan di lanjutkan dengan mujakaroh yang saya coba di tampilkan di dalam Blog Majlis Taklim Ilmu Qolbun Salim deng Link http://mtiqs.blogspot.com mudah mudahan bisa dijadikan sarana informasi dan sarana penggalian Ilmu bagi pengurus dan anggota MTIQS.

Selamat mendengarkan dan menyaksikan tayangan di bawah ini

Semoga bermanfaat.




NASIHAT IMAM SYAFI’I UNTUK PENUNTUT ILMU…

 ABU RIYADL NURCHOLIS, BBG KAJIAN

اصبر على مرِّ الجفا من معلم
ٍفإنَّ رسوبَ العلمِ في نفراتهِ
ومنْ لم يذق مرَّ التعلمِ ساعة
تجرع ذلَّ الجهل طولَ حياته
ومن فاتهُ التَّعليمُ وقتَ شبابه ِفكبِّر عليه أربعاً لوفاته
وَذَاتُ الْفَتَى ـ واللَّهِ ـ بالْعِلْمِ وَالتُّقَى
إذا لم يكونا لا اعتبار لذاتهِ

Sabarlah engkau dalam pahitnya menghadapi guru yang kaku…
Karena kegagalan dalam menuntut ilmu disebabkan lari darinya…
Barangsiapa yang tidak pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat saja…
Maka dia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya…
Siapapun yang tidak belajar diwaktu mudanya…
Maka bertakbirlah empat kali sebagai tanda wafatnya…
Keberadaan seorang pemuda -demi Allah-dilihat dari ilmu dan ketakwaannya Kalau tidak ada keduanya maka tiada arti wujudnya…

Dinukil dari kitab :
Diiwaan Al Imam Asy Syafi’i hal 41

Abu Riyadl Nurcholis Madjid, حفظه الله تعالى


Melihat, mendengar, memahami dan mengamalkannya adalah Kunci Utama Pencari Ilmi, Klik disini

SELAMAT TAHUN BARU 1 MUHARAM 1443 H


Asalamu Alaikum Wr, Wb.

Selamat Tahun Baru 1443 H, Semoga kita di berikan Kekuatan, keikhlasan dan kesabaran dalam menyongsong Tahun tahun Kedepan.

Bahwa kita sadari selama ini yang kita rayakan adalah tahun tahun masehi yang selalu kita ingat di dalam pikiran kita, dan terlupakan bahwa islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad Sallahi Allaihi Wasalam pada 1443 Tahun lalu adalah tahun ISLAM  yang perlu kita lestarikan sampai Akhir Zaman.

Semoga Tahun ini kita dibukakan kesadaran kita sambil menyongsong Dunia Islam yang penuh dengan kedamaian sesuai Janji Allah tentang Wahada Baladil Amin.

Selamat Tahun Baru 1443 H


Kenapa Kerajaan Saudi Arabia Membatasi Jemaah Haji

Kenapa Kerajaan  Arab Saudi membatasi Jemaah Haji, lebihnya mari kita simak tayangan di bawah ini.


Menunggu datangnya Imam Mahdi, KLIK






Era Para Pimpinan Memaksakan Kehendak



Mari Kita Ikuti Perjalanan Menuju Peradaban di Akhir Zaman, KLIK


Rasûlullâh SAW Takkan Mengakui Umatnya yang Mendukung Penguasa Dzalim


Kita heran mengapa hadits ini jarang dibahas, atau hampir-hampir tak terdengar. Ataukah mungkin kita yang lalai?


Rasûlullâh ﷺ bersabda ;


«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ»


Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin pendusta? Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tidak akan menemuiku di telaga”._ (HR. Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).


Wahai umat muslim, tahukah kamu apa itu telaga Nabi ﷺ ?

Setiap Nabi memiliki telaga, dan mereka berbangga dengan banyak pengikutnya yang akan singgah padanya.


Telaga Rasûl kita Muhammad ﷺ adalah yang paling ramai.

Padanya ada gelas yang jumlahnya seperti bintang di langit.

Siapa yang meminum darinya tak akan haus selamanya.

Telaga ini terletak di padang Mahsyar sebelum para hamba melewati shirath.

Airnya mengalir dari sungai/telaga Kautsar yang ada di Surga Jannah.


Namun sayang, ada umat Nabi ﷺ yang akan diharamkan dan diusir dari telaganya.

Tahukah kamu siapa mereka ?

Akan ada pemimpin-pemimpin pandai berdusta dan menzalimi rakyatnya.

Siapa yang;

Berkawan dengan mereka,

Selalu membenarkan keputusan pemerintah meski dengan modal dusta,

Menyokong mereka menzalimi rakyat.


Rasûlullâh ﷺ mengancam mereka;

Mereka tidak diakui sebagai pengikut Rasûl ﷺ. Meskipun mereka merasa diri sebagai pengikut Sunnah / Salaf.

Rasûl ﷺ tidak sudi dianggap oleh mereka. Wa Lastu Minhu

Mereka diusir dari telaga Nabi ﷺ.


Wahai Ulama…

Wahai Ustadz…

Wahai Muslim…

Ittaqullâh…

Kamu merasa di atas Sunah Rasûl ﷺ, padahal beliau tidak mengakuimu. Karena kamu selalu membela penguasa zalim.

Sudah dikonfirmasi oleh seorang peneliti hadits : Syekh Ahmad Syakir, yang 

menghukumi hadits tersebut shahih.

Jadi mengapa hadits ini jarang dibahas, atau hampir-hampir tak terdengar. Mungkinkan umat yang lalai ?

Bukan, tetapi ini karena banyaknya ulama & umat yang mendukung penguasa yang dholim.


Jangan Ikuti Ulama yang mengikuti hawa nafsunya <<<KLIK


Mohon saksikan yâ Allah, bahwa hari ini telah aku sampaikan hal ini sebagai bentuk _amar ma'ruf nahi mungkar.


CATATAN MIMPI MIMPI MUHAMMAD QASIM BIN ABDUL KARIN

 

 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ

 السَّ لامُ عَلیْكُمْ

 

الْحَمْدُ لِلھِ رَبِّ  الْعالَمینَ, hanya atas ridha Allah semata, sehingga  buku ini tersaji untuk kita 

semuanya. Uraian mengenai Allah & Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Dalam MimpiMimpiku oleh Muhammad Qasim, pada hakikatnya sudah banyak beredar sebelumnya, baik dalam blog-blog di internet, channel-channel youtube, grup-grup messenger, grup-grup whatsapp, facebook hingga twitter, sudah tersedia. Sehingga amat mudah untuk dicari keberadaannya. Begitu pula rangkuman mimpi-mimpi Qasim sudah disusun sebelumnya oleh beberapa orang hamba Allah. 

Jadi buku ini hanya merupakan pembaruan dari buku-buku yang telah terbit sebelumnya. 

 

Apa yang baru dalam buku ini hanyalah berupa perbaikan ejaan-ejaan, perbaikan istilahistilah, perbaikan tata bahasa yang disesuaikan ke dalam dialektika Indonesia, penambahan gambar ilustrasi dan beberapa foto tokoh, editing kalimat yang rancu (penghilangan ambigu). Serta dihias agar menarik, supaya mood para pembaca tidak cepat lelah sewaktu menyimak. Adapun beberapa kalimat “terpaksa,” untuk dibiarkan apa adanya karena sulit untuk diterka bagaimana maksud sebenarnya, anda akan menemukannya setelah membaca isi buku ini. 

 

Andai para pembaca tidak mengenal siapa itu Muhammad Qasim sebelumnya, dan apa bahasa kesehariannya, perlu dipahami bahwa bahasa asli Qasim adalah bahasa urdu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Setelah ada terjemahan Inggris, diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Melayu. Dari bahasa Melayu, dikonfersi lagi menjadi bahasa Indonesia. Setelah itu kemudian diperbaiki lagi struktur kalimat-kalimatnya, agar semakin mudah dipahami masyarakat Indonesia pada umumnya. 

 

Terus terang, isi dalam buku ini dibandingkan dengan versi sebelumnya, ada beberapa perbedaan. Hal ini dimaksudkan agar kita cukup fokus saja kepada apa yang Muhammad Qasim sampaikan. Agar tidak rancu, antara mana yang dari Qasim dengan mana yang merupakan pendapat dari orang lain. Mengenai tambahan dari pihak lain in syaa-a Allah akan disertakan ke dalam buku selanjutnya, oleh sebab perlu direvisi ulang. Pun dalam buku ini masih ada sedikit hal yang merupakan tambahan dari pihak lain yang memang terpaksa dibiarkan agar tetap ada, sebab terkadang ada kalimat-kalimat yang sukar dibedakan mana yang merupakan tambahan.  

Allah & Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dalam Mimpi-Mimpiku | 

Buku ini jauh dari kata sempurna bahkan belum lengkap. Sebab masih banyak mimpi-mimpi Qasim yang belum terangkum. Kurang dari itu, total keseluruhan mimpi Qasim ada lebih dari 800 mimpi. Jadi amat sukar untuk dibukukan. Tapi in syaa-a Allah, beberapa mimpi yang tersusun dalam buku ini dapat menjadi bekal yang in syaa-a Allah memadai. 

 

Metode pe-warna-an dalam buku ini dimaksudkan agar kita lebih terfokus serta mengingat isi yang disampaikan, selain berfungsi juga sebagai make up. Adapun foto wajah Qasim mau tak mau disertakan agar orang yang belum mengenal menjadi paham, bukan bermaksud menodai privasi Qasim. Pun bila muncul anggapan mengganggu privasi seseorang (bukan su’udzon melainkan  sekedar memaparkan alasan dasar), foto bahkan rekaman video Muhammad Qasim terlebih dulu ada sebelum lahirnya buku ini. Amat banyak, mulai dari koran, sosial media, bahkan ada beberapa wawancara di televisi Pakistan telah memuat beritanya. 

 

Penting disimak & dipahami sebelum melangkah ke dalam isi, bahwa setiap hal yang terlontar dari mulut, disebut dengan “perkataan” atau “bicara” atau “ucapan,” atau bahkan “suara.” Secara keumumannya seperti itu. Kemudian, bila dalam kehidupan masyarakat ada strata atau tingkatan sosial, maka pada ilmu bahasa juga terdapat strata bahasa atau penggolongan daripada suatu perkataan, tentang darimana pernyataan tadi berasal. Jadi tak perlu risau atau ragu, dengan suatu kesalah-pahaman yang berbunyi semisal; “Lho, kalau Allah berfirman, berarti bukankah hal itu mengindikasikan kalau itu adalah wahyu? Bukankah wahyu itu khusus diberikan untuk para Rasulullah?” Maka jawabannya: Benar, tapi anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Sebab perlu kita kaji terlebih dahulu “kontekstualnya” bukan sebatas “tekstualnya.” Kita perlu melihat kondisi, kepada siapa Allah berfirman beserta fungsi dari firman tersebut. Ulasannya sebagaimana berikut: 

1. Ketika Allah berkata, kata ganti verbalnya menjadi Allah berfirman. 

2. Ketika Nabi Muhammad berkata, kata ganti verbalnya menjadi Nabi Muhammad bersabda. 

3. Untuk subjek pembicara selain Allah atau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, maka tidak perlu menggunakan kata ganti verbal. Contoh: Seseorang berkata. Maka penulisan dan pengucapannya tetap seseorang berkata. 

4. Untuk peng-istilahan kata ganti verbal dari hewan, maka tidak disebut hewan ini berbicara melainkan hewan ini bersuara. 

  

 

Allah & Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dalam Mimpi-Mimpiku | 

Contohnya sebagaimana di bawah ini: 

a. Contoh pertama: 

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: 

"Surga dan neraka berbantah-bantahan.” Neraka berkata: “Orang-orang congkak dan sombong memasukiku.” Surga berkata: “Sedangkan aku, tidak ada yang memasukiku selain orang-orang lemah, yang hina dalam pandangan manusia.” Lalu Allah berfirman kepada surga: “Kau adalah rahmatKu, denganmu Aku merahmati siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu.” Kemudian Allah berfirman kepada neraka: “Kau adalah siksaKu, denganmu Aku menyiksa siapa pun yang Aku kehendaki. Dan masing-masing dari keduanya ada isinya.” Sedangkan neraka tidak terisi penuh hingga Allah meletakkan kakiNya kemudian neraka berkata: “Cukup, cukup.” Saat itulah neraka penuh dan sebagiannya menindih sebagian yang lain. Allah tidak menzhalimi seorang pun dari makhlukNya. Sedangkan surga, 

Allah menciptakan penghuninya." 

Hadist Riwayat Bukhari 4472. Derajat Hadist: Shahih 

 

Kita melihat pada hadist di atas, bahwa ada kalimat “Allah berfirman kepada surga” dan ada kalimat “Allah berfirman kepada neraka.” Maka jangan disalah artikan bahwa neraka dan surga menjadi nabi hanya karena Allah telah berfirman kepada mereka berdua. 

 

b. Contoh selanjutnya: 

Telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah memberitakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik dari Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: 

"Yang terakhir kali masuk surga adalah seseorang yang sesekali berjalan, sesekali merangkak dan sesekali api menghanguskannya. 

 

Ketika telah melewati shirath, ia menoleh kepadanya seraya berkata; “Maha Suci Yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang belum pernah diberikan kepada seorang pun dari awal sampai akhir.” Lalu sebuah pohon diangkat untuknya, ia pun berkata; “Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya.” 

 

 

Maka Allah berfirman kepadanya: “Wahai anak Adam, semoga selalu kepadaKu, jika Aku memberikannya kepadamu, maka kamu akan meminta yang lain kepadaKu.” 

 

Ia pun berkata; “Tidak wahai Rabbku.” Dan ia membuat perjanjian kepadaNya untuk tidak meminta yang lainnya kepadaNya." 

 

Beliau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melanjutkan: "Sedangkan Rabbnya adalah Maha Perkasa lagi Maha Tinggi, Dia memaafkannya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya. Maka pohon itu didekatkan kepadanya hingga ia dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya, kemudian diangkat pohon yang lebih indah dari yang pertama untuknya. 

Ia pun berkata; “Wahai Rabbku, (dekatkanlah) pohon ini hingga aku dapat meminum airnya dan bernaung di bawah naungannya, aku tidak akan meminta selainnya kepadaMu.” 

 

Maka Dia (Allah) berfirman: “Wahai anak Adam, bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaKu bahwa kamu tidak akan meminta yang lainnya kepadaKu?” Dia (Allah) berfirman lagi: “Siapa tahu jika Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan meminta yang lainnya kepadaKu.” 

 

Lalu ia membuat perjanjian kepadaNya untuk tidak meminta yang lainnya kepadaNya, sedangkan Allah Azza wa Jalla memaafkannya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya. Maka pohon itu pun didekatkan kepadanya hingga ia dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya, kemudian diangkat sebuah pohon di dekat pintu surga yang lebih indah dari semua pohon itu untuknya. 

Ia pun berkata; “Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya, aku tidak akan meminta yang lainnya kepadaMu.” 

 

Maka Dia (Allah) berfirman: “Wahai anak Adam, bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaku untuk tidak meminta yang lainnya kepadaKu?” 

 

Ia pun menjawab; “Benar wahai Rabbku, pohon ini saja, aku tidak akan meminta yang lainnya kepadaMu.” 

 

Dia (Allah) berfirman: “Siapa tahu jika Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan meminta yang lainnya kepadaKu?” 

 

Lalu ia membuat perjanjian kepadaNya untuk tidak meminta yang lainnya kepadaNya sedangkan Rabbnya memaafkannya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya. Maka pohon itu didekatkan kepadanya, ketika Dia (Allah) mendekatkannya kepada pohon itu, ia (orang tadi) mendengar suara penghuni surga, ia pun berkata; “Wahai Rabbku, masukkan aku ke dalamnya.” 

 

Maka Dia (Allah) berfirman: “Wahai anak Adam, apalagi yang harus aku singkirkan darimu? 

Apakah kamu merasa puas jika Aku memberimu dunia dan yang sepertinya sekaligus?” 

 

Ia bertanya; “Wahai Rabbku, apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Penguasa Alam semesta?" Maka Ibnu Mas'ud tertawa seraya berkata; “Tidakkah kalian bertanya kepadaku sebab apa aku tertawa? Mereka bertanya; “Sebab apa kamu tertawa?” Ia menjawab; Beginilah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tertawa lalu bersabda: "Tidakkah kalian bertanya kepadaku sebab apa aku tertawa?" Mereka bertanya; “Sebab apa engkau tertawa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: "Karena Rabbku tertawa ketika orang itu bertanya, “Apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Penguasa alam semesta?” Maka Dia (Allah) berfirman: “Sesungguhnya Aku tidak mengejekmu tetapi Aku 

Maha Kuasa apa yang Aku kehendaki." 

Hadist Riwayat Ahmad 3704. Derajat hadist: Shahih 

 

Maka, dengan melihat Hadist Riwayat Ahmad 3704 di atas, apakah orang terakhir yang masuk ke surga tadi lantas menjadi nabi lantaran Allah telah berfirman kepadanya? Tentu saja tidak. Karena perlu kita kaji terlebih dahulu “kontekstualnya” bukan sebatas “tekstualnya.” Kita perlu melihat kondisi, kepada siapa Allah berfirman, beserta fungsi dari firman itu sendiri. 

 

الْحَمْدُ لِلھِ رََبِّ  الْعَالَمینَ, atas pertolongan Allah semata, sehingga muncul saran dan sebagai kesimpulannya; hal ini menjadi tambahan khazanah ilmu bagi kita seluruhnya, juga menjadi counterattack bilamana ada pihak-pihak yang menuduh bahwa Qasim hendak mengikuti jejak para nabi palsu. Sebab betapa banyak pihak yang mana malah mencemooh tanpa data tanpa dalil tanpa ilmu, selain hanya sebatas dugaan dan bicara hanya karena nafsu. Sebenarnya masih ada beberapa penjelasan lain. Masih banyak. Akan tetapi untuk mempersingkat waktu, in syaa-a Allah cukup sampai bagian ini terlebih dahulu. Sebab bila kita membicarakan ilmu, adalah bagai menciduk air dari dalam sumur. 

 

Dalam buku ini, sengaja ditorehkan warna agar memperjelas, bahwa suatu kalimat tersebut dari siapa pengucapnya. Keterangannya sebagai berikut: 

1. Untuk firman Allah, menggunakan bold merah tua. 

2. Untuk sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, menggunakan bold biru tua. 

3. Untuk ucapan Qasim, menggunakan bold hijau tua. 

4. Untuk ucapan selain tiga point di atas, menggunakan bold hitam biasa. 

Semoga Allah senantiasa merahmati para pihak yang memberi dukungan kepada Muhammad Qasim. Karena tanpa melalui ikhtiar mereka {penerjemahan dari bahasa induknya (Urdu) – bahasa Inggris – bahasa Melayu sebelumnya} akan terdapat banyak rintangan untuk memahami pesan dalam bahasa asli. 

 

Sekian dan selamat membaca, 

Wassalamu ‘alaikum 

 

 

Editor, 

 

Fulan 

Indonesia,  2020 

 


  السَّ لامُ عَلَیْكُمْ

Aku (Muhammad Qasim) berasal dari Pakistan. Selama 26 tahun terakhir (semenjak tahun 2014 ke belakang), Allah Subhanallahu wa Ta’ala & (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terus menerus datang ke dalam mimpiku. Pertama kali mereka datang ke dalam mimpiku di saat aku berusia 12 tahun. Kemudian ketika aku berusia 17 tahun, (mulai saat itulah) mereka terus menerus datang di mimpiku. Sejak saat itu, Allah telah datang setidaknya 500x dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang ke mimpiku setidaknya 300x. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. 

 

Di tahun 2007, Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajariku apa yang harus dilakukan dan tidak (boleh) dilakukan. Sebagian besar (isi pengajaran) adalah untuk menghindari segala bentuk syirik. Aku telah melihat banyak sekali mimpi, betapa Islam dan umat muslim akan bangkit lagi di seluruh dunia. 

 

Untuk pertama kalinya di bulan April 2014, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman kepadaku, “Qasim, Aku ingin engkau menyampaikan ke seluruh dunia tentang mimpi-mimpimu, dan Aku ingin semua orang mengetahui siapa dirimu.” Aku telah menyebarkan banyak mimpimimpiku kepada anggota keluargaku, teman-temanku dan tetangga-tetanggaku, tapi mereka semua mengabaikanku. Setelah itu aku berhenti menyebarkan mimpi-mimpiku. 

  

Lalu pada Desember 2014, (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang dua kali dalam satu mimpi dan bersabda kepadaku, “Qasim, kau harus menyelamatkan Islam dan Pakistan dengan menyebarkan mimpi-mimpimu.” Dalam keputus-asaan aku bertanya pada diriku sendiri, “Apalagi yang harus aku lakukan?” Aku tidak tahu kenapa Allah dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terus menerus datang ke dalam mimpi-mimpiku. Aku hanya seorang manusia biasa, tidak religius (muslim biasa). Hanya saja, aku selalu berkata benar (jujur-apa adanya) dan ingin menjadi teman Allah. 

 

Aku tidak pernah melihat Allah (dalam mimpi-mimpiku), aku hanya merasakan bahwa Dia ada di atas Arsy-Nya di langit dan aku mendengar Suara-Nya dari sana atau melihat cahaya-Nya. Aku merasakan bahwa Dia lebih dekat dari urat leherku dan dari bagian depan otakku. 

Allah & Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dalam Mimpi-Mimpiku | 

Dalam mimpi-mimpiku, aku hanya pernah melihat tubuh (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (tapi tidak untuk wajah beliau). Karena setiap kali bertemu beliau, arah pandanganku selalu ke bawah (tertunduk) dengan penuh rasa hormat. Dalam beberapa mimpi, aku berjabat tangan dan memeluk (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan tubuhku bersaksi bahwa ini adalah tubuh suci (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 

 

Allah berfirman kepadaku pada sebuah mimpi di tahun 1994 ”Qasim, janji-janji yang telah kuberikan kepadamu, sungguh Aku akan melaksanakannya dan jika Aku gagal melaksanakan janjijanjiKu, maka Aku bukanlah Raja Seluruh Alam.” Sejak hari itu, aku meneguhkan keyakinanku kepada Allah dan terus menunggu janji-janji Allah, dan setiap kali aku mulai berputus-asa, maka Allah atau (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akan datang ke mimpiku dan berkata. 

“Qasim jangan berputus asa dari rahmat Allah, jangan seperti orang-orang non-muslim.” 

 

Dalam banyak mimpi, Allah dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menuntunku ke jalan yang benar (lurus). Dan di banyak mimpi, Allah berfirman kepadaku, “Qasim, pergilah dan sebarkan cahaya ke seluruh dunia sebagaimana ia berada dalam kegelapan.” Allah dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam seringkali berkata kepadaku dalam mimpimimpiku, “Qasim, suatu hari kau akan mengeluarkan umatku dari kegelapan dan kemudian seluruh dunia akan dipenuhi cahaya dan kedamaian, dan itu semua bermula dari Pakistan.” 

  

Dalam mimpi lainnya, aku melihat dajjal berusaha untuk menghancurkan kedamaian dunia. Allah berfirman kepadaku bahwa kita umat muslim di masa sekarang akan menjadi umat terakhir (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di muka bumi dan kiamat akan terkena kepada yang terburuk dari kita. 

 

Pada Februari 2015, (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadaku dalam sebuah mimpi, “Jangan berputus-asa putraku, kau telah sangat dekat kepada takdirmu. Allah menolongmu putraku, tunggulah sebentar lagi.” 

 

Banyak orang mengataiku sebagai orang gila atau mimpi-mimpi ini dari setan. Akan tetapi bertahun-tahun jauh sebelumnya, dalam suatu mimpi Allah berfirman kepadaku bahwa, “Qasim, sebelum tidur bacalah 3 surah Qul terakhir (surah Al Ikhlas, surah Al Falaq, surah An Naas) kemudian tidurlah, maka setan akan menjauhi darimu.” Dan aku selalu melakukannya sejak lama. 

 

Allah berfirman kepadaku dalam banyak mimpi “Qasim, suatu hari Aku akan menolongmu dan Aku akan mengaruniakan keberhasilan kepadamu, dan Aku akan menunaikan janji-janjiKu tersebut meskipun hanya tersisa satu hari sebelum Hari Kiamat, dan seluruh dunia akan menyaksikan keberhasilanmu.” Namun Allah tidak memberitahuku kapan hari itu akan tiba dan aku telah menunggunya selama 21 tahun. 

 

Jazakallaahu khairan, untuk waktumu. 

 

  

Diambil Dari Suatu Sumber Yang Lain 

  السَّ لامُ عَلیكُمْ

Namaku Muhammad Qasim, aku berasal dari Pakistan. Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberitahuku dalam mimpiku untuk menyebarkan mimpi-mimpiku kepada orang lain dan hanya itulah yang sedang aku lakukan, jadi jangan salahkan aku. Rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala adalah untuk semua orang dan untuk segala hal. Aku hanya ingin menjadi teman Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan tidak lebih. Cukuplah Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang menjadi penolongku. 

 

Aku telah melihat mimpi-mimpi ini selama lebih dari 23 tahun terakhir. Allah Subhanallahu wa Ta’ala datang ke dalam mimpiku lebih dari 500x dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lebih dari 280x. Aku berumur sekitar 12 atau 13 tahun ketika Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang bersamaan dalam mimpiku untuk pertama kalinya. Setelah itu, di tahun 1993 ketika aku berumur 17 tahun, Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang secara teratur dan terus-menerus dalam mimpiku. Semenjak saat itu, Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terus datang ke dalam mimpi-mimpiku. 

 

Aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah Rasul dan Nabiyullah yang terakhir. Aku adalah bagian dari Umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan aku bangga menjadi umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dalam satu mimpi, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman kepadaku bahwa, “Qasim, Aku akan membela Pakistan dan Aku akan menyelamatkan Pakistan.” Dalam mimpiku, Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menuntunku ke jalan yang lurus. 

 

Sejak tahun 2007 Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai mengajariku tentang hal-hal yang harus kulakukan dan hal-hal yang harus aku hindari. Sebagian besar yang Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam perintahkan kepadaku adalah untuk menghindari semua jenis dan segala bentuk syirik, serta mengajariku bagaimana menjadi manusia yang baik. 

 

Pada bulan April 2014, Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai memerintahkan kepadaku dalam mimpiku untuk menyebarkan mimpimimpiku kepada semua orang. Kemudian aku mulai menyebarkan mimpi-mimpiku kepada anggota keluargaku, kawan-kawan dan beberapa orang lainnya. Aku juga menyebarkan mimpi-mimpiku melalui email ke situs Resmi Angkatan Darat Pakistan, situs pemerintah Pakistan, orang-orang terkenal, dan kepada Situs Resmi Negara-negara Islam. Tapi sepertinya tidak ada yang mempercayaiku maupun (mempercayai) mimpiku. Mereka semua mengabaikanku. Setelah itu aku berhenti menyebarkan mimpi-mimpiku. 

 

Pada bulan Desember 2014. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam semalam datang dua kali ke dalam mimpiku dan beliau bersabda kepadaku, “Qasim, kau harus menyebarkan mimpi-mimpi ini kepada semua orang untuk menyelamatkan Pakistan dan untuk menyelamatkan Islam.” Aku menjadi bingung. Aku berkata kepada diriku sendiri bahwa aku telah menyebarkan mimpi-mimpiku kepada banyak orang. Namun mereka tidak mempercayaiku. Apalagi yang harus aku lakukan? Kemudian sekolah Peshawar diserang. Dan aku memikirkan peristiwa itu. Lalu aku memutuskan untuk menyebarkan mimpi-mimpiku di internet. 

 

Biarkan aku menjelaskan bahwa diriku adalah orang yang sederhana dan tidak religius (muslim biasa). Wajahku dicukur bersih (tanpa kumis dan jenggot). Aku tidak berdoa (sholat) secara teratur dan aku juga tidak melakukan sholat tahajjud. Aku hanya berbicara yang sebenarnya dan aku tidak berbohong. Aku tidak tahu mengapa Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terus datang dalam mimpi-mimpiku. 

 

Pada suatu mimpi di tahun 1994, Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberitahuku dari langit dan aku masih ingat firman-Nya, bahwa, “Qasim, janji-janji yang telah Ku-berikan kepadamu, Aku benar-benar akan memenuhinya. Dan jika Aku gagal memenuhi janji-Ku, maka Aku bukanlah Raja seluruh alam.” Sejak hari itu, aku telah menantikan (janji) Allah Subhanallahu wa Ta’ala, kapankah janjiNya tiba dan sampai kapan kesabaranku akan berakhir? 

 

Aku tidak berputus-asa atas Rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Setiap kali aku mulai berputus-asa maka Allah Subhanallahu wa Ta’ala atau Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akan datang ke mimpiku dan mengatakan, “Qasim janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Qasim bersabarlah, Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang sabar. 

 

Dan Allah adalah perancang yang terbaik dari semua urusan.” Allah dan Nabi Muhammad memotivasiku dengan kata-kata seperti itu sehingga aku menjadi segar (bersemangat) kembali. 

 

Pada bulan Januari 2014, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman kepadaku bahwa, “Qasim, Aku telah mengujimu selama 20 tahun. Aku ingin melihat apakah engkau termasuk orang-orang yang berputus-asa dari Rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala atau tidak.” 

 


“Allah & Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Dalam Mimpi-mimpiku” 

 

Sejak pertama kali Qasim menyebarkan mimpi-mimpinya (2014), dia mengirim email kepada ulama dan para pemimpin muslim dengan judul: True Dreams (Mimpi-Mimpi yang Benar). Kemudian Allah berfirman kepadanya (melalui sebuah mimpi), agar dia memakai judul: Allah and Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam in my dreams (dalam bahasa urdu). Dan setelah itu, judul ini yang Qasim pakai.        

Semua mimpiku sangatlah jelas. Mimpi-mimpi itu seperti terjadi di dunia nyata. Tapi ketika aku terbangun dan tersadar, itu hanyalah sebuah mimpi indah. Kapan pun aku mendapatkan mimpi tentang Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, kemudian aku berharap aku dapat melihat mimpi-mimpi seperti itu sepanjang waktu. 

 

Warna-warna yang aku lihat di dalam mimpi, aku belum pernah melihatnya dalam kehidupan nyata. Aku memberi nilai 10 dari 10. Siapapun tidak akan pernah bisa meniru kebesaran dan kemuliaan Allah, begitu juga rupa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Allah Yang Maha Kuasalah yang paling sering hadir dalam mimpiku. 

 

Aku tidak pernah melihat Allah dengan mataku di dalam mimpi. Aku hanya merasakan, bahwa Allah di atas Arsy-il-‘Adzhim dan aku mendengar suara-suara di balik tabir. Suara-Nya terkadang terdengar dari langit atau aku melihat cahaya yang sangat menakjubkan. Terkadang, suara yang luar biasa akan datang dari cahaya yang menakjubkan. 

 

Setiap kali aku melihat cahaya-Nya, mataku terpana. Cahaya itu sulit untuk digambarkan. Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa cahaya itu merupakan Allah, melainkan cahaya Allah adalah semacam cahaya dengan kemegahan yang Allah ciptakan. Allah jauh dari luar segala sesuatu, untuk digolongkan sebagai nur dan Dia adalah Sang Pencipta cahaya. Bahkan suara Allah sangatlah mengagumkan, suara itu terasa berisi banyak rahmat dan kemurahan yang sangat sulit digambarkan dalam kata-kata. Suara Allah jauh lebih mulia daripada suara manusia manapun dan suara itu tidak memiliki kelemahan kehabisan nafas saat berbicara. 

 

Dalam setiap mimpi, aku merasa bahwa Allah sangatlah dekat denganku dibanding dengan bagian depan otakku serta urat nadiku. Allah tidak pernah berbicara keras kepadaku. Dia tidak pernah menaikkan suara-Nya dalam kemarahan atau berbicara kepadaku dengan cara marah. Allah selalu berbicara denganku secara lembut dan damai, meskipun aku berbuat dosa yang tak terhitung setiap hari. Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah memaksaku untuk mengikuti ajaran mereka. Itulah kenapa aku sangat mencintai Allah dan Nabi Muhammad lebih dari segalanya. 

 

Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berbicara denganku dalam bahasa urdu, jenis bahasa ini merupakan bahasa utamaku. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah nabi dan utusan terakhir-Nya, dan aku hanya bagian dari umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aku bersaksi bahwa laknat Allah berlaku untu

Dalam mimpi, aku telah bertemu dengan nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang sebenarnya lebih dari 300x. Aku tidak bisa mengatakan bagaimana wajah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, karena saat aku mendekatinya, kepalaku merendah karena rasa hormat. Begitu juga tatapanku tertunduk seperti yang kita lakukan dalam sholat. Alasan lainnya adalah wajah beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selalu terpancar dengan cahaya yang membuatku sulit untuk memahami bentuk wajahnya. 

 

Tinggi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sekitar 5 kaki dan 11 inchi (kurang lebih sekitar 180,34 centimeter). Beliau memiliki tubuh yang sangat tampan. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berjalan di atas bumi dengan sangat baik dan lembut. Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menutup kepalanya dengan kain dan cahaya putih keluar dari tubuh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Seluruh badanku bersaksi bahwa beliau adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Saat aku menyapa beliau dengan berjabat tangan, tanganku bersaksi bahwa ini adalah tangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Saat aku memeluknya, badanku bersaksi bahwa ini adalah hangat badannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan aku merasakan perasaan yang sangat riang gembira. 

 

Beliau berbicara dengan sangat lembut dan sopan. Beliau menunjukkan kasih sayang yang terdalam dan memiliki cinta yang paling tidak dapat dijelaskan. Seolah baru saja beliau bertemu dengan anak laki-lakinya yang sudah lama hilang. Beliau membuat doa (permohonan) untuk umatnya dan menangis untuk mereka seperti tidak ada bandingan sebelumnya. Beliau akan terus mengatakan “umatku” yang berarti kita! Beliau sangat berduka atas umatnya dan beliau terus membuat doa untuk orang-orang yang tersesat. 

 

Aku tidak bisa menggunakan kata-kata untuk kesedihan seperti itu. Jika anda tahu, anda tidak akan berhenti menangis karena memikirkannya. Salah satu contohnya adalah beliau berjalan berkeliling, bolak-balik dengan cemas. Dan beliau akan memiliki begitu banyak harapan, energi dan antusiasme saat dia akan menyerahkan sesuatu kepadaku. (Editor: dalam teks daripada sumber videonya, terdapat kalimat: ada satu contoh lain dalam mimpiku yang aku bagi di video lain) Yaitu dimana aku melihat ke dalam mata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang dipenuhi air mata saat itu. Aku terpesona dan tidak bisa berpaling, seolah-olah Allah telah memenuhi mata beliau dengan cahaya-Nya. Jazakumullah khair untuk waktu kalian. 

Saat perang di mulai, anda tak bisa menghentikan itu, perang yang belum pernah anda lihat sebelumnya. Cobaan Akhir Zaman dan Kesengsaraan di dalam dunia Islam. Kehancuran hebat pada umat manusia, sebuah pesan untuk umat manusia. (Kabar Berita) Perang dunia ketiga oleh Muhammad Qasim & mimpi Ilahinya. 

 

Hari ini, aku akan memberitahukan kepada anda tentang Ghazwatul Hindi dan Bendera atau Panji Hitam Ghazwatul Hindi. Dan Fakta bahwa Ghazwatul Hindi akan menjadi bagian dari perang dunia ke-3. Dan bagaimana muslim mendapatkan kemenangan pertamanya di Ghazwatul Hindi (melawan India). Tetap melihat perkembangan berita baru-baru ini di seluruh dunia, yang terungkap dalam misteriusnya alam, kami akan menjelaskan beberapa fakta, mengenai Perang Dunia Ketiga atau Ghazwatul Hindi yang belum pernah anda dengar sebelumnya dari siapapun. Ini karena aku telah diperlihatkan Mimpi Ilahi dari Allah. Mimpi-mimpi ini mengenai: Perang Dunia Ketiga, Bangkitnya Islam, Dajjal, Nabi Isa ‘Alaihis Salam, Ya’Juj dan Ma’juj, dan Hari Kiamat, (yang mana mimpi-mimpi tersebut telah diperlihatkan) lebih dari 27 tahun yang silam. 

 

Aku membagikan mimpiku karena diperintahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk membagikan mimpiku ke seluruh dunia. Mimpi-mimpiku sejalan dengan pengajaran Al-Quran dan As-Sunnah. Karena mimpi-mimpi ini dari Allah, Tuhan Seluruh Alam. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga memberi kita bimbingan yang jelas tentang terjadinya Ghazwatul Hindi dan kedatangan Nabi Isa ‘Alaihis Salam. 

 

Hadist berikut adalah dari Nabi Terakhir Allah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Saat beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebut tentang India, Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (bahwa) “Tentara kalian akan menyerbu India dan Allah akan menakhlukkan untuk mereka sampai mereka membawa raja-raja mereka dirantai, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka. Kemudian mereka akan kembali. Dan saat mereka kembali, mereka akan menemukan Putra Maryam (Isa A.S) di Suriah (Syria).” Hadist lain mengatakan bagaimana Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwa “Ada dua kelompok dari umatku (umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yakni umat muslim) yang Allah akan melindunginya dari api Neraka, (yaitu) kelompok yang menakhlukkan India dan kelompok yang akan bersama Isa (A.S) Putra Maryam.” 

 

Allah & Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dalam Mimpi-Mimpiku | 

Aku telah melihat Perang Dunia Ketiga dan Ghazwatul Hindi berulang kali di mimpiku.  Ghazwatul Hindi akan menjadi bagian dari Perang Dunia Ketiga. Dan perang ini dikenakan atas Pakistan dari pasukan penindas. Dan kami tidak tertarik dengan perang, dan kami hanya melawan balik untuk mempertahankan Pakistan dan Islam. 

Perang ini adalah perang terburuk di dunia yang pernah dihadapi, perang ini adalah perang melawan muslim. Dan kami melawan balik bukan hanya untuk mempertahankan keberadaan Pakistan, tapi juga untuk bertahan hidupnya Islam. Islam benar-benar menjadi terancam, karena sebelum perang ini, dua dari tiga kastil utama Islam sudah dihancurkan oleh pasukan penindas. Dua kastil itu adalah Turki dan Saudi Arabia. Selain itu, pasukan (penindas) itu menyebarkan kehancuran besar di seluruh timur tengah dan negara-negara muslim hampir hancur. 

 

Itulah sebabnya dalam rangka menyelamatkan Islam, menjadi penting untuk menyelamatkan Pakistan. Aku telah melihat di mimpiku bagaimana perang ini dimulai, musuh akan terlibat dalam konspirasi mematikan terhadap Pakistan. Dan mereka akan mencoba menjadikan Pakistan sebagai Tora Bora (tempat teroris). Pakistan dan tentaranya akan dikepung oleh masalah serius dan mereka tidak bisa menemukan jalan keluar dari masalah ini. 

 

Kemudian berita tentang mimpiku sampai ke Ketua Tentara Pakistan. Semua itu adalah dari Rahmat Allah, dan Ketua Tentara Pakistan mendengarnya secara seksama dan mempercayainya. Bahwa Qasim tidaklah berbohong mengenai mimpinya, dan mimpinya adalah benar dan itu adalah dari Allah dan semua akan terjadi sama persis seperti yang Allah tunjukkan ke Qasim di mimpinya. Setelah ini, tentara Pakistan dan masyarakat umum semua mulai mempercayai mimpiku lebih dari sebelumnya. Kemudian rakyat Pakistan dan tentara Pakistan mengambil langkah berani untuk menyelamatkan Pakistan. 

Saat aku (Qasim) mulai membagikan mimpiku, aku percaya dan hanya mengandalkan Allah. (Aku) memiliki keyakinan bahwa hanya Allah yang membantuku dan hanya Dia yang bisa menjadikan mimpiku menjadi kenyataan. Aku bersumpah dengan nama Allah, aku belum pernah mendengar atau membaca hadist apapun mengenai Imam Mahdi sebelum membagikan mimpi-mimpiku. 

 

Dan kemudian orang-orang berkata kepadaku bahwa “Mimpi-mimpimu mirip dengan Al Mahdi.” Aku menghormati Al Mahdi, namun mimpiku tidak ada hubungannya dengannya. (Hal) Ini hanya karena tidak diperlihatkan padaku, atau (tidak) disebutkan dimana saja dalam mimpimimpiku. Aku hanya mencoba membagikan mimpi-mimpiku sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aku tidak diperlihatkan siapa sebenarnya Al Mahdi dan aku bukanlah Al Mahdi. Dan juga aku tidak mau menjadi Al Mahdi. 

 

Aku seperti orang-orang pada umumnya. Pengharapan dan kepercayaanku hanya kepada Allah. Pertolongan Allah tidak hanya untuk Al Mahdi. Aku harap anda mengerti. Aku selalu menyangkal kalau aku adalah Al Mahdi dan aku juga tidak ingin menjadi Mahdi, karena Allah dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersamaku. Aku tidak butuh apapun (selain Allah) untuk menjadi sukses (berhasil). 

 

Dan hanya Allah yang bisa merubah mimpi-mimpiku menjadi kenyataan bukan Imam Mahdi. Aku hanya berharap dan percaya hanya kepada Allah. Dan pertolongan Allah serta rahmat-Nya adalah untuk semua ciptaan-Nya. Dan bukan hanya untuk Al Mahdi. 

 

Aku 100% hanya pria sederhana dan benar-benar tidak ada yang lebih dari itu. Aku hanya mencoba untuk membagikan mimpi-mimpiku, dan itu semua yang aku lakukan. Aku tidak mengaku menjadi apapun dan aku juga tidak akan pernah mengaku sebagai apapun. Jadi aku harap, itu sudah jelas semua. 

    

 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ

 السَّ لامُ عَلیْكُمْ

Hari ini aku ingin membagikan pesan penting tentang diriku kepada semua orang. Beberapa orang mengklaim dan mengatakan bahwa aku sedang mencoba mengarahkan dan menyesatkan orang dengan menggunakan nama Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dan Khatimun Nabiyyin Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beberapa orang juga mengatakan bahwa aku telah mengarang mimpi-mimpi ini dan aku mencoba membuatnya terlihat seperti aku Imam Mahdi. Begitu pula, beberapa orang mengatakan bahwa aku pembohong dan mimpiku tidak benar. 

 

Hari ini aku akan mencoba menjawab pertanyaan ini untuk anda. Aku tidak menggunakan nama Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dan Khatimun Nabiyyin Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk mengarahkan atau menyesatkan orang atau menulis semua mimpi-mimpi ini atas kemauanku sendiri. Aku tidak ingin terlihat seperti Imam Mahdi begitu pula aku tidak pernah mengaku untuk menjadi Imam Mahdi. Aku bahkan bukan orang yang berpendidikan tinggi dan bukan seorang ulama. Aku hanya orang biasa pada umumnya dan juga tidak mencari imbalan dari siapapun atas apa yang aku katakan. 

 

Khatimun Nabiyyin Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah Nabi terakhir daripada Allah dan rahmat Allah adalah bagi semua orang. Aku hanya ingin menjadi teman Allah, hanya itu saja yang menjadi perhatianku. 

 

Mimpi-mimpiku berasal dari Allah Rabbul ‘Aalamiin dan aku telah berusaha sebaik mungkin untuk menceritakannya, tepat sebagaimana yang telah aku lihat. Hanya Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang dapat membuat mimpi-mimpi ini menjadi kenyataan dan aku memohon bantuan hanya kepada Allah. Allah saja sudah cukup bagiku dan Allah adalah pelindungku. 

 

Aku tidak memaksa siapapun untuk percaya mimpi-mimpi ini, setiap orang memiliki hak dan penilaian masing-masing tentang hal ini. Aku membagikan mimpi-mimpi ini kepada semua orang, semata-mata hanya karena aku telah diperintahkan oleh Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dan Khatimun Nabiyyin Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 

 

Allah Subhanallahu Wa Ta’ala telah memberi tahuku bahwa “Qasim, bila ada orang yang menyebutmu pembohong, maka katakanlah kepada mereka agar bersama-sama denganmu dan bersama-sama kamu, kedua belah pihak saling mengirim kutukan daripada Allah atas siapa yang berdusta.” Dan siapapun yang menggunakan nama Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dan Khatimun Nabiyyin Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk mengarahkan dan menyesatkan orang lain, maka dia harus di neraka selamanya. A

Naeem Siddiqui “Apakah kepentingan mimpi itu? Bagaimana dan apakah perasaan ketika mengalami mimpi tersebut? Pesan apa yang anda dapatkan dari mimpi itu?” 

Muhammad Qasim “Aku akan memberitahu anda mimpi itu. Dalam mimpi itu ada sebuah stadion kecil dengan anak-anak yang sedang bermain kriket disana. Sebagian dari mereka sedang melakukan fielding. Pada dua posisi berbeda, dua dari mereka menangkis, satu anak (sebagai) empire dan seorang baller. Sedangkan posisiku ke arah “orang ketiga” (the third man). 

 

Disana aku melihat ke arah bagian VIP bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah datang kesana. Kemudian Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa “Sesiapa saja yang anak yang engkau pilih, maka beritahulah Aku.” Maka Nabi Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) melihat ke arah semua anakanak dan pada akhirnya melihat ke arahku. Kemudian Nabi Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) menyampaikan kepada Allah Subhanallahu wa 

Ta’ala.  

 

Maka disini aku bertanya, lebih banyak anak-anak yang lebih baik dibanding diriku dalam bermain kriket. Lalu mengapa Nabi Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) hanya menunjukku? Dan mimpi berakhir di situ. 

 

Selepas hari tersebut, tatkala aku bangun tidur, aku merasakan kebahagiaan jiwa. Dan aku menghabiskan hari itu dengan gembira dan banyak bermain. 

Aku tidak melihat hari seperti itu lagi. 

Naeem Siddiqui “Tetapi bagaimana orang biasa boleh percaya mimpi itu? Bagaimana anda dapat meyakinkan orang tentang ini” 

Muhammad Qasim “Ada hadist bahwa sesiapa melihat Nabi (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam)  dalam mimpinya, maka orang tersebut telah melihat Nabi Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) karena setan tidak dapat meniru kepribadian mulia Nabi 

Muhammad (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam).” 

 

 

Allah & Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dalam Mimpi-Mimpiku | 

  

1. Hindari semua jenis syirik (termasuk yang paling halus). 

2. Biasakan membaca kalimat thoyibah. 

3. Biasakan berkirim shalawat dan salam kepada Rasulullah. 

4. Jangan pernah kehilangan harapan pada Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan selalu bersabar. 

5. Bersikaplah wajar dalam langkahmu & jangan pernah berjalan dengan sombong di muka bumi. 

6. Rawat orang tuamu dan bicaralah kepada mereka dengan lembut. 

7. Jangan menertawakan orang lain, jangan mengolok-olok mereka dengan alasan apapun dan hormati orang miskin. 

8. Selalu percaya serta selalu cari bantuan Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 

9. Jaga orang sakit. 

10. Bantu para orang miskin. 

11. Bicaralah dengan baik kepada orang lain dan bersikap baiklah kepada anak-anak. 

12. Setelah makan jangan lupa bersihkan piring dengan jari dan jilatlah. 

13. Jangan memata-matai orang lain dan jangan tertarik pada kehidupan pribadi orang lain. 

14. Jangan lupa membaca surah Al-Ikhlas di malam hari. 

15. Jangan bersaing dengan orang lain dalam hal duniawi dan jangan pamer. 

16. Jangan membesar-besarkan wajah anda dengan bangga saat berbicara dengan orang lain. 

17. Selalu bersyukur kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 

18. Jangan membalas dendam dan maafkan orang lain. 

19. Baca astagfirullah setelah setiap shalat dan segera setelah melakukan dosa apapun. 

20. Jangan buang waktu untuk hal yang tidak berguna. 

21. Jangan melakukan fitnah. 


Allah & Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dalam Mimpi-Mimpiku | 

1. Kata Pengantar Editor ……………………

2. Foto Muhammad Qasim …………………… vii 

3. Perkenalan Diri I …………………… viii 

4. Perkenalan Diri II    …………………… xi 

5. Latar Belakang Pemakaian Judul …………………… xiv 

6. Aku Tidak Pernah Melihat Wujud Allah Secara Langsung …………………… xv 

7. Gambaran Fisik Nabi Muhammad …………………… xvii 

8. Ghazwatul Hindi …………………… xviii 

9. Aku Bukan Imam Mahdi …………………… xx 

10. Aku Tidak Berdusta Dengan Menggunakan Nama Allah & Rasulullah …………………… xxi 

11. Nukilan Wawancara di ROYALNEWS LIVE with Naeem Siddiqui …………………… xxiii 

12. Nasehat dari Muhammad Qasim …………………… xxiv 

13. Tangga Menuju Langit …………………… 001 

14. Masa Depan Pakistan Sebagai Pembela  Islam …………………… 002 

15. Pertarungan Qasim Melawan Dajjal …………………… 004 

16. Pelindung Istimewa Pada Diri Qasim …………………… 006 

17. Ya’juj dan Ma’juj Dalam Mimpi Qasim …………………… 007 

18. Nasib Kaum Muslimin Apabila Menolak Mimpi Muhammad Qasim …………………… 010 

19. Allah Subhanallahu Wa Ta’ala & Negeri Pakistan …………………… 011 

20. Karpet Terbang …………………… 012 

21. Bukti Cinta Kepada Nabi Muhammad …………………… 014 

22. Qasim Kelak Akan Membagi-Bagikan Makanan …………………… 016 

23. Malaikat Jibril ‘Alaihis Salam …………………… 017 

24. Orang-Orang Yang Terpilih …………………… 019 

25. Menghilangkan Kegelapan Dunia …………………… 014 

26. Masa Keemasan Itu Hampir Tiba …………………… 023 

27. Aku Tidak Tahu Apa Takdirku …………………… 024 

28. Sebuah Sekolah Yang Mengagumkan …………………… 026 

29. Nabi Muhammad & Nabi Ibrahim …………………… 029 

30. Pakistan: Manifestasi Suatu Do’a Dari Nabi Muhammad …………………… 030 

31. Peringkat Keimanan Para Nabi, Para Shahabat Hingga Muslim Biasa …………………… 031 

32. Islam Yang Sejati …………………… 032 

 


33. Kota Penuh Keajaiban …………………… 034 

34. Mengharap Pertolongan Namun Mendustakannya Saat Tiba …………………… 035 

35. Binatang Berbahaya Dalam Sebuah Bangunan Yang Terkunci …………………… 037 

36. Perjalanan ke Tempat Penuh Kedamaian …………………… 038 

37. Alasan Qasim Tetap Menyebarkan Mimpi …………………… 039 

38. Keluar dari Kegelapan: Mematuhi Perintah Allah …………………… 040 

39. Empat Tanda Besar Kiamat …………………… 042 

40. Membangkitkan Islam Kembali …………………… 043 

41. Makar Pasukan Dajjal …………………… 044 

42. Pesan Dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam …………………… 046 

43. Mimpi Qasim Berasal dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala …………………… 048 

44. Kesedihan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam …………………… 049 

45. Sikap Para Tokoh Muslim Kepada Mimpi Qasim …………………… 051 

46. Dukungan Kepadamu Bagai Dukungan Kepadaku …………………… 052 

47. Mengubur Dajjal ke Dalam Perut Bumi …………………… 054 

48. Empat Buah Bulan …………………… 055 

49. Dua Buah Lukisan …………………… 057 

50. Tiga Kastil Kaum Muslimin …………………… 058 

51. Sebuah Helikopter dari Allah …………………… 060 

52. Ujian, Perjuangan & Kemenangan …………………… 063 

53. Kelonggaran Waktu Dari Allah …………………… 066 

54. Komandan Tentara Pakistan …………………… 067 

55. Kemunafikan …………………… 068 

56. Ledakan Demi Ledakan …………………… 069 

57. Bangunan-Bangunan Tinggi: Simbol Kekuatan …………………… 070 

58. Memperbaiki Sebuah Mobil …………………… 071 

59. Badai Asap di Palestina …………………… 072 

60. Trio Kedzaliman …………………… 073 

61. Makar Kepada Turki …………………… 075 

62. Perang Dunia Ketiga …………………… 076 

63. Empat Lembar Kertas Besar Dari Emas …………………… 078 

64. Makar Amerika & Israel Kepada Palestina …………………… 079 

65. Serangan Kelompok Teroris ke Pakistan …………………… 082 

66. Pencarian Rumah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam …………………… 084 


67. Perubahan Warna Langit …………………… 086 

68. Pakistan Direkayasa Sebagai Tora Bora …………………… 087 

69. Penculikan Putra Mahkota …………………… 088 

70. Tiga Ledakan …………………… 090 

71. Sihir Dajjal …………………… 092 

72. Qasim Mencegah Kondisi Siaga Perang …………………… 096 

73. Kekacauan & Amunisi …………………… 098 

74. Bencana Badai: Permulaan Fitnah Dajjal …………………… 100 

75. Kemurkaan Allah …………………… 103 

76. Sebuah Peringatan Sebelum Bencana Tiba …………………… 104 

77. Pergi ke Negeri Penuh Kedamaian …………………… 106 

78. Sekejap Waktu Sebelum Ghazwatul Hindi …………………… 110 

79. Makar Amerika & India: Pakistan Dalam Bahaya …………………… 114 

80. Sebuah Mobil yang Dipercantik …………………… 116 

81. Sebuah Rumah yang Sedang Diperbaiki …………………… 119 

82. Gerigi Emas …………………… 120 

83. Waktu Kita di Dunia Tinggal Sebentar …………………… 124 

84. Nawaz Sharif Akan Wafat …………………… 129 

85. Kekacauan di Pakistan …………………… 132 

86. Tanggapan Pertama Ketua Tentara Pakistan Terhadap Mimpi Qasim …………………… 134 

87. Sebuah Bus …………………… 136 

88. Imran Khan & Syirik …………………… 140 

89. Membangun Sebuah Gedung Tertinggi di Pakistan …………………… 142 

90. Imran Khan & Bumi yang Tenggelam …………………… 145 

91. Kegagalan Imran Khan Mereformasi Pakistan …………………… 146 

92. Percakapan Imran Khan dengan Amerika …………………… 147 

93. Mencari Tafsir Mimpi …………………… 148 

94. Berkah di Atas Tanah yang Gersang …………………… 151 

95. Sebuah Rumah Besar yang Suram …………………… 153 

96. Pemerintahan Islami Pasca Imran Khan …………………… 154 

97. Kemurkaan Allah Karena Umat Muslim Mengabaikan Perintah-Nya …………………… 155 

98. Masa Depan Qasim & Masa Depan Pakistan …………………… 157 

99. Asif Zardari …………………… 162 

100. Balas Dendam Iran …………………… 165 


101. Cara Penanganan COVID19 …………………… 166 

102. Qasim Bertemu Imran Khan …………………… 167 

103. Imran Khan & Nasib Pakistan …………………… 169 

103. Imran Khan & Nasib Pakistan …………………… 169 
104. Penutup 
  …………………… 171 




  
 
Mimpi pertama Muhammad Qasim adalah saat berusia 4 atau 5 tahun (Penting untuk diketahui bahwa di masa kecil Qasim, dia tertarik pada balon terbang. Dia senang melepaskan balon-balon itu 
dan melihat mereka terbang ke angkasa). 
 
