MEMPERBAIKI DIRI

 Assalamualaikum warohmatullahi Wabarakatuh.



Al Jumaah Mubarok 18 jumadi ahkir 1443H 21 januari 20 

Manusia setiap hari membuat dosa dan kesalahan, yang jika terus menumpuk akan merusak jiwanya.


Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta'ala dengan kasih sayang-Nya, telah memberikan jalan bagi kita untuk memperbaiki diri kita di hadapan-Nya, dengan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kita.


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberitahukan jalan untuk memperbaiki diri kita, yaitu di antaranya adalah 3 amalan dalam sabdanya :


"أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ " قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: "إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ" 


"Maukah kalian aku beritahukan amalan yang dengannya akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?"

Para sahabat menjawab : "mau wahai Rasulullah."

Beliau bersabda : "menyempurnakan wudhu disaat yang sulit, banyak melangkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah sholat, itulah perjuangan." [HR.Muslim]


Itulah 3 jalan untuk memperbaiki diri kita, menghapus dosa-dosa kita, mengangkat derajat kita di sisi Allah.


Pertama, berwudhu disaat yang berat, misalnya setiap kali hendak tidur atau waktu lainnya, dan bahkan setiap kali batal wudhu disunnahkan untuk memperbaharui wudhu kita.


Kedua, banyak melangkah menuju masjid, yaitu senantiasa menghadiri shalat berjamaah di masjid, khususnya bagi kaum pria.


Ketiga, menunggu sholat setelah sholat, misalnya setelah sholat Maghrib berjamaah tetap duduk berdzikir atau berdoa atau kajian ilmu sambil menunggu didirikannya sholat Isya.


Inilah 3 jalan yang memperbaiki keadaan diri kita. Mari kita tempuh 3 jalan tersebut dengan penuh kesungguhan, karena membutuhkan perjuangan berat melawan malas dan lemahnya jiwa.

Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita agar dapat mengamalkan ketiganya..  mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya 

Barakallah fikum.  

Aamiin Allahuma Aamiin qiyamulail wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh


Perang Besar Kebangkitan Islam, klik

PERKIRAAN UMUR UMAT NABI MUHAMMAD SAW

Bandung, 30 Desember 2021

PERKIRAAN UMUR UMAT NABI MUHAMMAD SAW
Published from Blogger Prime Android App





Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim

Assalamualaikum..

Ulama ada membicarakan tentang umur umat Muhammad ini. Namun riwayatnya adalah dhaif. Bermakna ia adalah satu maklumat yang perlu kita ketahui, namun tidak ada sesuatu yang muktamad.

Terdapat beberapa hadis yang ditemui cuba diterjemahkan kepada umum. Tiada hadis yang benar-benar pasti dalam soal ini, namun Ulama ada memberikan beberapa pendapat yang boleh dijadikan panduan.

Penegasan saya, perkara ini adalah anggaran sahaja. Pengetahuan manusia biasa tidak mampu mengesahkan fakta ini. Ia sekadar panduan untuk membuat anggaran semata-mata. Ia tidak boleh diperdebatkan kesahihannya kerana ia suatu yang tidak mempunyai bukti secara tepat. Maka, jangan membuang masa memperdebatkan perkara ini, jadikan ia sebagai motivasi untuk mempersiapkan iman dan amal. 

1. Al Hafidz Ibnu Hajar

Umur umat Yahudi = umur umat Nasrani + umur umat Islam.
Umur umat Yahudi sejak diutusnya Nabi Musa AS hingga diutusnya Nabi Isa AS adalah 1500 tahun. Umur umat Nasrani sejak diutusnya Nabi Isa AS hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah 600 tahun. Sehingga :
Umur Yahudi = Umur Nasrani + Umur Islam
1500 tahun = 600 tahun + 900 tahun

Ibnu Hajar mengatakan adanya tambahan 500 tahun sesuai hadis marfu dari Sa’ad bin Abu Waqqash bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya saya berharap agar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari. 