Dalam mimpi ini, aku berada di rumahku dan saudaraku Javaid datang dari luar. Dia (Javaid) berkata bahwa “Tukang balon ada disini, belilah balonmu sebelum dia pergi. Jika tidak, nanti kamu akan mulai menangis.” Maka aku mendapat uang dari ibu lalu pergi keluar. 
 
Aku memesan sebuah balon dan penjual balon berkata “Baiklah.” 
Sambil mengisi balon, penjual balon itu berkata “Qasim, tahukah kamu bahwa ada tangga di atap rumahmu yang mengarah langsung ke langit?” Aku sangat terkejut dan gembira karena aku selalu penasaran ke arah mana balon-balonku hilang di langit. Aku berlari ke atap rumahku dengan penuh kegembiraan. Aku bahkan lupa membawa balon itu bersamaku. 
 
Sesampainya di atap, aku melihat tangga yang sebenar-benar tangga sungguhan. Persis seperti tangga kekaisaran Mughal. Tangga itu adalah anak tangga melingkar yang terbuat dari batu bata merah yang menuju ke langit. Aku menjadi sangat senang saat melihat tangga itu. 
 
Aku mulai menaiki tangga, aku naik sangat tinggi. Saat melihat ke bawah, semua rumah terlihat mungil. Saat melihat ini, aku menjadi lebih bahagia dan melangkah lebih jauh. Aku bahkan bisa menyentuh awan dan sangat bersemangat. Mendadak aku terpikir, ibuku mungkin mencariku. 
Jadi aku memutuskan untuk turun karena lelah. 
 
Lalu tiba-tiba, aku mendapat perasaan bahwa tangga ini akan mengarah langsung kepada Allah, Tuhan semesta Alam. Aku merasakan gelombang kebahagiaan yang aneh, mengalir dalam diriku. Aku berlari menaiki tangga dengan kecepatan penuh berharap bisa mencapai Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Dan mimpi itu berakhir disana. 
  
  
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Aku melihat perang ini berulang kali di mimpi benarku. Perang ini dikenakan atas Pakistan dan kami mempertahankan negara kita dan Islam. Itu merupakan Perang yang sangat besar dan terburuk melawan Islam di dunia. Itu bukan hanya Perang untuk mempertahankan Pakistan, Tapi juga Perang untuk mempertahankan Islam. Karena sebelum peperangan ini, dua kastil (benteng) utama dan terkuat Islam, yaitu Turki dan Saudi Arabia telah dihancurkan. Sejak itu Pakistan sudah menjadi kastil terakhir Islam. Karena itu sangat penting untuk membela Pakistan untuk menyelamatkan Islam. 
 
Sebelum perang ini, Allah menyebarkan berita tentang mimpiku kepada ketua tentara Pakistan Dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga memberikan dia kesaksian mimpi- mimpiku bahwa “Qasim tidak berbohong kepada siapapun mengenai mimpi-mimpinya, dan mimpi-mimpinya adalah benar, dan mimpi itu adalah dari Allah.” Tentara dan orang-orang Pakistan mengambil langkah berani untuk menyelamatkan Islam dan Pakistan. Dan kemudian orang-orang yang benar-benar mencintai Pakistan mulai memerintah dan kita membersihkan Pakistan dari segala jenis kekafiran (kesyirikan), dan sistem keadilan semacam itu dibentuk sehingga seluruh dunia menjadi terkejut. Dan juga sistem pemerintahan terbentuk dan Pakistan mulai berkembang, dan juga bersiap untuk Perang. 
 
Tapi bersamaan dengan itu, kehancuran mulai terjadi di Turki dan Timur Tengah. Kelompok teroris baru terbentuk di Timur Tengah. Saat Pakistan mulai berkembang, kemudian India mencoba untuk menyerang Pakistan, tapi Allah membantu Pakistan dengan jet tempur hitam yang kuat dan India tidak menyerang Pakistan setelah melihat itu. Dan Pakistan mendapatkan peluang untuk berkembang dan bersiap untuk peperangan. Tapi di sisi lain, India dan sekutunya serta kelompok teroris juga bersiap untuk perang dengan Pakistan.  
 
Kami juga menyerang ke Kashmir dan membebaskannya untuk membuat pertahanan kami lebih kuat. India tidak berani menyerang Pakistan sendirian dikarenakan jet tempur hitam. Setelah melihat jet tempur hitam tersebut, banyak muslim dari seluruh dunia datang ke Pakistan dan memulai tugas mereka untuk membangun kembali Islam. Allah membantu kita dari balik layar (tidak terlihat) dan membuat kita berpengetahuan melalui Rahmat-Nya. Kita membuat teknologi sendiri, pesawat, kapal, dan juga kita mandiri. 
 
Beberapa waktu sebelum perang ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memanggilku ke Madinah melalui mimpi, saat aku pergi ke Mekkah dan Madinah, kemudian aku melihat mereka ditinggalkan dan liar. Aku melihat kerusuhan dan kegelapan di antara orang-orang. Jadi aku berkata kepada mereka “Bersabarlah sebentar lagi. Allah akan memperbaiki semuanya dengan pertolongan-Nya.” 
 
Saat aku kembali, musuh sudah siaga tempur untuk menyerang Pakistan dan kami pun sudah siap sedia. Menurut mimpi benarku, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ikut secara tidak terlihat dan rahasia di peperangan ini, yang dalam artian menjadi komandan (mengatur strategi perang). Dan kemudian perang terburuk dimulai dan musuh Pakistan merasa yakin bahwa mereka akan menghancurkan Pakistan. Tapi rencana Allah berbeda dan Allah menolong Pakistan. Di perang ini, muslim tidak membunuh wanita manapun. Anak-anak (dan) orang yang sudah tua atau orang yang tidak bersenjata yang menginginkan damai. Aku tidak tahu berapa lama perang ini, tapi Pakistan memenangkan perang ini dengan pertolongan Allah. 
 
Setelah perang ini, aku tahu bahwa di perang ini 800 juta orang terbunuh. Kemudian aku menjadi sangat sedih dan aku berkata bahwa “Kenapa perang ini dikenakan terhadap kita?” Kemudian aku berkata “Kita hanya mempertahankan diri kita dan musuh kita sendiri yang menginginkan kematian.” Kami membantu semua wanita, anak-anak, orang tua dan menerima mereka sebagai keluarga dan mereka menjadi mualaf. Sejak kami memenangkan pertempuran ini dengan Pertolongan Allah, musuh mendapat kekalahan. Kemudian muslim dari timur keluar dengan pertolongan Allah kepada dunia dan mendapatkan kembali wilayah mereka. Dan tidak ada seorang pun yang menghentikan kita dan segala bentuk terorisme dan penindasan telah dihancurkan. 
 
Kita menyebarkan Islam yang sebenarnya kepada seluruh dunia dengan pertolongan Allah, dan seluruh dunia, menjadi damai. Islam menyebar ke seluruh dunia sekali lagi dan semua orang menjadi tahu bahwa Islam sebenarnya dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah penuh kedamaian. Terdapat rahmat dan karunia Allah Subhanallahu wa Ta’ala dimana-mana. Dan terdapat rejeki dimana-mana dan tidak satu pun kembali sedih atau miskin dan hampir semua, Allah senang kepada kita. Dan setelah beberapa tahun kemudian dajjal muncul. 
 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Aku melihat mimpi mengenai dajjal dan aku akan membagikan mimpi ini menjadi 2 bagian. Ini adalah bagian ke-satu. Aku melihat dajjal berulang kali di mimpiku, tinggi dajjal adalah 6 kaki lebih 1 atau 2 inchi (kurang lebih sekitar 185,42 centimeter), sedikit berambut keriting. Sebagian kulitnya berwarna hitam, dajjal mempunyai wajah seram. Ketika berjalan, maka seperti tidak ada yang bisa berdiri di depannya. Dia terlihat seperti biasa bagiku, tapi dia banyak kekuatan sihir. 
 
Di salah satu mimpi, setan memanggilnya sebagai panglima perangnya yang kaya. Ketika Allah mengisi seluruh dunia dengan cahaya-Nya, dengan rahmat-Nya kemudian setelah itu, dunia dipenuhi dengan kedamaian untuk sementara waktu. Setelah beberapa tahun, dajjal tiba-tiba muncul. Kemunculan dajjal membuat orang-orang menjadi khawatir. Dajjal mengaku sebagai tuhan dan dia juga memiliki kekuatan untuk mendukung pengakuannya. 
 
Dajjal mencoba memikat orang-orang untuk mendapatkan hidup awet muda dan kehidupan kekal, sedangkan orang-orang yang punya iman lemah mulai mengikutinya dengan sangat cepat. Aku ingin menghentikan dajjal dan dia berkata “Qasim bergabunglah denganku. Aku akan memberimu hidup yang kekal dan awet muda.” Jadi aku bertanya balik terhadap dajjal “Bahwa apa yang akan terjadi setelah itu? Suatu hari nanti kita semua akan mati dan kau tidak akan pernah berhasil dengan tujuanmu dan kau juga harus mati suatu hari nanti. Tuhanku dan Tuhanmu Hanyalah Allah, Tuhan seluruh Dunia.” Setelah mendengar penolakanku, dajjal menjadi kesal dan mengubah penampilannya menjadi sangat menakutkan dan tubuhku mulai bergetar sehingga aku tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk berkata apapun. Dajjal berkata kepadaku bahwa “Qasim, jika kau tidak bergabung denganku aku akan membunuhmu, jadi pulanglah ke rumah dan pikirkan baikbaik jalan mana yang ingin kau pilih.” 
 
Kemudian aku pulang ke orang-orang muslim dan berkata bahwa, “Jika siapapun ingin ke dajjal ada 99,9% kemungkinan dia akan bergabung dengannya. Dajjal adalah cobaan yang berat dan hanya mereka yang bisa menyelamatkan diri mereka sendiri dari cobaan ini, untuk siapa pun yang mendapat rahmat khusus Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Wahai kaum muslim daripada bergabung dengan dajjal, lebih baik kita mati sebagai muslim. Marilah kita mati di jalan Allah saat melawan dajjal.” Semua orang-orang muslim setuju denganku lalu kami berperang melawan dajjal. 
Tentara muslim bertempur melawan tentara dajjal dan aku bertempur melawannya supaya dia tidak bisa menggunakan kekuatannya pada tentara muslim, sehingga tentara muslim bisa memberikan kerusakan sebanyak mungkin kepada pasukan dajjal. Cahaya Allah muncul di jari kananku. Aku terus bertarung melawan dajjal untuk waktu yang lama, dengan cahaya dari Allah. 
 
Tapi dajjal sangatlah kuat. Saat melawannya, mendadak cahaya Allah menghilang dari jari telunjukku dan aku berkata “Qasim, larilah dari sini.” Dajjal mengikutiku dan berkata “Qasim, aku tidak akan membiarkanmu hidup hari ini.” Aku mulai berlari di udara dengan Rahmat dari Allah. Aku terus berlari sampai aku mencapai medan pegunungan dan dajjal juga datang kesana setelah aku mencapai tempat tersebut. Dajjal menyerangku dari belakang dan aku jatuh terluka. 
 
Kemudian sebuah batu besar yang tergeletak disana terbuka dan berkata “Qasim, sembunyikan dirimu di dalamku. Aku akan menyelamatkanmu dari dajjal.” Tapi aku menolak sehingga dajjal menghampiriku dan berkata “Qasim bersiaplah untuk mati.” Dia akan membunuhku tapi pada saat itu aku memanggil Allah “Wahai Allah, bantulah hambamu ini.” 
 
Kemudian kata-kata Allah tertulis turun dari langit dan kemudian Allah menurunkan kilat ke gunung di dekatku sehingga muncul suara yang mengerikan dan gunung itu hancur setelah menjadi hitam. Dajjal pingsan dan terjatuh. Kemudian Allah menyembuhkan lukaku dan berfirman bahwa “Dajjal hanya pingsan selama empat jam dan kemudian dia akan bangun setelah empat jam. Kamu pergilah dari sini dan sembunyikan dirimu di suatu tempat dan selama Aku tidak perintahkan, jangan datang di depan dajjal.” Aku besyukur kepada Allah karena telah menyelamatkan dan kemudian aku berlari menjauh mungkin dari sana. 
 
Saat dajjal siuman, ia mengira bahwa dirinya telah membunuhku. Dajjal kembali ke orangorang muslim dan berkata bahwa dia telah membunuhku. Oleh karena mendengar hal itu, kaum muslim jatuh lemas sedangkan dajjal melanjutkan misinya lagi tanpa rintangan apa pun. 
 
 

 
Pada cerita ini (editor: dalam naskah asli dikatakan, dalam video ini) aku akan menceritakan mimpi pendek tentang pertarungan antara diriku (Muhammad Qasim) melawan dajjal. (Dalam pertarungan tersebut) tiba-tiba aku melihat cahaya Allah muncul di jari telunjuk kananku. Allah juga merubah penampilanku menjadi diriku di masa muda dahulu. Dia bahkan merubah pakaianku menjadi lebih segar dan indah. 
 
Dajjal mendekatiku dengan sangat cepat dan dia mendaratkan pukulan. Tapi terkadang aku berhasil menangkisnya dan memukulnya balik sehingga membuatnya terpental ke belakang. Ini membuatnya sangat marah dan dia menjadi merah. Dia merubah penampilannya ke wujud yang menakutkan sekali dan dia mulai berlari ke arahku lagi. Saat dia berhenti di jarak tertentu, dia mulai berteriak dan berkata “Bagaimana caraku mengalahkan orang ini… Aku ingin menghancurkannya.” Dia menjadi sangat frustasi dan marah. Dia pergi ke orang-orang di sekelilingnya dan mulai memukuli mereka. Dia sangatlah malu, karena dia tidak bisa melawanku. Dia tahu, aku punya sesuatu yang spesial, yang melindungiku dari dirinya dan dia tahu jika dia bertarung melawanku, dia akan terus menerus kalah. dan mimpi berakhir disitu. 
    
 
   
  
 
  
    
  
  
  السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Aku melihat mimpi tentang ya’juj dan ma’juj, dan aku akan membagikan mimpinya sekarang. Ya’juj dan ma’juj memiliki dua warna, yaitu hitam dan putih. Keduanya sama dan memiliki perbedaan warna. Ya’juj dan ma’juj seperti jenis yang berbeda dari gorila besar. Ketika mereka mulai keluar, maka mereka tidak akan pernah berhenti dan mereka punya jenis kemarahan yang unik di dalam diri mereka kepada manusia. Dikarenakan manusia, mereka dipenjara selama berabad-abad dan untuk itu mereka membalas dendam kepada manusia. 
 
Ya’juj dan ma’juj tinggal di sebuah lubang besar di bumi dan jalan menuju lubang itu adalah dari sebuah gua yang sangat besar. Lihatlah foto ini. (Foto) ini hanya sebuah contoh gua yang sangat besar seperti ini dan di dalamnya ada jalan yang panjang menuju bumi, jalan ini lebih kecil dibandingkan dengan gua, tetapi ya’juj dan ma’juj dapat dengan mudah datang dan pergi dari gua melalui jalan ini. Atap 
lubangnya sangat tinggi, ya’juj dan ma’juj tidak bisa memanjatnya dan di atap ada lubang kecil dimana cahaya dan udara masuk. 
 
Ketika ya’juj dan ma’juj berada di aula (suatu rongga luas di dalam bumi), mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam gua atau pun di jalan yang menuju gua. Ketika ya’juj dan ma’juj keluar, maka mereka menyebarkan kerusakan. Setelah mereka menyebarkan kerusakan, mereka kembali ke lubang dan tinggal di lubang selama empat sampai enam bulan, sedangkan mereka tidak keluar. Ini adalah saat dimana Dzulqarnain membangun tembok di Mulut gua. 
 
Dzulqarnain pertama-tama membuat penghalang untuk jalan masuk ke dalam gua. Ketika jalan utama telah terblokir, ya’juj dan ma’juj terperangkap. Kemudian Dzulqarnain membangun dinding logam yang kuat di mulut gua dan pengerjaan tersebut memakan waktu 6 tahun lamanya untuk pengerjaan dinding logam tersebut. 
 
Sebelum kemunculan ya’juj dan ma’juj, beberapa minggu sebelum itu telah terjadi perang terburuk manusia melawan dajjal, dan hampir semua amunisi telah habis. Ketika ya’juj dan ma’juj keluar maka mereka tidak memiliki senjata berat untuk melawan ya’juj dan ma’juj. Di dalam mimpi, aku pergi bertarung dengan orang yang keras kepala. Sebelum berangkat, aku naikkan keluargaku dan beberapa orang lain dalam kereta canggih dan aku berkata kepada mereka “Kalian tunggulah aku disini. Jika aku sudah kembali, kita akan meninggalkan tempat ini selamanya dan pergi bergabung dengan ‘Isa ‘Alaihis Salam.” 
 
Ketika aku membunuh orang yang kuat itu dengan bantuan Allah, aku mendengar suara (nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Qasim, ya’juj dan ma’juj telah keluar, cepatlah pergi ke rumahmu.” Aku pergi ke rumahku sebelum ya’juj dan ma’juj. Ketika aku sampai disana semuanya baik-baik saja. Aku memberi tahu orang-orang bahwa agar mereka semua tinggal dengan kewaspadaan. Ya’juj dan ma’juj telah keluar dan mereka bisa saja menyerang kereta kami. 
 
Aku mulai menaiki kereta dan memanjat ke atap kereta. Sehingga jika ya’juj dan ma’juj akan menyerang, maka aku akan membunuh mereka dengan nur Allah. Cahaya Allah muncul di jari telunjukku dan dalam perjalanan empat atau lima sosok ya’juj dan ma’juj berwarna putih menyerang kereta kami. Ketika aku melihat mereka, terlihat mereka seperti turun dari langit. Mereka menyerang dengan teriakan yang menakutkan dan dengan sangat cepat. Tapi ketika aku melempar Nur Allah ke mereka, mereka mati (saat melayang) di udara. 
 
Di salah satu mimpi, aku melihat ya’juj dan ma’juj berlari cepat dan mereka melakukan lompatan kecil dan kemudian melakukan lompatan besar. Mereka melompat tinggi sekali di udara dan kemudian mereka menyerang saat turun, sehingga tidak ada yang bisa mempertahankan dirinya sendiri. Cara terbaik membunuh Ya’juj dan ma’juj yang aku tahu, adalah dengan membunuh mereka saat mereka di udara (sebelum mendarat di permukaan tanah), karena kecepatan gerakan mereka sangat cepat dan tubuh mereka sangat kuat. Mereka punya banyak kekuatan di tangan dan kaki mereka. 
 
Di jalan, aku melihat beberapa orang dan aku berhenti disana untuk menaikkan mereka ke dalam kereta dan orang-orang yang bersamaku berkata padaku untuk tidak berhenti, karena hal itu dapat mendatangkan bahaya. Tetapi aku berkata bahwa mungkin aku akan bisa menyelamatkan beberapa orang lagi. 
 
Tepat ketika aku menghentikan kereta, ya’juj dan ma’juj berwarna hitam menyerang. Karena sudah malam, aku tidak bisa melihat mereka dengan jelas. Aku (berhasil) membunuh mereka semua dengan nur Allah dan orang-orang yang bersamaku selamat karena Rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, juga tidak ada kerusakan.Tapi beberapa orang yang berada di luar kereta terbunuh ketika aku berhenti dan orang-orang (yang selamat) berkata “Qasim, kamu akan membuat kita terbunuh ketika menyelamatkan beberapa orang.” Aku menjawab “Engkau benar, seharusnya kita tidak mengambil resiko ini.” 
 
Kemudian kita tidak berhenti dimana pun dan dengan Rahmat Allah, kita sampai ke ‘Isa ‘Alaihis Salam di waktu fajar (subuh), Isa ‘Alaihis Salam turun ke Bumi hanya beberapa waktu sebelum kita sampai padanya dan kita mulai hidup bersama Isa ‘Alaihis Salam. 
 
Aku tidak pernah melihat di dalam mimpi bahwa apa yang dimakan oleh ya’juj dan ma’juj, bagaimana mereka semua hidup di dalam lubang bertahun-tahun, berapa banyak mereka dan siapa yang membunuh mereka. Tapi aku pernah melihat bahwa ya’juj dan ma’juj menghancurkan seluruh dunia dan hanya beberapa orang yang tersisa, Allah Maha Mengetahui. 
 
Aku minta kalian semua untuk menyebarkan mimpi ini dan kunjungi halaman facebookku dan channel youtube untuk detail lebih lanjut… 
Terima kasih telah menonton. Jazakumullah Khair. 
 
 
  
     
  
 
  
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Dalam sebuah mimpi Allah berfirman kepadaku bahwa, “Selama orang-orang muslim tidak percaya pada mimpi benarmu yang berasal dari-Ku, Aku tidak akan merubah kondisi orang-orang muslim dan mereka akan tetap pada kondisi yang sama. Aku akan terus menekan mereka dari segala sisi, hingga mereka menganggap mimpimu sebagai suatu kebenaran. Dan itu semuanya akan terjadi, sama dengan yang telah Aku tunjukkan dalam mimpi.” 
 
Kemudian di mimpi lain, Allah berfirman kepadaku, “Qasim, jika orang-orang muslim tidak percaya padamu, kecuali sebagian, katakan kepada mereka; Aku akan mengguncang mereka dengan berat dan membuat mereka berperang satu sama lain, dan mereka akan terus berperang sampai mereka percaya kepadamu.” Kemudian di mimpiku aku melihat hal yang sama bahwa orang-orang muslim mulai berperang satu sama lain. 
 
Jika anda memperhatikan semua yang terjadi pada umat Islam saat ini, mengikuti (kabar berita) satu persatu, anda akan paham, itu lebih baik. Ini adalah pertanda dan bukti bahwa mimpiku adalah benar. Aku meminta kalian semua untuk membagikan mimpi ini ke keluargamu dan 
teman, juga kunjungi halaman facebookku dan channel Youtube: Youtube.com/muhammadQasim3 
Jazakumullah khair ... 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

  
 بِسْمِ اللھِ الرَّ حمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیكُمْ
(Dalam mimpi ini) Allah Subhanallahu Wa Ta’ala ada di atas arsyi-Nya. (Saat itu) Allah Subhanallahu Wa Ta’ala mengajari orang-orang muslim tentang Pakistan dan kemudian Allah melakukan segalanya untuk mengajar orangorang Pakistan, tetapi mereka tidak mengerti sama sekali. Kemudian Allah Subhanallahu Wa Ta’ala mengarahkan dirinya ke Laut Arab dan berkata kepada orang-orang Pakistan bahwa : "Kalian bukan orang yang mengerti.” Aku melihat semua ini dari awan kecil tempatku duduk. Aku khawatir melihat semua ini, lalu aku turun untuk membuat orang-orang Pakistan mengerti. Ketika Allah Subhanallahu Wa Ta’ala melihat bahwa aku melakukan pekerjaan ini maka Allah Subhanallahu Wa Ta’ala mulai memperhatikanku. (Mimpi berakhir dan) satu setengah tahun kemudian, aku melihat bagian kedua dari mimpi tersebut. (Dalam mimpi ini) aku sampai di bumi dan berkeliling di Pakistan, kemudian Allah Subhanallahu Wa Ta’ala menempatkan batas di sekitarku sehingga tidak ada yang bisa membahayakanku. Lalu aku berdoa kepada Allah agar: "Ya Allah kirimkan berkah Engkau ke Pakistan dan orangorangnya." Kemudian bumi mulai mencurahkan berkat Allah dan harta bendanya. Mimpi berakhir. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 السَّ لَامُ عَلیْكُمْ
Dalam mimpi ini aku dan kakakku pergi ke suatu tempat. Rasanya seolah-olah Allah Subhanallahu Wa Ta’ala juga mengawasi kami dan mengamati kami. Kemudian dalam perjalanan, kami melihat ledakan. Aku berkata kepada saudaraku bahwa “Berhenti disini, kita harus membantu orang-orang ini.” Aku dan saudara lelakiku berhenti dan ini adalah pemandangan yang membuat aku sangat khawatir dan aku berkata bahwa “Kita harus pergi dari sini, aku merasa sakit.” Disini Allah Subhanallahu Wa Ta’ala tidak menyukai tindakan ini dan Dia tidak memperhatikan kami. Dan aku menjadi khawatir dan berkata bahwa "Jika itu menjadi lebih buruk, aku akan muntah." Lalu aku berkata bahwa "Jika ini terjadi lagi maka aku akan membantu orang-orang." Dan Allah menyukai pertobatanku. 
 
Kemudian kami kembali ke rumah tetapi disana gelap. Aku berkata bahwa "Sampai kapan kita akan tetap dalam kegelapan?" Lalu aku berkata, "Akan sangat baik jika aku menemukan jalan keluar dari kegelapan ini.” Kemudian beberapa orang berkata bahwa "Ada karpet yang terbang dan naik tinggi." Lalu aku bertanya kepada beberapa orang, "Bagaimana caranya masuk?" 
 
Lalu ada pagar dan jalan setapak. Dan ada sebuah ruangan dan di dalamnya ada karpet. 
Orang-orang itu menagih 25.000 rupee untuk perjalanan itu. Lalu ketika aku hitung uangnya cukup. Dan aku berkata, "Allah pasti memberi aku uang ini.” 
 
Kemudian aku berbicara dengan orang-orang di gerbang dan mereka meminta 25.000. Dan ada orang yang sudah mencobanya dan mereka berkata bahwa "Kami sudah menggunakan karpet ini dan tidak terbang dan orang-orang ini menipu semua orang yang terbang." Kemudian aku berpikir bahwa daripada tidak melakukan apa-apa, aku harus mencobanya. Lalu orang-orang melihat aku dan berkata, "Seorang pria akan menghabiskan uangnya." 
 
Lalu aku masuk ke dalam pagar dan ketika aku masuk ke dalam kamar lalu di sana aku melihat karpet. Aku berkata, "Ini karpet yang sama yang aku berikan kepada Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan dia berdoa." Dan kemudian aku berkata bahwa "Karpet ini pasti akan terbang." Lalu aku duduk di karpet itu dan benar-benar terbang. Ketika aku terbang tinggi maka pagar juga pecah dan karpet mulai terbang. Dan orang yang sama yang melakukan bisnis ini mengatakan bahwa "Kita tidak pernah bisa membuatnya terbang dan pria ini telah duduk di atasnya dan membuatnya terbang!" 
 
Mereka mengejarku dan sebelum mereka sampai ke mereka, mereka mengatakan bahwa "Jika kita tahu kita akan menghentikannya disini." Lalu aku berkata bahwa "Permadani akan menuju kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala." Kemudian aku mencapai Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dan ketika aku sampai disana Allah Subhanallahu Wa Ta’ala berfirman; "Qasim diberkatilah kamu bahwa kamu sudah sampai disini, kamu duduk dan lakukanlah tasbih disini dan orang-orang itu tidak bisa mendapatkanmu." Mimpi berakhir. 
 
 
 
         
    
 
    
 
 
 
 
 
  
 
Pada tanggal 25 Februari, aku (Muhammad Qasim) melihat sebuah mimpi. Dan dalam mimpi ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam keluar dari rumahnya setelah berwudhu untuk shalat. Beliau sudah tua dan membutuhkan tongkat untuk berjalan. Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memanggilku dan kemudian bertanya “Apakah ada orang yang membawaku ke masjid?” Tapi tidak ada yang menanggapi. Dan semua orang tetap terjebak dalam pekerjaan mereka sendiri. Beliau menjadi sangat kesal dan mulai berjalan menuju masjid terdekat. 
 
Saat beliau tiba di masjid, tidak ada yang menunggunya. Dan sholat itu sudah selesai. Beliau menjadi semakin kesal dan tertekan karena tidak ada yang menunggunya. Beliau mulai berjalan menuju rumahnya dan sekali lagi tidak ada yang menawarkan bantuan. 
 
Aku baru saja selesai mengerjakan pekerjaan yang sulit dan bertemu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dekat rumahnya. Beliau bersabda, “Qasim, kamu datang kepadaku saat sholat selesai. Tidak ada yang mendengarkanku atau membawaku ke masjid.” Aku berkata “Jangan khawatir ada masjid besar jauh di depan, dimana shalat sudah dimulai. Bagaimana kalau aku mengantarmu ke sana?” Beliau bersabda dengan nada sedih bahwa “Qasim, kamu tidak bisa membawaku ke masjid yang dekat, Jadi bagaimana kamu akan membawaku ke masjid yang lebih jauh, dan mengejar sholat tepat waktu? Kamu juga tidak punya mobil, jadi tidak apa Qasim, tinggalkan saja, aku hanya akan sholat di rumah.” 
 
Aku berkata kepada beliau “Jangan khawatir, jika aku sampai disini lebih awal, lalu aku akan membawamu ke masjid tepat waktu. Dan Allah bersama kita, jadi aku akan membawamu ke masjid dengan bantuan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.” Jadi Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Ayo kita cepat dan pergi ke Masjid.” 
 
Sekarang aku menjadi khawatir. Aku bahkan tidak mengerti jalannya, juga tidak punya mobil. Sekarang hanya Allah yang bisa menolongku. Jadi Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman di telinga kananku “Qasim angkat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan lari. Aku akan mengantarmu ke masjid.” Jadi aku mengangkat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di pelukanku dan berlari. Aku mulai berlari di udara dengan rahmat Allah. Beliau menjadi sangat senang saat melihat sebuah masjid besar di depan kami. Beliau bahkan mengatakan tentangku, “Ini adalah anakku, yang membawaku ke masjid dengan pertolongan Allah.” Orang-orang bangkit untuk sholat saat kita masuk. Dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memimpin sholat untuk yang lainnya. 
 
Aku tidak masuk masjid karena aku belum berwudhu. Kukatakan pada diriku sendiri bahwa jika aku sudah wudhu, maka aku akan sholat dengan mereka. Masjid itu sangat besar. Jadi andai aku selesai melakukan wudhu, sholat pasti sudah selesai. Tapi jika aku berwudhu sebelum datang kesini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akan melewatkan sholatnya. Selain itu, hal yang baik adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sampai ke masjid tepat waktu dengan bantuan Allah. Aku bersyukur kepada Allah dan mulai melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sholat. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
Aku (Qasim) melihat (di dalam mimpiku) bagaimana kelak aku akan membagi-bagikan makanan kepada orang lain. Aku selesai membagi-bagikan makanan kepada semua orang dan mereka memiliki cukup makanan untuk mengisi perut mereka. Ketika aku memeriksa berapa banyak makanan yang tersisa rupanya masih banyak yang tersisa. Kemudian (Nabi) Muhammad Shallallahu 
‘Alaihi Wasallam mengatakan kepadaku bahwa, “Qasim bagikanlah lebih banyak makanan.” 
 
Aku melihat ke sekeliling dan semua orang tampak puas dan kenyang, lalu aku mulai memberikan lebih banyak makanan dan orang-orang menatapku dengan heran. Mereka mengatakan kepadaku: “Qasim, kami sudah puas dan perut kami sudah terisi.” Aku terus membagikan makanan dan aku melihat bagaimana aku masih memiliki makanan, lalu aku mulai berpikir, “Apakah aku harus menyimpan sisanya untuk diriku atau tidak?” 
 
Lalu aku memikirkan sesuatu yang membuatku merasa tidak enak. Aku berpikir bahwa bagaimana jika (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam muncul dalam mimpi orang lain, dan bersabda padanya bahwa “Pergi dan katakan pada Qasim bahwa (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan untuk membagikan lebih banyak makanan?” Aku tidak pernah menginginkan hal itu terjadi yaitu saat (nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai mengirim pesan kepada orang lain (lewat mimpi) hanya untuk meyakinkan aku. Ini pasti akan membuat aku merasa sangat buruk, jadi aku mulai membagi-bagikan lebih banyak makanan sampai akhirnya orang-orang menolak. Dan mimpi itu berakhir disana. 
   
 
  
    
  
  
 
Dalam mimpi ini aku sedang duduk di atap rumahku, tengah berbicara dengan Allah. Aku berkata: “Wahai Allah, izinkan aku untuk berjalan di jalannya (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan biarkan aku melihat taman-taman-Mu.” Kemudian Allah berfirman, “Baiklah Qasim, Aku akan mengirim Jibril ke tempat yang bersih di depan rumahmu. Dia akan membawamu ke tempat dimana kamu bisa berjalan di jalannya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan dari sana kamu akan sampai di taman (dengan) rahmat dan berkah-Ku.” Aku menjadi sangat bahagia dan pergi ke abangku, kukatakan kepadanya bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala mengirim Jibril A.S kepadaku sekarang juga. Ketika abangku mendengar ini dia berkata, “Qasim, apa yang kamu bicarakan? Untuk apa Allah mengirim Jibril ‘Alaihis Salam?” Dia tidak mendengarkanku lagi (dan) aku meninggalkan rumahku. 
 
Lalu di taman dekat sini, aku melihat sebuah cahaya datang dari tanah. Saudaraku menatapku memikirkan apa yang telah terjadi padaku. Setelah beberapa saat, aku melihat Jibril A.S datang dari langit. Sayapnya benar-benar putih dan ada cahaya yang memancar darinya, mereka tampak seperti awan-awan gembung. Dan sayap-sayap itu sangat putih sehingga bagian belakang sayap bisa dilihat dari depan. Dan semua sayap itu bergerak cepat sekali. Ini adalah pemandangan yang menakjubkan bagiku. 
 
Jibril A.S mendatangiku dan keindahannya luar biasa. Aku merasa bahwa dia adalah salah satu di antara malaikat yang pernah diciptakan. Aku bertanya kepadanya bahwa, “Allah mengatakan kepadaku bahwa engkau akan membawaku ke suatu tempat.” Dia berkata: “Ya, Allah baru saja memberi aku perintah. Ambil tanganku dan kau akan terbang bersamaku.” Aku meraih tangannya dan aku berkata pada abangku, “Lihat! Ini Jibril ‘Alaihis Salam dan dia datang untuk membawaku.” Abangku menjadi terkejut karena aku mengatakan yang sebenarnya. Dia berlari menemui Jibril A.S tapi dia tidak tahu ada teras di depannya. Dia akan jatuh, tapi pada saat itu Jibril A.S menangkapnya dan menurunkannya di tanah. Lalu dia membawaku jauh-jauh dan mendaratkan aku. Dia (Jibril) berkata: “Ini adalah tempat yang aku telah diperintahkan untuk membawa engkau.” Aku menjawab “Baiklah,” dan berjalan agak jauh. Jibril A.S lalu pergi. Dan aku tidak tahu dimana aku berada, tapi kemudian aku melihat jejak kaki Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 
 
  
Aku mengikuti jejak kaki itu sampai aku mencapai tempat yang menakjubkan. Tempat itu memiliki kebun dan berbagai jenis pohon dan tanaman. Tanaman dan pohon itu belum pernah aku lihat sebelumnya. Ada aroma manis yang belum pernah aku cium sebelumnya. Dan ada hembusan angin yang tenang, yang terasa menakjubkan di tubuhku. Aku merasakan perasaan aneh dan menjadi sangat bahagia. Itu adalah perasaan sukacita, lega, dan kepuasan yang sangat spesial sekaligus. 
 
Lalu aku melihat seseorang melafalkan Surat Ar-Rahman dengan suara yang sangat indah dan menenangkan. Iramanya seperti belum pernah aku dengar sebelumnya. Aku langsung terpikat dan duduk di sampingnya dan mendengarkan bacaannya. Dan aku merasakan kenikmatan yang sangat aneh setiap kali dia membacakan ayat ini “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Surah Ar-Rahman ayat 13). Aku menengok ke kebun dan berkata, “Sesungguhnya kita tidak dapat menolak nikmat Allah.” Lalu aku bangun, dan di atasku, aku melihat cahaya Allah. Lalu aku merasa mengantuk dan mulai berbaring disana. Aku bersyukur kepada Allah karena telah membawaku kemari dengan rahmat-Nya. Untuk membawa aku ke tempat yang tak pernah bisa aku bayangkan. Lalu aku tertidur dengan tenang. 
    
        
 
  
  
 
Aku (Muhammad Qasim) berjalan di suatu tempat dan aku mengetahui bahwa tujuanku era kedamaian. Seseorang bertemu denganku dan kami mengarah ke tujuan yang sama, tapi dia melewati jalan yang keliru. Aku tidak berkata apapun kepadanya atau memaksanya, tetapi aku mengisyaratkan bahwa dia pergi ke arah yang salah. Dia melihat tepat pada waktunya dan kembali menuju ke arah yang benar. Dia bekerja dengan penuh semangat. Dia berkumpul bersama beberapa orang pada satu titik, mereka sedang menunggu untuk bertemu denganku. Mereka mengetahui namaku dan kemana aku akan pergi, hal ini membuatku terkejut. Aku berpikir “Apakah aku telah bertemu dengan mereka sebelumnya?” (Kemudian) Allah memberitahuku bahwa, “Ini semua adalah karena engkau menyebarkan semua mimpi dasarmu sehingga mereka mengenalimu.” 
 
Mereka adalah orang-orang yang mengagumkan, sangat ramah dan baik hati. Mereka bertanya kepadaku, “Qasim, menuju kemanakah engkau?” Ketika mereka mengetahui aku mengarah ke jalan yang menuju negeri yang damai, mereka mulai mengikutiku dan berjalan lebih cepat. Kemudian Allah memberi kami mobil-mobil dan kami bergerak lebih cepat lagi. 
 
Pada satu titik, laki-laki itu mengumpulkan lebih banyak orang lagi, dan kemudian seluruh dunia melihat usaha kami. Aku sangat berharap bahwa salah satu dari kalian mungkin adalah orangorang tersebut. Saat ini, Allah telah mengumpulkan beberapa jiwa-jiwa kami dalam persatuan. Mereka adalah orang-orang yang mengagumkan karena mereka tulus ikhlas kepada Allah. Mereka bertakwa kepada Allah dan takut akan ketidak-jujuran. Mereka adalah orang-orang yang merindukan perdamaian, persatuan, belas kasih, kemudahan dan rahmat Allah. 
 
Kami semua berasal dari seluruh dunia dan kami menyayangi satu sama lain seperti keluarga karena hal ini akan menggembirakan Allah. Kami terus-menerus berdoa untuk kalian kawan-kawan dan doa khusus untuk satu sama lain, dan kami tidak pernah meminta kepada Allah untuk diri kami sendiri. Ketika salah satu dari kami mengalami bencana, kami membantu satu sama lain. Kami tidak pernah menghadapi masalah-masalah sendirian. Kami telah melewati banyak kesulitan dan cobaan bersama-sama. Orang-orang ini adalah orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi kecintaan terhadap diri mereka sendiri. Mereka tidak bisa berdiri untuk melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam kepedihan, di dalam mimpi-mimpi Qasim. Mereka hanya ingin dunia berada dalam kedamaian tanpa adanya peperangan. Mereka bahkan memiliki mimpi-mimpi mengagumkan dari Allah yang sejajar dengan mimpi-mimpi Qasim. Itulah mengapa beberapa dari kami memilih untuk percaya kepada mimpi-mimpi Qasim. {Editor: dalam naskah asli dikatakan, bahwa: Seperti diriku sendiri (pembaca cerita dalam video) aku akan mengakhiri video ini dengan salah satu dari mimpi-mimpiku. Sebuah suara memberitahuku dua hal dan aku segera terbangun. Suara itu berkata kepadaku bahwa “MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG TERPILIH.”} 
  
     
        
        
 
  
  
Tugas dari Allah untuk Qasim 
 
Muhammad Qasim melihat banyak mimpi, yaitu tentang hari terakhir sebelum kiamat. Tapi 
Allah selalu membatalkan mendatangkan kiamat atas Rahmat-Nya. Ini karena Qasim belum menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Mimpi pertama Qasim tentang hari Kiamat 
adalah pada tahun 1998. 
 
Aku (Qasim) akan menceritakan mimpi ini. Sewaktu aku sedang berbicara dengan-Nya, Allah berada di atas Arsy-Nya (dan) Allah berfirman kepadaku, “Qasim, selesaikan semua tugasmu sebelum jam 6 malam. Jadi Aku akan memulai hari Kiamat.” Lalu aku berkata, “Baiklah,” dan mulai berjalan ke rumah. 
 
Saat di jalan, aku melihat seorang gadis dan ingin menikahinya. Aku mulai mengikuti gadis itu dan benar-benar lupa bahwa Allah akan mendatangkan kiamat sekitar jam 6 malam. Gadis itu mulai berjalan dengan cepat, tetapi aku tidak bisa mengikutinya. Ada banyak sekali halangan dan kerumunan besar yang memperlambatku. Saat dia pergi dari sisiku, aku tak bisa mencarinya. Saat aku yakin bahwa telah kehilangan gadis tersebut, aku melihat jam tanganku dan sudah jam 8 malam. 
 
Aku sangat terkejut, aku ketakutan. Aku terduduk sambil memegang kepalaku dan berpikir apa yang telah terjadi padaku? Lalu aku heran mengapa orang-orang masih hidup? Ini sudah lewat jam 6 malam, aku berjalan kembali ke tempatku berbicara kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Aku diliputi rasa takut. Aku bertanya kepada Allah dengan suara ketakutan, “Wahai Allah, kenapa Engkau belum mendatangkan kiamat?” Kemudian Allah menjawab dengan suara yang sangat halus dan lembut, “Qasim, kau belum berkata kepadaKu bahwa kau telah menyelesaikan semua tugasmu atau belum, maka Aku belum mendatangkan Kiamat.” Setelah mendengar Kemurahan dan Kelembutan Allah, aku merasa lebih nyaman. 
 
Aku berkata kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala bagaimana aku bertemu seorang gadis, sedangkan aku menyia-nyiakan semua waktuku untuk mengejar gadis itu dan akhirnya aku juga tidak mendapatkannya. Allah berfirman, “Tidak apa-apa Qasim, untukmu Aku telah memperpanjang waktu sebelum Kiamat, kau pasti sangat lelah sekarang. Sebaiknya kau pulang dan istirahatlah, dan lakukan tugasmu kapanpun hari yang kau inginkan dan saat kau telah menyelesaikan seluruh tugasmu maka beritahukan kepadaKu, kemudian Aku akan mendatangkan Kiamat.” 
Aku menjadi sangat senang, Aku berkata kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala dalam benakku bahwa, “Engkau telah memberikan pertolongan yang sangat besar kepadaku hari ini, sekarang aku hanya akan meminta bantuanMu.” Aku pun pulang ke rumah, tidur dan bangun jam 7 pagi. Aku mandi, mengenakan pakaian baru dan memulai tugasku. Salah satu dari tugas itu adalah untuk menghilangkan kegelapan dunia. 
 
Aku menyelesaikan tugas-tugasku ini sebelum jam 10 pagi atau 11 pagi. Kemudian aku berkata kepada diriku bahwa pukul jam 5 sore, aku akan melapor kepada Allah tentang selesainya tugasku. Tapi mulai sekarang, semuanya penuh dengan kedamaian. Aku dan semua orang menikmati diri mereka sendiri atas Rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 
 
Saat pukul jam 5 sore, aku pergi ke tempat dimana aku berbicara kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Aku berkata kepada Allah, “Dengan pertolonganMu aku telah menyelesaikan semua tugas yang Engkau berikan kepadaku.” Kemudian Allah berfirman, “Baik Qasim, Aku sekarang akan mendatangkan Kiamat.” Kemudian aku bertanya kepada Allah “Ya Allah, kemarin Engkau belum mendatangkan kiamat karena aku, jadi itu artinya Engkau memanjangkan hidup orang-orang?” Allah berfirman kepadaku “Tidak hanya memanjangkan waktu hidup mereka, tapi juga Aku memperbanyak rezeki mereka.” 
 
Hal yang sama terjadi pada diriku dalam kehidupan nyata. Pada bulan Oktober 2013, sewaktu dimana aku telah menyia-nyiakan hidupku serta menyadari (bahwa) waktuku tidak akan pernah kembali, Allah memberitahuku dalam mimpi pada bulan Desember 2013 bahwa, “Qasim, Aku punya beberapa rencana khusus untukmu, sekarang kau istirahatlah. Dan setelah itu Aku akan memberitahumu apa yang harus dilakukan selanjutnya.” Kemudian dalam mimpi bulan April 2014, Allah memerintahkanku untuk pertama kalinya, “Qasim sebarkan mimpimu ke seluruh dunia, Aku ingin semua orang tahu tentang dirimu.” 
  
 
  
  
 
 
 بِسْمِ اللھِ الرَّ حمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلَیْكُمْ
 
Mimpi ini terjadi pada musim semi tahun 2002 
Rasulullah (Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) bersabda; “Qasim anak-ku, jangan berputus asa di bawah ampunan Allah, suatu hal yang mustahil apabila engkau ada dan perkara-perkara yang ganjil itu tidak ada, pada masamu kelak bumi akan mengeluarkan harta perbendaharaannya dan pohon-pohon akan berbuah amat banyak dan berdaun sedikit, akan ada kenikmatan (rezeki) di atas kenikmatan (rezeki), tidak akan ada orang miskin dan kedamaian dimana-mana dan keadilan serta hukum ditegakkan, itu adalah suatu masa yang tidak pernah seorang pun melihatnya.” 
 

  
 
Aku melihat mimpi ini di musim panas 2003, Yaitu Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman, “Qasim sebelum tiba saatnya janjiKu datang, bahkan jika kau mencelupkan tangan ke emas maka itu akan menjadi debu. Tapi saat janjiKu tiba, bahkan jika kau mencelupkan tanganmu ke dalam debu, maka debu itu akan menjadi emas dengan kehendak-Ku.” 
 
Aku tidak pernah melihat wujud Allah Subhanallahu wa Ta’ala dalam mimpiku, aku hanya merasakan bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala di Arsy Al Adzhim-Nya dan suara-Nya turun dari sana. Atau aku melihat Nur (cahaya) dan suara-Nya berasal dari Nur itu. Atau Allah Subhanallahu wa Ta’ala berbicara denganku dari langit. Dalam setiap mimpi, aku merasakan Allah Subhanallahu wa Ta’ala lebih dekat daripada urat leherku. 
 
Aku tidak pernah melihat wajah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tapi aku bisa melihat tubuh beliau. Dalam salah satu mimpi, aku memeluk Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan seluruh tubuhku bersaksi bahwa aku memeluk tubuh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aku sering berjabat tangan dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam mimpiku, dan tanganku bersaksi bahwa aku menjabat tangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 
 
Pada mimpi bulan September 2015, dalam pertama kalinya di hidupku, aku melihat ke mata Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Saat mataku menatap mata Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, penglihatanku terpaku dan aku tidak dapat berpaling. Aku merasakan seolah-olah di dalam mata beliau, Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah memenuhinya dengan semua kalimat-Nya. Itulah saat yang luar biasa bagiku. Aku telah melihat banyak Nabi lainnya dan para Rasul dalam dalam mimpiku, tapi aku hanya pernah melihat wajah Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam dan juga sering melihat (Nabi) ‘Isa dalam mimpi-mimpiku. Dalam beberapa mimpi, aku melihat ketika seluruh dunia telah menjadi damai, kemudian dajjal dari tempat lain akan datang dan mencoba untuk menghancurkan kedamaian dunia. 
 
Dalam suatu mimpi, aku melihat (Nabi) ‘Isa (‘Alaihis Salam) turun dari langit. Kemudian ya’juj dan ma’juj keluar lalu mereka menyebar ke seluruh bumi. Aku bersama dengan sangat sedikit orang yang bergabung dengan (Nabi) Isa (‘Alaihis Salam) dan kemudian kami hidup bersama Isa (‘Alaihis Salam). 
Pada tahun 1993, ketika mimpi-mimpiku mulai sering datang, aku membuat buku catatan mimpi dan aku biasa menuliskan mimpi-mimpiku di buku catatan itu. Aku mencatat hal-hal seperti berapa kali aku melihat (Nur) Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan berapa kali aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam mimpiku. Tapi beberapa tahun yang lalu aku kehilangan buku catatan itu saat kegiatan pindahan. Total mimpi-mimpiku ada lebih dari 800 kali dan aku masih ingat banyak isi dari mimpi-mimpi tersebut. 
 
Lama bertahun-tahun yang lalu dalam sebuah mimpi, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman kepadaku, “Qasim sebelum tidur jangan pernah lupa membaca Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq dan Surah An Naas, dan kemudian tidurlah agar setan menjauh darimu.” Aku terus melakukan ini selama bertahun-tahun terakhir. 
 
Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberitahuku banyak hal dalam banyak mimpi, tapi Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak memberitahukan kapan hari yang dijanjikan-Nya akan datang dan aku telah menunggunya selama 20 tahun terakhir. Aku tidak hilang harapan selama 20 tahun terakhir. Aku tidak tahu kapan atau bagaimana aku akan mencapai takdirku, Aku bahkan tidak tahu apa takdirku, hanya Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang Maha Mengetahui yang terbaik. 
   
        
 
    
 
  
 
Aku melihat mimpi ini beberapa tahun yang lalu, mungkin tahun 2004. Aku tinggal di sebuah rumah dan suatu hari aku merasa bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala melihatku dari langit. Aku berkata pada diri aku sendiri “Qasim, kehidupan macam apa ini? Kamu benar-benar tidak melakukan pekerjaan yang besar sepanjang hari.” 
 
Setelah itu, beberapa kali Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengunjungi rumahku. Beliau mendudukkan aku di sebelahnya. Beliau bersabda “Qasim lihatlah, aku telah mendaftarkan kamu di sekolah yang sangat bagus. Mulai besok, kamu bisa berangkat.” Kemudian beliau mengusapkan tangannya ke kepalaku dan berkata “Membaca dan menulislah di sekolah ini. Dan kemudian sinarkanlah namaku ke seluruh dunia seperti dulu.” Aku menjadi sangat senang karena Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah mendengarkanku dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberiku surat masuk ke sekolah itu. Kemudian beliau memberikan alamat sekolah tersebut dan bersabda “Datang ke sekolah besok sebelum jam 8 pagi.” Aku menjawab “Baiklah, In syaa-a Allah aku akan datang ke sekolah tepat waktu.” Kemudian aku mengumpulkan beberapa buku dan mempersiapkan pakaian untuk besok pagi. 
 
Aku berpikir bahwa itu adalah sekolah seperti pada umumnya. Jadi, aku tidak khawatir dengan penampilanku. Aku bangun lebih pagi, bersiap dan pergi keluar. Ketika telah jauh, aku menemukan persimpangan jalan dan tidak ingat kemana harus pergi. 
 
Lalu aku melihat Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu lewat, kemudian aku bertanya kepada beliau arah menuju sekolah. Beliau menjadi sangat terkejut ketika mendengar nama sekolah itu. Beliau memperhatikanku dan bertanya “Kenapa kamu bertanya demikian?” Aku menjawab “Aku telah didaftarkan ke sekolah itu dan ini adalah hari pertamaku.” Kemudian beliau melihat surat masukku dan berkata “Maa syaa-a Allah.” Kemudian beliau menunjukkan kepadaku arah menuju sekolah. 
 
Ketika aku sudah dekat dengan sekolah, mataku terbelalak dan kaget. Aku berkata bahwa “Ini bangunan yang menakjubkan.” Kemudian aku melihat beberapa siswa mengenakan tas dan pakaian yang sangat bagus. Aku bahkan berfikir bahwa aku telah mendaftar di sekolah lain. Namun, nama sekolah itu sudah cocok. Aku menjadi sangat bingung setelah melihat semua ini dan berfikir “Apa yang telah terjadi denganku? Bajuku sangat kusam dan biasa, bukuku sudah tua dan aku bawa dengan tangan.” 
Aku duduk di cafe depan sekolah, beberapa siswa datang dan duduk di meja sebelahku, hal itu membuat aku gugup. Seorang siswa bertanya siapa namaku dan aku mengatakannya. Siswa yang lain memanggilku dan memintaku duduk bersama mereka. Aku berkata kepada diriku sendiri “Bersiaplah mereka akan mengejekmu.” Aku duduk bersama mereka dan mereka bertanya dengan sangat sopan. Mereka bertanya apakah aku siswa baru disini, aku berkata “Ya, ini hari pertamaku.” 
 
Salah satu dari mereka bertanya, apakah aku membawa sesuatu untuk dimakan. Aku menjawab, “Tidak, aku sudah makan di rumah.” Kemudian mereka memesan jus dan roti lapis untuk semuanya. Mereka berkata kepadaku untuk tidak tegang, “Disini kami diajari, bahwa kita disini bersaudara dan harus saling peduli, seperti kita peduli dengan diri sendiri. Jika kamu ada masalah ceritakan kepada seseorang, maka dia akan membantu.” Aku berkata “Subhanallah.” Siswa-siswa disini juga menakjubkan sebagaimana bangunan sekolah ini. Tetapi aku ingat dengan kerendahanku, sehingga aku menjadi sangat malu. 
  
Kemudian bel berbunyi, semua siswa pergi menuju kearah gerbang dan mereka memintaku untuk pergi bersama mereka, aku berkata kepada mereka “Kalian pergi saja dulu, aku akan berangkat sendiri.” Ketika mereka pergi, aku mulai berjalan pelan ke arah gerbang. Aku berkata “Apa yang telah terjadi denganku?” Aku tidak diberitahu, kalau siswa dan sekolah ini sangat luar biasa, begitu pula dengan pakaian dan tas mereka. Aku berpikir apa yang harus aku lakukan sekarang, hanya diriku seorang yang memakai pakaian yang kusam dan biasa ini. Buku-bukuku juga sudah tua dan sepatuku terbuat dari plastik dan telah rusak. 
 
Lalu, aku memejamkan mata, dan berkata “Lebih baik aku pulang, daripada aku malu.” Tetapi, kemudian aku merasakan bahwa bukuku telah hilang dari genggamanku. Dan aku merasa, aku telah menggunakan tas. Aku membuka mata dan terkejut, bajuku telah berubah, dan ini seperti murid yang lainnya. Sepatuku berubah dan ada sebuah tas yang menakjubkan di tangan. Setelah melihat semua ini aku berkata, “Apa yang telah terjadi?” Apa yang terjadi, ketika aku menutup mata, bajuku berubah menjadi sangat bagus. Kemudian Allah berfirman dari langit “Qasim, tidaklah mungkin Aku meninggalkan seseorang yang kepalanya dinaungi oleh kasih sayang Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan Allah Maha Penyayang melebihi siapapun.” Setelah mendengar ini, rasa kebahagiaan menjalar ke seluruh tubuhku. Aku berlari menuju gerbang dan berteriak girang karena Allah telah membuatku seperti siswa yang lainnya dengan rahmat-Nya. 
 
Ketika aku sampai di pintu gerbang, aku melihat Umar (Radhiyallahu ‘Anhu) ada disana. Aku berkata kepada Umar (Radhiyallahu ‘Anhu), bahwa aku telah mendaftar disini, dan ini adalah hari pertamaku. Umar (Radhiyallahu ‘Anhu) berkata “SubhanAllah. Hanya mereka yang mendapat rahmat Istimewa dari Allah yang dapat bersekolah disini. Sekarang kita masuk, kemudian memuji Allah, dan kita masuk ke kelas.” Aku berkata kepada Umar (Radhiyallahu ‘Anhu) “Aku telah melihat jadwalku, dan kita berada pada satu kelas.” 
 
     
        
        
 
    
 
  
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لَامُ عَلَیْكُمْ
 
Mimpi ini terjadi pada tahun 2005 
Ada mimpi indah dimana aku ingin mengikuti jalan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ketika aku melihat tangga mimpi, aku selalu berpikir bahwa aku harus melihat bagian selanjutnya dari mimpi itu, itulah yang terjadi setelah aku menaiki semua tangga itu. Kemudian pada tahun 2005, aku melihat mimpi bahwa aku keluar dari bumi (tanah) dan aku menemukan diriku di padang mahsyar dan tanah itu sangat murni dan sangat bersih dan tidak terlihat kotor atau buruk. Ada awan di langit dan hujan ringan dan cuaca yang sangat indah dan ketika aku bangun aku melihat bahwa wajahku mengarah ke selatan. Pemandangannya begitu indah sehingga aku mulai memuji Allah Subhanallahu Wa Ta’ala : “Sampai Engkau begitu berbelas kasihan karena Engkau menciptakan cuaca ini.” 
 
Lalu aku melihat ke arah barat dan aku melihat bahwa dua orang berdiri di depan Arsyi Allah, tinggi satu orang hampir menyentuh arsyi Allah dan manusia kedua tingginya hanya setinggi lutut manusia pertama. Satu orang sangat tinggi dan satu pendek, dan aku berkata bahwa: "Siapakah orang ini yang tingginya sampai ke arsyi Allah?" (Aku selalu berharap bahwa suaraku mencapai arsyi Allah) Dan kain kepalanya menggesek arsyi Allah dan dia bergerak sedikit, dan karena itu arsyi bergerak sedikit. Dan aku berkata bahwa betapa hebatnya orang ini sehingga arsyi Allah gemetar. Dan kemudian aku berjanji pada diri sendiri bahwa aku akan mengikuti jejak orang yang tinggi itu dan mencapai Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. 
 
Ketika aku bangun (dari tidur), aku memiliki perasaan yang luar biasa dan perasaan itu tetap ada selama setidaknya satu bulan. Kemudian aku menyadari bahwa pria jangkung hanya bisa menjadi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan pria pendek adalah Ibrahim ‘Alaihis Salam. Kemudian setelah sebulan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala memberi tahuku dalam mimpi bahwa “Orang jangkung adalah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan orang pendek adalah Ibrahim ‘Alaihis Salam dan Engkau benar untuk berpikir begitu!” 
 
  
  
 
Aku (Qasim) akan membagikan sebuah rahasia yang telah tersimpan selama 1400 tahun lamanya, Yaitu tentang mengapa Negara Pakistan itu muncul. Dalam sebuah mimpi di tahun 2006, aku bertanya kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala “Ya Allah, mengapa Engkau menciptakan Pakistan? Setiap keburukan ada di Pakistan, tidak ada kedamaian atau kemakmuran. Ketidakadilan dan penindasan terjadi dimana-mana.” Kemudian Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman kepadaku bahwa, “Qasim, 1400 tahun yang lalu ketika Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hadir di dunia ini, dia sering sekali berdoa kepada-Ku, yaitu: “Ya Allah, menjelang hari kiamat ciptakanlah sebuah negeri yang namanya La ilaha Ila Allah dan ketika nanti islam-ku akan menjadi lemah di seluruh dunia, biarkanlah ia (agama islam) bangkit dari negeri ini ke seluruh dunia, dan Qasim, Aku telah menerima doa Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ini dan kemudian Aku berkehendak untuk menciptakan Pakistan, dan Qasim, Aku akan membela Pakistan dan Aku akan menyelamatkan Pakistan.” Dan mimpi itu pun berakhir. 
   
 
 
 
 
    
  
  
Pada tahun 2009, aku (Muhammad Qasim) melihat sebuah mimpi. Dalam mimpi ini, saat itu adalah malam yang gelap dan aku sedang duduk di dalam rumahku. Lalu tiba-tiba, sebuah cahaya tajam masuk dari jendela. Aku berlari keluar karena penasaran. Dan apa yang kulihat tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku menyaksikan istana-istana indah yang mengambang di langit, bersinar seperti bintang. Mereka tembus pandang laksana kristal dan bergerak dalam satu arah. Dan di antara istana itu ada satu istana yang sangat menakjubkan dan megah. Istana ini sangat besar. Jauh lebih tinggi dan lebih besar dari istana lainnya. Mataku terpaku ke Istana ini dan aku tidak bisa berpaling. Keindahannya luar biasa dan tingginya tidak terukur, ia lalu terbang terus ke langit dan menghilang dari penglihatanku. Istana ini memimpin di depan semua Istana lainnya. Di istana tersebut nama Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditulis dengan fasih. 
 
Di dalam mimpi ini, terasa sangat bahwa istana-istana tersebut adalah peringkat keimanan para Nabi ‘Alaihis Salam. Dan di setiap istana juga ditulis peringkat mereka masing-masing. Setelah melihat istana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang indah dan menakjubkan, aku merasa sangat gembira. Aku bersyukur kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala bahwa aku adalah umat daripada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, pemilik peringkat keimanan tertinggi di sisi Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 
 
Peringkat keimanan yang tertulis di Istana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah “99k” (99.000) dan inilah yang tertinggi bagi Allah. Istana keimanan terbesar dan terindah kedua adalah milik Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam. Dan kemudian, ada peringkat keimanan Nabi-Nabi yang lain. Aku tidak melihat peringkat keimanan seorang Nabi yang nilainya kurang dari ”12k” (12.000). Seluruh istana para Nabi ‘Alaihis Salam yang indah ini ibarat kemilaunya bintang-bintang. Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan betapa menakjubkannya itu. Dan segera setelah itu, mereka pergi sampai mereka tidak lagi terlihat olehku. 
 
Dari apa yang aku lihat dalam mimpiku yang lain, peringkat keimanan para sahabat mulia Rasulullah dimulai dari nilai 8.000 sampai 10.000. Tidak ada yang bisa mencapai peringkat keimanan dari salah satu Nabi ‘Alaihis Salam pun, dan juga tidak ada yang bisa mencapai peringkat keimanan dari para Sahabat mulia Rasulullah. Sedangkan peringkat keimanan seorang muslim biasa dimulai dari 200. Allahu a’lam 
 
  
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لَامُ عَلیْكُمْ
Dalam mimpiku pada tahun 2014, (waktu itu) aku baru saja selesai mandi, mengenakan pakaian baru dan kemudian pergi ke taman. Aku melihat gerbang utama terbuka. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berada disana dan beliau terlihat cemas. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berjalan kesana kemari dengan cemas dan aku tidak tahan (melihatnya seperti itu) lalu datang berdiri di sampingnya, siapa tahu ada masalah yang ingin Baginda Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sampaikan padaku. 
 
Nabi Muhammad berkata, “Wahai Qasim, aku sedang menunggumu maka datanglah kemari.” Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berjalan di depanku dan aku mengikutinya dari belakang. Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membawa aku jauh ke suatu tempat dan terdapat bangunan yang besar disana. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membawa aku masuk ke dalam dan beliau bersabda: 
“Anakku, lihatlah, ini adalah bangunan Islamku. Pemimpin-pemimpin yang bekerja di dalamnya tidak berlaku adil padaku dan Islamku, dan orang-orang ini membentuk kelompok-kelompok dan banyak di kalangan mereka menjadi hamba orang-orang kafir. Karena pemimpin-pemimpin bangunan ini tidak bekerja dengan ikhlas, mereka tidak peduli dengan orang miskin dan mereka juga tidak berlaku adil. Bahkan, akibat dari hal ini pun telah sampai kepada orang-orang di bawah mereka. Semua orang mengikuti jejak para pemimpin itu atau terpaksa mengikuti jejak mereka. 
 
Terdapat banyak huru hara dan ketidak adilan dimana-mana dan karena ini, Islamku telah dihina di seluruh dunia. Sesungguhnya aku ingin menjadikanmu pemimpin bagi umatku karena engkau berlaku ikhlas padaku dan engkau melakukan pekerjaanmu dengan adil tanpa meminta bantuan kepada siapapun kecuali Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan engkau akan memberikan harta kepada mereka yang membutuhkan dan menyebarkan keadilan. Dan efek dari semua itu akan sampai kepada semua orang biasa dan semua orang akan merasa gembira. Kedamaian tersebar dimana-mana dan seluruh dunia akan melihat bahwa inilah Islam yang sebenarnya.” 
 
Lalu aku (Qasim) berkata, “Sesuai perintahmu.” Setelah mendengar hal ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi sangat gembira dan berkata, “Wahai anakku, janganlah takut kepada sesuatu apa pun karena Allah Subhanallahu wa Ta’ala bersama denganmu dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala berjanji kepadaku bahwa Dia tidak akan pernah sekalipun meninggalkanmu sendiri.” 
  
     
        
        
 
    
 
  
 
Pada 10 Februari 2014, Qasim menyaksikan dirinya telah menyelesaikan perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan. Lalu aku (Qasim) sampai pada tempat dimana aku melihat gedunggedung yang tinggi. Aku memanjat ke atas, dan berkata “Disinilah aku harus berlari dari tepi.” Kemudian setelah itu, aku berlari di udara dengan Rahmat Allah. Jadi aku melihat kesana untuk melihat apakah semuanya sudah jelas. Tetapi, saat aku melihat ke arah langit, aku melihat bahwa beberapa kekuatan telah menyebar jaring untuk mencegah siapa pun terbang. Hal itu benar-benar membuatku putus asa dan berfikir apa yang harus aku lakukan sekarang. Jika aku berlari dari tepi gedung ini, maka aku tidak akan bisa terbang. Aku mungkin akan terjatuh karena jaring di atas. 
 
Lalu aku berkata kepada diriku sendiri “Tidak Qasim. Allah telah berfirman, bahwa Dia akan melindungiku dan Dia tidak akan membuatku gagal.” Aku tidak punya pilihan lain, kecuali melompat dan menaruh seluruh kepercayaanku kepada Allah. Kalau tidak, aku tidak akan pernah berhasil. Kemudian, aku meletakkan semua kepercayaanku kepada Allah. Aku mulai berlari ke pinggir dan aku melompat. Kemudian aku mulai terbang ke atas dan kemudian Allah menghancurkan jaring itu dengan Rahmat-Nya. Aku berhasil melarikan diri dari mereka dengan sangat mudah. 
 
Kemudian aku melihat orang-orang di bawah yang terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka. Namun, beberapa orang melihatku dan berkata “Lihat, Qasim terbang di udara,” dan beberapa orang berkata “Kemana pun tempat yang dia tuju, itu adalah tempat yang berisi rahmat dan berkah dari Allah.” Lalu dia (orang yang di bawah) berkata, “Ayo pergi, kejar dia,” dan setelah itu mereka meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka masing-masing dan mulai berlari ke arah yang sama denganku. 
  
Aku terbang sangat jauh dan kemudian aku mencapai tempat dimana ada kota yang sangat indah. Kota itu sangat canggih dan dirancang sangat baik serta memiliki arsitektur yang indah, yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Ada gedung-gedung, rumah yang indah dan jalan yang luar biasa. Kota itu dihiasi dengan warna-warna yang menakjubkan dan bahkan bangunannya pun sangat bersih. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan keindahan kota itu dan tidak ada yang dapat membayangkannya. Aku merasa bahwa kota ini ajaib. Kemudian aku berpikir, siapa orang yang telah Allah ciptakan sehingga mereka bisa menciptakan kota ini dan betapa cerdasnya mereka. Sesaat setelah itu, Allah berfirman dari langit bahwa “Qasim, kota ini akan dibangun olehmu, dan orangorang yang bersama kamu dengan rahmat-Ku dan pertolongan-Ku.” Dan mimpi berakhir disana. 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
Alhamdulillah, Allahumma Salli wa salim ‘ala Nabiyyana Muhammadin wa ‘ala ali Muhammad wa Baarak wa salim 
 
Umat Ini Terus Memohon Pertolongan Allah 
Tapi Ketika Allah Mengirim Seseorang 
Mereka Menganggapnya Sebagai Sebuah Lelucon 
 
Di bulan September atau Oktober 2014 aku (Muhammad Qasim) melihat mimpi, di mimpi ini Allah berfirman kepadaku, ”Qasim, selama umat islam tidak percaya akan mimpi-mimpimu, Aku tidak akan mengubah kondisi umat islam, dan mereka akan tetap seperti itu. Dan Aku akan menekan mereka darimana pun, hanya sampai mereka mengganggap mimpi-mimpimu sebagai kebenaran. Dan segala sesuatu akan terjadi seperti apa yang Aku perlihatkan dalam mimpimimpimu.” 
 
Dalam mimpi pada 22 September 2015. Allah bertanya kepadaku, “Qasim, apakah orangorang muslim mempercayaimu?” Aku menjawab kepada-Nya, “Tidak, hanya ada beberapa orang yang mempercayaiku.” Kemudian Allah berfirman, “Qasim, Jika mereka tidak mempercayai mimpimimpimu, maka Aku akan mengguncang mereka dengan keras. Dan Aku akan membuat mereka berperang satu sama lain. Dan selama mereka tidak percaya maka mereka akan terus berperang seperti ini.” 
  
Kemudian aku melihat umat Islam mulai membunuh satu sama lain. Peperangan menjadi sangat tegang dan pertumpahan darah sangat parah. Dan muslim lainnya menjadi takut, seolah-olah mereka tidak tahu apa yang terjadi atau apa yang akan menimpa diri mereka. Mereka menginginkan orang-orang untuk berhenti berperang. Kemudian orang-orang yang telah menolak mimpiku, mulai mempercayaiku. Termasuk orang-orang yang mempunyai banyak pengikut, mulai mempercayai mimpiku. Begitu pula dengan orang-orang yang menghentikan orang untuk percaya mimpiku. Kemudian mereka menceritakan kepada yang lainnya tentang mimpiku, dan mimpiku tersebar ke seluruh dunia. 
 
30 November 2015 Aku melihat mimpi, aku membagikannya pada bagian terakhir dimana ada aula besar. Di dalam aula itu ada orang-orang muslim bersama pemimpin-pemimpin mereka. Saat aku akan pergi mendekati mereka, Allah berfirman di telinga kananku “Qasim, ceritakan mimpi yang sudah aku tunjukkan kepadamu.” Jadi aku berhenti dan berkata kepada mereka bahwa Allah dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terus datang ke mimpiku selama beberapa tahun yang lalu. Dan Allah berjanji kepadaku, bahwa Dia akan membantuku dan Dia akan mengeluarkanku dari kegelapan ini. Dan Allah menunjukkan jalan yang benar melalui mimpiku. Setelah mendengar ini, mereka mulai tertawa, dan berkata “Apakah kamu gila? Siapa sudah bicara kepada Allah di dalam mimpi?” Tapi hanya beberapa orang percaya padaku dan aku berkata “Kenapa tidak? Allah dapat melakukan apapun.” 
 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda kepadaku di mimpiku bahwa “Qasim, siapapun yang mendukungmu adalah seperti seseorang yang mendukungku.” Tetapi kemudian mereka mulai membuat lelucon tentangku, bahkan lebih. Kemudian aku berkata “Kamu mengolok-olokanku karena Allah dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terus menerus datang ke dalam mimpiku?” Pemimpin mereka berkata “Ya, inilah yang sebenarnya mengapa, dan kau adalah pembohong.” 
 
Aku berkata kepada diriku bahwa “Umat ini terus membuat permohonan kepada Allah untuk membantu mereka dan untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan ini. Tapi saat Allah mengirim seseorang, mereka mengejeknya sebagai sebuah lelucon.” Aku mulai pergi dari sana dan beberapa orang yang percaya mengikutiku. Sedangkan mereka yang ingkar berkata kepada pendukungku untuk tidak pergi bersamaku dan mengatakan “Itu adalah dosa dan hanya akan membuang-buang waktu.” Tapi mereka (pendukungku) tidak mendengarkan itu dan mengikutiku, dan mereka datang ke belakangku. Aku berkata kepada sahabatku bahwa jika orang-orang ini tidak mempercayaiku, Allah akan mengguncang mereka dengan keras. Hanya beberapa saat, gempa bumi yang kuat datang dan semua orang menjadi takut. Gempa itu sangat kuat dan aku merasa bangunan itu akan runtuh. Maka aku berkata ke sahabatku “Jika bangunan ini akan runtuh, jangan khawatir. Atapnya terbuka dan Allah akan mengeluarkan kita dan membawa kita ke tempat yang aman.” Tapi kemudian gempa tersebut berhenti dan banyak orang bersama pemimpin mereka berlari ketakutan. Tak lama setelah itu, pemimpin dan beberapa orang yang bersamanya mulai mengolokolokku lagi. Dan aku berkata kepada mereka bahwa “Allah telah mengirim Gempa bumi yang mengerikan dan kau tetaplah tidak mengerti. Dan kau tidak akan pernah mengerti.” Dan bersama dengan itu, Allah muncul dari atas ‘arsy-Nya dengan kemurkaan. Allah datang kesana dan berfirman dengan kemurkaan yang besar, Allah berfirman bahwa “Kau terus saja mengejek Qasim, tanganmu akan patah dan kau akan hancur.” Setelah mendengar Suara kemurkaan Allah, aku bangun dan ketakutan. Dan mimpi berakhir disana. 
  
 
Mimpi ini terjadi pada tahun 2015. Tapi tidak Qasim bagikan. 
Di dalam mimpi ini, aku (Qasim) melihat beberapa binatang berbahaya di sebuah bangunan yang terkunci. Kemudian ada orang-orang yang mengetahui tentang binatang di dalam bangunan ini, tetapi tidak ada cara  lain bagi binatang tersebut untuk keluar, kecuali melalui satu pintu yang tertutup. Lantas ada seseorang berkata, “Mari buka pintu ini dan lihat seberapa besar kerusakan yang akan dilakukannya.” Seseorang yang lain menjawab, “Tidak, jangan! Jika kita tidak mampu mengendalikannya, hewan ini tak kan mampu dihentikan.” Orang pertama yang bermaksud cobacoba tadi menyanggah, “Tidak, mari kita amati berapa berapa banyak kerusakan yang bisa mereka buat.” Dan akhirnya, dia membuka pintu tersebut. 
 
Kemudian hewan-hewan (yang terpenjara) tadi keluar dengan cepat dan tak perlu waktu yang lama mereka menyebar ke seluruh dunia. Serta manusia seantero dunia menjadi takut. Banyak orang tidak siap untuk melawan hewan-hewan itu dan mereka tidak memiliki senjata (untuk memerangi). Pada saat yang bersamaan, Qasim mencoba untuk menyebarkan mimpi-mimpi tersebut. Jadi, itulah beberapa mimpi Qasim yang berkaitan dengan situasi yang berlaku dewasa ini. 
    
   
 
      
  
Pada tahun 2015 aku (Muhammad Qasim) melihat sebuah mimpi. Dalam mimpi ini, kegelapan dan kehancuran dimana-mana. Seolah-olah sebuah negara jahat menjatuhkan bom nuklir. Aku dan beberapa orang lain ingin melarikan diri dari sana. Aku punya beberapa jenis mesin terbang. Dan ada bahan bakar di dalamnya, semua orang masuk tapi aku masih di luar. Karena bahan bakarnya tidak mau terpicu, aku berpikir mungkin mesinnya tidak berfungsi. Aku melakukan sesuatu dan percikan api muncul namun sangat kecil. Setelah sekitar 5 atau 6 percikan api, mesin akhirnya menyala. 
 
Aku merasa tidak enak badan karena efek radiasi bom nuklir. Aku hampir tidak bisa bernafas dan sangat sulit bagiku untuk tetap di luar. Lalu aku bergabung dengan yang lain dan mesin mulai terbang. Tapi ia tidak terbang dengan benar. Pada satu titik, mesin itu hampir saja jatuh. Tapi Allah Subhanallahu wa Ta’ala menyelamatkannya di detik-detik terakhir. Kemudian mesin itu mulai terbang dengan benar dan maju dengan kecepatan penuh. Dan kemudian kami keluar dari kegelapan itu. Lalu kami akhirnya melihat matahari terbit. 
 
Beberapa orang di bawah melihat mesin kami dan berkata, “Lihat, kemana orang-orang itu pergi?!” Salah satu dari mereka mengatakan bahwa mereka pasti akan menuju tempat yang damai. Kemudian mereka berseru mengatakan, “Bawalah kami bersamamu! Kami juga ingin keluar dari kegelapan ini dan mencapai tanah yang penuh kedamaian!” Sayangnya mesin kami terbang dengan kecepatan penuh dan tidak bisa berhenti untuk siapa pun. 
 
Hanya ada sedikit orang yang duduk di dalam ketika mesin itu hendak terbang, sisanya harus berjalan atau berlari mengejar kami dengan cara apapun hanya untuk sampai ke tanah yang penuh kedamaian itu. Kemudian aku sangat merasakan rahmat Allah turun ke Bumi dan meliputi mesin kami. Ini membuat mesin kami terbang jauh lebih tinggi dan lebih cepat. Allah melindungi mesin kami, sehingga kami terbang maju dengan kecepatan penuh. Dan orang-orang mengejar kami. 
   
  
 
“Seolah-olah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam akan kehilangan semuanya jika aku menghentikan pekerjaanku.” 
 
Saat aku sedang menyebarkan mimpi-mimpiku di facebook, aku memutuskan di suatu malam pada tanggal 10 Februari 2015, bahwa esok hari aku akan menghapus semua akun media sosialku dan aku akan meninggalkan pekerjaan ini untuk selamanya. Kemudian pada malam itu pula, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam muncul dalam mimpiku. (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dengan nada suara yang sangat sedih, “Qasim, jangan berputus asa dari Rahmat Allah. Allah menolongmu dan kamu sangat dekat dengan takdirmu. Qasim, tunggulah sedikit lagi, Allah bersamamu.” Suara dan aksen Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terdengar sangat luar biasa sedih, seolah-olah beliau akan kehilangan semuanya jika aku menghentikan pekerjaanku. Aku tidak pernah sekalipun melihatnya khawatir seperti itu sebelumnya. 
   
 
 
 
 
   
  
 
Pada suatu mimpi di bulan Maret 2015, aku (Qasim) berada di rumah tua dan semuanya (isi dan bagian-bagian rumah tersebut) rusak dan tidak ada penerangan. Aku berkata (bahwa) mungkin ini tertulis dalam takdirku untuk hidup dalam kegelapan ini selamanya. Tapi kemudian Allah datang di atas arsy-Nya (dengan tabir cahaya-Nya) dan berfirman “Qasim, untuk beberapa lama kamu akan terus hidup dalam kegelapan ini? Keluarlah dari rumahmu dan carilah tempat yang Aku rahmati dan berkahi. (Suatu) tempat (dimana) tanpa ada kegelapan dan kesedihan.” 
 
Aku segera meninggalkan rumahku dengan kebahagiaan, memikirkan betapa baiknya Allah yang Dia datang untuk membawaku keluar dari kegelapan ini. Aku menempuh jarak yang agak jauh sampai aku melihat 8 hingga 10 ekor singa berukuran besar lapar menderu. Aku berlari kembali ke dalam rumah, aku ketakutan dan membanting pintu di belakangku. 
 
Aku mengeluh kepada Allah, dan Dia berfirman “Percayalah kepadaKu, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menyentuhmu.” Aku melihat ke luar jendela mencari singa, (kemudian aku melihat) 3 ekor anjing yang mengerikan tampak berlari ke arah jendela sambil menggonggong dengan ganas. Aku terjatuh ke belakang saat anjing-anjing tersebut mendekat. Anjing-anjing itu menubruk teralis jendela dan terjatuh pingsan. 
 
Aku duduk di sudut tembok sambil mengeluh kepada Allah dengan meragukan pernyataan sebelum-Nya. Allah menjadi marah dan memukul anjing-anjing itu dengan kilat dan mereka mati disana. Allah berfirman “Qasim, apakah kamu mematuhi perintahKu atau hidup dalam kegelapan ini selamanya? Dan percayalah kepadaKu, Aku akan melindungimu dan membuatmu mencapai takdirmu. Dan Qasim, Aku sangat berkuasa atas apa yang Aku lakukan.” Allah pergi dan aku terus berbaring disana memikirkan apa yang harus aku lakukan. Lalu aku pikir, tidak peduli apa yang harus aku lakukan, kematian tetap akan sampai kepadaku. Lebih baik aku mati di luar daripada mati dalam kegelapan ini. Dan Allah menjanjikan perlindungan dan kesuksesan. Jadi aku harus menaruh kepercayaanku kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 
 
Aku menyebut nama Allah dan meninggalkan rumah itu dalam ketakutan dan teror. Aku bahkan membiarkan pintu terbuka sehingga aku dapat dengan mudah berlari kembali. Aku perlahanlahan keluar dengan sangat hati-hati pada awalnya. Aku tidak melihat singa. Lalu aku melihat lengan singa yang terlepas. Kupikir siapa yang bisa membunuh singa-singa yang menyeramkan itu? 
Lebih jauh ke bawah, aku melihat kepala singa dan beberapa potongan tubuh singa. Aku merasa lega menyadari bahwa Allah telah membuat jalan untukku. Lalu aku mulai mencari-cari apa yang harus dilakukan selanjutnya. Aku melihat bangunan besar dan aku memanjat atapnya untuk mencari Allah. Aku melihat cahaya Allah pergi ke suatu tempat dan aku mengejarnya. 
 
Saat aku sampai di cahaya tersebut, cahaya itu lenyap. Cahaya Allah sangat menawan sehingga aku menyadari bahwa aku berada di tanah. Aku menjadi terkejut, (aku) berpikir kenapa aku tidak jatuh? Aku menyadari, bahwa Allah menolongku setiap waktu. Aku merasa sangat gembira dan aku berseru kepada Allah, (aku) berkata “Dimanakah Engkau?” Kemudian Allah memberi petunjuk nama tempat tujuanku dan berfirman “Qasim, Aku disini, cepat datanglah.” 
 
Dengan (sekuat) energi, aku melihat tempat itu (dan) berpikir (bahwa) aku harus menghampirinya. Lalu aku melihat sebuah sepeda motor mewah berwarna hitam. Aku mengendarainya, tapi jalan dipenuhi lumpur yang memperlambatku. Aku berharap jalan itu bagus sehingga aku bisa mengendarai dengan cepat. Ketika aku mengatakan ini, sebuah jalan karpet berwarna hitam keluar dari bumi dan menyebar keluar. Aku menjadi bahagia dan mengendarai motorku dengan kecepatan penuh mencapai tujuanku. 
 
(Tempat) itu adalah bangunan mewah yang indah. Aku berlari masuk dengan kegembiraan. Lingkungannya tenang dan menenangkan serta sangat damai. Warna dan bentuknya agak pudar membuat tampilan yang sangat menarik. Hampir seolah-olah seseorang baru saja melukis bangunan itu. Dan rasanya seperti Allah akan membangun kembali bangunan itu dan membuatnya menjadi baru. Aku pergi dari satu ruangan, ke kamar lain dan kemudian sampai di sebuah aula besar. Dan di Aula itu adalah cahaya Allah. 
 
Allah berfirman, “Qasim apakah Aku tidak mengatakan bahwa Aku akan membawamu ke sini dengan selamat?” Aku berkata kepada Allah bahwa “Engkau membuat firmanMu menjadi kenyataan dan Engkau menunjukkan jalan kepadaku. Engkau membawaku keluar dari kegelapan dan Engkau membawaku ke Cahaya. Memang, Engkau adalah pelindung terbaik, sekarang aku akan menyelesaikan sisa pekerjaanku besok pagi. Kalau begitu aku akan memberitahuMu tentang penyelesaian.” Allah menjawab dengan nada serius dan berfirman “Qasim, jika kamu menyelesaikan semua pekerjaan besok, maka Aku akan menetapkan kiamat (hari penghakiman) di malam hari.” 
 
  
 السَّ لامُ عَلیكمْ
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 
Mimpi ini terjadi pada 10 April 2015 
 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memanggilku dan beliau (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) bersabda; “Anakku Qasim, sebelum hari kiamat empat tanda besar akan muncul,” dan beliau (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) bersabda kepadaku bahwa; “Tanda besar kiamat yang pertama adalah kemunculanmu, anakku Qasim.” Aku terkejut karena berita ini dan aku melihat diriku berkonsultasi dengan ulama untuk mengkonfirmasikan tentang tanda pertama kiamat. Ulama tersebut bertanya; “Apakah kamu berhubungan dengan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam?” Aku berkata kepadanya bahwa; “Dia ayahku dan orangorang selalu memanggilnya dengan nama Abu Al Qasim.” Kemudian dia (ulama tadi) berbicara dengan orang-orang mengenai masalahku. Dia kembali kepadaku dan berkata bahwa; “Qasim, tanda pertama sudah diperlihatkan oleh Allah dan yang lainnya akan datang (dengan cepat).” 
 
Setelah tiga atau empat minggu, aku bermimpi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwa; “Tanda besar yang kedua akan diperlihatkan di tahun yang akan datang yaitu kemunculan dajjal.” Beliau (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) juga menegaskan bahwa dua tanda besar terakhir termasuk turunnya Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salam dan kehancuan yang dilakukan oleh Ya’juj dan Ma’juj. 
    
 
   
  
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ السَّ لامُ عَلیكمْ
Pada mimpi bulan Mei 2015, aku melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang duduk dengan para sahabatnya. Aku berkata pada diriku, “Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya, seperti Abu Bakar dan Umar (sudah) membangun Islam dan sekarang akulah yang harus membangun kembali Islam yang sebenarnya seperti 1400 tahun yang lalu.” Maka kemudian Allah Subhanallahu wa Ta’ala datang dan berfirman, “Kamu tidak sendirian, Aku ada di sisimu.”  
 
Setiap muslim tidak harus percaya padaku, setiap muslim harus percaya dan mendengarkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengenai apa yang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beritahukan tentang 
hari kiamat dan apa yang terjadi sebelum kiamat. 
    
 
   
 
 
  
  
  
Dalam mimpi tanggal 22 Agustus 2015, aku (Qasim) melihat ada kekacauan dan kerusakan dimana-mana. Dan semua orang muslim sibuk dengan diri mereka sendiri. Lalu aku sampai di suatu tempat dimana pasukan dajjal sedang merancang sebuah rencana. Mereka (pasukan dajjal) berkata, “Umat Islam sedang sibuk dengan kehidupan mereka sendiri-sendiri, maka mereka tidak bisa menyelamatkan diri, dan kita akan menghancurkan setiap dari mereka dan membuat dunia kita melakukan ini untuk perdamaian.” 
 
Setelah itu mereka mulai membuat mesin-mesin yang kuat satu persatu, aku berpikir, “Betapa tidak ada satu pun orang yang bisa melawan mesin-mesin yang kuat dan berbahaya itu.” Ketika mereka telah selesai membangun mesin-mesin mereka, aku pergi kembali. Mesin-mesin itu terbang sangat tinggi di udara dan mulai menembaki satu sama lain. Dan umat muslim terjebak di tengah, sedangkan semua rumah dan gedung-gedung bisnis kami ada disana. Dan terdapat tembok besar yang menghalangi seluruh dunia untuk melihat apa yang sedang berlangsung. Jadi mereka menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa betapa kuatnya mesin mereka dan bagaimana dua kelompok berperang satu sama lain. Tapi sebenarnya itu hanya satu kelompok yang menghancurkan muslim dan rumah mereka. 
 
Pasukan dajjal memberitahu dunia bahwa kelompok muslim memiliki mesin yang kuat, mereka juga berkata “Kita harus menghancurkannya, jika tidak maka mereka akan menghancurkan perdamaian dunia.” Hanya saja itu adalah sebuah kebohongan yang mengerikan. Semua mesin itu adalah milik pasukan dajjal. Hal itu hanya sekedar sebuah alasan untuk membantai umat muslim dan menunjukkan kepada dunia sebagai tindakan tepat. 
 
Aku mengumpulkan beberapa orang dan menanyakan kepada mereka “Bagaimana kita melawan mereka?” Karena perang ini kita akan benar-benar hancur. Kita muslim tidak tahu apa yang harus kita dilakukan, dan semua orang berusaha untuk bersembunyi dan terus menerus terbunuh. Kemudian Cahaya Allah keluar dari jari telunjuk tangan kananku, namun belum cukup untuk menghancurkan mesin-mesin itu. Kemudian aku berdoa, “Ya Allah, lakukanlah sesuatu. Jikalau tidak, kami akan binasa. Rumah kami telah hancur dan banyak dari kami yang terbunuh. Kami sedang dihinakan di hadapan seluruh dunia.” Kemudian Allah Azza wa Jalla menambah Cahaya-Nya sangat banyak hingga aku merasa yakin bahwa cahaya ini akan menghancurkan mesinmesin itu. 
Saat aku keluar untuk memerangi mesin-mesin tersebut, pakaianku berganti. Kemudian aku berkata kepada diriku, “Qasim, inilah waktunya untuk menghancurkan mesin-mesin itu.” Aku mulai berlari, kemudian berlari di udara dengan Rahmat Allah. Aku berhadapan dengan mesin-mesin itu, aku melempar cahaya Allah dan menakjubkan bagiku mesin-mesin itu tidak bisa bertahan meski hanya sedetik, dan benar-benar hancur. 
 
Kemudian saat aku kembali, seluruh orang muslim keluar dan menjadi sangat gembira, (aku) berkata “Memang, Allah telah menyelamatkan kita semua dan menolong kita.” Aku menyampaikan kepada mereka, bagaimana Allah bersama kita dan kita tidak harus ketakutan lagi. 
   
        
        
 
    
 
  
Pada mimpi di tanggal 14 Agustus 2015, kita (Umat Islam) tinggal di sebuah tempat kecil yang penuh dengan kegelapan. Bangunan islam utama kita telah dikuasai oleh pasukan Iblis. Dan kemudian Allah mengirim Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada kita dengan rahmatNya. Saat melihat sisi yang diberkahi dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, aku dan pendukungku menjadi senang dan sangat gembira karena saat-saat baru akhirnya tiba, untuk kita bersatu kembali, untuk mendapatkan kembali bangunan islam kita. 
 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadaku, “Qasim, pergi dan ceritakan kepada semua pemimpin muslim tentang kedatanganku. Katakan kepada mereka bahwa (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah datang kepada kita lagi untuk membebaskan bangunan islamnya dari pasukan iblis, dan bersama kita membangunnya kembali.” Aku berkata kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam “Ya, aku akan pergi sekarang dan menyampaikan pesan anda kepada mereka semua.” Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadaku, “Baik, aku akan menunggumu.” 
 
Aku pergi ke pemimpin Islam dan menyampaikan pesan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tapi mereka tidak mempercayaiku, lalu aku katakan kepada mereka bahwa “Apakah kalian hanya mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di perkataan saja? Siapapun bisa mengatakan hal yang hebat dengan lidahnya. Kalian semua harus menunjukkan rasa cinta kalian kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan tindakan kalian dan tidak hanya ucapan kalian. Apakah kalian tidak tahu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang menunggu kalian semua.” Kemudian mereka berkata: “Qasim, jangan membuang waktu kami. Kami tahu apa yang benar dan apa yang salah. Dan apapun yang kami lakukan, kami melakukannya untuk melayani Islam.” 
 
Lalu aku memutuskan untuk kembali, tapi dalam perjalanan pulang aku menemukan kuda hitam yang kuat. Jadi aku membawanya bersamaku. Aku menceritakan kisah lengkapnya kepada (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan aku katakan kepadanya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa aku akan pergi sendiri untuk membebaskan Bangunan Islam beliau. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Anakku, tunggu. Aku akan pergi bersamamu.” Aku setuju, dan aku berkata “Aku memiliki kuda yang sangat kuat untukmu, engkau Shallallahu 
‘Alaihi Wasallam harus mengendarainya.” 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu bersabda kepada orang-orang yang lain untuk menunggu disini. Lalu kami berdua pergi ke tempat bangunan utama kita berada. Dan dulu kami tinggal di bangunan itu. Namun pasukan Iblis telah menguasai bangunan ini. Dan mereka membunuh orang-orang muslim yang sudah ada disana. Dan juga menghancurkan islam. Aku dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai memerangi mereka tapi jumlah mereka terlalu banyak dan mereka hendak ke puncak kekuatan mereka. 
 
Dan kemudian aku melihat beberapa pasukan menyamarkan diri mereka sebagai pasukan muslim, padahal sebenarnya mereka bukan muslim dan mereka malah menyebabkan lebih banyak kerusakan pada islam. Lalu aku mengatakan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa “Pasukan ini terlalu banyak, engkau duduklah disini dan beristrirahatlah dan muliakanlah asma Allah dengan pujian. Aku akan melawan kekuatan ini sendirian dengan bantuan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.” Dan kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berdoa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala untuk menolongku. 
 
Kemudian cahaya Allah keluar dari jari telunjuk tangan kananku dan aku mulai berperang, dan kemudian semua pasukan iblis hancur dan hanya tersisa orang-orang yang mencintai kedamaian. Tidak ada pasukan munafik yang bisa berdiri di hadapan cahaya Allah. Dan kita semua kembali membangun Islam lagi. Tapi bangunan islam itu rusak terlalu parah dan aku memberitahu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa kita perlu membangun kembali bangunan ini. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi sangat gembira dan bersabda, “Qasim, tunggulah disini, sementara aku pergi untuk memanggil umat islam lainnya.” Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberitahu umat muslim yang lainnya bahwa: “Kita telah merebut kembali bangunan islam kita dan setiap orang harus pergi kesana. Sekarang ini Qasim ada disana, jadi pergilah kesana dan bangunlah kembali islam.” 
   
 
    
 
  
Di mimpi tanggal 20 September 2015, Allah berfirman seperti ini kepadaku: 
“Qasim, Qur’an adalah KalimatKu, dan jika seluruh setan, jin dan manusia berkumpul bersama, mereka tidak akan bisa membuat satu pun ayat. Dalam 
arti yang sama mimpi-mimpi yang Aku telah tampakkan kepadamu, mimpimimpi itu dibuat olehKu dan bahkan jika semua setan, jin, dan manusia 
berkumpul bersama, mereka tidak akan mampu membuat mimpi seperti itu, 
dan tidak juga setan dapat memperlihatkan mimpi seperti itu kepada siapa 
pun. Mimpi-mimpi ini adalah dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala, Tuhan 
Semesta Alam.” 
    
             
 
 
  
  
 
Orang-Orang Beriman Telah Melarikan Diri Dalam Kelompok- Kelompok 
 
Tanggal 28 September 2015, aku (Qasim) melihat mimpi ini. Aku pergi ke suatu tempat di kegelapan malam. Dan aku tidak tidak tahu kemana harus pergi. Saat aku terus berjalan, aku melihat (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang berbaring di kasur, di bawah langit malam. Aku berlari kepadanya dan duduk. Aku bertanya kepada beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: “Mengapa engkau berbaring disini? Mengapa engkau tidak tidur di rumahmu?” Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Nak, rumah yang mana? Rumah yang aku buat telah diambil alih oleh orang jahat. Dan orang-orang beriman yang berada di rumahku telah melarikan diri dalam kelompok-kelompok. Dan orang-orang yang telah mengambil alih rumahku, merusaknya dengan parah.” Pada saat itu, mataku melihat ke mata berair (sedih) Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aku merasa takjub. Aku sangat terpikat dan tidak bisa berpaling. Aku merasa seolah-olah mata beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dipenuhi seluruh Cahaya Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 
 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepadaku: “Anakku, bebaskanlah rumahku dari orang-orang itu dengan pertolongan Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan bangun kembali rumahku. Persatukan umatku menjadi satu bangsa lagi, dan kemudian pimpinlah mereka ke takdirnya. Dan janganlah takut kepada siapapun, Allah bersamamu. Dia akan membantumu dalam segala momen dan segala kondisi. Kamu adalah anakku atas semua, dan tidaklah mungkin Rahmat dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala melewati anakku.” Aku melihat mata Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang berair mata dan berkata kepadanya “Tidak masalah berbahaya dan sulitnya pekerjaan ini, aku akan mengerjakannya dengan bantuan Allah Allah Subhanallahu wa Ta’ala.” Kata-kata ini, membuat matanya penuh dengan kebahagiaan yang sesungguhnya. Dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai memohon kepada Allah yaitu: “Bantulah Anakku.” 
  
Aku mulai berjalan dan kemudian cahaya Allah Subhanallahu wa Ta’ala menunjukkan jalan ke rumah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, saat aku sampai disana aku berkata pada diriku sendiri, “Ini adalah rumahku sekarang.” Lalu aku melihat ada orang di atap rumah dengan membawa senjata sedang mengawasi semua yang masuk ke dalam rumah. Cahaya Allah muncul di jari telunjuk tangan kananku dan dari cahaya Allah ini menghancurkan dia. 
Aku masuk ke rumah hanya untuk mengetahui bahwa (rumah) ini berubah menjadi sebuah gua. Aku sangat tertekan ketika tahu bahwa tidak ada satupun muslim di sekitar. Aku mulai mencari orang-orang muslim di sekitar, dan berpikir “Dimana mereka semua? Dan bagaimana aku memanggil mereka?” Lalu aku memanggil mereka dan berkata “Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Beberapa muslim mendengar panggilanku. Dan mimpi itu berakhir disana. 
  
     
        
        
 
    
 
  
  
Pada mimpi tanggal 28 September 2015, aku (Qasim) melihat bahwa ada kegelapan dimanamana. Kami memiliki segalanya tapi tidak ada listrik untuk menyalakan lampu dan neon (lampu led atau neon panjang). Dan aku melihat bagaimana semua orang mencari listrik. Kemudian aku melihat bahwa Allah memberikan listrik dengan Rahmat-Nya, lalu aku pergi ke ulama, mufti, dan pemimpin dan berkata kepada mereka bahwa Allah telah memuliakanku dengan listrik. Dan kita bisa menggunakan ini untuk menerangi rumah orang-orang dengan itu. Tapi mereka tidak percaya bahwa aku mempunyai listrik yang mereka cari-cari dan mereka memanggilku pembohong. 
 
Ulama, mufti, dan pemimpin memang tidak setuju denganku, tapi mereka tidak mengatakan apapun kepadaku. Mereka juga tidak mencoba menghentikanku dan juga tidak melarang untuk memberitahukan ini ke orang lain. Mereka berkata “Biarkanlah dia melakukan apapun semaunya, dia hanya benar membuang-buang waktunya. Dia tidak memiliki listrik.” Tapi Allah berfirman kepadaku bahwa “Qasim, jangan khawatir Aku bersamamu. Tidak ada yang bisa menghentikanmu dan Aku akan membantumu.” Dan kemudian Allah membantuku dan muslim biasa mulai percaya dengan perkataanku. Lalu berita ini menyebar ke seluruh dunia dan semua orang percaya padaku. Dan mereka mengatakan bahwa “Terangilah semuanya dengan listrik yang telah diberikan Allah padamu.” Kemudian saat aku menyebarkan Cahaya ke seluruh Dunia dengan Rahmat Allah. Maka ulama mengatakan bahwa “Aduh! Kita seharusnya mempercayainya.” 


   
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Pada 09 Oktober 2015, (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang ke mimpiku tiga kali dalam satu malam. Pernah aku melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam khawatir dan berjalan kesana sini dengan khawatir dan (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberitahuku dengan penuh semangat, “Qasim, sampaikan pesan ini ke seluruh Umat Islam dan pesannya adalah: Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata: Qasim, siapa pun yang berdiri bersamamu adalah seperti seseorang yang berdiri bersamaku dan siapa pun yang mendukungmu adalah seperti seorang yang mendukungku dan dia akan bersamaku di hari kiamat kelak.” 
 
Dan dua mimpi lainnya sama, dimana aku melihat di 30 September 2015, ini mimpinya: 
Dalam Mimpi, ianya merupakan waktu pagi. Allah (di Arsy-Nya), Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan aku berada di suatu tempat dan aku sedang duduk diam, dalam pemikiranku. Kemudian (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepadaku alasannya mengapa hanya sedikit orang yang percaya kepadaku. Kemudian aku berkata kepadanya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa pekerjaan ini terlalu sulit. Sampai sekarang, hanya sedikit orang yang percaya kepadaku dan mimpiku. Serta ada beberapa orang yang sedang menunggu untuk melihat apakah mimpiku menjadi kenyataan atau tidak. Dan Allah Maha mengetahui bahwa aku memberitahu perkara yang benar atau pun bukan, semua orang menganggapku sebagai orang gila dan bahwa mendukungnya adalah dosa. 
  
Setelah mendengar ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ini menjadi cemas dan sedikit marah dan dia datang ke arahku dengan cepat dan bersabda, “Qasim sampaikan pesan dariku ini kepada seluruh Umat (Islam), bahwa siapapun yang mendukungmu dan berdiri bersamamu adalah seperti seseorang yang berdiri bersamaku dan mendukungku, ini adalah islamku (agama yang telah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bawa) dan karena engkau melakukan semuanya karena Allah, dan akulah (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) yang telah menyuruhmu, maka Allah sudah pasti menambah ganjaran kepada mereka dan memperhatikan siapapun yang mendukungmu, Allah sendiri yang menulis nama mereka di kertas emas dengan tulisan keemasan. Dan wahai Anakku, Allah tidak menyia-nyiakan pahala dari mereka yang berbuat baik dan barang siapa yang tidak mau mendukungmu sebenarnya mereka hanyalah mendzalimi diri mereka sendiri dan aku (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) pun telah memberitahu kepada umatku mengenai dirimu 1400 tahun yang lalu dan sekarang aku memberitahu sekali lagi agar pada hari akhirat nanti tidak akan ada seorang umatku yang akan menyalahkan aku (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam), Dengan pertanyaan: “Bilakah engkau memberitahu kepada kami mengenai Qasim? (Sambil berkata dengan penyesalan) Jika tidak, sudah pasti kami akan terdiri daripada orang yang menyokong mereka.” 
 
Aku tidak peduli apakah orang percaya atau tidak, itu tidak mempengaruhiku dan aku tidak meminta hadiah dari siapa pun. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkanku untuk menyampaikan pesan ini dan aku bertindak atas perintah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, itu saja… 
 
        
        
 
    
 
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
(Mimpi ini terjadi pada) 04 November 2015. Di dalam mimpi ini aku tiba di sebuah tempat dan melihat sebuah aula besar dimana dajjal sedang meningkatkan kekuatannya dengan cara membangun pabrik-pabrik. Dia sibuk menciptakan kekuatan-kekuatan baru. Beberapa orang sedang melancarkan pekerjaannya itu. Dajjal tengah menciptakan terorisme di suatu tempat dan berusaha untuk mengumpulkan sejumlah orang bersamanya. Dia membunuh orang-orang yang menolaknya. Kali ini aku melihat dajjal dengan wajah yang berbeda. Dia terlihat sangat buruk, lebih tinggi dan memiliki tubuh yang jauh lebih kuat. Dia berkata, “Dalam waktu sangat dekat, kekuatanku akan meningkat. Aku akan memperoleh kekuatan-kekuatan baru maka aku akan menciptakan rasa takut terhadapku di seluruh dunia. Seluruh dunia akan bersujud di hadapanku atau aku akan membunuh mereka.” 
 
Aku menjadi cemas melihat semua ini. Jika dajjal muncul, bagaimana aku bisa memenuhi dunia dengan kedamaian? Dan bagaimana aku bisa menyebarkan Islam yang sejati ke seluruh dunia lagi. (Maka) aku berdoa, “Ya Allah, tolong hentikan dajjal lebih dari ini!” Maka Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberikanku sebuah senjata seperti pedang. Aku mundur ke suatu tempat dimana kekuatan dajjal sedang meningkat. Disana, aku mulai menghancurkan semua pabrik yang dibangun oleh dajjal dengan pedang itu.  
 
Ketika aku sudah menghancurkan semua pabrik itu, dajjal datang kepadaku dan berkata, “Qasim! Kamu tidak melakukannya dengan baik. Aku tidak akan membiarkanmu.” Aku berkata kepadanya, “Kau teroris! Disinilah kau seharusnya berakhir.” Lalu dajjal berkata kepadaku, “Apa yang kau pikirkan? Apa kau dapat menghentikanku?” Maka aku menyerangnya dengan pedang yang sama, dia terluka parah namun belum mati. Aku menguburnya ke dalam perut bumi dan menyiramkan lelehan besi ke atasnya. Lalu aku berkata kepada diriku sendiri, “dajjal belum mati tapi setidaknya akan butuh bertahun-tahun baginya untuk bisa keluar dari sini.” 
 
 
  
  
Tanda Pertolongan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala Akan Datang 
 
Pada tanggal 24 November 2015, (dalam mimpinya) Muhammad Qasim melihat ada kegelapan dimana-mana. Langit juga gelap dan ada mesin dan pesawat besar yang terbang melintasi langit. Mereka memiliki segalanya di bawah kendali mereka dan orang-orang tidak memiliki pilihan selain menerima penindasan mereka. Lalu aku (Qasim) berkata pada diriku sendiri, “Berdasarkan mimpiku, saat kegelapan ada dimana-mana dan aku melihat empat buah bulan, maka inilah pertanda bagiku bahwa pertolongan Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan segera datang.” 
 
Aku pun melihat langit dan aku menemukan bulan yang pertama. Lalu aku menemukan bulan yang kedua dan yang ketiga. Lalu aku berkata, “Bulan yang keempat juga seharusnya sudah ada disini tapi aku tidak melihatnya.” Dalam kebingungan aku melihat ke seluruh langit tapi aku tidak bisa menemukannya. Aku kecewa dan mengeluh kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan berkata “Kapan pertolongan-Mu tiba?” Saat itulah aku melihat lagi ke langit dan tepat di atas diriku, aku melihat bulan yang keempat. Aku sangat senang karena mengetahui bahwa janji Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah tiba. 
 
Aku lantas naik ke sebuah bangunan yang sangat tinggi dan aku lari dan melompat dari tepi bangunan itu. Dan aku berlari di udara dengan rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Kemudian cahaya Allah Subhanallahu wa Ta’ala muncul di jari telunjuk tangan kananku. Lalu aku mulai menghancurkan mesin raksasa dan pesawat berbahaya itu sembari berlari di udara. Orang-orang menjadi penuh harapan, karena setidaknya akhirnya ada seseorang yang mencoba menghancurkan pasukan-pasukan jahat tersebut. Dengan bantuan Allah Subhanallahu wa Ta’ala aku menghancurkan semua mesin itu, kecuali satu yang berukuran besar. Mesin ini menembakiku dengan dahsyat namun aku terus berlari ke arahnya dengan sangat cepat. Kemudian kulemparkan cahaya Allah Subhanallahu wa Ta’ala ke langit dan cahaya itu dengan cepat menyebar ke seluruh langit dan menghancurkan mesin itu seketika. Kemudian seluruh langit dipenuhi dengan cahaya Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 
 
Kita semua akhirnya mendapatkan kebebasan kita sekali lagi dan semua orang bahagia. Maka aku turun ke daratan dan orang-orang berkerumun di sekitarku. Mereka berkata, “Kamu telah melakukan sesuatu yang menakjubkan!” Dan kemudian aku berkata, “Tidak, semua menjadi mungkin dengan pertolongan Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala benar-benar menolong hamba-hamba-Nya.” Setelah itu, orang-orang mengundangku ke rumah mereka untuk merayakan (kemenangan). Aku berkata bahwa itu tidak perlu tapi mereka bersikeras. Lalu aku bercanda, “Seandainya aku bisa mengkloning diriku sendiri, tentu aku bisa pergi ke rumah semua orang.” Mereka tertawa dan berkata, “Apapun yang terjadi, kami tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian.” Mimpi itu pun berakhir disana. 
   
     
        
        
 
    
 
  
 
Di dalam mimpi Qasim pada bulan Desember 2015, aku (Qasim) melihat sebuah ruangan besar dimana ada papan lukisan raksasa di dinding. Dan disana banyak cat warna dan kuas yang bermacam-macam. Dan aku melihat tiga atau empat ekor sapi yang sedang makan rumput di padang rumput. Lalu tiba-tiba, Allah telah memerintahkan aku untuk menggambar sebuah lukisan persis seperti yang Dia tunjukkan padaku dalam mimpi. Aku mulai melukis dari satu sisi dan aku menggambar persis seperti yang Allah inginkan. 
 
Perlahan aku mulai lelah setelah menghabiskan banyak tenagaku. Akhirnya aku hanya melukis setengah papan. Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku tidak bisa menggambar lebih dari itu. Aku sangat lelah. Aku hanya menyelesaikan setengah dari lukisan itu. Tapi separuh lainnya masih tersisa. Dengan putus asa aku meninggalkan lukisan itu, Dan mulai berjalan ke sisi lain ruangan dimana ada pintu (disana). Aku melihat kembali sekilas ke arah lukisan yang telah kubuat. Aku berkata pada diriku sendiri bahwa: “Aku berusaha sebaik mungkin untuk mentaati Allah 
Subhanallahu wa Ta’ala, tapi aku tidak bisa menyelesaikan tugas yang Dia berikan padaku.” 
 
Kemudian pada saat yang tepat, Allah memerintahkan para sapi untuk menyelesaikan sisa setengah dari lukisan itu. Apa yang membuatku takjub, sapi-sapi itu mengambil kuas di salah satu kaki depan mereka dan mulai melukis. Aku bingung, berpikir, bagaimana sapi-sapi ini menjadi begitu cerdas. Aku berlari ke arah mereka tapi mereka melukis begitu cepat hingga selesai pada saat aku sampai disana. Dan kemudian mereka telah kembali makan rumput. Ketika aku mencoba berbicara dengan mereka, mereka tidak menanggapi. Lukisan itu begitu indah. Maka lukisan itu menjadi terkenal di seluruh dunia. Orang-orang memujiku mengatakan Qasim adalah seorang seniman hebat. Aku berkata: “Tidak, semua pujian adalah milik Allah. Dan Dia adalah Perancang Yang Terbaik.” 
 
Dan kemudian Allah sendiri membuat sebuah lukisan yang besar dan megah. Belum pernah ada orang yang membuat lukisan seperti ini sebelum-Nya. Dan kemudian Allah menuliskan namaku di sudut lukisan. Orang-orang tidak memiliki kata-kata untuk itu, kecuali Subhanallah, Maha Suci Allah. Orang-orang mengira aku adalah pelukis yang luar biasa dan media bertanya darimana aku mendapatkan ide ini. Aku tetap diam, tapi di dalam hati aku tahu bahwa yang telah membuat lukisan ini adalah Allah. Dia ingin menghormatiku dengan memberikan pujian. Dalam mimpi itu, ketika aku melihat lukisan itu, bahkan aku tidak memiliki kata-kata kecuali Subhanallah. 
  
  بِسْمِ الَّ لھِ
Pada cerita ini (editor: dalam naskah asli dikatakan, dalam video ini) aku akan mengungkapkan beberapa kebenaran yang mengejutkan dari mimpi Illahi-ku. Tidak ada keraguan bahwa semua peristiwa ini akan segera terjadi satu demi satu. Dalam banyak mimpiku, aku melihat Islam seperti tiga bangunan yang kuat yang terlihat seperti kastil (benteng). Kastil ini melindungi Islam. Baru-baru ini Allah memperlihatkan dengan jelas semua kastil ini kepada aku melalui mimpi ilahi. Menurut mimpi benar-ku, kastil pertama adalah Turki,  kastil kedua adalah Arab Saudi dan yang ketiga adalah Pakistan. Aku melihat bahwa dua dari tiga kastil sudah dihancurkan oleh pasukan illuminatti. 
 
Dalam mimpi pada bulan Desember 2015, (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan kepadaku bahwa kastil terakhir Islam adalah Pakistan, yang berarti yang ketiga dan terakhir adalah Pakistan. Lihatlah pada gambar ini (ada tiga gambar sketsa benteng pada sebuah peta). 
 
 
Pada 04 Desember 2014, dalam mimpiku Allah memperlihatkan kepadaku bahwa Islam mempunyai tiga benteng utama. Dan aku melihat dua dari tiga benteng tersebut dihancurkan oleh kekuatan jahat illuminati dan mereka menghadapi perlawanan yang kecil dari muslim. Kaum muslimin menjadi sangat gelisah ketika kastil pertama telah hancur, akan tetapi mereka tidak dapat melakukan apapun. Kemudian orang-orang muslim terguncang hebat ketika pasukan jahat menghancurkan Kastil kedua. Mereka berteriak, berkata “Ini adalah kehancuran besar untuk Islam!” Kemudian pasukan-pasukan Iblis itu bergerak menuju Pakistan, yang merupakan kastil ketiga dan terakhir Islam. 
 
Lalu mimpi itu beralih ke sudut pandangku. Aku melihat diriku berada di kastil ketiga dan terakhir dari Islam. Dari arahku melihatnya, dari pandanganku, adalah peran dari tiga kastil yang terletak satu persatu, sedangkan 2 kastil pertama diserang oleh musuh dengan menggunakan senjata. Aku sangat khawatir dan ingin memperingatkan orang-orang tetapi tidak ada satupun yang memperhatikan hingga mereka kehilangan dua kastil pertama Islam. 
 
Kemudian aku melihat musuh bergerak menuju kastil ke-3 dan yang terakhir dari Islam. Dalam ketakutan, orang-orang muslim berlarian dan mencoba untuk bersembunyi. Aku berkata kepada mereka bahwa walaupun kalian bersembunyi atau melawan, kalian tetap akan terbunuh. Kemudian aku memutuskan untuk berperang sembari menyelamatkan Islam karena Allah, bahkan jika itu berarti kematian. 
 
Kemudian Allah menganugerahi orang-orang muslim di kastil ketiga dengan Kekuasaankekuasaan-Nya dan dengan jet tempur yang kuat dan canggih. Jet-Jet tempur ini ditakuti oleh dunia dan juga sebagai harapan yang sangat kuat bagi orang-orang muslim yang ada. Kemudian orangorang muslim berhasil mempertahankan kastil terakhir Islam dengan pertolongan Allah. Kemudian muslim dari timur mulai menyebarkan Islam dengan sesungguhnya di seluruh dunia dengan Rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Lantas seluruh dunia diisi dengan kedamaian dan keadilan hingga datangnya dajjal. 
 
Aku membutuhkan dukungan dan bantuan dari siapapun untuk menyebarkan mimpi-mimpi ini. Tolong jangan hidup dalam kegelapan dan ketahui makna mimpi ilahi ini. Permainan musuh yang jahat ini akan segera berakhir. Kabar gembira ini adalah motivasi terbaik bagi setiap orang beriman sejati yang tersisa. 
 
”Qasim berkata bahwa dia tidak dapat percaya bahwa generasi kita akan mengalami kesengsaraan dan dia berdoa agar Allah menyelamatkan semua kastil Islam. Bagaimanapun tidak ada keraguan bahwa hal ini kelak akan terjadi satu persatu dan Allah menjanjikan kita jalan keluar dengan 
membagikan mimpi ini kepada seluruh Dunia.” 
 
 
 
    
 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لَامُ عَلَیْكُمْ
(Mimpi ini terjadi pada) 04 Desember 2015. Kemarin dalam mimpi, aku tersesat dan pergi ke suatu tempat. aku memohon kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, “Izinkanlah aku berjalan di jalan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan izinkanlah aku melakukan pekerjaan seperti yang membuat Engkau bahagia.” Setelah itu aku melihat sebuah bangunan besar dan tinggi dan aku masuk. Lalu aku pergi ke depan dan mencapai atap bangunan dan berkata bahwa “Ini adalah waktu ketika Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan berbicara kepadaku.” Jadi tepat setelah itu, Allah Subhanallahu wa Ta’ala mulai berbicara kepadaku dari langit dan berfirman bahwa “Qasim Aku mengirimkan helikopter hitam besar yang kuat untuk engkau dan kemudian Aku akan mengajarimu cara menerbangkannya.” 
  
Setelah beberapa waktu, helikopter itu tiba. Setelah itu Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberi tahu aku tentang helikopter dan cara menerbangkannya. Setelah itu aku menerbangkannya tetapi aku tidak bisa menerbangkannya dengan benar. Kemudian aku belajar bagaimana mengendalikan helikopter dan aku menerbangkannya, dan membawanya di dekat angkatan darat Pakistan. Tentara Pakistan siap untuk melakukan beberapa misi. Jadi aku meminta mereka untuk membawaku bersama mereka, aku telah diberi helikopter ini oleh Allah, dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memberitahu aku bahwa “Qasim, suatu hari umat Islam akan memintamu untuk membawa mereka keluar dari kegelapan.” Kemudian Panglima Angkatan Darat berkata, “Terima kasih atas bantuan anda. Anda harus beristirahat, kami cukup untuk operasi ini.” Jadi aku katakan “Sesuai yang anda inginkan.” Tentara Pakistan keluar untuk operasi dan aku pergi dengan mereka agak jauh dan kemudian aku pergi ke arah lain. 
 
Dan kemudian malam tiba, dan aku tidur di helikopter dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang dalam mimpiku dan berkata bahwa “Qasim, angkatan darat Pakistan terjebak dalam kesulitan dan amunisi mereka juga akan habis.” Kemudian aku bangun dan mulai mencari cara untuk sampai ke Angkatan Darat Pakistan tetapi aku tidak menemukan mereka. Aku berkata, “Pasukan tentara Pakistan adalah pasukan yang kuat mereka bisa tangani itu,” dan kemudian aku kembali tidur lagi. Lalu Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang ke mimpiku lagi dan berkata bahwa “Qasim, Pakistan adalah benteng islam terakhir. Bangun, engkau harus menyelamatkan Pakistan. Pergi dan bantu mereka.” Lalu aku bangun dan berkata bahwa “Kapan pun Muhammad datang ke mimpiku dua kali maka itu berarti aku harus melakukan pekerjaan itu.” Lalu aku mencari dan berkata “Kemana tentara Pakistan pergi?” Aku meminta kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala untuk menunjukkan jalan kepadaku, sehingga Nur (cahaya) Allah Subhanallahu wa Ta’ala muncul di hadapanku dan aku mengikuti nur itu dengan kecepatan penuh. 
 
Kemudian aku mencapai tempat dimana angkatan darat Pakistan telah melakukan operasi dan aku menuju ke depan jika ada beberapa teroris yang tersisa dan mereka menjadi kuat. Aku membunuh mereka dengan senapan mesin tetapi aku tidak bisa membidik dengan benar dan banyak amunisi terbuang tetapi aku membunuh mereka semua.  
 
Kemudian aku pergi dan melihat ada operasi di tempat lain juga, tetapi beberapa teroris masih ada disana. Lalu aku berkata pada diriku sendiri bahwa “Qasim tinggalkanlah teroris kecil ini dan pergilah dan bantu angkatan darat.” Jadi aku menerbangkan helikopter sekali lagi dengan kecepatan tinggi, dan mencapai tempat dimana angkatan darat Pakistan melakukan operasi. 
 
Ada sebuah tank besar seperti mesin yang coba dihancurkan oleh angkatan darat Pakistan tetapi tidak hancur dan hanya kepala angkatan darat dan dua helikopter yang memiliki amunisi. Amunisi dari setiap orang lainnya telah habis, dan satu atau dua helikopter Pakistan juga telah dihancurkan. Jadi aku menembaki mereka ketika aku tiba disana, bidikanku tidak terlalu akurat tetapi aku menghancurkannya dengan bantuan Allah. 
 
Kemudian datang sebuah mesin yang jauh lebih besar dari yang terakhir dan mesin itu menembakkan rudal ke helikopter angkatan darat Pakistan. Dan aku menghancurkan rudal itu di udara. Aku berkata kepada angkatan darat Pakistan, “Kalian semua pergilah! Biarkan aku bertempur dengan mesin ini.” Jadi angkatan darat Pakistan pergi ke satu sisi dan aku pergi berhadapan dengan mesin tersebut dan menembakkan dua rudal kecil kesana dan rudal-rudal itu meledak setelah masuk ke dalam mesin dan mesin tersebut hancur. Setelah itu angkatan darat Pakistan mengangkat slogan Allahu Akbar dan semua orang menjadi bahagia. 
 
Panglima Angkatan Darat berkata bahwa “Anda menghancurkan mesin tersebut dengan mudah, kami seharusnya mendengarkan anda sebelumnya, anda datang pada waktu yang tepat dimana amunisi kami hampir habis dan mesin itu tidak juga akan hancur.” Aku berkata bahwa “Telah aku katakan sebelumnya tetapi bagaimana pun Allah Subhanallahu wa Ta’ala membawa aku kesini pada waktu yang tepat dan aku menghancurkan mesin-mesin itu dengan bantuan Allah. 
Allah telah mengirim helikopter ini, tidak ada mesin yang dapat menahannya.” 
     
     
        
        
 
    
 
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لَامُ عَلَیْكُمْ
Pada tanggal 19 Februari 2016 aku (Qasim) melihat sebuah mimpi. Dalam mimpi ini kami berada di sebuah bangunan yang sangat besar. Dan orang-orang yang mengelola gedung itu membuat suatu sistem yang dapat mencegah orang melarikan diri. Aku sangat prihatin dengan sistem ini dan aku ingin kabur tapi aku tidak bisa menemukan jalan keluar. Lalu dalam suatu mimpi,  
Allah berfirman kepadaku bahwa, “Ada jalan keluar, carilah dan Aku akan membantumu.” 
 
Aku langsung mulai mencari dan aku bertemu beberapa orang. Aku berkata kepada mereka bahwa “Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah berkata padaku bahwa ada jalan keluar dari sistem ini. Ayo berangkat temukan!” Tapi mereka berkata, “Kamu gila. Tidak ada yang pernah lolos dari bangunan ini meski mereka tidak tahu bagaimana caranya. Jadi jangan buang waktumu dan jangan buang waktu kami. Mengapa kamu tidak terus tinggal di gedung ini seperti orang lain?” Aku berkata dalam pikiranku, “Maksudmu hidup seperti budak?” Aku menolak menerimanya jadi aku melanjutkan pencarianku, aku menemukan beberapa tokoh yang kuat. 
 
Siapa yang memiliki banyak pengikut, aku berkata kepada mereka bahwa ada jalan keluar dari sini. (Tapi) mereka membawaku ke dokter (dan dokter) berkata “Ini adalah orang gila.” Mereka membawaku ke dokter, dan dokter berkata hal itu kepada mereka. “Ada cacat di dalam hatinya dan tidak ada obatnya.” (Begitulah vonis dokter tersebut). Setelah melihat ini aku menjadi khawatir. Tidak ada yang mendengarkanku. Dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak membantu aku juga. Aku menjadi kesal jadi aku pergi. 
 
Aku melewati beberapa lorong satu demi satu sampai aku tiba di suatu tempat. Apakah ada cahaya matahari, dan cahaya itu bersinar pada satu atau dua orang. Mereka menatapku dan salah satu dari mereka berkata “Lihat! betapa bagus sweaternya.” Aku melihat sweaterku dan aku terkejut, “Kapan aku mengenakan sweater ini sebelumnya?” Itu sebenarnya sweater yang sangat indah dengan warna yang menakjubkan. Aku tidak mengerti jadi aku terus berjalan menuju sumber sinar matahari. Seorang pria berkata, “Jika dia benar maka dia akan membagikan makanan dan uang.” Aku mengabaikan mereka dan pergi ke sumber cahaya itu. 
 
Ada sebuah lubang kecil di dinding dimana sinar matahari berasal. Aku menjadi bahagia namun lubang ini tidak cukup besar bagiku untuk lolos. Aku memegang tanganku untuk melihat apakah aku bisa membuatnya lebih besar dan kemudian sedikit melebar. Jadi aku memasukkan kedua tangan dan kepalaku dan aku bisa menerobos keluar. Aku menjadi sangat senang mengetahui bantuan Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah datang. 
 
Aku pergi ke depan dan menemukan rumahku. Di rumahku ada banyak burung di dalam kandang. Dan mereka lapar dan berkicau keras. Lalu aku berpikir bagaimana aku bisa memberi makan mereka karena aku tidak memiliki makanan untuk dimakan. Aku menjadi khawatir, jadi aku meraih tanganku menjadi kepalan dan merasakan butiran makanan. Aku menuangkan gandum ke dalam wadah salah satu burung hingga ia terisi. Dan tanganku masih penuh dengan biji-bijian dan aku tercengang memikirkan darimana biji-bijian ini berasal. Lalu aku memberi sedikit pada setiap burung yang takut butir di tanganku mungkin habis. Tapi biji itu tidak habis dan kemudian aku memberi mereka air seperti itu juga. Dan mereka semua makan. Aku menjadi sangat lelah setelah melakukan semua ini dan berkata pada diri sendiri betapa sulitnya pekerjaan ini. 
 
Aku membuka pintu kandang mereka dan menyuruh mereka keluar besok pagi dan mencari rezeki mereka dan kembali ke kandangmu di malam hari dan juga menjaga kandangmu tetap bersih. Mereka semua setuju dan berkata, “Kami akan mematuhi semua yang anda perintahkan.” Aku menjadi heran, “Jenis burung apa ini? Mereka bisa bicara denganku.” Kemudian semua burung itu melakukan persis sebagaimana apa yang aku minta. 
 
Burung-burung itu berkembang biak dengan cepat dan aku katakan bahwa aku akan menjual burung-burung ini ke orang-orang kaya di gedung itu dan mendapatkan kekayaan dan aku juga harus melakukan sesuatu yang lain untuk mengesankan orang-orang di gedung itu. Aku harus mengungguli mereka sehingga mereka harus menerima persyaratanku. Aku ingat bagaimana mereka tidak memiliki sumber kekuatan di gedung itu. Jadi aku ingin menciptakan generator baru untuk membuat listrik. Kemudian generator yang kuat dan baru muncul di hadapanku dengan rahmat Allah. Aku pun kagum, aku hanya memikirkannya dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala menjadikannya kenyataan. Lalu aku berkata kepada orang-orang di gedung itu bahwa aku menemukan formula yang sangat mudah dan baru untuk menghasilkan listrik. Kemudian orang-orang itu mengirim insinyur terbaik mereka dan mereka kagum dengan generator tersebut dan mereka meminta formula untuk membuat serupa itu. Aku perlu mendapatkan kekayaan untuk membebaskan orang-orang, jadi aku berkata kepada mereka, “Apakah kalian berpikir bahwa aku akan memberikannya secara gratis kepada kalian?” 
 
Kemudian aku mendapatkan banyak kekayaan dengan menjual burung-burung dan formula itu. Aku membebaskan banyak orang dari gedung tersebut dengan memberi uang kepada pemiliknya. Dan aku membagikan uang di antara orang-orang, memberi mereka makanan, serta tempat tinggal. Masih ada lebih banyak orang di dalam gedung dan aku berdebat apakah aku harus memberikan sisa makanan dan uang untuk mereka semua atau tidak. 
 
Aku tahu aku akan merasa malu jika uangnya habis, ditambah lagi aku tidak bisa menyelamatkan yang lain dan membagikannya kepada mereka. Dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman dari langit, “Orang-orang yang tidak putus asa dari rahmat Allah dan tetap sabar maka Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberikan pahala tersebut kepada mereka. Dan harta karun Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak habis walau dibagi sebaliknya ia terus meningkat. Dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala Maha Mengetahui apa yang Dia kerjakan tapi kebanyakan orang tidak mengetahui.” 
    
        
 
    
 
  
Pada 23 Juni 2016, Allah Subhanallahu wa Ta’ala datang ke Mimpiku. Cahaya biru tajam muncul dari dalam Nur, aku belum pernah melihat Cahaya seperti itu sebelumnya. Allah berfirman, “Qasim, Aku telah memberikan banyak kelonggaran kepada orang-orang. Sebaliknya banyak orang mengejekmu. Berikan pesanKu kepada orang-orang ini bahwa kelonggaran waktu yang Aku berikan kepada mereka untuk berpikir dan memahami akan segera berakhir. Jadi bersiap-siaplah untuk merasakan hukumanKu!” 
 
Aku minta kepada kalian semua untuk menyebarkan mimpi ini sebanyak yang kalian bisa dan mempercayainya, sebelum terlambat. 
Semoga Allah menyelamatkan kita. 
         
 
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Dalam sebuah mimpi tanggal 28 September 2016, aku melihat Pakistan dan tentaranya sedang terperangkap dalam kesulitan dan komandan tentaranya mencoba yang terbaik untuk mengeluarkan Pakistan dan tentaranya dari kesulitan ini agar kedamaian dan kebahagiaan merata di Pakistan. Tetapi setiap usaha dari komandan tentara tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya dan sumber penghasilan Pakistan dan tentaranya juga semakin menipis, yang menyebabkan komandan pasukan menjadi tertekan dan aku menjadi sangat khawatir karena menyaksikan hal tersebut. Dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala datang di atas Arsy-Nya dan berkata, “Qasim berikanlah perintah-Ku ini kepada komandan pasukan Pakistan, bahwa Pakistan dan tentaranya dan komandan pasukannya akan berada dalam kondisi yang sama sampai mereka mendengarkan mimpi-mimpimu dengan seksama dan hingga mereka yakin akan hal-hal yang engkau beritahukan kepada mereka. Dan Qasim, Aku adalah pembuat rencana yang terbaik dan Aku akan membuat rencana untuk keberhasilanmu.” 
 
Allah juga menunjukan kepadaku di dalam mimpi bahwa ketika komandan tentara mengetahui mimpi-mimpiku dan dia mendengarkan mimpi-mimpiku Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan kesaksian bahwa Qasim tidak berbohong kepada siapapun mengenai mimpinya dan mimpi-mimpinya adalah benar dan itu semua berasal dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan itu akan terjadi sebagaimana yang Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah memperlihatkan kepada Qasim dalam mimpi-mimpinya. Menurut apa yang telah Allah Subhanallahu wa Ta’ala perlihatkan kepadaku dalam mimpi-mimpiku ketika aku memberitahukan mimpi-mimpi yang penting kepada komandan tentara pakistan lalu dia membuat rencana sesuai dengan mimpi-mimpi itu untuk menyelamatkan Islam, untuk menyelamatkan Pakistan dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala menjadikan rencana-rencana tersebut berhasil atas pertolongan-Nya dan kemudian kami menyelamatkan Pakistan dan Islam dengan pertolongan Allah. 
 
Dalam mimpi-mimpiku Allah Subhanallahu wa Ta’ala juga menunjukkan rencana untuk menyelamatkan Islam dan Pakistan. Aku meminta anda semua untuk berbagi mimpi sebanyak yang anda bisa. Agar mimpi-mimpi ini bisa sampai ke komandan tentara Pakistan sesegera 
mungkin. Jazakallah. 
  
Pada Desember 2016, aku (Muhammad Qasim) melihat sebuah mimpi. Itu adalah hari terakhir sebelum Kiamat, dan aku melihat sebuah gedung yang harus aku panjat. Aku tidak memiliki peralatan apapun untuk mencapai puncak gedung dan orang-orang mencemoohku dengan berkata, “Dia hanya membuang-buang waktunya.” 
 
 Kemudian aku melihat disana ada sebuah batu bata di dinding dengan sedikit tempat untuk berpijak. Aku mulai memanjat ke batu bata tersebut yang mana sangat terasa sulit untukku, namun aku tidak berputus asa. Aku terus memanjat dan aku berkata kepada Allah, “Mengapa Engkau membuat ini sulit untukku?” Kemudian dengan pertolongan Allah Subhanallahu wa Ta’ala  akhirnya aku mampu mencapai puncak. 
 
Orang-orang muslim berkata kepadaku, “Qasim, kamilah saudara-saudaramu, kami akan menolongmu.” Aku berkata dalam hatiku, “Di saat aku sangat membutuhkan pertolongan kalian, kalian menertawakanku. Kemudian saat kalian melihat Allah menolongku, kalian berubah pikiran dan kalian berusaha menunjukkan kepadaku bahwa kalian adalah muslim sejati? Bahkan kalian adalah orang-orang yang buruk. Allah adalah satu-satunya yang memberikan kesuksesan kepadaku, jadi yang terbaik untukku adalah aku bergantung kepada-Nya. Dan juga di masa depan.” 
     
 
  
     
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 السَّ لَامُ عَلَیْكُمْ
17 Desember 2016. Di dalam mimpi ini aku menemukan diriku tengah berada di sebuah tempat yang terlihat seperti Pakistan yang belum berkembang maju. Di kejauhan aku melihat beberapa gedung dan rumah-rumah yang bagus. Aku berkata, “Aku harus pergi ke sana karena tempat itu lebih baik daripada disini.” Lalu aku pergi ke sana dan melihat gedung-gedung yang bagus, rumah-rumah dan banyak orang. Tiba-tiba aku mendengar ledakan dan aku merasakan hawa panas. Orang-orang berteriak meminta pertolongan. Dengan rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, Dia menyelamatkan aku. Ketika aku sampai di tempat orang-orang untuk menolong mereka, aku menemukan banyak yang sudah meninggal. Dan orang-orang yang terluka menangis penuh kesedihan (karena) tubuh para korban meleleh. Aku bertanya, “Jenis ledakan apa ini?” 
 
Ketika aku menggenggam tangan seseorang, tangan itu langsung terlepas dari tubuhnya karena tubuhnya meleleh. Aku berkata, “Neraka macam apa ini? Banyak sekali yang meninggal dan orang-orang yang terluka tidak punya harapan untuk sembuh dan mereka sekarat karena rasa sakit.” Seorang laki-laki yang beruntung bisa selamat berkata kepadaku, “Qasim! Keluar dari sini. Tempat ini tidak aman.” 
 
Lalu aku mendengar ledakan lain. Dan rentetan ledakan dimulai setelah itu. Aku berkata, “Aku tidak bisa menolong siapa pun dalam situasi ini.” Kemudian aku berlari kembali dari tempat itu ke tempatku yang semula dan berkata, “Walaupun tempat ini tidak berkembang maju namun tempat ini masih lebih baik daripada tempat yang sudah berkembang maju tadi.” Lalu aku berpikir, 
“Siapa yang membuat ledakan-ledakan itu? Bagaimana dan kapan mereka bisa dihentikan?” 
 
Pada bulan Februari 2015, Allah Subhanallahu wa Ta’ala berkata padaku dalam mimpi bahwa “Qasim, kamu adalah orang terakhir, dari umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang akan mati di muka bumi ini.” Jadi, itu berarti bahwa setelah kematianku, tidak akan ada lagi muslim yang tersisa di bumi ini dan hanya orang orang yang terburuk yang tersisa di bumi setelah itu, dan hari kiamat akan dikenakan pada mereka. 
  
  
Di tanggal 22 Januari 2017, aku (Muhammad Qasim) melihat setiap negara memiliki gedung sendiri-sendiri, semakin besar suatu negara semakin besar gedungnya. USA memiliki gedung terbesar, yang kedua adalah Rusia. Negara-negara Muslim berupa menara-menara putih dan aku hanya melihat ada tiga buah menara putih. Dua di antaranya berjarak berdekatan, sedang yang satunya berada jauh. Menara yang pertama berbendera Turki dan lebih besar daripada dua menara lainnya, menara satunya lagi berbendera Saudi Arabia dan di menara yang jauh berbendera Pakistan. 
Bersama dengan menara ketiga, terdapat dua bangunan berbendera China dan India. 
 
Kemudian aku melihat pemimpin non muslim sedang menyusun rencana, dan mereka berkata ke orang-orangnya bahwa, “Kitalah pemilik gedung terbaik, dan kita memberi kebebasan, tapi orang-orang Muslim mempunyai menara dan mereka hanya mempercayai satu Tuhan, yaitu Allah, dan mereka tidak menyembah tuhan-tuhan kita. Menara-menara itu juga telah menghancurkan kedamaian dan keindahan dunia. Jadi jika kita menghancurkan ketiga menara itu, kemudian hanya bangunan kita yang tersisa, dan Islam akan benar-benar hancur. Kemudian dunia akan mempunyai jalan yang sama dan muslim akan menerima tuhan kita, dan jika tidak, maka kita akan membunuh mereka. Dan kita akan memerintah di seluruh dunia dan melakukan apapun yang kita inginkan.” Setelah mendengar rencana mereka, aku menjadi terkejut dan khawatir. 
 
Kemudian aku melihat mereka menghancurkan menara Turki dari pondasinya, dan mulai runtuh, dan masyarakat Turki tidak mengetahui hal tersebut. Bangunan Rusia berada di samping Turki. Ketika mereka (Rusia) melihat menara Turki jatuh, mereka menahan menara itu dengan tali mereka, mereka lakukan ini hanya karena mereka melihat keuntungan pribadi dan tidak ada satu pun orang di Turki yang melakukan apapun untuk menyelamatkan menara mereka. 
 
Kemudian pasukan iblis mulai memutus tali Rusia dan mereka juga mulai bergerak menuju ke menara kedua. Dalam perasaan yang sangat terkejut, aku berkata kepada diriku, “Pasukan iblis bekerja sangat keras dalam rencana mereka dan kita umat muslim masih berada dalam tidur lelap. Kita tidak melakukan apapun untuk menyelamatkan ketiga menara. Dan kita tidak melakukan apapun untuk menyelamatkan Islam. Jika menara pertama hancur maka menara kedua juga tidak akan selamat, sehingga menara ketiga akan benar-benar tersisa sendiri. Jadi bagaimana menara ketiga dapat melawan ratusan gedung sendirian?” 
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
(Mimpi ini terjadi) pada Februari 2017. Aku melihat bahwa kita adalah generasi terakhir umat manusia dan kini adalah giliran kami menggunakan sebuah mobil untuk mencapai tujuan kami. Tapi kami begitu kecewa karena kami menemukan bahwa generasi sebelumnya telah menganiaya mobil itu. Semuanya benar-benar berkarat dan hampir hancur. Kursi itu seperti sampah dan mesinnya benar-benar rusak. Rodanya rata. Dan mobil itu tidak mau menyala sama sekali. 
 
Lalu aku dan beberapa orang-orang yang bersamaku mulai memperbaiki mobil tersebut. Dalam mimpiku yang lain pada bulan Februari itu, kami memperbaiki lebih banyak lagi bagian. Aku dan orang-orang yang bersamaku bekerja sangat keras. Misalnya, dalam satu mimpi, kami mengeluarkan mesin dan menggantinya. Dalam mimpi lain, kami mengganti bodi mobil. Dalam satu mimpi, kami akhirnya bisa menyalakan mesinnya ketika ia rusak parah. Kami memutuskan untuk menaikinya. Tapi kemudian kami menemukan bahwa mobil itu tidak memiliki rem. Lalu kami menghentikan mobil dan melakukan banyak pekerjaan untuk memperbaikinya. 
 
Pada 11 Februari 2017, aku melihat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang berjalan-jalan di dekat mobil tersebut. Beliau tampak sangat lelah dan khawatir, hal ini mendorong kami untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat. Dan akhirnya, mobil itu cukup bagus untuk dikendarai tapi ia melaju sangat lambat. 
 
Aku pergi dan memberitahu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa kami telah membuat mobilnya dapat berjalan namun ia tidak cepat. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam benar-benar bahagia, saat beliau mendekat, beliau bersabda bahwa ini adalah mobil lamaku dan sekarang kami bisa mengendarainya lagi. Di bagian belakang mobil ada aku, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, seorang perempuan dan tiga orang lainnya. Dan di depan ada seorang supir muda. Dan aku berkata kita sedang menuju takdir kita dengan rahmat Allah. 
 
 
  
  
Pada 07 Februari 2017, aku (Muhammad Qasim) melihat mimpi bagaimana Israel sedang membangun sebuah gedung besar berwarna coklat di dalam area Palestina, dikarenakan hal tersebut umat muslim di Palestina menjadi sangat marah dan kemudian seluruh negara Arab juga menjadi marah, mereka berpikir bahwa “Kenapa Israel membangun gedung disana? Ini adalah tanah umat muslim!” kemudian umat muslim di seluruh dunia juga menyuarakan keberatan terhadap hal ini. Mereka mulai melakukan protes (demontrasi) menentang Israel. Tapi Israel tidak juga berhenti dan umat muslim juga tidak bisa melakukan apapun kecuali hanya menyuarakan protes saja. Saat aku melihat ini, aku (bergumam bahwa) “Jenis bangunan apa ini, yang telah membuat banyak muslim melakukan protes?” 
 
(Kemudian) aku pergi ke sebuah kendaraan jenis pesawat terbang untuk melihat bangunan tersebut. Saat aku bergerak mendekati, aku melihat banyak sekali muslim sedang melakukan protes dan Israel hampir menyelesaikan gedung tersebut. Kemudian ketika lampu-lampu dinyalakan dari dalam gedung, maka umat muslim menjadi semakin gencar melakukan protes. Namun tiba-tiba muncul sebuah ledakan sangat besar dari dalam pondasi gedung yang memberikan dampak amat sangat besar, hingga seluruh gedung berubah hanya dalam waktu semalam. Dan disebabkan ledakan tersebut, muncullah badai asap yang sangat mengerikan yang menyebar ke seluruh penjuru. Umat muslim dan keluarganya terkena efek dari badai asap tersebut, aku melihat laki-laki muslim, perempuan, dan anak-anak meninggal seketika dalam jumlah ribuan. 
 
Badai asap itu sangat amat besar dan pekatnya sampai-sampai cahaya matahari tak mampu menembus ke bumi, terasa seperti sebuah malam yang gelap gulita, dan dikarenakan badai gelap tersebut maka tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan diri atau mencari pertolongan. Aku tidak bisa bertahan untuk menyaksikan ini, jadi aku putuskan untuk mundur. Namun badai asap tersebut terus-menerus menyebar. Dan juga menyebar ke banyak negara, seperti Suriah, Mesir, Libya, Sudan dan masih banyak lagi. (Peristiwa) itu menyebarkan kerusakan yang amat sangat besar sampai aku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Jutaan orang meninggal seketika, itu sangat mengerikan. Aku tidak bisa percaya akan terjadi seperti ini. Aku berkata ke diriku “Apa yang sebenarnya yang Israel Lakukan dan menyebabkan badai yang besar. Apa yang ada di dalam gedung itu yang membuat seluruh negara-negara Arab marah karenanya? Dan kapan badai yang mengerikan ini berakhir?” 
  
 
Aku (Muhammad Qasim) melihat mimpi ini pada tanggal 16 Februari 2017 yang lalu. (Dalam mimpi itu) aku sedang berdiri di hadapan sebuah gedung putih sambil melihat bagaimana gedung tersebut didirikan. Aku merasa kagum dengan cara bagaimana gedung itu didirikan. Kemudian aku masuk ke dalamnya melewati sebuah aula sehingga aku sampai ke sebuah pintu. Aku memasuki pintu kamar tersebut dan terdapat dua orang lelaki sedang bercakap-cakap antara satu sama lain. 
 
Salah seorang daripada mereka merayu kepada salah satunya agar mengangkatnya sebagai adiknya dengan ucapan berupa “Aku akan mematuhi segala arahanmu dan aku akan melakukan apa saja yang engkau minta, serta lihatlah; aku telah menyebarkan kerusakan di Kashmir sebagaimana apa yang telah dilakukan oleh Israel kepada Palestina. Aku lakukan semua itu semata-mata untuk membuatmu gembira.” Lelaki yang dirayu tadi tersenyum dan berkata, “Engkau telah mendapatkan kedudukanmu sebagai adikku.” Maka lelaki yang telah menjadi adik merasa sangat bahagia dan berkata, “Aku sama sekali tidak akan mengecewakan abangku.” Apabila aku (Qasim) menyaksikan hal itu, aku merasa terkejut dan berpikir “Siapakah gerangan orang-orang ini yang baru saja menjadi saudara?” 
 
Kemudian sang kakak keluar meninggalkan kamar tersebut dan aku mengintip ke dalam untuk mengetahui siapakah sebenarnya sang adik daripada lelaki tadi. Aku melihat bahwa sang adik dari lelaki tadi adalah Perdana Menteri India. Aku merasa terkejut karena dia telah menjadi adik lelaki dari presiden Amerika saat ini, dan kini mereka akan bersama-sama menyebarkan kerusakan. Kemudian aku membuntuti presiden Amerika untuk masuk ke dalam sebuah kamar yang lain, dimana dia bercakap-cakap dengan seorang lelaki yang lain. Orang tersebut (ternyata) adalah Perdana Menteri Israel. Presiden Amerika berkata, “Kita telah menemukan seorang adik yang akan melakukan apapun yang kita perintahkan. Lihatlah karya yang telah dia lakukan, dia  mengikuti sama seperti jejakmu.” Kemudian mereka tersenyum dan berkata, “Hari itu sangat dekat masa kedatangannya, hari dimana kita akan memerintah seluruh dunia.” Perdana Menteri Israel berkata, “Aku ingin berjumpa dengan adikmu.” Lantas mereka berdua keluar dari kamar tersebut. 
 
Perdana Menteri Israel memanggil Perdana Menteri India dan berkata, “Tidak perlu lagi bersembunyi. Kita akan melaksanakan misi kita bersama.” Kemudian mereka bertiga saling berjabat tangan. Mereka berkata, “Sekarang kita pasti akan memusnahkan orang islam.” Setelah menyaksikan semua itu aku berkata “Orang islam masih tidur sedangkan musuh islam tengah bekerja siang malam sesuai makar mereka. Mereka (musuh-musuh islam) bersatu sedangkan orang islam akan mengalami huru-hara. Keadaan terburuk akan tiba tak lama lagi, Pakistan juga akan menderita.” 
    
     
        
        
 
    
 
  
 
Aku melihat Erdogan di dalam mimpi, pada tanggal 28 Februari 2017. Presiden Turki (Erdogan) tersebut sedang berbicara di depan orang banyak. Dia (Erdogan) berkata, “Rakyat Turki, kita akan membangun kekhilafahan Ottoman kembali dan semua kekuatan yang kudapatkan ini juga bagian darinya, dan sekarang kita akan mengembalikan status kaum muslimin yang hilang.” Setelah berbicara kepada orang banyak, Erdogan duduk di tempat duduknya kembali. Dia tersenyum dengan penuh kebanggaan.  
 
Kemudian aku melihat orang besar dari musuh menjadi sangat marah ketika melihat ini. Mereka berkata, “Laki-laki ini (Erdogan) sangatlah berbahaya. Setelah mendapatkan kekuatan sebanyak ini, dia akan mampu melakukan apapun dan rencanya juga berbahaya. Dan jika dia ingin menjadi seperti Kekhilafahan Ottoman, maka dia akan menjadi lebih berbahaya lagi.” Yang lain berkata lagi, “Dia (Erdogan) harus dihentikan berapa pun bayarannya. Dia sudah memulai misinya dan dia sedang menakhlukkan Suriah.” Yang lain juga menimpali, “Dia (Erdogan) mungkin akan menjadi pemimpin yang sangat kuat bagi kaum muslimin. Apapun yang terjadi kita harus menghentikannya mendapatkan kekuatan lebih. Jika tidak, ini akan menjadi masalah besar bagi kita. Kita harus membuka jalan bagi sang mesiah (dajjal).” 
    
     
 
 
 
   
  
 
Dalam sebuah mimpi tanggal 03 Maret 2017, aku (Muhammad Qasim) melihat Turki runtuh dan kehancuran dimana-mana. Tak lama kemudian setelah hal ini terjadi, Israel menjadi sangat aktif. Mereka meningkatkan operasi mereka di sekitar Palestina dan mereka juga membangun sebuah benteng untuk dajjal, dan kaum Muslimin tidak bisa melakukan apapun selain protes. Israel membentuk persekutuan dengan negara-negara lain dan menyebarkan korupsi. Amerika adalah salah satu pendukung mereka dan menolong mereka dengan menyumbangkan Intelijen mereka. 
 
Ketika Rusia mengetahui hal ini, mereka segera membentuk persekutuan dengan negaranegara yang berada di dekatnya dan Rusia juga menjadi aktif dan menyalip yang lain dalam menguasai wilayah-wilayah di Timur Tengah, itu seperti mereka ingin menguasai seluruh dunia. Kemudian USA secara terang-terangan masuk ke Timur Tengah. Mereka bertemu dengan Israel dan sekutu-sekutunya dan bersama-sama mereka mulai menyerang pihak Rusia. Dikarenakan ini, Rusia dan sekutunya melawan balik dan dengan demikian perang dunia ke-3 dimulai! Dan medan pertempurannya berlangsung di negara-negara timur tengah. Disebabkan kehancuran yang sangat parah terjadi di timur tengah, sangat banyak muslimin dibantai, perang tersebut menjadi sangat ganas dan menakutkan. Begitu juga kaum muslimin tidak dapat melawan balik dan tidak ada siapapun yang berani menolong. 
 
Pertempuran berdarah perlahan mulai menyebar hingga ke negara-negara lain seperti Mesir, Sudan, Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab dan hampir semua tempat di Timur Tengah. Kubu Israel selalu mendapat lebih banyak sekutu dan juga ada beberapa negara muslim yang menjadi sekutu entah dari Amerika atau Rusia. Kedua negara adidaya berkeinginan untuk menguasai sebagian besar tanah atau wilayah apapun yang mereka capai, mereka mempertahankannya dan terus berperang antara satu dengan lain. 
 
Di sisi lain, Pakistan bertambah kuat dan mulai berkembang, tetapi kemudian India yang bersekutu dengan Israel mulai menyerang Pakistan. Amerika, Israel dan banyak negara Timur Tengah lain membantu India melawan Pakistan. Mereka semua bermaksud untuk menghancurkan Pakistan secara keseluruhan. Maka Pakistan memiliki musuh dalam jumlah besar, tetapi Allah melindungi Pakistan dengan 3000 jet tempur hitam dan perang melawan Pakistan pun dimulai. Dan dengan pertolongan Allah, Pakistan keluar sebagai pemenang atas musuh mereka. Pakistan menaklukkan seluruh India, begitu juga Bangladesh dan Afganistan. Dan setelah Pakistan menang atas India, Indonesia dan Malaysia menjadi sekutu Pakistan. 
 
Kemudian Pakistan datang ke Timur Tengah dengan izin Allah dan mereka bertempur melawan kedua negara adidaya dengan menggunakan jet tempur hitam dan Pakistan menyerang dengan cara yang tidak seorang pun yang bisa menghentikannya. Setelah mengalahkan kedua negara adidaya itu, Pakistan menjadi Negara Superpower dan menyendiri dari dunia. Pakistan memperoleh kendali atas Timur Tengah dan negara-negara Arab. Semua wilayah ini menjadi bagian dari Pakistan dan mereka mulai membangun kembali wilayah-wilayah tersebut kemudian Islam yang sejati (yang dibawa oleh) Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mulai tegak di wilayahwilayah itu dan kedamaian akhirnya merata, dimana (kedamaian itu terwujud setelah) perang terhebat umat manusia berlangsung. 
        
        
 
    
 
  
 
Dalam sebuah mimpi tanggal 05 Maret 2017, aku (Muhammad Qasim) melihat diriku sedang duduk di dalam Masjid Nabawi. Aku merasakan perasaan sangat baik dan penuh kedamaian karena aku berada di dalam sebuah masjid asli Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang dan beliau duduk di depanku. Di tangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terdapat empat lembaran kertas berukuran besar terbuat dari emas. 
 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadaku dengan sikap yang sangat senang, “Qasim, sampaikan pesanku ini sekali lagi kepada umatku, bahwa siapapun yang mendukungmu adalah seperti orang yang telah mendukungku dan kelak dia juga akan bersamaku pada Hari Pengadilan (Kiamat). Dan Qasim, sampaikan pesanku ini kepada orang-orang yang bersamamu, jangan pernah mereka berpikiran apakah amalan mereka ini tercatat sebagai amal shalih atau tidak, jangan pernah mereka mengira bahwa amalan itu tidak ada nilainya, tidak masalah apa yang dikerjakan bahkan jika seseorang hanya melakukan amalan yang sangat kecil, Allah tidak akan menyia-nyiakannya, dan Allah juga mencatat amal tersebut dengan berkali-kali lipat. Yang mereka lakukan ini bukanlah amalan biasa, dan mereka jangan pernah mengira bahwa aku tidak mengetahui nama-nama mereka dan amal (usaha) mereka. Nama-nama yang telah Allah catat di lembaran-lembaran ini, aku terus-menerus membacanya nama-namanya dan usaha mereka dan apapun amalan yang mereka lakukan Allah memberitahukannya kepadaku. Mereka tidak perlu mengkhawatirkan apapun, dan mereka akan bersamaku di hari kiamat. Lembaranlembaran kertas emas yang Allah berikan kepadaku ini, aku akan membawanya setiap waktu. Dalam lembaran emas ini dituliskan nama-nama mereka yang akan bersamamu pada masa-masa sulit. Qasim, Islam yang murni akan tersebar ke seluruh dunia dengan pertolongan Allah. Pastikan kau menyampaikan pesanku ini kepada orang-orang tersebut.” 
 
Aku tidak bicara sepatah kata pun, (aku) hanya mendengarkan semua yang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sabdakan. Aku ingin membaca nama-nama yang ada di lembaran tersebut namun aku tidak bisa menggerakkan satu pun bagian tubuhku. Aku juga tidak tahu apakah namaku ada di dalamnya. 
 
  
  
 
Dalam sebuah mimpi tanggal 19 Maret 2017, aku melihat Presiden Amerika pergi ke Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel. Aku berkata, “Pasti ada suatu alasan yang membuat Presiden Amerika pergi ke Israel, aku harus mencari tahu untuk apa tujuan pertemuan mereka.” Aku mengenakan setelan pakaian dan pergi ke Israel dengan menggunakan sebuah mesin berbentuk pesawat terbang. 
 
Untuk pertemuan ini, Presiden Amerika dan Perdana Menteri Israel berkumpul dalam sebuah gedung. Aku berkata, “Aku harus dapat masuk kedalamnya, dan dengan izin Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak akan ada yang menyadari keberadaanku.” Maka aku menyebut nama Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan bergerak masuk. Tidak ada yang menghentikanku karena mereka mengira bahwa aku ada disana sebagai bagian dari pertemuan tersebut, dan aku adalah mata-mata agen rahasia yang sedang dalam penyamaran. 
 
Terdapat sebuah aula yang sangat besar di dalam gedung itu, ada banyak orang di dalamnya, aku memancangkan mataku hanya kepada Presiden Amerika dan Perdana Menteri Israel, kemudian kulihat mereka berdua nampak pergi ke pojok ruangan masuk ke dalam sebuah tempat seperti kabin, lalu aku ikut masuk ke dalamnya setelah mereka. Mereka pun duduk dan mulai berbincang. Aku berkata, “Aku harus mendekat ke mereka atau aku tidak akan mengetahui apa yang mereka bicarakan.” 
 
Sampai saat itu tidak ada yang menyadari keberadaanku dan mereka (Presiden Amerika dan Perdana Menteri Israel) juga tidak mengenaliku. Mereka berbincang sembari duduk di kursi dan aku berdiri di dekat mereka seolah-olah aku adalah seorang agen yang sedang dalam penyamaran dari sebuah agen rahasia, dan mereka pun mulai berbincang. 
 
Perdana menteri Israel berkata, “Aku sudah hampir menyelesaikan kuil rahasia dajjal, dan dalam waktu singkat palestina akan hanya tinggal nama saja. Dan dalam waktu dekat kita akan menguasai seluruh Timur Tengah.” Mendengar hal ini, aku jadi sangat terkejut ternyata mereka sudah selesai membangun kuil dajjal dan aku bahkan tidak mengetahuinya. Aku keluar dari sana dengan keadaan yang sangat khawatir dan akupun segera pergi menuju Palestina. Disana aku melihat tentara Israel sedang akan menghancurkan rumah-rumah di Palestina, dan anak-anak kecil Palestina berlarian bersama ibu-ibu mereka. Aku menjadi semakin sedih melihat anak-anak sekecil itu mendapatkan cobaan yang sangat berat, bagaimana mereka dapat bertahan dan siapa yang dapat menolong mereka? 
 
Kemudian aku melihat mereka semua pergi menuju gedung yang baru kutinggalkan (tempat pertemuan Presiden Amerika dan Perdana Menteri Israel). Aku berkata, “Mengapa kalian masuk ke gedung ini? Ini adalah tempat dimana mereka sedang membuat rencana-rencana untuk membunuhi kalian!” Seorang perempuan berkata, “Lalu kemana kami membawa anak-anak kecil kami? Kami tidak punya tempat lagi, mungkin mereka akan membunuhi kami, tapi (mudahmudahan mereka) biarkan anak-anak kami tetap hidup.” Aku menjadi semakin bertambah sedih mendengarnya. 
 
Aku berkata, “Orang-orang itu amat sangat jahat dan mereka punya rencana untuk menghabisi semua orang (termasuk anak-anak).” Aku segera menaiki pesawatku dan pergi untuk mencari kuil dajjal agar aku dapat menghancurkannya sebelum selesai dibangun seluruhnya dan dalam waktu singkat aku menemukan kuil dajjal tersebut. Saat aku mendekatinya, aku melihat ia berbentuk sebuah gedung berwarna coklat, dan telah selesai dibangun. 
  
Sebelum aku dapat melakukan apapun, dajjal keluar dari kuilnya dengan cepat. Melihat hal ini, aku berkata, “Aku datang terlambat, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apapun.” Kemudian tampak dajjal mulai melakukan beberapa aksi dan aku berkata, “Sesuatu akan terjadi, sebaiknya aku segera pergi dari sini.” 
 
Baru saja aku berbalik, sebuah ledakan muncul kemudian badai pasir dan debu mulai berhembus kemana-mana. Gedung-gedung besar banyak yang hancur, dan rumah-rumah orangorang muslim hancur dengan sangat parah. Aku memikirkan anak-anak tadi dan aku mulai mencari mereka di dalam badai namun badai itu terlalu besar sampai-sampai karenanya cahaya matahari tidak dapat menembus masuk ke bumi. 
 
Suhu udara menjadi turun sangat rendah dan aku melihat para perempuan dan anak-anak itu dari kejauhan. Melihat anak-anak itu, aku berkata, “Bagaimana mereka dapat bertahan tinggal di bawah langit terbuka dalam suhu udara serendah ini?” Aku berusaha keras untuk mendekati mereka namun badai pasirnya terlalu besar sehingga aku tidak mampu mencapai mereka. Aku sangat berduka karena ketidak mampuanku menolong mereka. Sayang sekali aku tidak dapat melakukan apapun untuk menolong anak-anak kecil ini dan tidak ada satu orang pun yang dapat menolong mereka dalam badai ini, hanya Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang dapat menolong mereka. Badai pasir itu terus menyebar hingga menyebabkan kehancuran dimana-mana. Lalu aku berkata pada diriku sendiri, “Qasim, ayo kembali, jika mesin ini berhenti bekerja, maka kau akan terjebak disini juga.” Maka akupun bergerak kembali menuju Pakistan. Dan mimpinya berakhir di situ. 
  
     
        
        
 
  
  
(Mimpi ini terjadi pada) 20 Maret 2017, Dalam mimpi ini aku melihat suatu daerah di seberang perbatasan Pakistan yang tampak seperti perbatasan Afghanistan dan musuh mengirimkan teroris ke Pakistan dari suatu daerah tersebut. Angkatan Darat Pakistan menghadapi para teroris ini dengan sangat baik dan memusnahkan mereka. Setelah melihat hal ini, musuh menjadi sangat marah karena Tentara Pakistan selalu menghalangi mereka. Kemudian musuh mengirim teroris terlatih mereka ke Pakistan dengan memberikan mereka alat penglihatan malam dan senjata modern. Tetapi begitu mereka memasuki wilayah Pakistan, tentara Pakistan mendeteksi gerakan mereka di sistem mereka dan menangkap setiap teroris. 
 
Melihat India meluncurkan serangan ofensif besar-besaran di Lahore, tentara Pakistan tidak mampu menangani serangan ini. Kemudian rakyat Pakistan mengambil senjata serta amunisi dan bertempur melawan India. Aku juga menuju perbatasan untuk bertempur melawan tentara India. Aku menemukan senapan mesin besar dan aku mulai menembaki musuh. Ada tentara lain bersamaku juga. Ketika angkatan darat Pakistan dan rakyat bertempur bersama, angkatan darat India berhenti di tempat. 
 
Selama ini aku memberi tahu orang-orang kami bahwa kami harus kembali dan mengevakuasi rakyat kami ke tempat yang lebih aman karena kami tidak dapat menghentikan angkatan darat India terlalu lama. Beberapa orang mengatakan bahwa kami disini untuk melawan angkatan darat India dan kami siap untuk mati tetapi kami tidak akan kembali. Kemudian setelah itu ketika kami akan kembali ke kota, maka beberapa orang mengatakan bahwa jika kepala angkatan darat percaya pada mimpi dan sesuai rencana Qasim, maka keadaannya bisa berbeda. Dan selama semua kekacauan ini, sebagian besar Lahore dihancurkan. 
  
Lalu aku pergi ke suatu tempat yang seperti basement bawah tanah sebuah bangunan. Kemudian setelah itu rasanya seperti aku akan mencari suatu tempat. Pada titik ini sebuah negara yang memiliki bendera warna merah, memberikan peringatan yang sangat kuat kepada India untuk menghentikan angkatan darat milik mereka. Jika tidak, negara yang memiliki bendera warna merah akan menghancurkan angkatan darat pihak India. Maka negara ini mendukung dan membantu Pakistan. Mereka juga mengirim dokter mereka untuk mengobati tentara Pakistan. Kepala negara mereka juga mengunjungi Pakistan sendiri untuk menunjukkan dukungan moral. 
 
Karena membantu Pakistan, mereka (negara yang memiliki bendera warna merah) juga menanggung kerugian, tetapi bahkan mereka tidak mengeluh tentang hal itu. India terus mengadopsi taktik murah dan mengirim virus dan bakteri ke Pakistan melalui drone, akibatnya sejumlah besar anak-anak Pakistan menjadi terinfeksi dan jatuh sakit. Setelah melihat situasi yang menyedihkan ini, aku berdoa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan mohon pertolongan-Nya. 
Allah Subhanallahu wa Ta’ala mengirimkan hujan dengan rahmat-Nya dan semua virus lenyap. 
 
Lalu aku menuju ke beberapa tujuan dan dalam perjalanan aku melihat area yang seperti padang rumput. Kepala negara dengan bendera merah yang membantu Pakistan juga ada disana. Dia duduk di antara orang-orang dan berbicara kepada mereka. Setelah melihat aku, dia mengenaliku dan mengatakan “Anda adalah Qasim bukan? Aku telah mendengar tentang mimpi anda dan mimpi-mimpi itu telah menjadi kenyataan.” Setelah menyapanya aku pergi dan mencari suatu tempat. Aku merasa tanpa menemukan suatu tempat itu, kami tidak bisa keluar dari kesulitankesulitan ini. 
      
        
 
  
  
Pada mimpi tanggal 24 Maret 2017, aku melihat diriku berkelana di kota mencoba untuk menemukan rumah (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sedangkan kegelapan ada dimana-mana. Kaum muslimin memiliki rumah bobrok kecil yang nyaris tidak memiliki cahaya dan cahaya tersebut dari gedung besar milik non muslim. 
 
Aku melakukan perjalanan jarak jauh hingga aku melihat sebuah tempat yang sangat jauh, tetapi aku tidak memiliki kendaraan untuk sampai disana, jadi akan lebih baik aku mencarinya disini. Lalu aku melihat orang-orang yang mengenalku dan mereka bertanya kepadaku “Qasim, hendak pergi kemanakah engkau?” 
 
Aku berkata kepada mereka “Aku ingin mencapai sebuah tempat yang dimana kita akan mendapat semuanya dan tidak ada lagi kegelapan dan tempat itu adalah Rumah (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang hilang.” 
 
Mereka bertanya kepadaku, “Dapatkah kita menemukannya?” 
 
Aku berkata “Ya, dari mimpiku, aku dapat menemukannya.” Lalu mereka mulai berjalan denganku dan aku bertanya kepada mereka, ”Mengapa kalian mengikutiku?” 
 
Mereka berkata “Kami percaya kepadamu dan kami juga ingin keluar dari kegelapan ini.” 
 
Lalu aku berkata “Perjalanan ini akan sangat berat untuk kalian dan kalian akan lelah dan meninggalkanku.” 
 
Mereka berkata “Kami tidak akan lelah, dan kami tidak akan meninggalkanmu.” 
 
Aku berkata “Baiklah, tapi jika kalian lelah, janganlah menyalahkan aku.” Lalu kami berjalan cukup jauh dan mulai merasa hilang harapan. Seseorang menunjukkan sebuah tempat dan berkata bahwa kami harus pergi kesana. Kami mulai berjalan kesana hingga kami sampai di ujung kota. Lampulampu bangunan juga telah menghilang dan kami berada di dalam kegelapan. Binatang berbahaya manapun dapat menyerang kami, jadi aku berkata “Marilah kita kembali.” 
 
Kemudian aku melihat ke arah kota yang sebelumnya dan melihat sinar indah yang bersinar tajam dari sana dan (aku) berkata “Akan sulit bagi kita untuk menemukan rumah (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tanpa sebuah mesin (kendaraan).” 
 
Dalam perjalanan kembali, kami melihat penjaga misterius. Aku berkata padanya bagaimana aku telah melihat dia sebelumnya dan bertanya apa yang dia lakukan disini. Dia tidak berkata apapun, lalu aku berkata “Setidaknya kami tidak sendiri.” Tiba-tiba, aku melihat sebuah cahaya tajam dari tempat penjaga itu. Kami berputar dari satu atau dua blok hingga kami mencapai sebuah taman. Taman itu diisi dengan cahaya-cahaya yang menakjubkan dan indah. Semua cahaya tersebut datang dari sebuah rumah kecil yang berada di tengah taman. Pada pintunya tertulis: Rumah Ibrahim (Alaihis Salam). Aku merasa senang akhirnya kami menemukan rumah milik Nabi Ibrahim Alaihis Salam. Ketika aku membuka pintunya, cahaya yang mengagumkan terpancar dari dalam. 
 
Terdapat ruangan kecil tetapi hanya cukup untuk kami duduk. Aku berkata (bahwa) rumah milik Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lebih besar dari ini dan kami harus menemukannya. Seorang wanita berkata “Walaupun begitu, Ibrahim Alaihis Salam adalah teman Allah.” Aku berkata “Ya, itu benar, tapi kita perlu keluar dari kegelapan ini.” Lalu di dalam sebuah ruangan kecil, aku menemukan ruang kendali dan di depannya terdapat jendela. Aku menyadari bahwa rumah ini bisa terbang dan aku berkata kepada yang lain bagaimana cara kita menggunakan ini untuk mencari rumah (Nabi) Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. 
 
Lalu aku menerbangkan rumah itu, tinggi di udara dan aku mengarah ke kota yang jauh itu. Di kejauhan, (aku) berkata kepada diriku sendiri “Dengan pertolongan Allah, kita akan sampai disana secepatnya.” Kami terbang beberapa jauh dan mimpi berakhir di situ. 
    
 
  
  
(Mimpi ini terjadi pada) 25 Mei 2017, aku menyaksikan dalam mimpi bahwa ada lapisan warna hijau di langit yang tembus pandang dan aku melihat langit biru melalui lapisan ini. Ada pesawat penumpang terbang di langit dan kemudian aku melihat bahwa pesawat itu hendak mendarat. Ada seorang pemimpin besar yang menaiki pesawat itu juga. Tiba-tiba pesawat itu terbakar dan jatuh ke tanah. Kemudian aku melihat bahwa pesawat lain yang terbang ke bawah untuk mendarat dan juga terbakar dan kemudian jatuh ke darat juga. 
 
Setelah melihat kejadian ini, orang-orang benar-benar terkejut, aku keluar berlari ke jalan dan melihat kekacauan dimana-mana, dan orang-orang juga berlarian ke segala arah karena takut. Kemudian aku kembali ke atap rumahku. Aku melihat bahwa lapisan hijau di langit telah menyusut dan ada tambalan warna biru di atasnya dan sekarang memiliki lapisan biru dan putih. Aku berpikir bahwa “Apa yang terjadi pada langit tiba-tiba telah berubah sepenuhnya?” Kemudian aku mendapat perasaan bahwa ini adalah kekuatan jahat yang mengendalikan seluruh dunia dan warna langit yang berubah adalah tandanya. 
 
Kemudian aku perhatikan bahwa tidak ada pesawat terbang di langit yang berarti bahwa kekuatan jahat telah mengambil segalanya, di bawah kendali mereka. Kemudian aku melihat bahwa mesin mereka mulai menghancurkan rumah-rumah dan bangunan-bangunan. Kemudian mesinmesin itu mulai menuju ke tempat dimana aku berada. Kemudian aku turun lagi dan melihat bahwa banyak orang berkumpul disana dan aku jelaskan kepada mereka bahwa mesin-mesin itu milik pasukan jahat dan kami tidak punya apa-apa untuk bertarung dengan mereka. Lalu aku mengatakan bahwa untuk bertarung dengan kekuatan-kekuatan ini, kita membutuhkan amunisi berat, dan aku pergi mencari amunisi berat ini. 
 
Kemudian aku melihat suatu tempat dan aku berkata pada diri sendiri bahwa aku mungkin menemukan amunisi berat disini. Ketika aku mencoba untuk sampai ke tempat itu, maka di dalam perjalananku beberapa pasukan (dari pihak musuh) mengirim beberapa buaya berwarna hijau dan dinosaurus kecil lainnya seperti hewan berbahaya untuk menghentikanku mencapai tempat itu. Setelah melihat ini, aku kembali dan melihat teman-temanku. Aku mengatakan kepada mereka bahwa, “Kalian telah berjuang dengan kekuatan seperti itu sebelumnya dan kalian juga akan dapat melawan kekuatan-kekuatan ini juga.” Aku meminta mereka untuk ikut denganku dan mereka setuju dan kemudian kami melawan kekuatan-kekuatan ini bersama. 
  
Dalam mimpi pada 06 Juni 2017, aku (Qasim) melihat bahwa diriku berada di dalam Aula sebuah gedung yang besar dan gedung itu seperti sebuah universitas. Aku tengah menceritakan mimpiku kepada beberapa orang di salah stu ruangan besar. Bahwa di masa yang akan datang, kejadian seperti ini akan terjadi. Dan masa-masa sulit akan menimpa umat islam. Naudzubillah (bahkan) ada upaya untuk menghancurkan Islam sehancur-hancurnya. Tapi Allah akan menolong umat islam, dan islam akan tersebar ke seluruh dunia. 
 
Lalu, seseorang bertanya “Qasim, kapan mimpi-mimpimu menjadi kenyataan?” Kemudian, aku menjadi terdiam dan berpikir bahwa “Hanya Allah yang tahu, kapan mimpi-mimpiku menjadi kenyataan. Untuk saat ini, aku hanya dapat membuat perkiraan-perkiraan yang tidak akurat.” 
 
Seseorang yang lain bertanya juga “Adakah bukti bahwa mimpimu adalah benar? Bagaimana kami dapat percaya padamu? Beritahu kami, kejadian apa yang menunjukkan bahwa mimpimu akan terwujud.” Dan mereka bertanya banyak hal dan aku tidak dapat mengatakan apapun. Jadi aku keluar dari sana. 
 
Kemudian seseorang pria yang mempercayaiku berkata “Mimpimu adalah benar, aku akan menyelidikinya dan aku akan mencoba mencari tahu kapan mimpi-mimpi ini menjadi kenyataan dan peristiwa apa yang akan terjadi sebelum itu.” Kemudian dia pergi dan masuk kedalam ruangan seperti perpustakaan dimana terdapat sebuah buku yang terbuka. Pada buku itu terdapat selembar kertas putih. Lelaki itu membuka kertas tesebut, dimana disana tertulis bahwa tanda pertama mimpi Qasim adalah terdapat tulisan di atasnya: “Sebuah usaha yang akan dilakukan untuk menjadikan Pakistan sebagai “TORA BORA.” (tempat persembunyian teroris). Lalu mimpi itu pun berakhir. 
 
  
    
  
  
Aku (Muhammad Qasim) melihat mimpi ini pada tanggal 20 Juni 2017. Aku melihat sebuah istana besar di mimpi ini, disana sedang diadakan sebuah acara oleh Kepala Negara dari negara itu. Ada banyak orang hadir dalam acara itu dan aku juga menemukan diriku menghadiri acara itu. Tibatiba ada sesuatu yang terjadi, beberapa orang datang terlambat (dan) mereka mulai menembak. 
 
Dalam situasi yang kacau, orang-orang mulai berlari ke segala arah untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing. Penjaga keamanan istana melawan dan menghentikan orang-orang itu. Ketika situasi sedikit membaik, seseorang memanggil nama kepala negara dan mengatakan bahwa putranya telah terbunuh. Berita ini tersebar di seluruh Istana. Orang-orang mulai mengatakan bahwa putra raja (pangeran) telah tewas, tetapi tidak ada yang menemukan jasadnya. Ketika sang raja mengetahui tentang tragedi ini, dia menjadi marah dan dia bersumpah untuk membalas kematian putranya dan menghukum para pelaku. 
 
Berita tentang kematian mendadak putranya, menyebar ke seluruh dunia. Beberapa orang mulai memprediksi bahwa sekarang keadaan akan menjadi lebih buruk, karena ini bukan kejadian biasa. Sang raja menghabiskan banyak energi dan sumber daya untuk mencari tahu keberadaan para pelakunya. Banyak penggerebekan dilakukan dan bahkan jika mereka ragu dengan suatu daerah, maka pasukan akan menghancurkan daerah itu. 
 
Situasi semakin memburuk dan kekacauan terus menyebar. Karena insiden ini, banyak negara lain yang terkena dampaknya juga. Begitu banyak, sehingga Pakistan juga terpengaruh oleh insiden tragis ini. Setelah melihat semua ini aku berkata pada diri sendiri bahwa “Ini situasi yang sangat buruk dan jika terus seperti ini maka semuanya akan diluar kendali.” 
  
Untuk mengetahui situasi dengan lebih baik, aku juga pergi ke suatu tempat. Ketika aku tiba disana, aku melihat sebuah gedung bertingkat menara dan aku melihat ada beberapa orang disana. Mereka keluar dari gedung dan tiba-tiba sekelompok orang menembak ke arah mereka. Sebagai perlawanan, mereka juga balas menembak. Aku bersembunyi di suatu tempat, dan setelah beberapa lama, hampir semua orang mati karena baku tembak. Aku keluar dan berkata pada diriku sendiri bahwa, “Pasti ada sesuatu di gedung ini, sehingga orang-orang ini bersembunyi di dalamnya.” Seorang pria yang terluka berkata kepadaku bahwa, “Ada seorang pria di dalam gedung ini, pergi, dan bantu dia karena beberapa orang ini ingin membunuhnya.” Aku masuk ke dalam gedung dan setelah berjalan selama beberapa lama aku sampai di lantai atas gedung, dan aku menemukan seorang lelaki yang terluka terbaring disana. 
 
Ketika aku mendekat, aku terkejut, karena aku melihat bahwa dia adalah putra kepala negara yang sama, dan dia masih hidup. Aku berpikir bahwa “Orang-orang menyangka bahwa dia telah mati, sedangkan dia masih hidup, tetapi sudah terlambat sekarang.” Aku berkata kepadanya bahwa “Orang-orang berpikir (bahwa) anda telah mati tetapi (ternyata) anda masih hidup!” 
 
Dia (pangeran) mengatakan kepadaku bahwa “Beberapa orang menculik aku, tetapi beberapa orang lain menemukanku dan mereka menyelamatkanku, dan membawa aku kesini, dan sejak itu aku bersembunyi disini.” Aku berkata kepada diriku sendiri bahwa “Dia tidak menyadari bahwa orang-orang yang menyelamatkan hidupnya dan membawanya ke sini telah mati sekarang.” Aku memberinya beberapa makanan dan bantuan medis. Aku mulai membawanya keluar dari sana. Dan mimpi pun berakhir saat itu. 
 
Jazakallah – Wassalamu ‘alaikum. 
  
        
 
    
 
  
Aku (Qasim) melihat mimpi ini pada 07 Juli 2017, dalam mimpi ini aku berada di ruangan bawah tanah sebuah bangunan. Seseorang mendatangiku dan mengatakan kepadaku bahwa lebih baik kami keluar dari bangunan ini karena beberapa kekuatan jahat tengah menyerang gedung kami. Tetapi aku masih memiliki pekerjaan yang belum terselesaikan, jadi aku tetap tinggal. Kekuatan jahat itu tahu, bahwa di dalam gedung ini terdapat orang yang akan mengalahkan mereka di masa depan. 
 
Jadi mereka berencana menghancurkan gedung ini sepenuhnya, sehingga orang yang mereka incar dan orang yang tinggal di gedung akan binasa. Pasukan (jahat) itu menyebabkan banyak kehancuran, tetapi aku tidak merasakan bahwa gedung ini telah hancur. Setelah beberapa saat, pasukan itu menyangka bahwa bangunan ini telah hancur sepenuhnya, jadi mereka pergi. Aku juga telah menyelesaikan pekerjaanku (dan) aku keluar untuk melihat (bangunan) yang telah hancur sebagian besar. Aku berkata, “Bangunan ini rusak parah dan bahkan aku tidak mengetahuinya.” 
  
Aku memutuskan untuk mencari pasukan jahat itu dengan cara mengikuti jejak mereka. Ketika aku berjalan agak jauh, (kemudian) aku melihat ke belakang untuk mengamati sudah seberapa jauh perjalanan ini dan untuk mengecek seberapa jauh sisa perjalananku untuk menjangkau pasukan jahat itu. Kemudian aku melihat ke kejauhan dan aku melihat beberapa bangunan bersebelahan satu sama lain. 
 
Tiba-tiba, ada sebuah ledakan di gedung yang pertama dan dampak yang kuat membuat tekanan udara. Angin yang bertekanan tinggi itu meledak kemana-mana, sehingga menyebabkanku jatuh ke tanah. Aku menutup telinga sebelum suara ledakan itu datang. Tetapi aku masih mendengar suara keras yang menakutkan. Aku berkata “Bom jenis apa ini? Bom tersebut menciptakan dampak sedemikian dahsyatnya, meskipun aku berada sangat jauh…” Setelah itu, terjadi keributan besar. Tiba-tiba, ada ledakan kedua di gedung kedua. Aku berkata, “Semoga Allah memberi belas kasih. Siapa yang menyebabkan ledakan yang mengerikan ini dengan dampak yang besar?” (Sehingga) Banyak orang telah tewas dan suara teriakan dimana-mana. Orang yang selamat berlarian kesana kemari. Setelah melihat mereka, aku mengenali mereka dari mimpi-mimpiku. Mereka adalah orang yang meminta bantuan kepadaku dalam mimpi. Kemudian aku mengirim mereka ke tempat yang aman dengan menggunakan perahu. 
 
  
Kemudian, ledakan ketiga jauh lebih parah dibanding dua yang terakhir, dan dampaknya sangat besar. Seketika itu, aku terjerembab ke tanah dan telingaku berdenging. Aku tidak dapat mendengar apapun untuk sesaat. Aku hampir tidak pulih. Ketika aku sadar, aku melihat ke sekeliling, aku melihat mayat berada dimana-mana. Dampak anginnya begitu besar sehingga membawa mayat di semua tempat. Terdapat darah dimana-mana, terjadi kekacauan secara luas dan orang-orang berlarian, seolah-olah hari penghakiman telah tiba. 
 
Aku berkata, “Qasim, engkau tidak dapat menolong mereka di negara ini, jadi lebih baik keluar dari sini, sebelum sesuatu yang besar terjadi.” Kemudian aku berlari menjauh dari sini. Dan di suatu tempat, seorang pria menyerangku dengan menggunakan pisau belati dan dia sangat mahir. Aku berkata, “Dia pasti berasal dari pasukan jahat itu.” Aku mengalami beberapa luka kecil, tetapi aku berhasil mengalahkannya dengan Rahmat Allah. (Kemudian) aku pergi ke tempat yang aman dan tinggi untuk melihat seberapa besar kehancuran yang telah terjadi. Aku berkata, “Siapa yang telah melakukan ini? Dan bagaimana kita akan melawannya?” Ketika aku melihat, aku menyaksikan betapa kehancuran itu di luar bayanganku dan (kehancuran) itu terus menyebar. Aku berkata “Kehancuran ini hanya dapat diperbaiki dengan rahmat khusus dan pertolongan dari Allah.” Dan mimpi berakhir disana. 
   

 
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
(Mimpi ini terjadi pada) 06 Juli 2017. Aku mendapatkan sesuatu dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan aku harus menyebarkan beberapa pesan kepada orang-orang maka aku mulai menemui orang-orang. Tetapi dajjal mengetahui bahwa aku berusaha untuk membantu umat Islam dalam meraih kembali takdir mereka yang hilang dan menyatukan mereka maka dajjal mulai menggunakan kekuatannya. 
 
Aku menemui umat Islam dan menyampaikan kepada mereka pesan itu. Tetapi dajjal telah lebih dulu membuat mereka hilang kesadaran dan orang-orang bukan hanya tidak mendengarkan pesanku tapi mereka juga tidak mendengar apa pun yang kukatakan. Tetapi ada beberapa orang dengan rahmat khusus dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang dajjal tidak berkuasa atas mereka. Mereka mendengarkan apa yang aku sampaikan dan mereka mengetahuiku bahwa namaku adalah Qasim. Aku menjadi gembira saat bertemu orang-orang ini. Lalu orang-orang ini menyebarkan pesan-pesanku bersamaku namun tidak ada yang mendengarkan kami kecuali sedikit. Kemudian satu atau dua orang yang dulu percaya padaku pergi dan aku menjadi kaget, “Apa yang terjadi pada mereka?” 
 
Lalu aku merasa sulit bernapas dan seorang teman yang bersamaku berkata bahwa wajahku terlihat berbeda. Aku kaget dan melihat ke dalam cermin dan melihat ada sebuah topeng di wajahku. Dan aku pun berkata, “Inilah yang menyebabkan aku jadi sulit bernapas dan menyebabkan beberapa orang meninggalkanku. Pasti mereka pergi karena mereka tidak dapat mengenaliku. Dan itu karena topeng ini.” 
 
Temanku berkata, “Ini pasti ulah dajjal agar orang-orang yang percaya kepadamu meninggalkanmu.” Aku melepaskan topeng itu dan berkata bahwa “Dajjal belum dalam kekuatan penuhnya saat ini, tetapi dia sudah sekuat ini. Seberapa berbahaya dia ketika nanti telah memperoleh kekuatan penuhnya?” Lalu kami memutuskan untuk pergi menemui beberapa tokoh berpengaruh, tetapi sebelum kami sampai kepada mereka, dajjal telah membuat mereka tuli, bisu dan buta dan mereka tidak mampu untuk berpikir atau memahami apa-apa, seolah-olah sedang dalam keadaan koma. Aku menjadi sangat terkejut, kenapa dajjal bisa begini kuat? Bagaimana dia bisa tahu kami akan pergi ke tempat-tempat ini sehingga dia bisa menanamkan sihir kepada mereka lebih dahulu? 
 
Aku memberitahu orang-orang yang sedang duduk bersamaku, “Dajjal mengejar kita, aku memiliki sesuatu yang telah diberikan Allah Subhanallahu wa Ta’ala kepadaku. dan dajjal belum mencapai kekuatan penuh sekarang maka dia tidak akan menyerang kita dari depan tetapi dia akan menyerang kita dengan sihirnya dari belakang. Karena itu, berhati-hatilah kalian dan lakukan semua yang dinasehatkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk melindungi diri kita dari dajjal!” 
 
Lalu kami pergi ke berbagai tempat untuk menghubungi orang-orang. Ada dua atau tiga orang bersamaku dan kami tiba di sebuah sungai atau pantai di sepanjang laut dan ada sebuah perahu disana. Aku berkata ketika melihat ini, bahwa kita akan duduk di perahu ini dan pergi ke tempat yang berbeda, tetapi sudah ada beberapa orang yang pergi ke beberapa tempat berbeda untuk menyampaikan pesan, maka kami tinggalkan satu orang bersama kapal tadi dan pergi untuk memanggil orang-orang lain yang telah pergi untuk menyampaikan pesan. 
 
Kami membawa kembali orang-orang itu dan ada satu orang yang duduk dengan satu kakinya masuk ke dalam air berlumpur dan seketika dia berteriak dan menarik kakinya keluar. Kakinya itu terbakar hingga ke lutut seperti ada yang menyiramnya dengan larutan asam. Kami jadi khawatir melihat ini dan berkata, “Apa yang telah terjadi?” Aku berkata kepadanya, “Kenapa kamu duduk dengan kaki masuk ke air berlumpur? Sudah kubilang bahwa dajjal mengejar kita dan dia tidak akan melewatkan satu kesempatan pun.” Orang itu tidak bisa berjalan dan orang-orang lain membopongnya dan mendudukkannya di atas perahu. 
 
Lalu aku pergi sekali lagi dan melihat ke arah tokoh-tokoh berpengaruh dan berkata, “Kapankah orang-orang ini akan terbangun? Untuk berapa lama mereka akan berada di dalam kondisi yang sama? Orang-orang ini hanya akan percaya kepadaku ketika mereka bangun dan itu adalah ketika pengikut-pengikut mereka percaya kepadaku. Kapankah ini akan terjadi?” Lalu aku berkata, “Aku harus meninggalkan mereka dan pergi ke sisi lain perahu, mungkin disana aku bisa menemukan harapan.” Dan di perjalanan kembali, aku membawa sejumlah obat-obatan bersamaku lalu kami membungkus kaki orang tadi dengan perban supaya dapat segera sembuh. Lalu seseorang bertanya, “Kemana kita akan pergi dengan perahu ini?” Aku berkata, “Mungkin kita bisa menemukan suatu harapan karena kita sudah berusaha namun tidak ada yang terjadi.” 
Ketika kami duduk di perahu dan siap untuk pergi maka datanglah beberapa orang yang terlihat seperti baru lolos dari medan perang. Kami menanyai mereka, “Siapa kalian?” Mereka berkata, "Perang tiba-tiba pecah di tempat kami tinggal dan rumah-rumah kami hancur lebur, bahkan kami nyaris tidak berhasil kemari." Aku berkata, “Apa yang telah terjadi disana sehingga rumah-rumah mereka hancur dan mereka terpaksa bermigrasi?” Aku berkata kepada temantemanku yaitu, “Mari kita bawa mereka terlebih dulu ke tempat yang aman baru setelahnya kita lanjutkan perjalanan.” 
 
Setelah membawa mereka ke tempat yang aman, kami melanjutkan perjalanan. Kami tiba di sebuah tempat dimana ada sebuah rumah berbentuk istana besar dengan dinding-dinding yang tinggi, setelah melihat ini, aku berkata bahwa ini adalah tempat yang ingin aku datangi. Aku berkata kepada orang-orang bahwa ada pintu disini yang akan kita buka untuk memasuki istana, maka kami mencari gerbang itu tetapi tidak menemukannya. 
 
Aku terkejut, kenapa kami tidak bisa menemukan gerbangnya? Ini benar istana yang kucari. Lalu aku melihat sebuah tiang dan berkata bahwa gerbang itu seharusnya ada di dekatnya, kenapa aku tidak bisa melihatnya? Ketika kami maju sedikit lebih jauh dari tiang tadi maka kami melihat gerbangnya namun ketika kami mundur, gerbangnya menghilang. Seseorang berkata, “Dajjal mungkin sudah tahu tentang gerbang itu dan dia menyembunyikannya dengan sihir sehingga tidak ada yang bisa melihat gerbang itu dari jauh.” Aku berkata, “Ya, bisa jadi itulah alasannya. Ada dinding sihir di tengah yang menutupi gerbangnya.” Dan ketika aku melihat dari jauh, aku hanya bisa melihat dinding tapi ketika aku mendekat, aku mulai melihat gerbangnya. Seseorang berkata, “Bagaimana cara agar gerbang ini terbuka?” Aku mendekati gerbangnya tapi ia tidak terbuka. Aku melihat gerbang itu dan berkata, “Mungkin dajjal sudah mengambil alih kendali gerbang ini. Jika tidak, gerbang ini pasti sudah terbuka dengan kedatanganku." 
 
Kemudian aku mengambil sesuatu yang diberikan Allah Subhanallahu wa Ta’ala padaku yaitu suatu air murni. Dan aku menuangkannya ke suatu tempat di atas gerbang itu dan gerbang itu mulai melakukan pembaharuan. Kukatakan pada orang-orang yang bersamaku bahwa, “Gerbang ini adalah gerbang level 6 tapi dengan dituangkannya air murni ini, ia mulai melakukan upgrade hingga level 10 dan (saat itu) ia akan terbebas dari pengaruh dajjal dan terbuka.” Seseorang bertanya “Perlu waktu berapa lama gerbang ini untuk pembaharuan?” Aku katakan, “Allah Subhanallahu wa Ta’ala lebih tahu. Sekarang ikutlah denganku, ada jalan rahasia dekat pintu ini dimana kita bisa melihat bagian dalam istana. Kita tak bisa masuk dari sana tapi kita dapat meminta seseorang membantu kita dari dalam jika kita melihatnya.” 
 
Ketika kami melihat dari jalan rahasia, istana dipenuhi kegelapan dan ia seperti terabaikan dan kelihatannya tidak ada orang yang datang ke sana selama berabad-abad. Melihatnya terbengkalai seperti itu aku jadi sedih. Aku melihat gerbang dan ia masih sedang melakukan pembaharuan dan kami hanya bisa masuk ke dalam ketika ia terbuka. 
 
Kami tak dapat menemukan apapun disana kecuali gerbangnya dan lalu kami putuskan untuk kembali karena kami hanya dapat melakukan sesuatu jika gerbangnya telah terbuka. Tiba-tiba sebuah ember cat berwarna hijau melompat ke arahku sambil menyebut namaku dan berkata, “Aku telah menunggumu lama sekali sambil bersembunyi di dalam sini. Dajjal telah mengambil alih kendali semuanya dan dia telah mengubah segalanya menjadi seperti hantu karena mereka tak dapat mengerti apa yang terjadi pada mereka. Dan hanya orang-orang yang diberi rahmat khusus dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang selamat.” 
 
Aku berkata, “Apa yang membuatku heran adalah setiap orang di istana mengenal aku, baik yang hidup maupun tidak tapi gerbangnya malah tidak mau terbuka.” Kemudian aku percikkan air murni itu di ember dan tiba-tiba seekor merak terbang datang sambil menyebut namaku, “Qasim kami telah datang.” Merak itu sangat cantik dan aku percikkan juga air murni ke atasnya dan ia mulai bersinar dan kemudian merak lain datang. Kami menjadi senang melihat semua ini. Setidaknya kami mendapat sejumlah harapan. Walaupun merak-merak ini tidak hidup, mereka adalah tanda besar untuk kami. 
 
Kemudian aku melihat sudut istana dan aku melihat seekor sapi hitam lapar yang lemah dirantai. Wajahnya sangat aneh dan menakutkan dan aku merasa seolah dajjal telah membawanya ke negeri ini. Ketika aku melihat ke dalam matanya yang mengerikan, aku merasa dajjal berada di istana ini dan melihat aku dari mata sapi ini. Dan mimpi itu berakhir disana. 
 
  
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Aku melihat mimpi ini pada 08 Agustus 2017. Aku sedang berada di sebuah ruangan besar, komandan tentara Pakistan dan beberapa orang sedang rapat di sebuah meja bundar. Aku berdiri di dekat pintu keluar. Rapat ini sangat penting dilaksanakan untuk membahas sebuah isu berbahaya, yaitu adanya beberapa orang yang sedang berencana untuk membuat kericuhan yang dapat mengakibatkan ketidak stabilan negara. 
 
Orang-orang ini mengenakan pakaian biasa. Setelah komandan tentara mendengarkan rencana mereka, dia menjadi sangat marah. Dia berkata, “Jangan lakukan itu! Kalau kalian masih tetap melakukannya aku akan menetapkan status siaga perang!” Lalu orang lain berkata, “Anda tidak mungkin dapat menghentikan kami dan anda juga tidak dapat melakukan apapun setelah pengambil-alihan.” Maka komandan tentara terdiam. Kemudian dia berkata, “Aku telah memperingatkan kalian, jangan lakukan itu.” Namun mereka mengabaikannya dan melanjutkan membuat rencana. 
 
Dalam kemarahannya, komandan tentara berjalan kearah pintu keluar tempat dimana aku sedang berdiri. Saat dia semakin dekat dengan pintu keluar, dia menyadari keberadaanku. Dia mendekatiku dan berkata, “Qasim, tolong kami! Hentikan orang-orang itu jika tidak, negara ini akan hancur berantakan, dan tolong informasikan kepadaku saat kau sudah selesai.” Aku berkata, “OK! Aku akan berusaha menghentikan mereka.” Lalu ia pergi dari ruangan itu. Lalu aku berkata, “Jika seorang komandan tentara saja tidak mampu mengentikan mereka, bagaimana aku bisa?” Tapi kemudian aku menempatkan kepercayaanku kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan aku menggantungkan urusanku kepada-Nya. 
 
Aku berjalan ke arah meja bundar dan melihat bahwa mereka telah mulai menjalankan misi mereka. Untuk sementara waktu aku memperhatikan apa yang sedang mereka lakukan, dan kemudian aku mulai berbicara kepada mereka, namun aku tidak ingat apa persisnya yang aku katakan. Bagaimanapun, pada akhirnya, aku berhasil menghentikan mereka. 
 
Kemudian aku pergi ke komandan tentara dan mengabarkan kepadanya bahwa aku telah berhasil menghentikan mereka. Maka komandan tentara menjadi senang dan berkata, “Kau telah melakukan tugasmu dengan baik. Sekarang, tetaplah bersama kami hingga kita dapat membangun kembali negara kita, kemudian dalam waktu dekat kita akan menjadi sangat kuat dan menyebarkan kedamaian dan kasih sayang.” 
    
     
        
        
 
  
  
 
Mimpi ini terjadi pada 10 Agustus 2017 
Aku (Muhammad Qasim) mendapatkan sebuah mimpi, aku tak tahu dimana hal tersebut berawal, tapi aku melihat huru-hara kecil. Beberapa orang mencoba untuk mencari amunisi untuk melawan seseorang yang lain. Aku bertanya kepada seseorang “Mengapa anda mencari peluru?” Orang tersebut menjawab, “Ada orang jahat sedang menuju kemari dan mereka akan coba memusnahkan rumah-rumah serta membunuh kami.” Ketika aku mengamati sekeliling, aku menyadari bahwa apa yang ia katakan adalah kebenaran. 
 
Kemudian aku melihat sebuah tempat dimana ada beberapa orang berada dengan amunisi dan mereka pergi ke arah lain. Aku pergi (mengikuti) ke arah beberapa orang tersebut dan aku melihat ada beberapa amunisi. Kemudian aku melihat ada seseorang dan mulai mengumpulkan amunisi tersebut. Orang itu berkata “Kami memerlukan amunisi ini untuk mempertahankan diri kami.” Ketika dia selesai dari mengumpulkan, kemudian dia berlari pulang. Aku mengikutinya dari belakang untuk melihat apa yang hendak dia lakukan. Saat aku sampai di rumahnya, beberapa orang tiba dan telah mulai untuk menyerang rumah lelaki tersebut. Tetapi dia berhasil mempertahankan rumahnya, serangan dihentikan dan melarikan diri. 
 
Lantas aku pergi ke arah lainnya lagi dan aku menyaksikan kekacauan telah tersebar, bahkan lebih. Orang-orang yang berpeluru berlari kesana-kemari. Kemudian aku melihat ada orang besar dan terkenal (dikenal oleh masyarakat luas) juga ikut mengumpulkan peluru. Aku bertanya kepada sosok terkenal ini, “Mengapa anda melakukan hal ini?” Orang itu menjawab, “(Ada) musuh yang lebih banyak sedang berdatangan kemari dan situasi ini akan lebih bermasalah, kami harus mempertahankan diri.” 
 
Kemudian aku menuju sisi yang lain lagi dan disana terdapat orang terkenal lainnya, dan orang tersebut juga mengumpulkan peluru. Aku bertanya kepadanya, “Mengapa anda mengumpulkan amunisi?” Jawaban orang ini juga serupa dengan jawaban orang-orang sebelumnya. Aku begitu kecewa sehingga aku berkata “(Sebenarnya) apa yang sedang terjadi disini dan datang dari mana amunisi yang lain ini?” 
 
Aku melihat bahwa peluru tetap berdatangan dan orang-orang terus mengumpulkannya untuk bertarung. Setiap orang sibuk untuk mengumpulkan peluru, tapi tidak jelas bagiku bahwa siapakah musuh yang dihadapi. Kemudian aku mendengar berita dari televisi bahwa beberapa tokoh penting telah terbunuh dan setelah peristiwa itu maka kekacauan bertambah dan berkembang luas. Maka aku berkata, “Sekarang kekacauan ini akan menyebar ke seluruh penjuru negara.” Dan mimpi berakhir disana. 
   
     
        
        
 
  
 
  
 
Pada mimpi 19 Agustus 2017, aku (Qasim) sedang berada di atas atap sebuah rumah yang sangat besar, yaitu rumah-rumah dimana aku dan juga beberapa orang muslim lainnya tinggal. Di kejauhan, aku melihat dua rumah besar yang terpisah dan di sekitar mereka ada beberapa rumah kecil dimana orang-orang muslim tinggal. Lalu aku melihat orang-orang membuat sebuah pesawat besar bersama-sama, tapi mereka hanya memperbaiki mesin hanya pada salah satu sayap, sedangkan sayap satunya tidak diperbaiki.  
 
Ketika pesawat itu mulai terbang, aku menjadi terkejut, aku berkata, “Orang macam apa yang membuat pesawat begitu besar namun tidak dapat memperbaiki (mesin) kedua sisi sayapnya sebelum terbang? Pesawat ini akan hancur jika lepas landas dan akan menyebabkan banyak kerusakan!” Dan kemudian aku melihat pesawat tersebut berbelok sedikit, dan tiba-tiba ia lepas kendali dan terbang ke arah rumahku. Aku jadi ketakutan. Dampak dari kejadian tersebut menciptakan ledakan yang sangat besar yang menyebabkanku sampai berjongkok karena kaget. Aku mengumpulkan keberanian dan bangkit. 
 
Aku melihat bahwa pesawat itu mendarat di atas rumah yang berdekatan denganku, dan rumah itu hancur lebur. Percikan api jatuh dimana-mana, sehingga menyebabkan tembok di rumah kami terbakar. Orang-orang di dalam rumah kami menjadi ketakutan dan mengatakan, “Siapa yang melakukan ini??” 
  
Lalu aku mencari dan melihat tempat dari mana pesawat ini lepas landas. Di dekat tempat tersebut aku melihat dajjal sedang berada di atap sebuah rumah. Aku kaget dan bingung, apa yang sedang dia lakukan disana? Dia sepertinya sedang melakukan sesuatu yang aneh. Lalu dia menggunakan kekuatannya untuk menyatukan angin dan awan, dan semacam badai yang mengerikan pun terbentuk. Dia mengirimkannya ke tempat dimana dua rumah besar dan beberapa rumah kecil berada. 
 
Badainya amat sangat mengerikan sehingga kaum muslim menjadi takut hanya dengan melihatnya saja. Badai berhenti di atas rumah-rumah itu. Awan gelap yang tebal dengan kilat dan angin kencang terus melayang di atas atap rumah-rumah mereka, berputar-putar seperti amukan badai Tornado yang sangat besar, terasa seolah-olah badai itu akan menghancurkan segala-galanya. Badai itu teramat sangat besarnya sehingga awan-awannya naik ke atap rumahku. Sebuah teror dahsyat sedang dikirimkan ke rumah-rumah umat muslim. Tidak ada seorang muslim maupun ulama manapun sanggup mengumpulkan keberanian untuk mengatakan apapun. Semua muslim mulai berdoa kepada Allah untuk menghentikan badai ini atau menyelesaikannya. 
 
Aku mengatakan bahwa, “Dajjal-lah yang melakukan semua ini, lebih baik kita berusaha melakukan sesuatu yang praktis, diiringi dengan doa.” Aku sedang memerhatikan dajjal, dia nampak sedang melihat ke arah langit dan seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku berkata dalam hati, “Apa yang sedang dilihatnya dan apa yang sedang ditunggunya?” Lalu tiba-tiba dajjal mengangkat tangannya ke (arah) langit dan melakukan sesuatu. Aku memutuskan bahwa sebaiknya aku segera pergi ke bawah sana dan berusaha mencegah kejahatan yang berikutnya. 
 
Begitu aku pergi, hujan mulai datang.  Di saat aku berjalan turun, aku menyadari bahwa langit-langit rumah telah dipenuhi oleh kucuran air, aku berkata, “Apa ini? Air hujan bocor dari atap? Padahal tidak ada satu lubang pun!” Lalu aku melihat pada satu lantai di bawahnya, air juga keluar dari langit-langit seperti sebelumnya. Aku menjadi sangat ketakutan, aku berpikir bagaimana mungkin ini terjadi? Ini akan menghancurkan rumah kami secara keseluruhan! Aku melihat orangorang yang lain dan mereka juga nampak khawatir. Badai tersebut teramat sangat besarnya sehingga awan-awannya naik ke atap rumahku. Aku melihat ke balik batas dan melihat bahwa air telah terkumpul di seluruh rumah. Airnya menekan ke sekeliling rumah dengan sangat keras, sampai-sampai aku merasa airnya akan dapat menghancurkan dinding-dinding. 
  
Aku menatap ke arah pintu utama dan ternyata pintunya tertutup. Aku menjadi terguncang (karena) menyaksikan kekuatan dajjal. Aku berkata, “Aku harus membuka pintu itu agar airnya dapat pergi dan tekanannya hilang sebelum dindingnya hancur.” Aku pun pergi ke lantai dasar dan melihat banyak orang tenggelam dalam air. Aku berenang menuju pintu utama dan mencapainya. Airnya mendorongku ke belakang dengan kuat tapi aku berhasil membuka pintunya. Semua air yang ada pun keluar dan kami semua selamat. 
 
Lalu tiba-tiba beberapa tentara datang dan memperingatkan kami sehubungan dengan orang-orang yang sedang menyerang rumah-rumah kami. Orang-orang pun menjadi tertekan dan berkata, “Bagaimana mungkin satu masalah baru saja selesai, sekarang sudah ada masalah baru lagi?” Saat tentara itu pergi, aku memutuskan untuk mengikuti mereka demi melindungi orangorang tidak bersalah. Tapi kemudian aku berhenti dan menyadari, bahwa aku membutuhkan amunisi untuk melawan. Setelah mencari-cari di sekeliling rumah, di dalam sebuah kamar aku menemukan beberapa amunisi beserta sebuah senjata besar dengan sebuah teleskop, dan juga sepasang seragam. Aku melihat bagian belakang rumah itu agak hancur dan ada sebuah rumah lain di sisi dindingnya. Kemudian aku kembali ke jalan sebelumnya. 
 
Tentara-tentara tersebut sedang memerangi beberapa orang, namun amunisi mereka sedikit dan hampir habis, sedangkan musuh-musuh mereka terlalu kuat. Musuh-musuh tersebut memiliki sebuah benteng pertahanan yang sangat kokoh sehingga menjadikan masalah yang besar dari pihak tentara. Aku bersembunyi dengan baik, lalu mulai mengintai melalui teleskop yang membuatku mampu melihat tembus dinding dengan sangat jelas. Aku mulai membidik dan mengaktifkan senjata (yang kutemukan di sebuah ruangan tadi) dan mampu menembus dinding serta mengenai musuh. 
Musuh tersebut jatuh dan pingsan. 
 
Aku tercengang, aku berpikir senjata apakah ini? Aku mengaktifkan senjata tersebut beberapa kali lagi dan akhirnya semua musuh pingsan. Tentara-tentara itu juga melihatku dan juga terkejut melihat senjata macam apa itu? Aku berkata kepada mereka, “Musuh-musuh ini sangat kuat dan hanya senjata ini yang dapat menghentikan mereka.” Kemudian kami pergi ke sebuah ruangan, dan disana ada seorang laki-laki yang mengendalikan seluruh gedung. Setelah melihatnya, aku mengetahui bahwa dia adalah seorang pembantu dajjal. Aku menangkap orang itu dan berkata kepada para tentara, “Jaga dia dengan baik! Dia mengetahui dimana keberadaan pemimpinnya.” Aku tidak memberitahukan kepada para tentara bahwa dajjal-lah yang telah mengirimkan orangorang ini. 
 
Kemudian kami kembali, dan para tentara berkata bahwa semua musuh telah di takhlukkan dan semua orang menjadi bahagia. Mereka berkata, “Qasim telah mengalahkan semua musuhmusuh ini di saat kami tidak dapat melakukan apapun.” Orang-orang terkejut dan berkata, “Qasim, bagaimana kau dapat mengalahkan musuh-musuh ini? Darimana kau mendapatkan senjata dan seragam? Apakah kau seorang tentara?” Aku menjawab, “Ya, aku adalah tentara Allah dan aku mampu mengalahkan musuh-musuh itu semata-mata karena Pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Lalu aku memikirkan tentang dajjal, dan aku berkata “Ini baru permulaan.” Aku juga berkata, “Aku tidak mendapat kesempatan untuk melihat bagaimana parahnya kerusakan yang terjadi lantaran badai tersebut, itu karena saking derasnya hujan.” 
  
 
  
 
Aku (Qasim) melihat mimpi ini pada 05 Oktober 2017. Aku sedang berada di sebuah tempat yang dikelilingi oleh rumah-rumah dan gedung-gedung. Aku merasa bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala berada tepat diatas kita, lebih dekat kepada kita daripada awan-awan. Aku merasakan bahwa Allah sedang sangat amat murka dengan sebuah suara yang keras dan mengerikan. Dia mulai mengatakan hal-hal seperti ayat-ayat hukuman dari Al-Qur’an. 
 
 Aku merasa bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah memberikan sebuah perintah kepada orang-orang untuk melakukan sesuatu, namun orang-orang ini tidak mematuhi perintah-Nya, bahkan mereka tidak mempedulikannya. Dan Allah berfirman, “Aku akan mengirimkan azab yang sama kepada kalian, sebagaimana azab yang dulu aku kirimkan kepada orang-orang sebelum kalian yang tidak mematuhi perintahKu!” Allah menyebutkan azab yang diturunkan kepada umat Nabi Luth ‘Alaihis Salam dan berfirman bahwa, “Apakah kalian telah melupakan adzabKu?!” Aku berkata, “Oh tidak, Allah telah murka!” 
 
Aku melihat orang-orang berlari kesana-kemari dengan panik, dan mencoba untuk menyembunyikan diri mereka, namun dimana pun mereka bersembunyi, Allah berfirman, “Aku mengetahui dimana pun kalian bersembunyi, dan tidak ada seorang pun yang dapat bersembunyi dariKu!” Lalu mereka mulai berlarian ke arah lainnya, dan Allah berfirman yang sama. Setelah melihat ini semua, aku pun mulai berlari untuk bersembunyi, aku berkata, “Ini tidak baik, saat Allah menjadi murka, maka tidak ada seorang pun atau apapun yang dapat menghentikanNya. Lebih baik pergi menjauh dan mencari tempat yang aman.” Lalu aku melihat beberapa orang berlari di sampingku, aku tidak menanyai mereka, kenapa mereka berlari bersamaku. Aku melihat sebuah tempat di kejauhan dan aku berkata, “Disana nampaknya bagus.” Kemudian aku duduk di sebuah pojokan dan menyandarkan punggungku di temboknya. Orang-orang bersamaku duduk di sampingku. Tempat ini nampak sangat damai, hanya saja aku masih dapat mendengar suara Allah, tapi suara-Nya terdengar sangat pelan. Aku berkata, “Tempat ini aman, Allah tidak akan mengirimkan azab-Nya kesini.” Kemudian aku melihat beberapa orang penting lainnya yang tiba disini, mereka melihat kami duduk disini dan mereka berkata kepada satu sama lain, “Mereka bisa duduk disini dengan tenang? Ini pastinya Allah tidak akan mengirimkan azab-Nya kesini.” Lalu aku mulai menanti dalam kekhawatiran. Kapankah kemarahan Allah berakhir? Saat itu terjadi, aku memutuskan untuk pergi dari sini. Aku berpikir, saat aku kembali, tidak ada lagi yang tersisa. 
 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Pada 09 Oktober 2017, di dalam mimpi itu aku (Qasim) memberitahu kepada orang-orang bahwa sebuah gempa akan terjadi dan bangunan-bangunan lama kami akan runtuh. Setelahnya akan memunculkan masalah besar bagi kami. Namun orang-orang berkata bahwa itu hanyalah khayalan belaka. Aku mengabarkan kepada mereka bahwa bangunan kita sudah banyak yang rusak dan memiliki retakan yang sangat besar, tetapi orang-orang tersebut menyangkal bahwa “Kita telah selamat dari gempa sebelumnya dan kita masih saja bertahan.” Aku menjawab “Memang benar, tapi bangunan kita tak mampu menahan gempa susulan, bangunan ini tetap akan runtuh.” 
 
Kemudian aku menyaksikan diriku berada dalam sebuah bangunan yang rusak parah dan terdapat banyak retakan besar. Ketika itu aku bersama keluarga sedang berniaga, aku memberitahu mereka bahwa “Kita harus keluar dari bangunan ini karena akan runtuh (bila gempa terjadi).” Sayangnya keluargaku mengabaikan dan terus bekerja. 
 
Selang beberapa waktu, ternyata tidak ada kejadian apapun. Maka aku juga melanjutkan pekerjaanku. Mendadak aku merasakan bumi sedikit bergetar. Kemudian aku melihat sekeliling dan terdapat benda-benda kecil juga turut bergetar. Aku berkata dalam hati bahwa gempa sedang terjadi dan kami perlu segera keluar dari bangunan. Aku berteriak, “Ada gempa! Tinggalkan bangunan ini secepat mungkin!” 
 
Lalu aku menuruni anak tangga dengan cepat. Saat itu juga gempa besar terjadi dan bangunan pun bergoncang kuat. Aku keluar dari bangunan dan kulihat sebuah bangunan di sebelah kiri (dari bangunan tempat aku berada tadi) juga runtuh. Aku berkata “Oh, tidak! Ini akan menyebabkan kerugian besar karena itu adalah bangunan yang bagus.” Beberapa keluargaku juga keluar dari bangunan itu, kemudian aku menyuruh agar segera menyelamatkan diri. Maka bangunan itu mengeluarkan banyak debu dan sisa reruntuhannya terjatuh merata di tempat. 
 
Aku hendak berlari menuju arah yang berlawanan. Kemudian aku juga melihat bangunan lain juga akan runtuh dan aku melihat semua orang mulai berlarian panik, dan aku terus berlari ke rumahku. Aku saksikan hampir semua bangunan perniagaan mulai runtuh. Aku berkata bahwa, “Kerusakan ini sangat mengerikan dan kerugiannya amat besar.” Tapi aku melihat rumahku tidak ikut rusak sebab rumah-rumah kami amat kokoh dan rumah kami selamat dapat bertahan dari gempa. Berbeda dengan bangunan perniagaan yang lemah tadi. 
 
Sewaktu aku pulang, salah seorang dari keluarga bertanya bahwa “Apa yang telah terjadi?” Aku menjawab “Semua rumah dan bangunan perniagaan telah hancur, orang-orang berlarian kesana-kemari dengan panik, lalu debu menyebar kemana pun oleh sebab runtuhan bangunan tadi.” Seseorang yang lain bertanya lagi “Apa yang dapat kita lakukan sekarang? Bagaimana mengatasinya?” Aku menjawab, “Aku sudah memperingatkan kepada kalian sebelum ini,  tetapi tak ada yang peduli. Dan sekarang aku tidak  tahu bagaimana kita mengatasi masalah ini. Paling tidak, banyak rumah kita masih selamat.” 
 
Setelah itu kami pun berpindah ke lokasi yang lebih aman dan semua orang risau juga sedih. Saat mereka melihat sisa bangunan tersebut, mereka saling bertanya “Kemana perginya waktu ketika bangunan ini  masih tegak dan kita masih berbahagia? Semuanya telah musnah…” Seseorang bertanya kepadaku “Apa yang akan menimpa kita, wahai Qasim? Tolong lakukan sesuatu dan kembalikan keadaan ini seperti semula.” Aku menjadi sedih dan berpikir bahwa aku tidak mampu berbuat apa-apa pada masa ini. Hanya Allah Subhanallahu wa Ta’ala  yang sanggup menolong kita semua. 
  
Syukran limu syahada, Jazakallahu khair, Wassalamu ‘alaikum 
        
 
    
 
  
 
Dalam mimpi tanggal 30 November 2017, aku (Qasim) melihat bahwa aku sedang berada di kota tempatku tinggal dan kondisi kota itu sedang tidak bagus. Ada kekacauan dan kegelisahan di antara orang-orang. Setiap orang terjebak dalam masalah-masalah mereka. Dan para pembesar (penguasa) hanya peduli pada diri mereka sendiri. Aku melihat semuanya dari atap rumahku lalu berkata: “Apakah ini negara tempat kita tinggal?” Aku masih memperhatikan keadaan (yang terjadi), maka Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman dari langit: “Qasim, keluarlah. Ada tempat yang damai, dimana ada berkah dan rahmat-Ku. Carilah, ada kedamaian disana.” 
 
Aku menjadi sangat bahagia karena Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah menunjukkan jalanNya kepadaku. Aku keluar dari rumah dan aku mulai mencari tempat itu. Tapi aku tidak dapat menemukannya. Aku bertemu dengan beberapa orang dan aku mengatakan kepada mereka bahwa ada tempat yang damai disini dan kita harus mencarinya. Namun aku tidak bisa menemukan jalan keluar dari kota ini, supaya aku bisa keluar dan menemukan tempat itu. 
 
Aku juga pergi ke beberapa pembesar negeri dan memberitahu mereka. Tetapi mereka tidak mempercayaiku dan mereka berkata, “Tidak ada tempat seperti itu disini, jangan buang-buang waktumu tanpa alasan.” Kemudian, akhirnya aku sampai di tempat dimana ada sebuah bangunan besar. Dan aku mengatakan (kepada diriku) bahwa aku harus naik ke atap gedung ini dan mencoba menemukan tempat itu. Aku naik ke atapnya dan mencoba melihat dari sana. Tapi aku hanya melihat kotaku sendiri dan tidak menemukan tempat lain. 
 
Lalu aku mengatakan (kepada diriku sendiri) bahwa, “Qasim, ini adalah bangunan yang sama yang sering kau gunakan untuk melihat alam mimpimu.” Yaitu, bahwa dalam banyak mimpi aku pergi ke gedung besar itu dan melompat dari sana, lalu Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan menahanku dengan Rahmat-Nya dan kemudian aku berlari di udara. 
 
Aku mengatakan bahwa jika aku ingin menemukan tempat itu maka aku harus melompat. Aku mempersiapkan diri untuk melakukan lompatan dan berlari dari belakang lalu melompat dari gedung. Namun, bukannya terjatuh aku malah mulai berlari di udara. Dan aku mengatakan bahwa “Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah benar-benar menahanku.” 
 
Aku berlari sangat cepat dan sangat jauh di udara. Aku bahkan pergi ke luar kota tapi aku hanya bisa menemukan daerah terbengkalai di luar kota. Aku terus berlari tapi aku tidak dapat menemukan tempat yang damai dan memiliki Rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, aku menjadi lelah dan kecewa. Lalu aku kembali ke rumahku dan terus berpikir bahwa aku telah berjuang sangat keras namun tetap tidak dapat menemukan apa pun. Dan juga tidak ada satu pun pembesar negeri yang mempercayaiku. Kalau tidak, kami pasti bisa menemukan tempat itu. Lalu aku mengatakan bahwa “Mungkin orang-orang itu benar. Bahwa tidak ada tempat seperti itu disini, jangan buangbuang waktumu.” 
 
Kemudian, (saat) aku tengah sibuk dengan pekerjaanku, Allah Subhanallahu wa Ta’ala sekali lagi berfirman kepadaku bahwa, “Qasim, pergilah dan temukanlah tempat itu. Dan teruslah berlari sampai kamu menemukan tempat itu. Dan jangan berputus asa dalam Rahmat Allah.” Setelah mendengarkan Allah, aku mengatakan bahwa aku juga telah mencoba segala cara sebelumnya. Dan juga para pembesar negeri tidak mempercayaiku dan juga tidak dapat aku temukan tempat itu, mengulangi pekerjaan seperti itu lagi tidak ada gunanya. Kemudian aku mengatakan bahwa: “Daripada tinggal di kegelapan ini lebih baik mencari tempat (negeri penuh kedamaian) itu. Mungkin aku bisa menemukannya.” Lalu aku keluar dan sampai di gedung besar yang tadi dan melihat sekeliling, aku berpikir kemana harus pergi? Kemudian aku mengatakan bahwa, “Aku harus pergi setinggi mungkin dan dari sana aku pasti bisa mencari tempat itu.” 
 
Aku membuat lompatan itu lagi dan naik setinggi mungkin di udara. Aku melihat ke segala arah tapi tidak bisa menemukan tempat itu. Aku mengatakan bahwa: “Aku tidak dapat menemukan tempat itu.” Lalu aku mengatakan bahwa: “Sekarang aku sudah berada begitu tinggi. Setidaknya aku harus mencoba.” Lalu aku katakan (lagi) bahwa “Pertama (kali) aku pergi ke utara, (tapi) kali ini aku harus pergi ke timur.” Lalu aku turun sedikit dan menghadap ke timur dan mulai berlari kearah itu. Para pembesar negeri yang tidak mempercayaiku juga melihat aku berlari. 
 
Ketika aku hendak keluar dari kota, maka ada beberapa turbulensi di udara. Dan aku menjadi sedikit lamban disana, tapi Allah Subhanallahu wa Ta’ala  membawaku keluar dari sana dengan baik. Area terbengkalai yang sebelumnya aku saksikan mulai terlihat, namun aku terus berlari sangat cepat. Dan aku tidak berhenti. Tapi setelah pergi sangat jauh aku mejadi kesal dan mengatakan bahwa “Aku tidak dapat menemukan tempat itu.” Tapi kemudian aku mengatakan bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala  berfirman yaitu: “Teruslah berlari sampai kamu menemukan tempat itu.” Aku terus berlari dan tiba-tiba aku mulai melihat beberapa tanaman hijau. Dan ketika aku mendekatinya, aku berkata bahwa: “Inilah tempat yang hendak aku temukan itu. Akhirnya aku berhasil menemukan tempat itu.” Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman “Benar, tempat itu sangat damai, tempat itu penuh dengan pepohonan.” Aku menjadi sangat senang menemukan tempat itu. Lalu aku mengatakan bahwa aku harus pergi ke sini dengan persiapan penuh. Ini adalah tempat baru dan juga damai, dan mungkin aku tidak akan pulang ke rumah lamaku lagi. Lalu aku berbalik dan meninggalkan beberapa tanda supaya aku tidak akan kesulitan menemukannya lagi. 
 
Setelah sampai ke rumah, aku mengemasi barang bawaanku dan kemudian keluar untuk pergi ke tempat itu. Tapi dalam perjalanan aku bertemu dengan dua orang yang pernah aku temui sebelumnya dan mereka juga mempercayaiku. Dan orang-orang itu juga menemukan tempat itu. Aku menceritakan semuanya dan mengatakan bahwa aku telah menemukan tempat itu dan mereka menjadi sangat bahagia dan mengatakan: “Bawalah kami bersamamu juga.” Aku bilang: “Tentu saja, kalian berdua berpeganglah kepadaku, supaya saat aku berlari di udara dengan Rahmat Allah, maka kalian juga bisa berlari denganku dan kalian tidak akan jatuh.” Lalu berangkatlah kami ke tempat penuh kedamaian itu. 
 
Saat kami pergi agak jauh, tangan salah satu orang tergelincir dan mulai terjatuh. Tapi aku mencengkeramnya. Aku berkata bahwa, “Ini berbahaya. Kita harus membuat mesin terbang sehingga tidak ada yang terjatuh.” Kemudian aku membuat mesin terbang dengan Rahmat Allah dan kami duduk dengan mudah di dalamnya. Ketika kami mulai terbang, beberapa orang memanggilku setelah melihatku. Mereka berkata “Bawalah kami bersamamu juga.” Ketika aku turun lagi, inilah orang-orang yang bertemu denganku untuk pertama kalinya. Aku juga menceritakan semuanya kepada mereka, dan mereka menjadi sangat bahagia, dan mereka juga berkata: “Ajaklah kami juga.” Aku berkata, “Tentu saja.”  
 
Lalu aku memperbesar ukuran mesin terbang itu. Dan mesin terbang itu menjadi seperti mesin terbang tipe mobil yang sangat besar. Dan kami semua duduk di dalamnya. Aku memeriksa mereka semua jikalau masih ada orang yang belum hadir, yaitu mereka yang bertemu denganku untuk pertama kalinya dan orang-orang yang membantuku juga. 
 
Lalu setelah aku merasa puas, entah mengapa aku menjadi merasa malas. Dan mulai berpikir bahwa perjalanan ini akan panjang dan begitu kita pergi maka kita tidak akan bisa kembali lagi. Lalu aku mengatakan bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah melakukan segalanya. Sekarang aku hanya harus menerbangkan mesin ini dan mengarahkan ke tempat itu. Maka Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan membuat mesin ini sampai di tempat itu. Lagipula, apa yang akan kita lakukan kalau harus terus hidup dalam kegelapan ini? Aku melihat rumahku dan kemudian aku duduk di mesin dan mulai menerbangkannya ke tempat Negeri yang penuh kedamaian itu. Dan mimpi itu berakhir disana. 
  
     
        
        
 
    
 
  
 
Dalam sebuah mimpi 10 Desember 2017. Aku (Qasim) melihat bahwa aku sedang duduk di dalam rumahku. Itu adalah rumah sewaan yang sudah tua. Aku sedang bersama beberapa orang di dalam ruangan. Kemudian Allah Subhanallahu wa Ta’ala mengirimiku sebuah mesin terbang dan berpesan kepadaku bahwa ada sebuah tempat di angkasa, dan Allah Subhanallahu wa Ta’ala memanggilku untuk datang kesana. Aku menjadi sangat senang (karena) Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberiku tugas untuk dikerjakan, dan Jibril ‘Alaihis Salam juga datang kesini. 
 
Aku telah bersiap di dalam mesin terbang itu, lalu aku memandang kearah Jibril ‘Alaihis Salam namun dia pergi ke dalam ruangan dimana orang-orang sedang berkumpul, maka aku pun terbang menuju tempat yang diperintahkan. Aku terbang dengan kecepatan penuh, dan aku terbang jauh ke luar area bumi. Aku melewati sebuah tempat yang dipenuhi kegelapan, tapi aku tidak berhenti dan terus bergerak kedepan. Tiba-tiba, beberapa kekuatan jahat datang dan berkata, “Hentikan dia, jika dia mencapai tempat itu maka kita akan hancur!” dan mereka pun menyerang mesin terbangku. 
 
Mesin terbangku pun hancur namun aku selamat karena pertolongan Allah, dan tidak ada hal buruk yang terjadi padaku kecuali sekarang aku sendirian melayang-layang di angkasa. Aku terus terbang melayang menjauhi dampak dari kerusakan dan aku mengendalikan tubuhku dan mencari jalan untuk kembali. Tapi aku tidak mengerti dari mana aku datang, kemudian aku mengira-ngira arahnya dan beranjak ke arah tersebut menggunakan tanganku dan mengeluarkan banyak tenaga. 
 
Dalam waktu cepat aku mendapatkan kecepatan tinggi, aku berkata, “Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah menyelamatkanku di angkasa luar dan telah menjadikanku dapat terbang tanpa mesin, maka Dia pasti akan menunjukkan kepadaku jalan yang benar, sehingga aku akan dapat kembali ke bumi, kemudian pulang ke rumahku.” Aku terus terbang dengan perasaan takut jika aku tersesat maka kemungkinan aku tidak akan pernah bisa pulang. Tiba-tiba aku melihat bumi dan menjadi sangat senang, dan kemudian Allah Subhanallahu wa Ta’ala membawaku tiba di rumahku. 
 
Saat aku sampai di rumah, aku melihat Jibril ‘Alaihis Salam masih duduk bersama orangorang itu. Aku merasa sepertinya dia berbicara dengan orang-orang itu dan menceritakan kepada mereka tentang aku. Setelah aku datang dia pun memandangiku. Aku bertanya-tanya, “Kenapa Jibril ‘Alaihis Salam memandangiku dan kenapa dia masih disini? Aku baru datang dari tempat yang sangat jauh tapi dia masih disini, dan apa yang dia lakukan duduk bersama orang-orang ini?” Kemudian, setelah beberapa saat Jibril ‘Alaihis Salam pergi dari sini dan orang-orang itu pun pergi juga. 
 
Sejak tiba kembali ke bumi aku tidak bertemu dengan siapa pun dan juga tidak berbicara kepada siapa pun. Aku pun duduk di ruangan lainnya dan mulai berpikir. Aku berkata, “Kenapa Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak memperingatkanku bahwa akan ada bahaya di dalam perjalanan tadi, jika Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberitahuku tentunya aku tidak akan pergi ke arah itu.” Aku menjadi sangat sedih. Aku berkata, “Aku telah mengambil banyak sekali resiko dan telah pergi sangat jauh. Aku telah menggunakan seluruh tenagaku dan hasilnya tetap nihil. Seandainya aku tahu, maka aku tidak akan menempuh perjalanan ini.” Kemudian aku menjadi mulai lemah. 
 
Lantas aku pergi ke sebuah tempat dan aku bertemu dengan seorang laki-laki di antara mereka yang ada di dalam ruangan tadi, dan dia bertanya kepadaku, “Apa yang terjadi denganmu? Mengapa engkau terlihat sangat sedih?” Aku berkata, “Allah Subhanallahu wa Ta’ala  memberikanku sebuah tugas untuk diselesaikan namun aku tidak mampu melakukannya, aku menjadi semakin lemah karena tugas ini jauh melampaui kemampuanku.” Dia berkata, “Jangan berputus asa seperti ini, masa-masa sulit ini suatu saat akan berakhir. Kau sebaiknya pergi memeriksakan dirimu ke dokter.” 
 
Maka aku pun pergi ke seorang dokter dan dia memberikan resep obat. Dokter tersebut berkata berkata, “Minum obat ini dan kau akan baik kembali,” Aku pun kembali dan berpikir dimana aku bisa mendapatkan obat-obat ini? Aku menunjukkan resep obat itu ke laki-laki yang kutemui tadi, dia berkata, “Aku tahu dimana mendapatkan obat ini, aku akan mencarikannya untukmu.” 
 
Kemudian aku datang ke sebuah tempat yang mana sedang ada seorang laki-laki membangun rumah. Dia membangun rumah itu dengan sangat baik. Setelah melihat ini aku berkata, “Aku berharap dapat mempunyai rumah seperti ini juga.” Lalu aku bertemu dengan orang yang kedua, yang mana dia juga termasuk dalam orang-orang yang tadi ada di dalam ruangan di rumahku. Orang itu berkata, “Qasim, kami sedang membangun rumah untukmu.” Dia membawaku ke sebuah tempat, dan semua orang-orang yang tadi ada di dalam ruangan rumahku ada di tempat itu juga. Aku berkata, “Ini adalah orang-orang yang sama dengan yang ada di dalam rumahku, dan sebelum aku melakukan perjalanan ke luar angkasa, aku sedang duduk bersama mereka. Kenapa orangorang ini mau melakukan semua ini untukku? Dan bagaimana mereka tahu bahwa aku menginginkan sebuah rumah?” Orang-orang itu bekerja dengan penuh dedikasi dan kejujuran. Aku berpikir apa jangan-jangan mereka menerima pesan dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala untuk melakukan ini semua? Kemudian orang yang tadi membelikanku obat telah tiba. Setelah melihat obat itu aku berkata, “Ini adalah multi vitamin yang biasa ayahku minum,” lalu aku minum obat itu dan mulai melihat-lihat rumah itu. 
 
Rumah itu agak kecil, setelah melihatnya aku berkata, “Ini adalah rumah kecil, sulit bagi kita semua untuk bisa masuk kedalamnya bersama-sama, dan rumah ini juga tidak memiliki area yang luas untuk berjalan. Aku harus membangun rumah yang besar,” dan muncul dalam bayanganku sebuah rumah besar yang seringkali datang ke dalam mimpi-mimpiku. Kemudian aku berkata, “Rumah kecil ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Untuk saat ini kita bisa menggunakan rumah ini, dan jika Allah Subhanallahu wa Ta’ala berkehendak maka kita juga akan mendapatkan rumah yang besar itu juga.” 
 
Orang-orang ini telah bekerja sangat keras untuk membangun rumah kecil ini. Aku masih berdiri dan memikirkan ini semua, ketika seseorang mendekatiku dan berkata bahwa sebuah pertempuran telah terjadi di suatu tempat. Tempat itu sangat terkenal. Aku berkata, “Bagaimana ini bisa terjadi?” Dia berkata, “Ini semua terjadi secara tiba-tiba, kau bisa melihatnya sendiri.” Ketika aku menonton televisi ternyata benar sebuah pertempuran terjadi di situ. Pertempuran itu terus menyebar kemana-mana, dan itu menjadi penyebab dari tragedi yang sangat besar. Aku berkata, “Pertempuran ini masih terus menyebar.” Orang-orang yang bekerja bersamaku mulai bekerja semakin giat, dan mereka menyampaikan ke orang-orang bahwa ini semua akan terjadi sebagaimana yang Qasim lihat di dalam mimpi-mimpinya. Aku menjadi terkejut melihat ini semua, aku berkata, “Orang-orang ini adalah orang-orang yang sangat jujur dalam menyebarkan berita ini, mereka menyampaikan pesan-pesan kepada semua orang untuk bersatu. Karena jika tidak, maka negaranegara muslim akan hancur disebabkan peperangan ini.” 
 
Banyak orang yang duduk di sekeliling mereka dan memperhatikan peringatan ini dan banyak diantara orang-orang itu yang mempercayai mereka. Aku berkata, “Aku harus pergi ke sana dan melihat sendiri apa yang sedang terjadi.” Saat aku sampai disana, sedang terjadi peperangan sengit antara muslim dengan non muslim. Aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan. Muslim menderita kerugian yang sangat besar. Aku mengumpulkan keberanian dan maju ke depan. Ada sebuah jalur yang menuju ke sebuah tempat, aku pergi ke arahnya dan tiba di sebuah tempat terbuka. Aku sangat terkejut terhadap apa yang kulihat, yaitu angkatan bersenjata non muslim telah bersiap siaga disana. Setelah melihat ini, aku berkata, “Ini adalah angkatan bersenjata yang sama seperti yang kulihat dalam mimpi-mimpiku, yaitu saat mereka menghancurkan Turki dan Saudi Arabia dan bergerak menuju Pakistan.” Ada banyak pesawat helikopter dan angkatan darat disana. 
Aku merasa bahwa tentara ini adalah angkatan perang dajjal. 
 
Setelah melihat ini semua, aku berkata, “Kita muslim belum cukup kuat untuk memerangi tentara-tentara ini.” Aku pun kembali dan menyampaikan ke orang-orang tadi dan menceritakan semuanya kepada mereka, bahwa angkatan bersenjata kufar telah siap sedia dan ini adalah saatnya kufar menghancurkan negara-negara muslim. Mereka berkata, “Artinya kita sudah tidak memiliki banyak waktu!” Orang-orang itu terus berusaha untuk meraih semakin banyak orang dengan pesan seruan ini, dan menyampaikan bahwa (kaum) kufar sedang berencana untuk menyerang dengan serangan yang sangat besar kepada kita, dan jika kita tidak menggunakan pemikiran kita dan bersatu, bencana besar akan jatuh kepada kita. 
 
Pakistan akan memainkan peran yang sangat besar dalam peperangan ini. Waktu untuk Ghazwatul Hindi telah sangat dekat, dan saat ini aku melihat beberapa orang terkenal berdatangan dan duduk di sekeliling mereka dan menyimak dengan sebaik-baiknya. Dan mimpinya berakhir disini. 
  
        
 
    
 
  
 
 “Aku melihat mimpi ini pada 21 Desember 2017.” Dalam mimpi ini, aku mendengar sebuah berita, bahwa USA akan membuat pengumuman besar. Aku berpikir bahwa “Ini mungkin ada hubungannya dengan palestina. Aku harus pergi kesana dan mencari tahu karena berita ini akan sangat penting, untuk keselamatan umat muslim.” (Kemudian) Aku duduk dalam sebuah mesin mirip pesawat dan pergi dari sini. 
 
(Kemudian aku melihat) Presiden USA duduk di kursi sebuah ruangan mirip sebuah kantor. Beberapa orang lain juga duduk disana. Aku masuk ke dalam, dan tidak ada yang menghiraukan aku. Tiba-tiba, presiden USA berdiri dan memegang sebuah kertas di tangannya. Kemudian dia berkata “Hai India!” Aku berpikir, “Kenapa dia berkata demikian?” 
 
Kemudian dia memperlihatkan sebuah kertas, dan ini membuatku terkejut. (Ternyata) itu adalah peta india dan Pakistan dalam satu warna dan tidak ada garis pembatas antara keduanya. Kemudian ia menandatanganinya dan mulai tertawa keras. Kemudian ia memperlihatkan kertas itu kepada setiap orang dan melanjutkan tertawanya. Bahwa sekarang, India akan mengendalikan Pakistan. Aku memegang kepalaku karena kaget, atas rencana mereka. Kemudian aku sadar, dia telah mengatakan “Hail India” (Jayalah India) bukan “Hai India” (Halo India). Aku masih tidak bisa percaya dengan rencana mereka. 
 
(Lantas) Aku kembali menuju orang-orang dengan berlari dan memberi peringatan (warning)  “Bangun dan selamatkan negara ini. Mereka telah membuat sebuah rencana, sebagaimana mereka telah lakukan kepada Palestina.” Mereka (orang-orang yang telah aku peringatkan) menjawab “Qasim, mereka telah rencana untuk melawan Pakistan sebelumnya, tetapi tidak ada yang terjadi dan Pakistan tetap ada. Tentara kita sangatlah kuat, tidak ada yang akan berencana mengalahkan Pakistan. Dan, kita telah sering mengalahkan India sebelum itu.” Aku berkata “Ya, tapi jangan remehkan pasukan penindas. Dan sekarang, India memiliki kekuatan lain bersama mereka. Dan apakah kamu lupa, dahulu muslim juga berfikir demikian saat perang uhud? Mereka berpikiran serupa, bahwa mereka akan memenangkan pertarungan. Dan tiba-tiba, pertahanan mereka hancur, dan keadaan berubah. Dan muslim, menderita kekalahan besar. Kita jangan sampai meremehkan mereka yang ingin menghancurkan kita. Mereka berencana melawan kita dan kita harus membuat rencana untuk menyelamatkan negara kita.” 
 
Kemudian aku pergi dari sana dan berjalan ke jalan yang lain. Dalam perjalanan, aku melihat burung terbang di angkasa. Aku berkata “Burung jenis apa itu?” Ketika aku amati dengan seksama, aku melihat, bahwa itu bukan burung. Itu adalah pasukan pesawat tempur yang terbang tinggi di langit. Aku menjadi cemas, karena ada pesawat tidak dikenal terbang di kawasan udara Pakistan. 
 
(Kemudian) ketika aku pergi ke gudang besar yang sama, aku bertemu dengan beberapa orang disana. Aku mengabarkan kepada mereka tentang berita ini, dan mereka menjawab “Tentara Pakistan akan menangani ini, Jangan khawatir.” Aku berkata “Apa saja yang dapat dilakukan pasukan tentara Pakistan? Kenapa mereka harus bertanggung jawab terhadap segalanya? Dan rakyatmu tidak bertanggung jawab terhadap segalanya.” Aku berkata (lagi) “Tentara Pakistan telah melakukan apa yang mereka bisa. Tapi, karena kekurangan dana, mereka tidak bisa melindungi semuanya. Ini akan menyebabkan banyak tempat mudah diserang. Dan Pakistan terus kehilangan banyak uang. Pasukan tidak akan bisa bertempur tanpa pendanaan.” Kemudian aku keluar dari tempat itu, dan pulang ke rumah. Aku berpikir bahwa semua orang itu masih tertidur. Bagaimana cara menghentikan rencana mereka agar tidak berhasil. Dan mimpi berakhir disana. 
     
        
 
    
 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
(Mimpi ini terjadi pada) 2018. Aku berada di rumahku. Setelah mandi, aku memakai baju baru. Rumahku sudah sangat tua, rusak dan berkarat, dan aku memikirkan mimpiku. “Berapa banyak mimpiku yang sudah menjadi nyata? dan di posisi mana sekarang aku berada menurut mimpiku?” 
 
Kemudian aku berpikir, “Mimpiku yang berhubungan dengan orang yang kutemui sejauh ini sudah menjadi nyata.” Dan orang-orang ini lebih baik daripadaku. Mereka dapat bekerja dengan keras sedangkan aku tidak dapat mengerjakannya dengan cepat dan sungguh-sungguh karena kelemahanku. Andai kelemahanku dapat disingkirkan, tentu aku dapat mengerjakan seperti yang mereka kerjakan. Lalu aku berkata, “Tapi bagaimana pun, ayo bergerak! Mungkin ada lebih banyak lagi mimpi yang akan segera terwujud.” 
 
Kemudian aku keluar dari kamar dan pergi ke jalan di depan rumahku dan aku melihat suatu pemandangan. Kemudian aku melihat mobil tua kami datang dan mobil itu berhenti tepat di depanku. Dan dua orang pemuda keluar, yang satu lebih tua dan yang lainnya lebih muda. Ketika aku melihat mobil dan dua pemuda itu, aku berkata, “Oh ini mobil tua kami. Ya kita harus memperbaikinya (kemarin) dan sekarang mobil itu dapat berjalan lagi dengan pertolongan Allah.” Dan sekarang anak muda dan pekerja keras mengendarai mobil ini. 
 
Pemuda yang lebih tua berkata pada pemuda yang lebih muda, “Kita harus mendekorasi sesuatu untuk mobil ini. Mobil ini akan terlihat lebih bagus.” Yang muda berkata, “Ya, orang yang akan mendekorasinya akan segera datang untuk itu.” Mereka menurunkan dekorasi dari mobil itu dan menempatkannya di garasi. Selama mereka mengerjakan itu, aku tidak berbicara dengan mereka. Aku hanya melihat mereka dan berpikir, “Apa yang mereka lakukan?” 
 
Kemudian mereka pergi ke rumah yang sama dari tempat aku berasal. Lalu aku berkata, “Ya, kita akan bergabung di satu tempat setelah sebelumnya kita tinggal di tempat yang berbeda.” Sekarang kami berkumpul di rumah lama kami dan tak lama lagi banyak orang akan mengenal kami dan mereka akan segera bergabung dengan kami. 
Lalu aku masuk ke dalam rumah untuk melihat apa yang mereka lakukan di dalam rumah. Aku melihat sekitar empat hingga lima orang termasuk anak-anak muda ini. Mereka merencanakan sesuatu dan berkata, “Kita harus lebih banyak melakukan perbuatan baik.” Aku melihat mereka dan aku berpikir, “Biarkanlah mereka membuat rencana dan jangan mengganggu mereka.” Selama itu, aku tidak berbicara dengan siapa pun dan sekali lagi aku pergi keluar. 
 
Ketika aku kembali ke garasi lagi, aku melihat pria yang mengatur dekorasi. Ketika aku melihatnya, aku berpikir, “Aku pernah melihatnya sebelum ini di suatu tempat tetapi aku tidak ingat siapa.” Jadi aku bertanya kepadanya, “Siapa anda? dan apa yang anda lakukan disini?” Aku tidak memberi tahu dia bahwa aku pernah melihatnya sebelumnya.  
 
Dia berkata, “Aku seorang pria yang mendekorasi mobil dan aku datang ke sini karena seseorang meminta aku untuk mendekorasi mobil mereka.” 
 
Aku berkata, “Ya, aku melihat anak-anak muda membicarakan anda.” Lalu aku bertanya, “Apakah anda bagus dalam hal ini? Maksudku, apakah Anda seorang profesional?” 
 
Dia berkata, “Aku sudah mendekorasi banyak mobil sebelumnya. Mobil yang anda lihat di jalan itu semuanya aku mendekorasi. Jadi jangan khawatir aku akan mendekorasi mobil anda secara profesional.” Kemudian aku mulai bekerja dengannya sehingga tidak ada kesalahan yang tersisa dengan dekorasi mobilnya karena orang lain harus merasa senang ketika mereka melihat mobil kami. Ada sebuah kotak dan di dalamnya ada cat warna dan kuas. Warna dan kuasnya yang bagus-bagus. Aku tidak pernah melihat jenis warna seperti itu di mobil lain sebelumnya. Lalu aku melihat beberapa warna dan kuas hilang di dalam kotak. Aku bertanya kepadanya, “Mengapa mereka hilang dan dimana mereka?” Dia berkata “Hanya ini dekorasi yang kumiliki dan anak-anak ini mengambil semuanya,” dan dia berkata, “Tinggalkanlah mereka!” Lalu aku berkata, “Tunggu, biarkan aku menemukannya dari dekorasi lain mungkin mereka ada di tempat lain.” 
 
Kemudian aku melihat semua dekorasi yang ada dan aku berdoa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, “Tolong aku menemukannya.” Dan kemudian aku menemukan tiga hingga empat warna dan aku memberikannya kepadanya dan dia berkata, “Saya bahagia karena anda menemukan beberapa warna.” Lalu aku berkata, “Sekitar empat warna masih hilang dan mobil tidak akan didekorasi dengan benar tanpa keempatnya.” Lalu dia berkata, “Aku akan menghiasnya sehingga tidak kentara.” Lalu dia mulai mendekorasi mobil dan dia berkata, “Ketika sudah selesai orangorang akan bertanya pada anda; bagaimana anda melakukan ini? kami tidak pernah melihat mobil yang didekorasi seperti ini sebelumnya.” Dan mimpi itu berakhir disana. 


  
 
Sekitar bulan Januari atau Februari 2018, pada hari itu aku (Qasim) melihat sebuah mimpi dimana kita semua tinggal di suatu rumah. Rumah ini sering sekali aku lihat, berkali-kali dalam mimpiku. Rumah tersebut rusak parah dan ada banyak orang yang sedang memperbaikinya. 
 
Aku sedang berada di dalam rumah mengerjakan beberapa pekerjaan. Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku berkata: “Aku harus melihat mereka dan pekerjaan yang telah mereka lakukan.” Mereka bekerja tetapi aku tidak bisa bertemu dengan mereka karena pekerjaanku sendiri. Lalu aku keluar dan aku melihat orang-orang ini sedang mengecat rumah setelah memperbaiki dinding dan benda-benda lain di luar. Mereka tidak masuk ke dalam karena mereka sibuk di luar. Aku pergi ke pintu dan melihat mereka dari pintu. Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, aku melihat pekerjaan mereka melalui pintu. Kemudian aku berkata, “Masih banyak pekerjaan yang tersisa. Mereka akan menyelesaikan bagian luar terlebih dahulu, baru kemudian mereka akan masuk ke dalam rumah. Tapi mungkin perlu waktu beberapa lama.” 
 
Ketika aku pergi keluar, mereka melihatku dan merasa senang melihatku disana. Aku mulai bersalaman dengan mereka. Dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku sibuk dengan pekerjaan pentingku dan aku baru saja sempat bertemu dengan kalian. Mereka bilang, “Tidak perlu cemas, kami juga bekerja disini.” Lalu kami mulai membicarakan (tentang) pekerjaan kami. dan mimpi berakhir disana. 
  
  
 
 
 
  
 
 
  
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلَیْكُمْ
09 Februari 2018. Dalam mimpi ini, aku sedang melewati sebuah tempat. Dalam perjalanan, aku melihat ke arah permukaan tanah yang tumbuh sejumlah rumput di atasnya. Aku merasa bahwa di lokasi ini ada emas, batu-batu permata dan logam-logam mulia lainnya. Waktu aku menggali, aku menemukan benda seperti batu. Saat aku bersihkan kotoran-kotoran darinya, aku jadi tahu rupanya batu itu adalah emas. Aku sangat bahagia dan terus menggali dan menemukan emas, batu-batu permata dan logam-logam mulia lainnya. Aku sangat bahagia dan berkata, “Aku akan membuat mesin seperti yang aku lihat dalam mimpiku dengan bantuan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.” Aku masukkan semuanya ke dalam tas, membawanya lalu melangkah maju. 
 
Sekarang aku hendak mencari tempat dimana aku bisa mencairkan emas ini dan logamlogam lainnya untuk membuat sebuah mesin. Aku terus berjalan, lalu aku melihat sebuah gedung di sisi kananku. Aku berkata, aku mungkin bisa menemukan semacam tungku pembakaran besi untuk membuat mesin itu disana. Waktu aku masuk ke dalam gedung, aku merasa bahwa gedung ini ada di bawah kendali pasukan-pasukan satanis. Aku jadi merasa takut karena pikiran ini dan berkata, “Jika ada yang melihatku, mereka pasti menangkapku.” Tapi aku harus tetap masuk ke dalam gedung dan tidak punya pilihan lain. Aku berkata, “Waktu Hazrat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah dari Mekah ke Madinah, orang-orang kafir sedang mengepung rumahnya namun beliau membaca beberapa ayat di dalam Al-Quran sehingga orang-orang kafir itu tidak bisa melihat beliau, maka aku harus coba lakukan hal yang sama.” Aku coba mengingat-ingat namun aku tidak bisa mengingat ayat-ayat yang dibaca oleh Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Penerangan di dalam gedung amat redup sehingga jarak penglihatan hanya beberapa kaki. Aku melafazkan asma Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan mulai berjalan maju sambil membaca surat Al-Ikhlas. Pasukanpasukan satanis itu kemudian tidak dapat melihatku. 
 
Di dalam gedung aku berjalan di jalan yang lurus yang sangat panjang sambil membawa beban muatan yang sangat berat. Aku merasa lelah namun aku tidak menyerah dan terus berjalan. Gedung itu adalah gedung yang sangat besar dan sangat jauh masuk ke dalam. Aku terus-menerus dibayangi ketakutan jikalau pasukan-pasukan satanis masih ada disana. 
 
Setelah mencapai suatu titik, aku merasa bahwa aku sudah berada di luar jangkauan pasukan-pasukan satanis. Aku merasa sangat lelah dan aku lihat sebuah tempat di sisi kiriku. Ketika aku pergi kesana, aku melihat tungku pembakaran besi, beberapa cetakan dan sebuah meja besi. Maka, semua peralatan yang aku butuhkan ada disana. Aku berkata, “Hore! Inilah yang aku caricari!” 
 
Aku meletakan barang-barangku disana dan setelah beristirahat beberapa saat, aku mulai mengamati tungku pembakaran itu. aku mengalami banyak kesulitan karena gelap. Saat aku melihat tungku itu, aku lihat bahwa tidak ada api yang menyala di dalamnya. Terlihat sepertinya tungku itu sudah tidak pernah dipakai sejak bertahun-tahun yang lalu. Ada batu bara juga di dalamnya. Tibatiba aku teringat bahwa tidak ada alat apapun yang bisa dipakai untuk memantik api ke batu bara itu. Aku berkata, “Kalau aku tahu ini sejak tadi, pasti aku membawa korek api bersamaku tadi.” Aku jadi merasa sangat lelah dan berkata bahwa ini adalah pekerjaan yang berat. Sebelum aku pikir pekerjaan ini akan mudah. 
 
Aku mencari sesuatu yang bisa memantik api dalam kegelapan. Akhirnya, aku menemukan sejumlah minyak dan batu-batuan. Aku tuangkan minyak itu ke atas batu bara dan mulai menggosokan batu-batuan tadi supaya mereka memercikan api namun api tak juga kunjung terpercik. Tangan-tanganku sudah lelah karena membawa barang-barang berat. Sementara itu, batu di tangan kiriku terlepas. Aku bangkit dalam keadaan marah dan berkata, “Aku tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini lagi, aku sangat lelah dan pekerjaan yang tersisa masih banyak. Bahkan untuk saat ini, menyalakan api saja aku tidak bisa, dan kalau pun apinya menyala, melelehkan emas dan logam-logam dan membuat mesin adalah pekerjaan yang berat.” Di tengah rasa frustrasi itu, aku melempar batu yang kedua ke arah batu bara tadi. Batu yang kedua itu lalu menabrak batu yang pertama dan menyulut percikan besar lalu batu bara mulai terbakar. Namun aku masih juga berkata, “Aku tidak mau mengerjakan ini lagi. Aku sudah coba segalanya yang aku bisa.” 
 
Lalu aku melirik ke arah jalan pulang dengan keputus-asaan dan berkata, “Andai saja aku tidak pernah memulai pekerjaan ini. Sekarang bagaimana caranya aku kembali melewati jalan yang panjang dan berbahaya ini?” 
 
Lalu aku melihat ke sisi yang lain dan berkata, “Aku harus coba berjalan maju dan memeriksa, mungkin ada jalan keluar dari tempat ini.” Baru beberapa langkah aku ambil, aku mendengar suara langkah kaki beberapa orang yang berjalan mendekatiku. Waktu aku melihat ke arah kanan, aku melihat beberapa orang. Aku berhenti setelah melihat mereka dan berkata, “Siapa orang-orang ini?” Waktu aku melihat dari dekat, aku lihat mereka memakai pakaian-pakaian hitam dan turban-turban di kepala mereka. Mereka berhenti dekat tungku pembakaran dan mengambil emas dan batu-batu permata dari dalam tas lalu menyusun mereka di satu sisi. Lalu mereka membesarkan nyala api di dalam tungku dan mulai melelehkan emasnya. Aku terkejut dan berkata, “Apa yang mereka lakukan? Itu semua barang-barangku!” Namun kemudian aku berkata, “Untuk apa aku peduli? Toh aku tidak akan melanjutkan pekerjaan ini.” 
 
Aku tidak bisa melihat jelas karena disana gelap. Orang-orang itu membuat sesuatu dari lelehan-lelehan emas tadi, seorang laki-laki meletakan dua benda yang terbuat dari emas di atas meja dan mereka mulai bekerja lagi. Emas itu bersinar terang dalam kegelapan. Aku berkata, “Apa yang dibuat orang-orang ini?” 
 
Waktu aku mendekat, aku melihat dua roda gerigi emas dengan permata tertanam di permukaannya. Saat melihatnya, aku sangat terkejut dan bahagia dan berkata, “Ini persis seperti roda-roda gerigi yang ingin aku buat.” Waktu aku amati dengan teliti, aku mendapatinya dibuat dengan baik namun masih bisa diperbaiki sedikit lagi. Awalnya, aku pikir aku harus memberitahu mereka untuk menyempurnakan kedua roda gerigi itu, namun aku berhenti dan berkata, “Apapun yang sudah dibuat dalam kegelapan ini sudah cukup, aku tidak usah mengganggu mereka karena Allah Subhanallahu wa Ta’ala sudah memudahkan pekerjaanku.” Sesudah mereka membuat semua bagian-bagiannya, aku akan membangun mesinnya. 
 
Sambil memeriksa roda-roda gerigi itu, aku mendengar suara langkah kaki seseorang. Aku memutar badan dan mendapati Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berjalan ke arahku. Aku jadi merasa bahagia melihatnya. Dari cara berjalannya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, aku tersadar bahwa beliau sudah menjadi sangat lemah dan hal itu membuat aku merasa sangat sedih. Aku memberikan salam kepada beliau dan ia membalas salamku. Aku berkata, “Lihatlah! orangorang ini sudah membuat roda-roda gerigi dengan usaha yang amat keras, gerigi-gerigi itu berkilauan dan permata-permata di permukaannya juga berkilauan.” 
 
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi bahagia saat melihatnya dan berkata, 
“Orang-orang ini bekerja dengan sangat keras dan mengerjakan pekerjaan yang baik, Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan memberikan mereka balasan yang besar.” 
 
Lalu aku berkata, “Bisakah engkau pegang ini dan periksa kualitasnya?” 
 
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “Aku telah menjadi sangat lemah dan otot-otot di tangan kananku juga lemah, roda-roda gerigi ini berat dan aku tidak bisa mengangkatnya.” 
 
Aku berkata, “Jangan khawatir, nanti setelah semua bagian-bagian ini selesai dibuat, aku akan membuat mesin dan akan bisa memperbaiki tanganmu. Tanganmu akan kembali normal lagi dan engkau akan punya energi dalam tubuhmu juga dan engkau akan bekerja seperti dulu engkau biasa bekerja.” Saat mendengar ini, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi sangat berbahagia dan beliau berkata dengan bersemangat, “Qasim! Semoga Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberkahimu dengan lebih banyak ilmu.” Dan mimpi itu pun berakhir disana. 
 
        
        
 
    
 
  
 
Pada 31 Maret 2018, aku menemukan diriku di sebuah rumah yang ada di Timur Tengah. Ini adalah rumah yang sangat besar tetapi desainnya kuno. Ada banyak ruangan di rumah dan dindingnya dicat hijau. Ada orang-orang di kamar-kamar dalam rumah ini yang sibuk dalam pekerjaan mereka sendiri dengan terisolir. Aku berkata pada diri sendiri “Apa yang aku lakukan di rumah ini?!” Aku berjalan di dalam rumah dan ada jendela di salah satu kamar yang terbuka kearah luar. Disana aku melihat seorang anak yang berusia 12 tahun dan dia melihat sesuatu di luar melalui jendela itu. Aku juga melihat keluar melalui jendela ini. 
 
Aku melihat ada sebuah rumah yang terletak di kejauhan. Rumah tersebut sangat modern dan terlihat seperti bangunan besar dan ada banyak orang. Disana ada seorang pria yang memiliki mobil merah dan dia mengendarainya. Aku merasa bahwa sepertinya pria itu adalah kepala rumah tangga. Dia dengan mobilnya melakukan berbagai atraksi. Orang-orang disekitarnya memujinya saat menonton hal itu. Pria itu sebenarnya melakukan aksi yang cukup bagus. Ketika aku mulai berjalan menuju ruangan lain. Seorang anak yang berusia 12 tahun yang berdiri didekatku tadi, datang berlari ke arahku dan menyapaku dan memberitahuku namanya dan aku menyambutnya kembali. Dia bertanya kepadaku, “Apakah anda melihat seberapa baik pria itu mengendarai mobil?” Aku berkata kepadanya, “Ya, aku melihatnya. Itu adalah hobi orang kaya. Dia memiliki mobil dan area yang luas sehingga dia melakukan beraneka atraksi.” 
 
Kemudian anak itu berkata kepadaku, “Bisakah anda bermain kriket denganku? Aku memiliki tongkat pemukul dan bola?” Aku membalasnya, “Ya, mengapa tidak!” Saat itu ibunya memanggilnya dari kamar lain dan berkata kepadanya, “Pertama selesaikan pekerjaan sekolahmu dan mainlah setelahnya.” Kemudian anak itu berkata kepadaku, “Tolong tunggu disini aku akan menyelesaikan pekerjaan rumah aku dan juga membawa tongkat pemukul dan bola saat kembali.” Aku mengatakan kepadanya, “Tidak apa-apa, aku akan menunggu disini!” 
 
Lalu tiba-tiba ada sesuatu yang muncul di benakku bahwa aku berjalan ke jendela lagi dan mulai menonton pria dengan mobil merah itu. Setelah beberapa waktu, pria lain mendekati jendela dan mulai menonton aksi mobil. Aku melihat rumah modern itu dibangun dengan kuat dan terlihat sangat bagus dari sana. Pria dengan mobil merah itu berteriak dengan bangga, “Lihat, aku melakukan pertunjukan yang bagus.” 
Lalu tiba-tiba aku mendengar suara aneh dari dasar tembok rumah pria dengan mobil merah itu dan bumi di sekeliling mereka mulai tenggelam. Dinding rumah juga mulai runtuh setelah itu. Setelah melihat ini, aku memberi tahu pria yang berdiri di sebelahku atas kejadian tersebut. Bumi mulai tenggelam dari sana dan dindingnya juga runtuh. Dia terkejut melihat ini dan berkata, “Bagaimana ini bisa terjadi? Rumah itu sangat kuat!” Aku berkata “Ya, tapi aku khawatir bagaimana jika puing-puing dari dinding rumah itu jatuh ke rumah kami dan merusaknya?” Dia menjawab, “Tidak, itu tidak mungkin. Rumah itu jauh sekali, bahkan jika temboknya runtuh, puing-puing tidak akan sampai disini.” 
 
Kemudian aku melihat bahwa bumi di depan rumah itu mulai tenggelam dan salah satu dinding samping runtuh. Bumi tenggelam dengan sangat cepat tetapi orang-orang di sekitarnya tidak memperhatikan hal itu. Mereka sibuk menyaksikan aksi pria dengan mobil merah itu. Pria itu sendiri pun tidak memperhatikan situasi itu. Aku berkata kepada pada diri sendiri “Bumi di bawah rumah itu tenggelam dan orang-orang itu lalai dari hal tersebut dan mereka sibuk dengan memuji orang itu.” Lalu tiba-tiba lelaki itu memutar mobilnya menuju area parkir. 
 
Bumi sudah tenggelam dengan sangat cepat dan beberapa orang yang memuji pria dengan mobil merah juga tertelan bumi. Sedangkan yang lain mulai berteriak ketika mereka tenggelam ke bumi. Karena dinding runtuh dan tenggelamnya bumi, ada banyak debu disana. Begitu orang itu mencapai tempat parkir dan dia akan memarkir mobil, bumi tenggelam dan pria itu pun tenggelam sangat dalam dengan mobilnya. Setelah melihat ini, aku menjadi sangat sedih. Aku bertanya kepada pria di sebelahku, “Apakah menurut anda pria ini masih hidup?” Dia berkata, “Ya, setelah terkubur di bawah dengan begitu banyak tanah, dia pasti mati karena mati lemas.” Saat melihat peristiwa mengerikan ini, aku berkata “Aku harus pergi ke luar dan memperingatkan orang-orang itu untuk keluar dari sana karena rumah itu runtuh.” 
 
Pada saat aku mencapai luar, bumi mulai tenggelam lebih cepat dan banyak kerusakan terjadi di rumah itu. Kemudian bumi terus tenggelam hingga mencapai rumah dimana aku hadir. Bumi tenggelam dari bawah salah satu dinding rumah ini juga dan dinding runtuh. Kemudian salah satu kamar di rumah ini juga ambruk dan mengakibatkan debu di sekitar sini. Aku menjadi khawatir bahwa musibah ini juga telah sampai disini dan apa yang akan terjadi selanjutnya?! Tiba-tiba bumi berhenti tenggelam di dekat pintu masuk utama rumah ini. Itu hanya tenggelam disana dan tidak tenggelam lagi sehingga orang-orang di rumah itu bisa keluar. 
Aku mengucapkan syukur kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala bahwa bumi telah berhenti tenggelam disana. Ketika aku melihat tanah yang tenggelam. Itu sama luasnya mulai dari rumah itu. Aku melihat beberapa potongan besi di tanah yang tenggelam dan ada pola serupa di tanah itu. Beberapa potongan besi Itu dipotong secara terorganisir dalam garis. Seolah-olah di belakang peristiwa ini ada seseorang yang sedang meruntuhkan rumah-rumah ini dengan perencanaan yang matang. Kemudian aku berpikir bahwa aku harus cepat-cepat. Aku berlari ke arah dalam dan berteriak, “Keluar dari rumah ini, karena bumi di bawah rumah ini akan tenggelam.” Beberapa orang mendengarkanku dan mereka membawa barang-barang mereka dan mulai keluar. Kemudian aku menyadari bahwa beberapa barangku juga ada disana. Aku segera menuju ke kamar untuk mengambil barang-barangku. Setelah melihat mereka, aku mendapatkan perasaan bahwa aku mendapatkan semua ini dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala. 
 
Setelah mengambil barang-barangku, aku memikirkan anak itu. Aku pergi dan menemukannya di salah satu kamar. Aku mengingatkan kepadanya untuk keluar dari sana karena rumah ini akan runtuh. Dia dan keluarganya mengambil barang-barang mereka dan berlari keluar. Bumi yang tenggelam masih berhenti di dekat pintu utama tetapi bumi mulai tenggelam dari sisi lain rumah dan ada kehancuran di sekitarnya. 
 
Setelah mengevakuasi (orang-orang dari) rumah itu, orang-orang bertanya kepada aku apa yang harus kita lakukan sekarang dan kemana kita bisa pergi? Aku berkata kepada mereka, “Jangan khawatir dan aku menunjukkan ke arah timur dan memberitahu mereka untuk pergi kearah itu. Ada sungai kecil di jalan. Setelah menyeberangi sungai, kamu akan melihat rumah lain, kamu bisa pergi ke rumah itu.” Orang-orang mulai berjalan kearah itu. Aku juga membawa barang-barangku (sendiri) dan tidak pernah meletakkannya. Aku berkata pada diri sendiri “Bagaimana jika aku meletakkan di suatu tempat dan melupakannya atau jangan sampai terkubur.” Oleh karena itu aku membawa barang-barangku sepanjang waktu. 
 
Aku masuk ke dalam rumah lagi dan membawa lebih banyak orang keluar. Ketika aku keluar, kelompok orang pertama kembali kepadaku dan bertanya bagaimana kami akan menyeberangi sungai? Aku membawa mereka bersama, sungai itu dangkal pada satu titik. Aku meminta mereka menyeberangi sungai dari titik itu. Kami menyeberangi sungai dan pergi lebih jauh ke depan dan menemukan rumah kecil, tua dan reyot. Ketika aku melihat rumah itu, aku berkata, “Ini adalah rumah yang sama tempat aku dilahirkan.” 
Aku memberi tahu orang-orang itu untuk mencari perlindungan di rumah itu dan ketika Allah Subhanallahu wa Ta’ala menghendaki, semuanya akan baik-baik saja. Orang-orang itu masuk ke dalam rumah itu. Aku berkata kepada mereka bahwa kita perlu memperkuat rumah ini dan kita perlu melindunginya dari bawah tanah juga sehingga bencana tidak menimpa rumah ini dan merusaknya. Allah Subhanallahu wa Ta’ala pasti akan membantu kita. Lalu aku kembali karena ada beberapa rumah lain juga. Aku memberi tahu orang-orang dari rumah-rumah itu dan dua rumah besar untuk keluar dan pergi menuju rumah (kecil) itu di seberang sungai. Orang-orang itu mulai pergi ke rumah kecil dan tua itu satu persatu. 
 
Kemudian, adegan dalam mimpi memasuki mode fast forward (maju cepat). Aku tidak ingat apa yang terjadi selama waktu itu. Kemudian ketika adegan menjadi normal kembali, aku menemukan diriku di depan pintu rumah. Aku merasa musibah itu telah hilang dan orang-orang yangn selamat semuanya ada di rumah ini. Ketika aku masuk ke dalam rumah. Aku menemukan bahwa itu telah berubah sepenuhnya. Aku menjadi sangat terkejut dan mengatakan bahwa ini adalah rumah yang sama yang dibangun oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan aku mencari rumah ini di dalam mimpiku. Allah Subhanallahu wa Ta’ala  telah mengembalikan rumah ini kepada kita melalui belas kasih-Nya dan aku menjadi sangat bahagia. Rumah ini jauh lebih besar dari dua rumah itu. 
 
Aku berjalan-jalan di rumah ini dan menemukan bahwa ada kedamaian dan kemakmuran dimana-mana. Aku memasuki ruangan yang sangat besar disana. Dan aku melihat bahwa banyak orang duduk bersama untuk berbicara satu sama lain. Muslim dari seluruh dunia dengan berbagai bahasa dan budaya berkumpul disana. Aku melihat mereka dan berpikir bahwa sampai (pada waktu) bencana tidak (belum) menimpa mereka (dahulu), orang-orang ini bahkan tidak ingin melihat satu sama lain. Dan sekarang mereka berkumpul di satu tempat dan berbicara satu sama lain seolah-olah mereka adalah saudara sejati. Mereka saling menghibur dan memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat dan kehormatan yang tinggi. 
 
Kemudian seorang pria muda memasuki ruangan, dia terlihat akrab dan aku merasa seperti aku telah melihatnya sebelumnya. Kemudian aku berpikir bahwa penampilannya mirip dengan anak yang aku temui di rumah itu di Timur Tengah. Selama ini pemuda itu juga menatapku dan mulai berbicara kepadaku. Aku berkata kepadanya, “Aku bertemu dengan seorang anak dan anda sangat mirip dengannya. Aku ingat anak itu setelah melihatmu.” Dia berkata kepadaku, “Akulah anak tersebut.” Aku menjadi terkejut dan memanggilnya dengan namanya dan bertanya kepadanya “Apakah kamu anak yang sama?” Dia menjawab, “Ya, aku adalah anak yang sama yang anda temui.” Aku berkata kepadanya, “Kamu sudah dewasa sekarang.” Dia berkata, “Ya, aku sudah dewasa sekarang dan aku sangat senang melihat anda.” Aku berbicara dengannya untuk beberapa waktu dan setelah melihat ini aku tersesat dalam diriku. 
 
Lalu aku duduk di suatu tempat di ruangan itu. Aku masih memegang erat barang-barangku yang Allah Subhanallahu wa Ta’ala berikan kepadaku. Aku berkata pada diri sendiri selama bertahuntahun telah berlalu dalam kekacauan dan aku bahkan tidak menyadarinya dan saat itu pemuda ini masih anak-anak. Setelah bertahun-tahun, aku punya waktu untuk mengambil nafas lega dan melihat saat-saat damai dan kemakmuran ini. Ya Allah! Ketika aku melihat dinding rumah ini. Aku merasa seolah-olah (dinding rumah ini) sangat kuat dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Ada berkat dan rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang menghujani kita dari dinding dan atap rumah. Maka aku pikir sekarang tidak ada banyak waktu tersisa. Segera kita akan bertemu dengan Allah Subhanallahu wa Ta’ala, Sang Penguasa Jagad Raya! 
      
        
 
    
 
  
 
Aku (Qasim) melihat mimpi ini pada 04 Mei 2018. Dalam mimpi ini, aku melihat bahwa mantan perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif, telah hilang kelayakan dan beliau mengadakan perhimpunan besar di seluruh negara dan membantah dengan slogannya yang terkenal, “Mujhe kiyu nikala,” yang bermakna “Mengapa anda telah men-diskualifikasikan saya? Ini adalah ketidak adilan dan ini bukan (langkah yang tepat) bagaimana anda mengurus administrasi negara. Saya sedang menjadi  target  suatu makar yang disiapkan dengan matang. Saya tidak akan berputus asa.” 
 
Maryam Sharif, anak perempuan Nawaz Sharif, juga bersamanya dan membantah dengan cara yang serupa. Orang-orang mengejek ucapan Nawaz sharif dan menertawai mereka (berdua). Mereka juga menentang pendiriannya dan membalasnya, tapi Nawaz Sharif masih tidak mundur. Kemudian aktivitas politik Nawaz Sharif mulai semakin terbatas dan ucapannya tidak disiarkan sama sekali. Banyak orang meninggalkan partai politiknya sehingga membuat lebih banyak masalah dan kesulitan untuk 
dirinya. Disebabkan hal tersebut dia mendapat banyak tekanan batin dan tidak dapat memikirkan bagaimana jalan keluar dari keadaan yang sukar itu. 
 
Nawaz Sharif kian kehilangan kuasa tetapi dia terus memprotes lebih dari itu. Kemudian dia mengucilkan diri dari rumahnya dan mulai merekamkan protes dari sana, bahwa ketidak adilan sedang dilakukan kepada dirinya. Nawaz Sharif mengatakan bahwa “Tidak ada siapa pun pihak yang boleh menghalangi saya. Dan saksikanlah, meski duduk di rumah, saya masih menghantarkan pesan saya ke seluruh dunia.” 
 
Dia (Nawaz Sharif) mengatakan bahwa mereka (lawan politiknya) tidak melakukan perkara yang benar dengan membatasi aktivitasnya. Sedangkan Maryam Sharif tetap berdiri dengan sang ayah (Nawaz Sharif), untuk menyokong ayahnya sepenuhnya. 
 
Banyak orang menyatakan perasaan mereka terhadap Nawaz Sharif, oleh sebab karena beban mental dan kesehatan (Nawaz Sharif) mulai merosot, aku (Qasim) terus mengawasi semua keadaan itu dan kemudian aku melihat Nawaz sharif pergi ke dalam kamarnya. Di sisi lain, Maryam Sharif, sibuk dengan menghantar pesan melalui internet. 
 
Ada beberapa oknum tertentu memanfaatkan situasi buruk tersebut. Kemudian aku (Qasim) melihat beberapa orang menuju rumah Nawaz Sharif. Aku berkata kepada diriku sendiri bahwa ada sesuatu yang salah dengan hal ini dan aku mulai berlari menuju rumah Nawaz Sharif. Ketika aku tiba disana, aku mendapati beberapa orang jahat di sebelah rumah, sehingga aku menggunakan pintu masuk yang berbeda untuk memasuki (rumah Nawaz Sharif). Disana terdapat aula besar dan membawa ke lorong yang berlainan, aku mencari jalan yang akan membawaku ke kamar Nawaz 
Sharif. 
 
Kemudian aku melihat beberapa komandan tentara datang dari satu pihak dan merasa bahwa sepertinya para tentara itu juga hendak membatnu dan melindungi Nawaz Sharif. Apabila saya menyaksikan semua itu, aku (Qasim) berkata kepada diri sendiri bahwa, “Jika sesuatu terjadi kepada Nawaz Sharif, maka keadaan akan (kacau) lepas kendali.” Itulah sebabnya ada tentara juga berada disini untuk melindunginya. 
 
Komandan tentara juga menuju ke kamar Nawaz Sharif, kemudian tiba-tiba muncul berita bahwa Nawaz Sharif telah mati. Setelah mendengar kabar itu, aku  berkata kepada diriku bahwa, “Tentara mungkin telah terlambat tiba di tempat kejadian peristiwa.” 
 
Selepas berjalan, aku tiba di sebuah kamar besar dimana Maryam Nawaz (Sharif) berada dan dia menangis. Lantas ia Maryam Nawaz mengatakan bahwa seseorang telah membunuh ayahnya. Apabila melihat keadaan itu, aku menyatakan kesedihan karena apa yang terjadi adalah sangat buruk. Kemudian aku beredar dari sana. 
 
Aku melihat beberapa orang jahat, tetapi aku berhasil melarikan diri dari tempat itu. Namun pada masa tersebut, berita tentang kematian Nawaz Sharif tersebar ke seluruh negara dan terdapat kekacauan dimana-mana. Musuh-musuh Pakistan mencoba menunggangi kondisi itu dan menyebarkan kerusuhan serta kekacauan dimana-mana, sehingga situasai tidak terkendali dan bahkan tentara tidak dapat mengatasinya. 
  
Adegan dalam mimpi ini sangat menakutkan dan mengganggu. Apabila malapetaka menimpa Pakistan dan keadaan menjadi lebih buruk, maka peristiwa-peristiwa itu terjadi ketika aku menyebarkan melalui mimpiku. Apabila orang-orang menyaksikan peristiwa yang sedang terjadi sebagaimana yang aku lihat dalam mimpi yang aku sampaikan kepada mereka, maka orang-orang seterusnya mulai mengikuti dan mempercayai mimpiku. 
  
     
        
        
 
  
  
  السَّ لامُ عَلیْكُمْ
13 Mei 2018, Mimpi ini dimulai dengan kekacauan di Pakistan dan sudah banyak ketakutan di antara orang-orang. Sumber daya dan dana dari Pakistan juga habis, Angkatan Darat tidak dapat melawan dan ada spekulasi apakah negara ini akan bertahan atau tidak. Menggunakan situasi kacau ini untuk keuntungannya, India membuka berbagai front melawan Pakistan dan mulai membunuh orang-orang di berbagai wilayah dalam jumlah besar. Jumlah tentara Pakistan kecil dan mereka terus bergerak di sepanjang perbatasan, tetapi mereka tidak dapat mempertahankan seluruh perbatasan secara efisien. 
 
Setiap orang Pakistan sedih atas kondisi Pakistan yang mengerikan. Kemudian India membuka front agresif lain di suatu tempat dan tentara Pakistan dimobilisasi untuk mengatasi situasi. Aku hanya melihat dua helikopter di seluruh gudang tentara Pakistan. Setelah melihat ini, aku berkata pada diri sendiri bahwa situasi ini adalah penafsiran dari mimpiku sebelumnya; dimana aku melihat bahwa amunisi tentara Pakistan telah habis dan mereka hanya memiliki dua helikopter yang tersisa dan ada beberapa amunisi dengan kepala Angkatan Darat, dan ada mesin tipe tank besar disisi lain yang tidak hancur. 
 
Pada kesempatan ini orang-orang mulai mengeluh kepada kepala Angkatan Darat bahwa jika Kepala Angkatan Darat telah percaya pada mimpi Qasim sebelumnya maka kami tidak akan menghadapi masalah ini. Kemudian orang-orang mulai mengatakan kepadaku bahwa “Qasim, tolong lakukan sesuatu dan bawa kami keluar dari kesengsaraan ini.” Melihat keadaan buruk itu, aku mengatakan bahwa sekarang sudah terlambat, bagaimana bisa aku memperbaiki semua kekacauan ini dan aku mengabaikan apa yang dikatakan orang-orang kepadaku. Orang menjadi putus asa sehingga tidak ada harapan untuk keluar dari kondisi yang menyedihkan ini. 
 
Kemudian India mulai operasi besar di beberapa tempat dan mulai membunuh orang-orang Pakistan. Melihat pembunuhan tersebut, Presiden AS mengatakan kepada India bahwa “Hentikan pembunuhan ini! Anda hanya diperintahkan untuk mengontrol Pakistan dan bukan untuk membunuh.” Setelah itu India membatalkan operasi besar ini. Aku menjadi sangat sedih melihat semua ini yang harus kami hadapi saat ini dan orang-orang Pakistan juga menjadi sangat sedih. 
 
Sekali lagi orang-orang menoleh ke arahku dan mencoba mendorongku untuk melakukan sesuatu. Kepala angkatan darat juga mengatakan itu, “Qasim! Kami salah, kami seharusnya mendengarkan Anda dalam keadaan apapun dan kami harus membuat rencana untuk menyelamatkan Pakistan. Kami telah membuat kesalahan dan kami menyesal atas hal itu, lakukan sesuatu, dan bantu kami.” Aku mengatakan bahwa tanpa bantuan dan rahmat Allah, aku tidak akan bisa melakukan apa-apa. 
 
Pada titik ini aku mendapatkan perasaan yang kuat bahwa apapun yang akan aku katakan, Allah akan membuat itu terjadi oleh belas kasih-Nya. Lalu aku menyebut nama Allah dan berkata pada diriku sendiri bahwa mereka bahkan belum melihat Tentara Allah, lalu aku memanggil dan banyak jet tempur, mesin perang serta tank lain keluar dari bumi sehingga India benar-benar terkesima saat melihat gudangku. Kemudian aku mengatakan bahwa dengan pertolongan Allah, sekarang kita akan mengakhiri semua jenis kegelapan dan tidak akan ada yang dapat menghentikan kita. 
      
        
 
  
  
 
Pada mimpi tanggal 26 Mei 2018, aku (Qasim) berpikir makanan apa dari Angkatan Darat Pakistan yang dapat dicemari musuh untuk menyakiti mereka? Lalu aku mendengar suara yang mengatakan, “Hal itu adalah dolar (uang) dan bahan bakar. Jika keduanya habis, tentara akan lumpuh dan tidak akan bisa melakukan pergerakan apapun.” Kemudian aku berpikir di benakku bahwa bahan bakar dibeli dengan dolar (uang). Jika dolar habis, mereka tidak akan bisa membeli bahan bakar juga. Kemudian aku melihat bahwa kondisi Pakistan telah memburuk. 
 
Pakistan harus membayar cicilan hutang yang tidak kami miliki. Jika kami membayar angsuran, tidak akan ada cadangan dolar. Satu atau dua perwira tentara menyarankan bahwa kami harus meminta orang Pakistan di luar negeri untuk mengirimkan dolar kepada kami sehingga kami dapat membeli bahan bakar. Aku bertanya pada diri sendiri, untuk berapa lama mereka akan terus mengirim dolar, mereka harus memiliki kebutuhan mereka sendiri juga; dan mengapa tentara membuat rencana yang tidak efisien seperti itu? Kemudian cicilan utang dibayarkan. Dan cadangan dolar yang tersisa hampir tidak ada. 
 
Kemudian aku melihat kepada angkatan Darat memberlakukan semua jenis pembatasan untuk mengurangi biaya. Begitu banyak, sehingga saluran TV juga mulai menyiarkan pesan layanan publik bagi warga untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sederhana. Semua kegiatan ekstra seperti olahraga dan acara juga terbatas. Kemudian tentara secara terbuka mengakui bahwa situasinya sangat buruk. Di sisi lain, musuh meluncurkan makarnya untuk menciptakan kekacauan di 4 hingga 5 kota besar sehingga hal-hal diluar kendali bagi tentara. 
 
Lalu aku pergi menemui perwira tentara tertinggi. Aku pikir itu adalah rumah Letnan Jenderal. Aku menunggunya disana sehingga aku dapat menceritakan kepadanya tentang mimpimimpiku. Setelah menunggu beberapa saat, aku pergi keluar untuk sesuatu. Aku menemukan banyak penjaga di luar, dan rumah itu dilindungi dengan blokade di kedua sisi jalan. Tiba-tiba muncul dua mobil besar. Gerbang dibuka dan mereka memasuki rumah. Aku juga segera masuk ke dalam sehingga aku bisa bertemu Jenderal itu. 
  
Ketika aku masuk ke dalam, aku menemukan bahwa tidak ada yang lain selain COAS (Chief of Army Staff: Kepala Staf Tentara). Kemudian aku menyadari, bahwa inilah alasan dari banyak blokade dan keamanan ini. Aku ingat mimpiku dimana kehidupan Ketua Tentara dalam bahaya, aku bertanya pada diri sendiri apakah itu waktu itu? Ngomong-ngomong, aku masuk ke dalam dan mencari ketua tentara. Sepertinya aku menemukannya di ruang TV. Aku mengatakan salam kepadanya dan kukatakan padanya bahwa aku harus memberitahu sesuatu yang penting. Dia membawaku ke ruang tamu dimana aku mulai bercerita tentang mimpiku. 
 
Dia mendengarkanku dengan tenang. Aku menyampaikan tentang ghazwatul hindi juga. Dan juga bagaimana kekacauan akan terjadi dan situasi akan lepas kendali dan bagaimana perang dunia ke-3 akan dimulai. Juga apa yang seharusnya menjadi strategi Pakistan. Aku juga mengatakan kepadanya bahwa umat Islam di dunia akan melihat kemenangan pertama mereka di ghazwatul hindi dan aku berkata kepadanya bahwa tentara kita harus merencanakannya. 
 
Setelah mendengar mimpiku, kepala angkatan bersenjata mengatakan, “Dengarkan aku Qasim, ini semua adalah mimpi dan tidak berkaitan dengan kenyataan. Kami melakukan segalanya untuk mempertahankan Pakistan. Ini adalah waktu yang sulit sekarang, tapi kami akan mengendalikan semuanya.” Dan mimpi berakhir disana. 
     
   
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
08 Juni 2018. Dalam mimpi ini aku berada di rumahku dan saat itu adalah pagi hari. Allah memerintahkanku untuk keluar dan menemukan tempat yang Dia telah menunjukkanku dalam mimpiku. Aku sangat senang bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah memberi aku tugas. 
 
Aku bersiap-siap dan meninggalkan rumah tetapi aku tidak tahu kemana harus pergi untuk mencari tempat itu. Lalu aku mulai berjalan ke satu arah, dan setelah agak jauh aku bertemu beberapa orang. Mereka bertanya kepadaku apakah aku Qasim. Aku terkejut, aku belum pernah bertemu orang-orang ini, bagaimana mereka tahu namaku? Lalu mereka bertanya, “Apakah aku pergi ke suatu tempat?” 
 
Aku memberi tahu mereka, “Ya, Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah memerintahkan aku untuk menemukan tempat yang telah ditunjukkan Allah Subhanallahu wa Ta’ala kepadaku dalam mimpiku.” Mereka menjadi sangat senang setelah mendengar ini dan berkata bahwa mereka juga ingin pergi denganku. Aku memberi tahu mereka, “Aku tidak tahu dimana tempat itu, aku sendiri belum menemukannya. Aku bahkan tidak tahu seberapa jauh tempat itu, kalian mungkin akan kelelahan.” Mereka berkata kepadaku bahwa mereka akan bersamaku dalam hal apa pun. Aku berkata, “Sesuai keinginan kalian, tetapi jangan salahkan aku nanti.” Mereka berkata, “OK.” 
 
Setelah berjalan sebentar, aku menemukan bus besar yang modern dan cukup besar. Aku merasa bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah menyiapkan bus ini untuk kami. Aku memberi tahu semua orang yang bersamaku untuk masuk. Kami semua duduk dan aku mulai mengemudi. 
 
Setelah berkendara di beberapa jalan kecil, kami mencapai jalan yang relatif besar dan menyadari bahwa ini adalah jalan yang sama yang akan membawa kami ke tempat yang damai. Aku berbelok ke arah jalan besar. Ada banyak lalu lintas di jalan itu. Ada rumah-rumah di kedua sisi jalan. Rasanya seperti rumah-rumah di belakang rumah yang terlihat sedang dihancurkan saat kami lewat. Ia tampaknya seperti situasi perang. Aku berkata, “Kita harus melewati jalan ini dengan cepat sehingga kita dapat menghindari masalah atau blokade jalan.” Tapi aku percaya pada Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan terus mengemudi. 
 
Lalu langit tertutup awan tebal. Aku terus mengemudi untuk jarak yang cukup jauh tapi jalan itu tampaknya belum akan akan mencapai ujungnya. Dan lalu lintas terus meningkat. Aku berkata, “Aku kelelahan sedangkan jalan ini belum juga ketemu ujungnya.” Lalu tiba-tiba sesuatu terjadi dan lalu lintas meningkat dengan pesat. Dan kerusuhan muncul, banyak orang tampak bergegas ke jalan dari kiri dan kanan dan mulai berlari disana sini. Beberapa kendaraan terbakar dan orang-orang mulai sekarat juga. Aku bertanya pada diri sendiri, “Apa yang terjadi disini?”Aku mencoba untuk mempercepat bus tetapi lalu lintas cukup padat. 
 
Tiba-tiba jalan mulai rusak, rusak menjadi potongan-potongan kecil dan mulai tenggelam ke dalam tanah dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kemudian air mengalir dari suatu tempat dan seluruh area mulai tenggelam. Aku membunyikan klakson untuk truk di depan kami, tetapi rodanya tersangkut di jalan dan tidak bisa bergerak. 
 
Keadaan begitu kacau sehingga kendaraan yang datang dari belakang menabrak yang di depan begitu mereka bergerak. Aku khawatir setelah melihat ini dan merenungkan apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku mencoba untuk membalikkan tetapi macet. Rodanya pun terjebak di tanah. 
 
Aku memberi tahu orang-orang yang bersamaku bahwa jalan itu ditutup, busnya macet, jalannya mulai tenggelam dan ada air dimana-mana. Aku memberi tahu mereka, jika mereka mau, mereka bisa pergi sebelum bus tenggelam ke dalam bumi atau jangan salahkan aku. “Selagi masih masih ada waktu, kalian bisa pergi.” Orang-orang berkata, “Kami tidak akan meninggalkanmu. Dalam keadaan apa pun kami akan tinggal bersamamu disini di dalam bus.” Aku marah dan berkata bahwa, “Aku akan pergi! Kalian dapat melakukan apa yang kalian inginkan.” Aku membuka pintu bus tetapi menemukan air di sekitarnya. Aku berkata pada diri sendiri bahwa sekarang sulit untuk kembali. Aku menemukan tangga di sebelah pintu bus, aku memanjat atap bus menggunakan tangga itu. Aku bisa melihat bahwa jalan di depan terlalu panjang. Dan lalu lintas macet di seluruh jalan. Jalan terus tenggelam, mobil orang terus terbakar dan kerusuhan juga terus menyebar. 
 
Kemudian aku melihat jalan yang telah kami lewati dan berkata, “Mengapa Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak memberi tahu aku bahwa jalan ini sangat panjang dan sulit dan bahwa aku akan terjebak disini? Jika Allah Subhanallahu wa Ta’ala memberi tahu aku sebelumnya, tentu aku tidak akan pergi sejauh ini.” 
 
Kemudian aku melihat ke depan dan aku juga tidak menemukan jalan untuk maju. Bosan dengan situasi itu, aku duduk disana di atap dan berduka atas apa yang terjadi padaku. Kemudian pemandangan berubah dan aku merasa seperti Allah Subhanallahu wa Ta’ala mengawasi kita dari langit. Dan bus terlihat olehku dari langit dengan diriku duduk di atas dan orang-orang berbicara satu sama lain di dalamnya, “Kita tidak akan menyerah, kita perlu bergerak maju.” 
 
Kemudian seseorang bangkit dan mengambil kursi pengemudi. Dia membalikkan bus sedikit, lalu belok kanan, menaruhnya di trotoar dan membawanya keluar. Dia mulai mengemudikan bus di ruang di depan rumah-rumah termasuk jalan setapak. Aku terkejut, siapa pria yang mengendalikan bus ini? 
 
Aku tidak melihat papan petunjuk jalan di sepanjang perjalanan, mungkin papan itu sudah jatuh. Sekarang bus bergerak lambat dengan banyak cegukan. Tapi aku merasa senang karena setidaknya bus ini bergerak. Kemudian aku turun tangga dan memberi tahu mereka, “Kita harus bergerak dengan hati-hati agar kita tidak mengalami kerusakan karena hanya bus ini yang kita miliki.” 
 
Orang-orang berbicara satu sama lain dan aku memberi tahu mereka dengan nada agak marah untuk tidak membuat suara dan duduk diam. Biarkan pengemudi mengemudikan bus dan orang-orang yang duduk di barisan depan harus memandunya dan berhati-hati jika ada halangan atau bahaya sehingga kita terhindar dari kerusakan pada bus dan kita tidak terjebak lagi. 
 
Kemudian aku berkata bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan membawa kita ke tujuan kita, Dia sendiri akan membimbing kita dan akan menunjukkan kita jalan. Aku mundur ke sisi belakang bus. Jalannya cukup sulit. Bus harus melalui banyak rintangan. Ketika yang satu lelah, yang lain mulai mengemudi. Bus terus bergerak dengan pertolongan Allah Subhanallahu wa Ta’ala dan kemudian malam datang. Kemudian dengan segera jalan menjadi sangat halus dan rumah dan bangunan mulai tampak di kedua sisi jalan. Aku naik ke atap lagi dan mengetahui bahwa itu adalah tempat yang damai. Dan lampu-lampu rumah dan bangunan menyala. Lalu aku melihat cahaya di luar rumah dan bangunan itu. Setelah melihat ini, aku katakan, “Itulah tempat yang harus kita tuju.” 
 
Adegan berubah lagi dan rasanya seperti Allah Subhanallahu wa Ta’ala sedang mengawasi kita. Bus bergerak di jalan dan jalan itu mendekati ujung dimana ia terbagi menjadi dua jalan, kiri dan kanan. Aku merenungkan, kemana kita harus pergi? Kemudian aku merasa seperti Allah Subhanallahu wa Ta’ala membimbing kita dan Dia telah membuat pengemudi menyadari kemana harus pergi. Lalu bus membelok ke kiri, lalu berjalan terus, kemudian mengambil jalan lain ke kanan. Busnya maju sedikit lebih jauh, bangunan dan rumah hampir mencapai ujungnya dan malam sudah hampir tiba. 
 
Kemudian aku melihat sebuah rumah di sebelah kanan yang memiliki nur (cahaya) Allah Subhanallahu wa Ta’ala keluar dari sana. Bus berbelok ke kanan sekali lagi ke jalan tempat rumah itu berada. Setelah melihatnya, aku berkata “Inilah tempat yang Allah Subhanallahu wa Ta’ala perintahkan untuk aku tuju.” Aku tidak percaya pada diriku sendiri bahwa kami sampai disana. Ketika kami mencapai sedikit lebih dekat aku katakan, “Ini adalah rumah yang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri telah membangunnya.“ Aku menemukan diriku mencari rumah ini dalam banyak mimpi. Lalu aku bisa melihat berkah Allah Subhanallahu wa Ta’ala diberikan di rumah itu. Aku merasa senang sekaligus terkejut bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah membuat kami sampai disini. Lalu aku melihat ke langit dan berkata dengan gembira dan dengan suara yang agak keras. “Tidak ada keraguan bahwa Allahku adalah Tuhan langit dan bumi. Tidak memiliki sekutu bagi-Nya.” Dia memerintahkanku untuk menemukan tempat ini, aku memuji-Nya dan meninggalkan rumahku. Aku menemukan orang-orang dalam perjalanan dan aku terus membawa mereka di atas kapal. Kami menghadapi banyak kendala dan kesulitan dan kami benarbenar terjebak di satu tempat tetapi Allah Subhanallahu wa Ta’ala menunjukkan jalan dengan rahmat-Nya kepada kami. Dia membantu dan membimbing kita, dan terus menyingkirkan dari kita kesulitan demi kesulitan. 
 
Akhirnya Allah Subhanallahu wa Ta’ala membuat kita sampai di tempat ini dengan rahmatNya. Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah membuktikan janji-Nya. Tidak diragukan lagi Allah Subhanallahu wa Ta’ala memiliki bersungguh-sungguh terhadap apa yang Dia kerjakan. Bus itu sampai di gerbang rumah sedangkan suaraku bergema di langit dan menyebar ke seluruh dunia. Adegan itu sangat indah. Rasanya seperti Allah Subhanallahu wa Ta’ala secara langsung mendengarkan kata-kataku. Orang-orang di dalam bus bersukacita saat melihat rumah dan mengobrol satu sama lain dengan senang hati. Mereka berkata, “Alhamdulillah” karena bisa melihat rumah ini dari dekat. Mimpi itu berakhir begitu aku berniat untuk turun. 
   
 
  
 
Dalam mimpi pada tanggal 25 Juli 2018, aku (Muhammad Qasim) melihat Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menghadapi banyak tantangan dan kesulitan. Dia tidak bisa mewujudkan tujuan-tujuannya dan gagal dalam melaksanakannya. Karena kegagalannya, dia menjadi sangat kesal. Aku mengamati semua situasi ini sembari duduk di sebuah ruangan. Kemudian Imran Khan berjalan menuju ruangan tempatku berada. Ketika dia memasuki ruangan, dia mengatakan sesuatu karena marah yang aku tidak ingat. 
 
Aku berbicara kepadanya dan mengatakan kepadanya bahwa, “Jika anda ingin mendapat  pertolongan dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala maka anda harus menghindari semua bentuk syirik. Cara Anda bersujud di kuil adalah bentuk syirik dan anda harus bertaubat kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala untuk tindakan anda itu, dan anda harus bersujud di hadapan Allah Subhanallahu wa Ta’ala dalam pertaubatan. Anda harus membuat janji yang tegas dan tulus bahwa anda tidak akan pernah tunduk kepada siapapun kecuali kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Aku juga mengingatkannya bahwa anda sendiri dulu mengatakan bahwa: Imran Khan tidak tunduk pada siapapun kecuali Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Lalu mengapa anda melakukannya?” Kemudian Imran Khan menyadari kesalahannya dan mengatakan bahwa “Aku dulu hanya sujud kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala tetapi sayangnya aku dikelilingi oleh orang-orang seperti itu sehingga aku pergi ke jalan yang salah.”  
 
Lalu aku katakan kepadanya bahwa “Siapapun yang telah meninggal, dia sudah mati dan dia terputus dari dunia ini dan kita tidak bisa memanggilnya untuk meminta bantuan. Imran Khan mendengarkanku dengan sangat hati-hati dan memperhatikan. Aku mengatakan kepadanya bahwa jika seseorang pergi ke kuburan dan mencari bantuan dari orang mati maka ini juga merupakan bentuk syirik. Jika seseorang membungkuk untuk menghormati orang lain sebagaimana (tradisi) orang Jepang, maka itu merupakan bentuk syirik. Demikian pula ada banyak bentuk syirik lainnya. Jika anda ingin bantuan dari Allah Subhanallahu wa Ta’ala, anda ingin menjadi sukses maka anda harus melindungi diri anda dari segala bentuk syirik. Jika tidak, anda tidak akan pernah berhasil.” Imran Khan mendengarkanku dengan penuh perhatian seolah melihat harapan besar dalam sesuatu. Imran khan melihat harapan ini dalam menghindari syirik dan bentuknya karena tidak ada yang menjelaskan kepadanya tentang syirik dan bentuk-bentuknya seperti ini sebelumnya atau memperingatkan dia tentang hal itu. 
     
     
        
        
 
    
 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
 السَّ لَامُ عَلَیْكُمْ
(Mimpi ini terjadi pada) 3 Agustus 2018. Orang-orang berbicara di antara mereka sendiri bahwa ada gedung-gedung tinggi di negara-negara lain tetapi tidak ada di Pakistan. Kemudian muncul ide di benakku bahwa aku harus membuat bangunan. Dalam mimpi itu aku melihat bahwa bangunan tertinggi di dunia memiliki 110 lantai. Aku memiliki sebidang tanah dan aku bertanya kepada seseorang apakah sebuah bangunan dapat dibangun di atas tanah itu? Dia berkata bahwa “Itu tidak mungkin, untuk sebuah bangunan anda membutuhkan sebidang tanah yang besar dan bidang tanah ini hanya 10 marlas atau sekitar 25 meter persegi.” Dan aku menjawab kepadanya, “Jadi setidaknya bangunan apa yang bisa dibangun?” Dia berkata kepadaku, “Ada beberapa aturan dan peraturan pemerintah juga. Anda tidak dapat membangun gedung lebih dari 3 lantai. Jika anda tetap membangunnya, mereka akan campur tangan dan menghentikan anda.” 
 
Kemudian aku berkata pada diri aku sendiri bahwa aku harus mencoba, “Aku akan membangun gedung itu dengan tenang dan cepat sehingga tidak ada yang akan mengetahuinya dan ketika semua orang melihat bangunan itu mereka akan menjadi bahagia.” Aku memulai pekerjaan di malam hari dan mungkin dalam satu hari aku berhasil membangun gedung sekitar tiga sampai empat tingkat. Kemudian aku juga melakukan desain interior dan aku membangun apartemen sedemikian rupa sehingga setiap lantai memiliki satu apartemen yang bisa disewa orang dan setiap apartemen akan memiliki dapur, kamar dan kamar mandi. 
 
Kemudian dalam tiga sampai empat hari, gedung itu sudah mencapai 30 hingga 40 lantai. Aku juga mendesain dan membuat interior, kemudian aku melihat bahwa ada beberapa orang yang mengerjakan interior juga. Aku terkejut, siapa orang-orang ini dan siapa yang memanggil mereka ke sini? Aku berbicara dengan mereka dan mereka berkata mereka ada disini untuk melakukan pekerjaan. “Pekerjaan yang anda lakukan sangat baik tetapi kami memperbaiki interiornya sehingga orang-orang terkesan olehnya.” 
 
Orang-orang itu bekerja sangat keras dan mereka hampir melakukan pekerjaan tanpa henti. Mereka menaruh beberapa bahan kimia di dinding dan menggosoknya dan dinding mulai bersinar. Aku bertanya kepada mereka, “Mengapa anda menggunakan bahan kimia yang bahkan untuk mengaplikasikannya anda harus mengenakan peralatan khusus dan bahkan menggosoknya juga bukan pekerjaan yang mudah?” Mereka berkata bahwa, “Tanpa bahan kimia ini lantai dan dinding tidak akan bersinar dan tidak ada orang yang akan menyukainya.” Aku berkata kepada mereka, “Lakukan apa yang anda suka.” Kemudian aku memberi tahu mereka bahwa besok gedung ini akan mencapai 60 lantai dan mereka menjawab, “Baik.” 
 
Pagi berikutnya ketika aku tiba, bangunan itu benar-benar mencapai enam puluh lantai dan itu bisa dilihat dari kejauhan. Ketika aku memasuki gedung itu, orang-orang itu sedang bekerja di 20 tingkat berikutnya, namun dinding di salah satu sisi belum dibangun. Disini aku agak khawatir, kami telah membangun enam puluh tingkat tetapi bagaimana jika bangunan itu runtuh karena lemah dan tembok di salah satu sisi juga belum dibangun. Aku baru saja memikirkan hal ini dan tiba-tiba sebuah mesin dengan pipa tiba disana dan mulai mengisi beton, setelah melihat ini aku menjadi puas. Lalu setelah ini mungkin beberapa orang datang ke sana untuk melihat bangunan itu kemudian berpikir, siapa yang membangunnya? 
 
Karena ia juga terlihat bagus dari dalam, orang-orang menyukainya. Beberapa orang pergi ke lantai teratas dan mulai mengamati bagaimana kota Lahore terlihat dari ketinggan seperti itu. Aku berkata pada diri sendiri bahwa tidak ada pagar disana dan bagaimana jika seseorang jatuh. Kemudian aku naik ke atas untuk meletakkan pagar tetapi pagar sudah dipasang dengan sendirinya. 
Semua pekerjaan ini dilakukan dengan rahmat Allah. 
 
Kemudian orang-orang itu membawa beberapa orang besar ke dalam gedung itu sehingga lebih banyak orang mengetahui tentang hal itu. Ketika beberapa media mengetahui tentang bangunan itu, mereka datang dengan kamera dan wartawan untuk melihat bangunan itu. Pada titik ini, aku pikir aku harus masuk ke dalam gedung untuk memeriksa interiornya. 
 
Ketika aku naik ke atap, orang-orang itu ada disana dan mereka menunjukkannya di televisi bahwa sejauh ini, ini adalah gedung tertinggi di Pakistan. Ketika aku tiba di puncak, pakaian aku juga berubah. Orang-orang itu berbicara kepada orang-orang media tetapi ketika aku tiba maka para jurnalis berkata, “Qasim juga telah datang ke sini, kita harus bertanya kepadanya bagaimana dia membuat bangunan ini?” 
 
Aku memiliki tas punggung yang tergantung di bahuku seperti tas sekolah tetapi kecil. Ketika aku akan berlari dan melompat dari gedung, orang-orang yang bekerja disana bertanya, “Apa yang anda lakukan? Anda ingin jatuh dan mati?” Orang-orang dari media juga khawatir dan aku pikir aku berkata kepada mereka bahwa tidak perlu khawatir. Kemudian aku melompat dari gedung dan aku tetap berada di udara dan juga aku memberi tahu mereka bahwa tas yang aku miliki ini memiliki gas khusus di dalamnya dan dapat membawa beban satu orang. 
 
Kemudian aku berlari dan pergi lebih jauh, melihat bangunan itu dan berkata bahwa, “Gedung ini harus menjadi bangunan tertinggi di dunia dan dengan rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala pekerjaan ini menjadi lebih mudah sekarang.” Ketika orang-orang melihat aku berlari di udara maka mereka menjadi sangat bahagia dan orang-orang media juga senang. Rasanya seperti sekarang banyak orang mengetahui tentang bangunan ini karena orang-orang juga memperhatikanku dari bawah dan satu atau dua saluran TV juga menunjukkan ini melalui siaran langsung. 
 
        
        
 
    
 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِیمِ
  السَّ لامُ عَلیْكُمْ
(Mimpi ini terjadi pada) 25 Agustus 2018. Dalam mimpi ini aku menemukan diriku berada di area tanah yang luas. Di sekitar sana ada juga orang lain yang seperti berpatroli di daerah tersebut. Tanah ini sangat luas dan semuanya tampaknya baik-baik saja. Tiba-tiba sesuatu terjadi dan tanah tenggelam, sangat dalam mirip dengan kedalaman sungai dan banyak orang terpengaruh oleh insiden ini. Setelah melihat ini aku menjadi terkejut dan berkata apa yang telah terjadi disini? 
Semuanya baik-baik saja lalu bagaimana semua tanah ini tenggelam? 
 
Orang-orang menunggu beberapa waktu berpikir bahwa itu mungkin bisa diperbaiki tapi tidak ada yang membaik. Aku berkata pada diriku sendiri, “Aku akan pergi dan melihat apa yang Imran Khan lakukan pada keadaan seperti saat ini?” Lalu aku menuju ke tempat dimana Imran Khan hadir dan aku melihat bahwa dia akan pergi ke suatu tempat bersama beberapa orang. Imran Khan marah dan dia berjalan dalam kemarahan seperti yang telah aku lihat dalam mimpiku. Dia menyatakan kesedihannya pada situasi itu dan mengeluh tentang beberapa orang, “Mengapa orang-orang ini tidak membiarkan kami bekerja? Kejadian ini yang baru saja terjadi, bagaimana semua ini akan diperbaiki?” 
     
 
      
 
  
  
 
27 Agustus 2018. Aku (Muhammad Qasim) melihat dalam mimpi ini bahwa, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan sedang mencoba melakukan reformasi di berbagai Institusi. Partai-partai oposisi bersikeras berusaha agar tidak ada reformasi yang dilakukan, dan semuanya akan tetap sama. Media dan wartawan juga bersikeras, agar partai yang berkuasa, yaitu PTI (Pakistan Tehreek-e-Insaf: Partai Gerakan Pakistan untuk Keadilan), memiliki induk yang sama yang telah menjadi bagian dari pemerintah 
sebelumnya juga, mereka bertanya “Perubahan apa yang akan mereka hasilkan?” Tetapi PTI dan pemerintahannya menolak semua tuduhan ini, dan mereka mengatakan bahwa “Kami bekerja keras dan ada banyak pekerjaan yang sedang dilakukan.” 
 
Para pendukung partai yang berkuasa, yaitu PTI, menggunakan narasi yang sama seperti biasanya dan bersikeras mengatakan bahwa pemerintah mereka melakukan pekerjaan dengan benar. Lalu tiba-tiba sesuatu terjadi dan semuanya hancur dan kenyataan tetang kinerja Pemerintahan menjadi terungkap dan orang-orang sangat terkejut. Mereka tidak percaya pada situasi ini, dan mereka mengekspresikan keputus asaan mereka dengan mengatakan apa yang akan terjadi, “Imran Khan juga gagal!” Dan setelah ini ada krisis parah di Pakistan. 
   
  
        
    بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیكمْ
27 Agustus 2018. Dalam mimpi ini aku melihat bahwa Imran Khan sedang berdialog dengan orang Amerika dan dia sedang berbicara dengan mereka. Selama percakapan itu, ada pertukaran kata-kata kasar dan Imran Khan menjadi marah dan dia mulai marah-marah kepada orang Amerika itu. Orang Amerika itu juga bereaksi dengan sikap yang sama. Kemudian percakapan menjadi lebih panas dan ada juga pertukaran ancaman dari kedua belah pihak. Imran Khan mengatakan pada orang Amerika itu bahwa mereka bukan budak. Dia bangkit dan mulai berjalan dalam kemarahan seperti yang telah aku lihat dalam mimpiku yang lain. Dalam keputusasaan dia berkata, “Apakah ada seseorang yang dapat membantu menyelesaikan masalah ini?” Aku melihat semua ini sambil berdiri di samping ovenku dan bersiap untuk membuat sesuatu. Aku berkata, “Ini adalah keadaan yang sama,” dan setelah itu aku melakukan sesuatu yang aku tidak ingat. 
    
 
 
 
    
  
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لَامُ عَلَیْكُمْ
 
Mimpi ini terjadi pada 29 September 2018 
Dalam mimpi ini aku duduk di sebuah ruangan dengan beberapa orang lain, aku menceritakan mimpiku kepada mereka dan kemudian aku meminta mereka untuk menafsirkannya tetapi mereka tidak memberitahukan aku tafsir yang benar dari mimpi itu. 
 
Dalam mimpi itu, aku meninggalkan rumah sekitar jam sebelas pagi, intensitas sinar matahari sangat tinggi tetapi aku harus mencapai suatu tempat dalam keadaan apa pun, orangorang muslim juga melihatku dalam perjalanan, tetapi banyak dari mereka mengabaikanku dan sangat sedikit orang yang bergabung denganku dan kemudian sore hari datang. 
 
Sore dan malam tiba. Pada malam hari, kami mencapai sebuah rumah dan kemudian setelah malam yang panjang dan gelap, pagi yang baru dimulai. Setelah mendengar mimpi ini mereka mengatakan bahwa apa yang bisa menjadi makna mimpi ini, mereka memberitahukanku tafsir dari mimpi itu tetapi aku tidak puas dengannya. Kemudian satu orang menyebutkan mimpiku yang lain dan memberitahukan aku tafsirnya, tetapi aku mengatakan kepadanya bahwa; “Ada banyak mimpi, tetapi kita tidak bisa yakin tentang tafsir mimpi itu.” Kemudian aku pergi darisana dan aku melihat bahwa satu orang sedang menggambar sesuatu di dinding. Ketika dia melihatku, dia memanggilku untuk mendekat dan dia menggambar sebuah lukisan di dinding untuk menunjukkan tafsir dari mimpi. Dia menjelaskan tafsir mimpiku dan mimpi-mimpi lainnya dengan lukisannya di dinding. Ketika aku melihat lukisannya di dinding, aku berkata pada diriku sendiri bahwa; “Lukisannya cukup bagus dan dia telah bekerja keras.” Aku mendengarkan semua penjelasannya namun aku masih belum puas dan terus berpikir apa yang bisa menjadi tafsir dari mimpiku. Setelah berbicara dengan orang itu selama beberapa waktu aku pergi darisana. 
 
Ketika aku kembali ke kamar maka orang-orang berdiskusi di antara mereka sendiri bahwa; “Apa yang terjadi dengan mimpi-mimpi lainnya yang telah dibagikan Qasim? Kapan mimpi-mimpi itu akan menjadi kenyataan?” Orang-orang itu cukup khawatir tentang mimpi itu, (lantas) seseorang mengatakan bahwa; "Kita harus bertanya kepada orang tersebut tentang mimpi-mimpi ini karena ia mungkin dapat menjelaskan tafsir mimpi ini dan juga memberi tahu kami kapan itu akan menjadi kenyataan.” Tepat setelah aku mendengarkan tafsir mimpi-mimpi itu tiba-tiba aku mengetahui tentang tafsir mimpi-mimpi itu seolah-olah Allah telah menerangi hatiku dengan tafsir mimpi-mimpi itu. Dan aku mengatakan kepada mereka yang mendengarkanku dengan seksama, aku akan memberi tahu kalian (tentang) tafsir dari mimpi ini (bahwa); 
“Ketika aku meninggalkan rumah di pagi hari jam sebelas pagi, inilah saat ketika Allah dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkanku untuk membagikan mimpiku. Intensitas sinar matahari berarti bahwa pekerjaan ini tidak mudah, meskipun orang-orang Muslim membaca mimpiku tetapi kebanyakan dari mereka tidak percaya pada mimpiku. Aku terus berjalan dan beberapa orang terus bergabung denganku dan dengan pertolongan Allah pada malam hari kami akhirnya mencapai rumah dimana kami hadir sekarang, Ini berarti bahwa mimpi-mimpi yang penting untuk dibagikan, kami telah membagikan semuanya dan kami juga berbagi dengan orang-orang besar. 
 
Siang hari dalam mimpi melambangkan (bahwa) saat ketika umat Islam bisa bersatu jika mereka mau, dan pada saat itu keadaannya tidak terlalu buruk bagi umat Islam. Sinar matahari yang kuat maknanya meskipun dalam keadaan yang buruk dan sulit umat Islam dapat bersatu artinya mereka dapat merencanakannya sesuai dengan mimpi. 
 
Tapi kemudian sore datang, malam, dan akhirnya malam jatuh yang berarti bahwa tidak hanya Allah telah memperingatkan umat islam tentang apa yang akan terjadi tetapi jauh sebelum waktunya Allah memperingatkannya sehingga mereka dapat mempersiapkan diri. Tetapi umat islam telah menyia-nyiakan waktu dan tidak melakukan apa-apa, sekarang saatnya malam yang berarti waktu untuk persatuan hilang dan kaum muslim telah tertekan dari segala arah. Sekarang umat islam tidak akan bisa melihat dan memutuskan ke arah mana mereka harus pergi dan bagaimana keluar dari kegelapan ini. 
 
Tidak peduli apa yang direncanakan oleh orang-orang muslim untuk keluar dari kegelapan itu, tidak akan ada yang berhasil keluar dari kegelapan itu dan kekuatan jahat akan membunuh mereka dan mereka tidak akan dapat melakukan apa-apa dan mereka akan terus dianiaya dan ditindas. Lihatlah dunia di sekitarmu hari ini, engkau akan menemukan bahwa muslim semakin tertindas dan mereka akan tetap dalam kegelapan. Ketika umat Islam tertindas maka setelah itu akan tiba saatnya ketika Allah akan memerintahkanku bahwa : "Qasim! Pergi dan ubah kegelapan dunia ini menjadi terang dengan izin dan pertolongan-Ku.” Maka dengan pertolongan Allah aku akan mengakhiri kegelapan dari dunia ini dan dunia akan menjadi begitu terang sehingga tidak akan ada intensitas cahaya matahari maupun dingin; artinya akan ada kedamaian dimana-mana. Ini adalah tafsir dari mimpiku.” 
Setelah mendengar penafsiranku, orang-orang itu menjadi sangat senang bahwa kami sangat dekat, sedangkan kami berpikir sebaliknya. 
  
     
        
        
 
    
 
  
Pada 10 Desember 2018, dalam mimpi ini aku akan pergi ke suatu daerah yang besar (luas), dimana tanahnya gersang dan beberapa orang bertanya kemana aku akan pergi. Aku mengatakan kepada mereka bahwa aku akan pergi ke daerah besar itu dan beberapa dari mereka memutuskan untuk ikut denganku untuk melihat tanah tersebut. 
 
Aku memberi tahu orang-orang bahwa, suatu hari dengan rahmat Allah tanah ini akan menghasilkan biji-bijian dan buah-buahan. Dan beberapa dari mereka mempercayaiku, maka aku menunggu disana, tetapi tidak ada yang terjadi, dan tanah itu tetap tandus. Aku berkata pada diriku sendiri dengan putus asa dan memalingkan wajahku, “Tanah ini tidak akan pernah menghasilkan apapun.” Lalu Allah berfirman dari langit bahwa apa yang aku inginkan itu pasti terjadi. Kemudian awan muncul di langit, sesuatu terjadi dan hujan mulai turun oleh rahmat Allah. Tanaman kecil tumbuh di tanah tandus ini dan mirip dengan tanaman segar yang tumbuh dari tanah. Tanaman itu cukup kecil dan kemudian gelombang datang dan tanaman itu mulai tumbuh lebih besar. Ketika ini terjadi, orang-orang yang berdiri disana juga menyaksikan ini tepat di depan mata mereka. 
 
Lalu lebih banyak gelombang yang datang dan tanaman itu tumbuh lebih besar. Ketika sekitar empat hingga lima gelombang terjadi, maka tanaman itu tumbuh cukup besar dan ada bijibijian dan buah-buahan lainnya. Sementara ini terjadi, beberapa orang yang menonton semua ini, turut percaya kepadaku bahwa apapun yang dikatakan Qasim akan menjadi kenyataan. 
 
Lantas gelombang lain tiba. Pohon serta tanaman menjadi siap, artinya mereka memiliki buah di atasnya dan mereka berdiri. Orang-orang menjadi sangat terkejut, bahwa apa yang aku katakan sebelumnya telah menjadi kenyataan dan tanah tandus itu mulai menghasilkan biji-bijian dan buah-buahan sekarang. Sesaat sebelum gelombang terakhir datang, orang-orang membuka pintu mobil mereka dan bersiap untuk keluar dari kendaraan mereka karena merasa tanaman sudah siap untuk dipetik. Lalu orang-orang keluar dari mobil mereka dan orang-orang yang berdiri juga berlari ke arah ladang serta mulai memetik buah-buahan. Mereka menjadi sangat bahagia. 
 
Ketika aku melihat semua ini, aku pun heran bahwa bagaimana semua ini terjadi. Selama ini, tanaman-tanaman itu tetap terbaring di tanah dan rasanya seolah hal itu untuk mencegah orangorang agar tidak memasuki ladang terssebut sebelum siap panen dan untuk menyelamatkannya agar tidak rusak. 
Dan kemudian setelah gelombang terakhir, tanaman-tanaman telah benar-benar siap. Di antara orang-orang ada juga yang awalnya percaya padaku, tetapi kemudian berubah pikiran dan mereka juga berlari menuju ladang itu untuk memetik buah dan mereka sangat menyesal. 
    
     
        
        
 
    
 
  
 بِسمِ اللھِ الرَّ حْمنِ الرَّ حیمِ  السَّ لامُ عَلیْكُمْ
Dalam mimpi pada tanggal 12 Desember 2018, aku menemukan diriku di dalam sebuah rumah besar. Disana aku menemukan orang-orang terlibat dalam berbagai jenis kejahatan dan penuh kegelapan. Karena kotoran dan sampah, rumah itu berada dalam kondisi yang sangat buruk. Aku mengalirkan air ke dalam pipa dan mulai mencuci rumah itu. 
 
Ada jaring laba-laba, kotoran, dan serangga dimana-mana di dalam rumah itu. Rumah tersebut sangat besar dan ada banyak kamar di dalamnya. Ketika aku selesai membersihkan rumah, aku merasa lapar. Pada akhirnya aku menemukan diriku bersama dengan orang-orang yang aku kenal dan ada beberapa orang lain juga disana. 
     
 
 
 
 
      
  
 بِسمِ اللھِ الرَّ حْمنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكمْ
23 Desember 2018. Aku (Muhammad Qasim) melihat dalam mimpi bahwa orang-orang mendiskusikan politik di sebuah ruangan besar, yaitu bahwa, “Jika keadaan memburuk maka pemerintah Imran Khan akan berakhir dan setelah itu angkatan darat atau orang lain akan mengambil alih.” Aku berkata, “Jika pemerintahan Imran Khan berakhir maka pemilihan akan diadakan dan orang-orang akan kembali memilih Imran Khan karena dia belum diuji dengan benar. Hingga produktivitas Imran Khan menjadi kurang dari 30%, orang tidak akan tahu tentangnya kemudian setelah itu barulah suatu sistem lain akan didirikan. Imran Khan adalah opsi politik terakhir. Setelah itu, Sistem pemerintahan akan dilaksanakan secara Islami dan itu akan menjadi bentuk pemerintahan presidensial.” 
     
 
 
 
 
      
  
Pada 28 Desember 2018, aku melihat di dalam mimpi, bahwa Allah sedang menjelaskan sesuatu ke orang-orang muslim tapi mereka tidak memperhatikan. Allah menjadi marah (dan) berfirman kepadaku “Qasim, Tuliskan pesan-Ku dan sampaikan ke orang-orang itu (jika) mereka tidak memperhatikan, Aku akan mengeluarkan Murka-Ku kepada mereka.” Allah berbicara dengan nada marah dan aku tidak punya pilihan lain selain menuliskan pesan-Nya. Allah mulai berfirman, “Laa ilaha ila Allah, Muhammadar Rasulullah.” Setelah ini, Allah menjelaskan sesuatu yang dimana aku tidak mengingatnya. Allah sedang murka dan Dia berfirman dengan suara marah, tapi kemarahan Allah ini bukan untukku dan aku melanjutkan menuliskan pesan-Nya. 
 
Kemudian beberapa orang mendekatiku, mereka mengetahui bahwa Allah telah memerintahkanku untuk menuliskan pesan-Nya dan aku terus menerus menuliskannya dan menyampaikan ke orang-orang. Kemarahan dan kekesalan Allah tetap tidak berubah dan berlanjut. Jadi, aku takut untuk menulis lagi, karena takut kepada Allah, aku berkata pada diriku sendiri “Kenapa Allah memintaku untuk menuliskan pesan ini? Apa yang bisa aku lakukan sekarang?” Karena aku tidak ada pilihan lain, kemudian aku berkata pada mereka yang (sedang) bersamaku untuk menuliskan pesan yang tersisa. Aku berkata kepada mereka bahwa “Apapun yang Allah firmankan padaku, aku akan memberitahu pesan itu pada kalian dan kalian harus terus menerus menuliskannya,” dan salah satu dari mereka berkata, “Ya, baiklah, kami akan menuliskannya.” 
 
Allah menyaksikan ini semua dan ketika orang-orang itu siap, Allah mulai berfirman. Aku mendengarkan pesan yang disampaikan Allah dan menceritakannya ke orang-orang itu dan mereka melanjutkan menuliskannya. Pekerjaan ini sangat bagus. Kemarahan dan murka Allah bukan untuk orang-orang itu. Aku berkata pada diriku bahwa “Orang-orang ini cukup berani karena mereka sudah mulai menulis semua ini.” Ketika Allah sudah selesai menyampaikan pesan-Nya, kemudian salah satu dari mereka berkata bahwa “Pesan yang Allah telah sampaikan ialah sangat berbahaya dan menakutkan, India juga akan merebut beberapa bagian Pakistan.” Aku menanggapi dengan berkata “Ya, tetapi ketika pertolongan Allah datang, kita akan mendapatkan kembali wilayah itu. Maka itu juga harus terjadi.” Kemudian gempa bumi akan muncul dan setelah itu keadaan akan menjadi buruk. 
  
Kemudian, terdapat gempa bumi berskala rendah sedangkan kami tidak menyadari bahwa itu adalah gempa bumi yang sama dengan yang kami tunggu-tunggu dan berita mengabarkan bahwa orang-orang yang menguasai dua provinsi besar, rumah yang mereka miliki runtuh setelah gempa bumi tersebut dan mereka tewas. Aku berkata pada diriku, bahwa “Ini adalah gempa bumi yang sangat ringan, tapi itu sudah meruntuhkan rumah-rumah mereka.” Keadaan menjadi buruk setelah ini, dan tidak ada siapapun yang tahu apa yang telah terjadi dan bagaimana caranya mengatasi hal itu. Kekacauan menyebar dimana-mana dan hal itu terjadi sama sebagaimana apa yang Allah sudah ceritakan dan terdapat kegelapan dimanapun. Kemudian, aku mengenakan beberapa pakaian, dan pakaian-pakaian itu bahkan bersinar di dalam kegelapan dan orang-orang bisa melihatku dari kejauhan. 
  
        
        
 
    
 
  
 
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ السَّ لَامُ عَلیْكُمْ ورَحْمَةُ الَّ لھِ وبرَكاتُھُ
Diterbitkan pada 02 Januari 2019 
Aku (Muhammad Qasim) telah melihat di banyak mimpi, bagaimana Islam dan Umat muslim akan bangkit lagi di seluruh dunia. Jika aku menggabungkan beberapa bagian dari mimpi yang baru dan lama, sebuah pola kejadian terbentuk, dan banyak hal yang akan terjadi menjadi jelas. Ketika Allah membantuku dan berita mimpiku tersebar di seluruh dunia, aku mendapatkan banyak kekayaan, aku tidak ingat berapa tepatnya, tapi perlahan-lahan jumlahnya menjadi miliaran dolar, kemudian aku berpikir “Apa gunanya semua kekayaan yang ada padaku ini?” Aku pun membagikan kekayaan ini kepada rakyat (Pakistan). 
 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melihat semua ini dan menyukai kebiasaanku ini, (dan bersabda bahwa) “Qasim menghabiskan kekayaan ini di jalan Allah bukan menggunakan kekayaan ini untuk menjalani kehidupan yang mewah.” Karena itu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meminta Allah untuk menjadikan Qasim pemimpin Pakistan dan Allah berfirman bahwa “Memang itu yang akan terjadi,” dan bersamaan dengan semua ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga memberikan saksi kepada kepala tentara (Pakistan) bahwa Qasim tidak berbohong pada siapa pun, dan mimpinya benar dan itu semua dari Allah. 
 
Kemudian semua rakyat Pakistan mulai mengatakan bahwa “Seharusnya Qasimlah yang menjadi pemimpin negeri ini, ia tidak mencintai kekayaan tapi justru membagikannya kepada rakyat, dan banyak umat Islam di seluruh dunia dan tentara Pakistan juga ingin agar dia bisa menjadi pemimpin.” Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda bahwa “Qasim, aku ingin kamu menjadi pemimpin Pakistan.” Dan aku pun bertanya “Bagaimana aku bisa melakukan itu semua? Aku hanya orang biasa.” Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwa “Qasim harus menjadi pemimpin, apapun yang kamu katakan, Allah akan membuatnya menjadi kenyataan dan akan menerima doamu.” Aku berkata “Apapun yang baginda perintahkan.” 
 
Rakyat Pakistan dan tentara menjadikanku pemimpin mereka, pertama-tama yang aku lakukan adalah membersihkan Pakistan dari segala bentuk syirik pada tingkat pemerintahan dan tingkatan selanjutnya. Bersamaan dengan itu, orang mulai memintaku untuk memperbaiki masalah seperti yang aku lakukan dalam mimpi, lalu aku khawatir “Apa yang harus aku lakukan?” Itu semua hanyalah mimpi dan tidak lebih. Aku hanya mengatakan kepada orang-orang bahwa “Sekarang awan akan datang dan mencurahkan hujan yang sangat deras dan bumi akan mengeluarkan harta karun.” Lalu aku melihat awan itu mulai berkumpul dan mencurahkan hujan yang deras dan bumi mulai mengeluarkan harta karunnya. Semua orang kagum melihat ini dan aku lebih kagum, karena aku mengatakannya hanya disebabkan rasa khawatir bahwa nanti orang-orang akan meninggalkan aku sendiri, tapi Allah merubah itu menjadi kenyataan. Maka Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman dari langit bahwa, “Qasim, apa pun yang kamu katakan, Aku akan menyelesaikannya walaupun itu sesuatu yang mustahil, Aku akan membuat suatu rencana dengan Rahmat-Ku, dan aku akan mengubah itu menjadi kenyataan, dan Qasim, Aku tidak akan pernah membuatmu merasa malu di depan siapa pun dan apa pun yang kamu katakan, Akulah yang akan menyelesaikannya dan itu mudah bagiku.” 
 
Aku berkata kepada orang-orang bahwa Allah bersama kita dan Dia akan membantu kita dari tempat yang tidak terlihat. Maka mari kita ungguli orang-orang barat di setiap bidang dengan rahmat dan pertolongan dari Allah. Allah membuat kita sangat cerdas dan membebaskan pikiran kita dari kekejian dan kejahatan.  Kemudian aku membersihkan seluruh Pakistan dari segala bentuk syirik, dan kemudian aku memberitahu orang-orang bahwa “Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menunjukkan kepadaku jalan yang benar melalui mimpi sehingga anda semua harus mengikuti jalan itu.” 
 
Kemudian aku menghapuskan semua sekte (dalam) Islam dan bersatulah mereka menjadi satu bangsa Muslim, Idul Fitri terjadi pada satu hari (yang sama) dan adzan juga mulai dikumandangkan pada satu waktu yang tetap, kami menghapuskan sistem bunga dan membentuk sistem perbankan yang bebas dari bunga dan segala bentuk penindasan dan terorisme tumbang. Keadilan dan kesetaraan menang, karena sistem keadilan dibentuk. Kemudian seluruh dunia menjadi terkejut dan sistem pemerintahan dibentuk, sehingga setiap orang, siapapun bisa mempertanyakan kebijakan perdana menteri, ketua tentara dan kepala departemen lain dan mereka terikat untuk menjawab (pertanyaan) mereka. 
 
Pakistan mulai tumbuh dengan sangat cepat. Perdamaian dan ketenangan mulai tersebar di Pakistan. Setelah menyaksikan semua itu, India mencoba untuk menghentikan Pakistan dari tumbuh makmur dan mulai membuat persiapan untuk menyerang Pakistan. Tentara dan rakyat Pakistan juga mulai mempersiapkan diri, tapi aku tidak ingin mengobarkan perang karena aku tahu perang ini akan mengerikan, dan ada muslim yang tinggal di India juga, dan kemudian aku meminta Allah untuk melakukan sesuatu dan memintanya untuk mencegah perang ini. Kemudian Allah mengirimkan jet tempur hitam yang kuat, ratusan jumlahnya, dengan pertolongan-Nya dan India menjadi ketakutan setelah melihat jet tempur hitam ini, dan berkata “Bagaimana bisa Pakistan mendapatkan pesawat jet itu?” 
 
Orang-orang di seluruh dunia dan bahkan insinyur militer kami sendiri menjadi terkejut dan khawatir. Dan kemudian aku berkata kepada India bahwa “Anda siap bertarung dengan pejuang jet yang tak terkalahkan ini?” Kemudian pemerintah India mengatakan bahwa kami tidak ingin menyerang anda, dan india mundur dan menarik pasukannya kembali dari perbatasan, tapi aku mengambil keuntungan dari jet tempur ini dan menyerang tempat terkenal di Timur Tengah dan 
membebaskan (tempat) itu, dan inilah yang Allah rencanakan dan ini memberikan masa (yang) damai yang dapat digunakan Pakistan untuk tumbuh (berkembang). 
 
Setelah melihat para pejuang jet tempur hitam ini, banyak umat islam dari seluruh dunia meninggalkan negara mereka untuk pindah dan menetap di Pakistan. Mereka mulai memainkan peran dalam membangun kembali Islam, dan umat Islam mulai berkata bahwa “Sesungguhnya Allah telah membantu Qasim dan mengubah mimpinya menjadi kenyataan dan sungguh Allah telah memberikan nikmat kepada mereka.” Tetapi ketika pasukan-pasukan yang membenci Pakistan melihat hal itu, dikarenakan Pakistan tidak bisa dihentikan dari pertumbuhan yang semakin kuat, mereka mulai mencoba untuk menghancurkan Pakistan secara finansial dan meminta Pakistan untuk mengembalikan hutangnya kembali, dan mengatakan bahwa “Jika Pakistan tidak dapat mengembalikan hutangnya, maka kita akan memaksakan kebijakan kita di Pakistan dan membuatnya menjadi budak kita lagi.” Tapi Allah membantu kita disini juga, dan memberi kita harta dari tempat yang tak terlihat dan dari harta kekayaan ini, kami membayar kembali semua hutang Pakistan. 
 
 Pakistan berdiri secara mandiri dengan rahmat Allah. Ada kedamaian dan ketenangan, dimana-mana ada berkah, dan karunia Allah. Allah membersihkan Pakistan dari kekejian dan kemaksiatan. Banyak non muslim juga mulai datang dan tinggal di Pakistan, kami memberikan hak yang sama untuk semua dan kami tidak membeda-bedakan siapa pun di Pakistan, dan Pakistan menjadi negara yang paling damai dan indah di dunia, serta kami unggul di dunia pada setiap bidang. Dan orang-orang di dunia mengatakan “Tidak hanya sulit untuk menghentikan Qasim tetapi juga tidak mungkin, karena Allah sendiri yang membimbing dan melindungi dia dan Allah membantunya dan mengubah mimpinya menjadi kenyataan.” Aku tidak ingat dengan pasti mana yang terlebih dulu antara Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkanku datang ke Madinah ataukah Pakistan yang akan membuat pesawat luar angkasanya sendiri. Tapi yang jelas, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkanku datang ke Madinah. 
 
Dan segera, kami mengungguli barat di setiap bidang, kami membuat pesawat kami sendiri, kapal, teknologi bangunan tertinggi dan bahkan kami membuat pesawat ruang angkasa kami sendiri dan kami menjadi mandiri di setiap bidang, dan menguasai dunia dengan pertolongan Allah, dan rakyat dunia menjadi kagum “Bagaimana orang-orang itu mencapai semua ini dalam periode yang sangat singkat, orang-orang ini sangat lemah sebelumnya. Dan jika mereka terus berjalan seperti ini maka suatu hari orang-orang ini akan menguasai dunia.” 
 
Lalu Allah berfirman kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa Qasim telah membangun Islam yang sesungguhnya di Pakistan, sehingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadi bahagia setelah mengetahui semua ini dan mengatakan kepadaku melalui mimpi untuk datang ke Madinah dan bersabda “Aku ingin bertemu denganmu, kamu telah membuatku sangat bahagia setelah melakukan semua itu.” 
 
Kemudian aku pergi ke Madinah untuk bertemu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda bahwa “Apakah aku tidak memberitahumu bahwa Allah akan membantumu dalam segala kondisi?” dan aku berkata: “Ya, Allah telah mengubah mimpiku menjadi kenyataan dan Allah juga telah memberkatiku dalam banyak cara yang lain.” Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Qasim, pergilah ke Mekkah untuk mengucap syukur kepada Allah atas segala nikmat ini, Allah sudah sangat melimpahkan (Rahmat-Nya) kepadamu dan tentu saja setelah itu kamu harus membantu umatku dan kamu harus mengembalikan Islamku yang sebenarnya di seluruh dunia dan kamu akan menunjukkan ke seluruh dunia seperti apa Islamku yang sebenarnya, yang sudah aku tanamkan 1400 tahun yang lalu dengan pertolongan Allah.” Aku berkata “Ya, In syaa-a Allah apapun yang anda perintahkan.” 
Aku pergi dari Madinah ke Mekkah, dan di Masjidil-Haram beberapa orang berkata kepadaku bahwa “Qasim, sama seperti anda membawa Pakistan dan rakyatnya dari kegelapan menuju cahaya dan anda menyinari setiap rumah di Pakistan, Jadi tolong keluarkan kami dari kegelapan ini juga, dan sinari rumah kami juga.” Aku berkata bahwa “Aku hanya memiliki nur Allah dan aku bisa menyinari dengan nur Allah ini.” Kemudian orang-orang berkata “Ya, tolong lakukan itu untuk kami.” Setelah ini, banyak perang mengerikan terjadi yang aku anggap tidak pantas untuk disebutkan. 
 
Allah menolong kita dan kita memperoleh kemenangan dalam semua perang ini, dengan pertolongan Allah, segala bentuk terorisme dan penindasan dihancurkan. Kita pulihkan Islamnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang sebenarnya ke seluruh Negara muslim. Di seluruh dunia ada satu Idul Fitri dan Ramadhan dan sekali lagi Islam tersebar di seluruh Bumi dan Islam berdiri tegak dan semua orang menjadi bahagia. 
 
Dimana-mana, di banyak tempat di seluruh dunia, taman-taman sedang dibangun, dan taman-taman seperti itu tidak pernah terlihat sebelumnya, dan aku juga membuat taman di tempat dimana ‘Isa Putra Maryam (‘Alaihis Salam) akan turun, sehingga (Nabi) ‘Isa A.S tidak akan menghadapi masalah apapun ketika dia datang. Di seluruh dunia muslim hanya ada satu kartu identitas dan satu mata uang dan muslim tidak memerlukan visa apapun untuk pergi dari satu negara muslim ke negara muslim lainnya. Ada kendaraan baru tahan kecelakaan dan umat Islam kebanyakan bepergian sepanjang waktu dan menikmati nikmat dan rahmat Allah. Dan kemudian setelah itu, kami menghapus kemiskinan dan penindasan dari seluruh dunia. Kami menyebarkan perdamaian di seluruh dunia dan kami menerapkan keadilan di seluruh dunia. Semua ketenangan dan kedamaian ini tetap seperti ini selama bertahun-tahun di seluruh bumi dan setelah tahun-tahun itu, tiba-tiba dajjal muncul. 
   
 
    
 
  
  بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
16 Januari 2019. Aku melihat dalam mimpi ini bahwa banyak penguasa telah datang dan memerintah Pakistan dari waktu ke waktu tetapi keadaan di Pakistan belum membaik. Kemudian Imran Khan datang dan orang-orang berharap bahwa sekarang semuanya akan diperbaiki karena Imran Khan telah datang sekarang. Tetapi tidak ada yang berubah dan semuanya tetap sama seperti sebelumnya. Kemudian Asif Zardari menjadi marah pada pemerintah dan mulai melakukan pidato dan membuat pertemuan politik yang besar. Dia berkata bahwa, “Aku tidak akan mengampuni anda dan aku tidak akan membiarkan pemerintah anda bekerja dan negara ini tidak akan maju.” Aku menonton semua ini di TV. Setelah menonton semua ini aku keluar dari rumahku dan aku berkata, “Jika keadaan tetap sama, situasi negara tidak akan membaik.” 
 
Kemudian Asif Zardari mengadakan pertemuan politik yang besar dan aku menyaksikannya dari kejauhan. Ketika aku menyaksikan kerumunan itu maka tanah di sisi kanan aku mulai berubah menjadi sebuah ladang dan lantai tanah yang lunak mulai menyebar di bidang ini. Tanah menyebar di bidang ini sedemikian rupa seolah-olah seseorang menyebarkan lapisan tanah dengan cara yang sangat teratur. Tanah itu diratakan dari atas sedemikian rupa seolah-olah ia lantai yang 
dibuat dari tanah. Dan kelihatannya tanah itu disebarkan oleh perusahaan yang sangat ahli dan maju. Tanah itu terlihat sangat cocok dan subur karena ia lunak dan basah di atasnya seperti halnya bawahnya. Dan ia juga tidak menjadi kering di bawah matahari seperti yang biasanya terjadi. Kemudian aku tidak memperhatikan tanah itu dan mulai menonton Asif Zardari lagi dan aku berkata bahwa banyak penguasa telah memerintah seperti:  Angkatan Darat, penguasa lain dan Imran Khan, tetapi tidak ada yang membaik. 
 
Kemudian aku melihat tanah lagi dan ia telah menyebar lebih luas lagi dan ia masih menyebar. Ia diratakan dari atas dan barisannya menyebar pada jarak yang sama dan sedang dipupuk secara bersamaan juga. Kotoran juga terus menyebar dan aku berkata siapa yang menyebarkannya seperti ini di atas tanah? Kemudian aku berpikir, karena sekarang Zardari berbicara, itu artinya giliranku bicara sebentar lagi akan tiba dan aku harus berbicara kepada orangorang dan juga melakukan persiapan untuk itu. Aku harus melakukan perencanaan tentang apa yang harus aku katakan dan apa yang tidak boleh aku katakan. 
 
Kemudian aku pergi ke sebuah ruangan atau rumah kecil. Ketika aku pergi ke sana maka aku melihat bahwa itu adalah sebuah aula seperti kamar dan ada beberapa orang yang duduk disana. Aku berbicara dengan mereka dan berkata, “Sejauh ini begitu banyak penguasa telah berkuasa dan jika anda melihat sejarah mereka maka setiap kali ada harapan bahwa negara akan berkembang, ternyata tidak terjadi apa-apa, bahkan keadaannya menjadi lebih buruk daripada sebelumnya.” Lalu aku berkata kepada mereka bahwa hanya ada satu alasan untuk semua kegagalan dan kekacauan ini, dan alasannya adalah bahwa sampai dan kecuali kita menghapuskan syirik dan menghilangkan semua bentuknya dari negara ini tidak akan ada kemakmuran dan bantuan Allah Subhanallahu wa Ta’ala tidak akan datang juga. 
 
Aku melihat bahwa lebih banyak orang datang ke sana dan mereka mendengarkan katakataku. Kemudian aku melihat bahwa beberapa perwira Angkatan Darat juga berdiri di kejauhan dan mereka juga mendengarkan pidatoku. Lalu aku katakan, “Di dalam kota-kota di jalan dan persimpangan yang berbeda ada monumen dan patung atas nama seni dan budaya, ada papan iklan besar yang memiliki gambar yang tidak perlu, juga ada patung dan berhala di taman dan semua jenis lainnya. Gambar yang dipajang di kota Nabi Muhammad tidak perlu, semua ini adalah bentuk kesyirikan. Nabi Muhammad juga menghancurkan berhala dan patung seperti itu untuk menghilangkan syirik. Ketika kita menghapuskan semua bentuk syirik ini maka pertolongan Allah Subhanallahu wa Ta’ala juga akan tiba.” 
 
Maka bukan hanya Pakistan yang akan menang di Ghazwatul Hindi tetapi juga akan menang melawan kekuatan seperti AS dan Rusia di perang dunia ketiga dan Pakistan akan menjadi negara adidaya. Sendirian. Pejabat angkatan darat dan beberapa orang lainnya mendengarkan pidatoku dan aku berkata bahwa jika kita menghapuskan syirik dalam segala bentuknya. Allah Subhanallahu wa Ta’ala akan menghujani berkat dan rahmat-Nya kepada kita dan menyingkap harta-Nya atas kita karena pada mulanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menyarankan umat Islam untuk menghindari syirik dan membentuk masyarakat yang bebas dari syirik. 
 
Kemudian aku melihat diriku duduk dalam sebuah wawancara langsung dan pembawa acara bertanya kepadaku tentang syirik dan berkata “Pada hari ini dan masa kini gambar adalah suatu keharusan.” dan aku berkata kepadanya, “Jika foto itu diperlukan, kita harus menggunakannya tetapi kita tidak boleh menggunakannya jika mereka tidak dibutuhkan. Lalu ada persyaratan yang berbeda-beda dari negara dimana penggunaan gambar diperbolehkan seperti kartu identitas dan catatan mata uang atau jika seseorang dalam bisnis fotografi maka mereka dapat menggunakan gambar karena itu diperlukan. Lain halnya dengan anda melihat gambar dan meletakkan gambar yang tidak perlu di seluruh kota atau beberapa orang memajang gambar selebriti di rumah, yang seperti ini tidak diperbolehkan dan itu termasuk dalam salah satu bentuk syirik.” 
 
Lalu aku berkata, “Jika Anda melihat siaran langsung seorang presenter di TV dan mereka menggunakan gambar mereka di dalamnya, jika mereka yang tidak terkenal, tidak apa menggunakan gambar dalam iklan talkshow mereka. Tetapi gambar para presenter yang terkenal tidak perlu ditunjukkan karena itu tidak perlu.” Pejabat angkatan darat terus-menerus mengawasi semua ini dari kejauhan dan mereka juga mendengarkan pembicaraanku dengan cermat. Dan mimpi itu berakhir disana. 
       
        
  
 بِسْمِ الَّ لھِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حیمِ
 السَّ لامُ عَلیْكُمْ
 
Muhammad Qasim Melihat mimpi ini pada 03 Januari 2020 
Dalam mimpi ini, aku melihat setelah pembunuhan jenderal Iran oleh Amerika Serikat, pemerintah Iran sangat marah. Rasanya seperti Iran didukung oleh beberapa sekutu Timur Tengah lainnya, juga karena wajah mereka menyerupai orang-orang dari negara-negara Timur Tengah yang besar. Semua orang ini bersumpah untuk membalas dendam. 
 
Kemudian aku melihat bahwa dua buah jet tempur Amerika terbang di langit dan berlatih beberapa latihan pertahanan. Dari sisi lain, sekitar lima buah jet tempur terbang dan mengelilingi salah satu jet tempur Amerika Serikat dan segera menghancurkannya. Aku cukup dekat dengan jetjet tempur itu karena aku menyaksikan semua ini. Aku berkata pada diri sendiri bahwa “Mereka telah menghancurkan jet tempur Amerika Serikat dan ini tidak baik karena mereka seharusnya tidak melakukan ini terhadap negara kuat seperti Amerika Serikat, tanpa strategi dan perencanaan yang tepat.” 
 
Beberapa muslim yang menyaksikan semua ini dari daratan menjadi sangat bahagia dan mulai meneriakkan slogan-slogan dalam perayaan bahwa “Kami telah menghancurkan jet tempur Amerika Serikat.” Kemudian mereka juga menembak jatuh jet tempur Amerika Serikat yang kedua dan sekali lagi orang-orang menjadi sangat bahagia dan mulai merayakannya. Pilot mereka juga menjadi sangat senang bahwa; “Kami telah mencapai titik dimana kami telah membalas dendam kepada Amerika Serikat.” Pada sisi lain, seluruh dunia muslim sangat ketakutan bahwa “Apa yang sedang terjadi? Sekarang Amerika Serikat akan membalas dendam dan itu bukan hal biasa.” 
 
Kemudian aku menemukan diriku di Timur Tengah dimana aku menilai situasi dan melihat rumah-rumah orang, aku berkata pada diriku sendiri bahwa “Pada saat ini semuanya tampak baikbaik saja, tetapi ketika Amerika Serikat akan menyerang, maka mereka semua akan dihancurkan dan orang-orang harus melarikan diri darisini dan kekacauan akan menyebar kemana-mana.” Oleh sebab itu aku memutuskan untuk meninggalkan tempat itu sebelum kehancuran terjadi. Mimpi pun berakhir di situ. 
 
  
Mimpi ini terjadi pada 22 Maret 2020 (cara menangani virus corona). Dalam mimpi ini muncul layar hitam putih dan disana aku melihat virus corona bergerak dalam bentuk aslinya. Seolah-olah aku menyaksikan semua itu di bawah lensa mikroskop. Seseorang mengatakan kepadaku bahwa “Jika kita memotong virus ini dengan cara tertentu, maka virus ini akan berubah menjadi lemak dan tidak efektif.” Kemudian orang tadi memotong virus pada titik tertentu di depanku. 
 
Maka jika kita meletakkan virus yang telah dilemahkan atau tidak efektif ke dalam tubuh manusia, maka hal itu tidak akan membahayakan. Selain itu sistem kekebalan tubuh akan menyimpan (mendaftarkan) informasi tentang virus tadi sehingga tubuh juga akan mengembangkan strategi untuk melawannya. Sedangkan nanti jika virus yang sebenarnya akan menginfeksi tubuh maka sistem imunitas akan mengenalinya dan menghilangkan dampak negatifnya, sehingga tidak membahayakan lagi. Setelah itu aku sampaikan bahwa konsep tersebut mungkin tidak bisa dipahami oleh orang awam (selain ahli medis). Tetapi bila aku menjelaskan kepada seorang dokter yang pakar, maka dia akan mengerti dengan mudah. Dan mimpi berakhir di situ. 
 
Kemudian pada 24 Maret 2020 (corona virus cure confirmation). Aku (Qasim) melihat seorang dokter yang sedang menyediakan vaksin untuk virus corona dalam sebuah laboratorium. Dokter tersebut telah menyediakan 3 atau 4 vaksin dan menaruhnya ke dalam botol kaca di laboratorium tadi. Seseorang berkata kepadaku bahwa “Apapun jenis vaksin itu, tidak akan benarbenar dapat efektif berdampak terhadap virus ini, karena satu-satunya langkah terbaik adalah dengan memotong dan melemahkan virus.” Dan mimpi berakhir. 
 
Di hari berikutnya, 25 Maret 2020, (dalam mimpi) seseorang berkata kepadaku bahwa “Qasim! Jika virus dipotong pada titik tertentu dengan cara yang tepat, maka antena yang menyebabkan virus dapat melihat dan mendengar juga akan turut terpotong. Sehingga virus tidak akan dapat melihat atau tidak mampu membahayakan tubuh.” 
 
Tujuan pemberitaan dan penceritaan mimpi ini adalah untuk menyampaikan pesan yang ada dalam mimpi ini kepada pakar dan dokter yang berkaitan dalam bidang pengobatan. Silakan sampaikan mimpi ini kepada dokter maupun pakar-pakar yang anda kenali dari keluarga atau kawan anda. 
  
Muhammad Qasim melihat mimpi ini pada 29 Juli 2020 
Dalam mimpi ini aku melihat diriku duduk di depan kantor Perdana Menteri, menunggu giliranku untuk masuk ke dalam, untuk menemui Imran Khan. Saat giliranku tiba, aku masuk ke dalam. Aku melihat Imran Khan duduk di ruangan. Beberapa menteri dan orang yang berkonsultasi juga duduk di sekelilingnya dan dia berbicara dengan mereka dan bertanya tentang pekerjaan yang dia berikan kepada mereka. Salah satu menteri mengatakan bahwa pekerjaan tidak dapat dilakukan sesuai keinginannya dan juga menyebabkan kerugian jutaan. Apalagi dia berkata; "Tidak peduli apa yang aku coba dan aku akan tampil lebih baik lain kali." Jadi aku menengahi dan berkata; "Pakistan bukanlah laboratorium tempat anda bereksperimen. Orang miskin menderita dan tidak ada yang terjadi pada anda." Sementara itu, Imran Khan menatapku dengan bahagia, hal tersebut terjadi barangkali karena aku telah mengatakan apa yang ingin ia sampaikan. 
 
Kemudian aku berpikir bahwa aku harus mengatakan sesuatu yang akan menarik perhatian Imran Khan kepadaku. Aku berkata; "Imran Khan! Virus Corona sedang mengalami penyusutan, bukan karena lockdown yang cerdas dan strategi yang berhasil. Ini terjadi hanya dengan rahmat Allah dan alasan utamanya adalah di Pakistan sangat panas sehingga virus ini tidak dapat menyebar. Dari atas, pada musim panas ini, terjadi enam hingga delapan jam pelepasan beban di kota-kota. Dan bahkan kondisi masyarakat disini pun tidak sedemikian rupa sehingga mereka bisa menggunakan pendingin ruangan seharian. Jadi tidak ada ruang bagi virus tersebut untuk menyebar dalam pengaturan ini. Jika anda menyaksikan India, virus tersebut menyebar di India karena jumlah rakyat yang sejahtera di India melebihi dari jumlah penduduk Pakistan. Lihat kotakota besar disana. Lihat gedung-gedung mereka, mall-mall dan kantor-kantor mereka. Akan lebih sedikit pelepasan beban atau tidak terjadi sama sekali. Jadi ada lingkungan yang sejuk untuk menumbuhkan virus. Jika Anda melakukan survei, dimana ada populasi miskin atau dimana penggunaan pendingin ruangan adalah sedikit, tingkat penyebaran corona lebih rendah dibandingkan dengan kota-kota besar. Jadi ini dia alasan mengapa corona lebih menyebar di India. Di Pakistan, dengan rahmat Allah dan karena intensitas panas, virus tidak menyebar. Terjadi pelepasan beban dan tidak ada hujan dari atas. Ini adalah alasan utama jadi mengapa anda mendapat penghargaan untuk itu. Jika cuaca akan dingin setelah September, risiko penyebaran virus lebih tinggi. Anda dapat melihat bahwa virus tidak menyebar begitu cepat di negara-negara yang miskin dan memiliki fasilitas yang lebih sedikit. Lihatlah Afrika, virusnya tidak menyebar seperti di negara lain seperti Afrika Selatan karena orang-orang di Afrika Selatan lebih kaya dan mereka mampu membeli lebih banyak pendingin ruangan." Mendengarkan semua ini Imran Khan menatap aku dengan cermat dan dia terkesan oleh karena apa yang aku katakan tadi masuk akal. 
 
Lalu aku pergi ke arah lain, dan Imran Khan bersamaku. Aku memberitahu Imran Khan bahwa; "Anda tidak menjalankan pemerintahan dengan benar. Anda mulai mengurangi defisit jumlah saat ini sejak awal. Dan karena itu anda membebankan pajak pada banyak orang dan itu menyebabkan badai inflasi. Pengangguran meningkat dan orang miskin itu menjadi lebih miskin. Semestinya memberikan bantuan kepada orang-orang miskin. Jika telah memberikan bantuan kepada orang-orang miskin dengan memberi mereka subsidi, fasilitas, kesempatan kerja, pendidikan dan juga sebaliknya jika telah mereformasi lembaga dengan memberantas korupsi yang ada di dalamnya, kinerja mereka akan lebih baik. Kemudian negara juga harus berkembang dan bila kinerjanya bagus, jumlah defisit saat ini akan dipenuhi oleh masyarakat sendiri. Anda kehilangan semua peluang ini. " 
 
Jadi dalam mimpi ini aku mendengar perasaan Imran Khan tentang apa yang dia katakan pada dirinya sendiri, dan Imran Khan menatapku dan mengatakan bahwa; "Orang ini sangat cerdas dan dia berbicara dengan masuk akal sejauh ini." Kemudian Imran Khan mulai melihat ke arah lain dan aku merasa Imran Khan menyesali bahwa "Mengapa aku tidak bertemu orang ini sebelumnya." 
  
        
 
    
 
  
 
Pada 18 Agustus 2020 
Dalam mimpi ini, aku menyaksikan bahwa diriku sedang duduk di sebuah ruangan besar dimana orang lain juga turut berkumpul disana. Pada mimpi tersebut, disana aku mulai menceritakan mimpi-mimpiku perihal Imran Khan dengan lantang sehingga beberapa orang mulai tertarik dengan apa yang telah aku sampaikan tadi, oleh karena keadaan Pakistan serupa dengan mimpi-mimpiku. Beberapa dari orang-orang itu mulai mengatakan bahwa janji-janji yang telah Imran Khan buat, ia tidak dapat menepati janji-janji tersebut. Pada kenyataannya, kebalikan dari janji-janji itulah yang justru telah terjadi. 
 
Saat peristiwa ini tengah berlangsung, pintu di ruangan ini terbuka dan Imran Khan masuk ke dalam ruangan ini dengan kemarahan. Dia berkata kepada orang-orang yang telah mengkritiknya tadi bahwa dia sedang menjalankan pemerintahan dengan tepat, dan dia melakukan segala kemungkinan apapun untuknya. Pada saat ini aku mulai berbicara lebih keras setelah mendengar ucapan Imran Khan tadi, dan bertanya kepada Imran Khan bahwa; “Apa yang telah terjadi dengan janji-janji yang telah anda buat selama pemilu waktu itu? Yaitu janji untuk menjaga orang miskin, mengurangi korupsi dan kenaikan harga?” Imran Khan menjadi lebih marah setelah mendengar apa yang telah aku sampaikan ini dan berkata bahwa; “Aku menjalankan negara dengan baik, dan biasanya begitulah suatu negara dijalankan.” Dia kemudian mulai menjelaskan prestasi-prestasinya di Pakistan. 
 
Imran Khan kemudian berjalan menuju pintu di ruangan ini, dan kemudian aku berkata dengan lantang bahwa; “Anda telah mencontohkan daripada yang mulia Umar Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa; bahkan andai di dekat sungai ada seekor anjing yang tidur dalam kondisi kehausan selama satu malam saja, maka Umar Radhiyallahu ‘Anhu harus menjawab kepada Allah untuk hal tersebut. Akan tetapi semenjak anda menjadi Perdana Menteri Pakistan, begitu banyak orang yang telah tidur dalam keadaan lapar setiap hari, apakah anda tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka? Anda biasa mengatakan pada diri sendiri bahwa; ada seseorang yang bertanya kepada yang mulia Umar Radhiyallahu ‘Anhu tentang darimana beliau mendapatkan pakaiannya? Jadi jika Umar Radhiyallahu ‘Anhu bisa ditanya, lantas mengapa anda tidak bisa ditanya?” Mendengar ini, Imran Khan menghentikan langkahnya, seolah-olah dia mendadak menyadari. 
Aku berkata kepada Imran Khan bahwa; “Anda telah gagal di Pakistan tetapi anda enggan menerima ini, dan Anda juga tahu bahwa mimpi-mimpi yang telah aku saksikan tentang anda, seluruh mimpi-mimpi tersebut adalah benar. Aku telah melakukan yang terbaik untuk mengirimkan kepada anda, pesan dari mimpi-mimpi ini. Mimpi-mimpi ini menunjukkan alasan kegagalan anda, dan juga bagaimana indikasi agar anda dapat menyelamatkan diri anda sendiri dan pemerintahan anda dari bencana. Aku telah bekerja keras, dan telah mencoba yang terbaik untuk menghantarkan mimpi-mimpi ini kepada anda, tetapi aku tidak dapat menarik perhatian anda atau menjangkau anda.” Aku melihat Imran Khan menyesal setelah mendengar ini, dan kemudian dia meninggalkan ruangan tadi. Ketika Imran Khan sampai di luar, aku menggapainya dan mencoba menahannya, dan di saat aku melakukan hal ini, aku berkata bahwa; “Jika mimpi-mimpiku tentang anda menjadi kenyataan, maka mimpi-mimpiku tentang perkembangan Pakistan dan kebahagiaan bagi rakyat Pakistan juga akan benar.” Setelah mendengar apa yang aku sampaikan ini, Imran Khan berhenti dan berbalik untuk melihatku. Aku melihat harapan di matanya dan aku mendengar dia berkata bahwa “Jika mimpi-mimpinya tentangku adalah benar, maka Pakistan pasti akan berkembang dan makmur sesuai mimpinya. Dan bahkan jika aku gagal, setidaknya akan ada kebahagiaan di Pakistan.” Mimpi Berakhir disana. 
    
        
 
  
 
  
  
 
Demikianlah, semoga isi dalam buku ini bukan untuk diperdebatkan, melainkan guna untuk dipelajari. Ada dua sebab mengapa mimpi-mimpi Qasim amat perlu untuk diperhatikan, yaitu karena selama lebih kurang 1400 tahun lamanya, semenjak kewafatan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, belum ada satu pun manusia yang menyampaikan sebagaimana apa yang telah disampaikan oleh Qasim semenjak 2014. Kedua, isi daripada mimpi-mimpi Qasim tidak menyimpang dari Al qur’an maupun Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam. Maka bagi siapapun, mari pelajari. Terutama bila ada salah satu di antara pembaca yang dikaruniai Allah sebagai wadahnya ilmu alias ulama, silakan anda kaji dan beritakan kepada umat. 
 
Beberapa gelintir orang yang mana telah menerima pemberitaan tentang Muhammad Qasim ini, telah mencemoohnya dengan berbagai ucapan yang menyakitkan. Menuduh gila, sesat bahkan Qasim dikatakan sebagai dajjal hingga ada yang mengkait-kaitkan dengan Mirza Ghulam Ahmad, sang nabi palsu dari sekte Ahmadiyah. Itu tidak benar, sebab apa yang disampaikan oleh Qasim justru agar kita sebagai umat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam supaya memurnikan tauhid. Qasim sendiri pun tidak mengaku sebagai nabi, tidak mengaku sebagai Imam Mahdi, bahkan tidak suka bila dikait-kaitkan dengan Imam Mahdi. Bila Qasim adalah salah satu dari nabi-nabi palsu atau imam mahdi-imam mahdi jadi-jadian, pasti akan melakukan pengkultusan diri. Tapi nyata-nyata tidak. Qasim tidak melakukan pengagungan diri sama sekali. 
 
Mimpi-mimpi Qasim hakikatnya adalah “final warning” dan bukan hendak menyamai Al Qur’an dan As Sunnah, sama sekali tidak. Justru mimpi-mimpi Qasim ini mengabarkan bahwa apa yang termuat daripada Al Qur’an dan As Sunnah adalah benar, terutamanya pada kabar berita tentang akhir zaman. Oleh karenanya, mari jangan su’udzon. Tapi, apapun keputusannya, terserah kepada para pembaca semuanya. Akankah anda mempelajari fenomena ini ataukah justru duduk bersama orang-orang yang memusuhi Qasim? Itu kembali kepada anda selaku penerima pesan.  
 


       

     
     
        






















MEMPERBAIKI DIRI

 Assalamualaikum warohmatullahi Wabarakatuh. Al Jumaah Mubarok 18 jumadi ahkir 1443H 21 januari 20  Manusia setiap hari membuat dosa dan kes...