Kemudian Sa’ad ditanyai orang : Berapa lamanya setengah hari itu? Sa’ad menjawab: “Lima ratus tahun” [hadis sahih riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim dan disahihkan oleh Al Albani]

Jadi total umur Islam menurut Ibnu Hajar adalah 900 + 500 tahun = 1400 tahun lebih, belum termasuk tambahan (karena tidak mungkin umur itu bernilai genap)

Jika sekarang tahun 1443 H (2021M), berarti sudah melewati lebih dari 1400 tahun itu. Sedangkan tambahan yang dimaksud itu mungkin adalah umur Nabi Muhammad SAW, karena Islam adalah agama yang dibawa oleh Beliau. Juga ditambah dengan 13 tahun karena awal penulisan tahun Hijriah dimulai pada saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah dan 13 tahun adalah ketika beliau di Makkah.

Kemungkinan perkiraan seperti ini :

1400 (Merujuk kepada hadis) + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun sebelum hijrah) = 1476 tahun

Jika ditolak dengan zaman sekarang iaitu 2021M (1443 Hijirah), berarti 1476 – 1443 = 33 tahun

} 33 tahun adalah sisa umur umat Islam dari 
  hari ini. 

Wallahua'lam Hanya ALLAH lah yang Maha mengetahuinya. 
Itu hanya sebuah jangkaan, bukan menetapkan tarikh Kiamat berlaku, Tapi itu jangkaan Umur umat Nabi Muhammad SAW yang akan dimatikan serempak oleh Allah SWT melalui angin lembut yang datang dari arah yaman".

2. Imam Ibnu Rajab Al Hanbali

Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya masa menetap kamu dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu adalah seperti jarak waktu antara solat Asar hingga terbenamnya matahari (HR. Imam Bukhari). 

Menurut Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah berlalu” itu adalah umat Nabi Musa AS (Yahudi) dan umat Nabi Isa AS (Nasrani).

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali meletakkan keseluruhan masa dunia adalah seperti satu hari penuh dengan siang dan malamnya. Imam Ibnu Rajab Al Hanbali menjadikan waktu umat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa seperti waktu satu malam dan waktu itu adalah 3000 tahun. Kemudian beliau menjadikan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam adalah seperti waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali menafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Nabi Musa AS hingga datangnya Nabi Isa AS seperti setengah hari pertama, dan masa amaliah umat Isa adalah seperti waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam adalah seperti sesudah salat Ashar hingga terbenamnya matahari.

Jadi perhitungan menurut Ibnu Rajab itu sebagai berikut:

• Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000 tahun
• Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun
• Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun
• Umur Nasrani = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun

Maka umur umat Islam adalah 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun (setengah hari akhirat) (lihat: hadits dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu Dawud).

Jadi, umur umat Islam adalah 900 + 500 = 1400 tahun sahaja, sebelum dibuat tambahan tahun. Namun Ibnu Rajab tidak menyebut berapa tahun tambahannya. Perhitungan ini sama dengan method yang digunakan oleh Ibnu Hajar. Cuma perbezaannya ialah Ibnu Rajab tidak menjelaskan berapa tahun tamabahan itu.

 Jika kita meneliti hadis-hadis nabi SAW yang membicarakan tentang tempoh pemerintahan Imam Al-Mahdi, masa kemunculannya sudah tidak lama. Maka ini jelas menunjukkan sebaik sahaja bermula peristiwa besar iaitu peperangan dan Ad-Dukhan, maka itu menandakan Qiamat sudah sangat hampir.

 Kita sudah berada di ambang pintunya. Persiapkan diri dari sekarang.
 
ZAMAN-ZAMAN PEMERINTAHAN UMAT MUHAMMAD

Zaman pemerintahan umat Muhammad SAW terbahagi kepada lima fasa. Sebagaimana hadis yang diceritakan oleh Nukman bin Basyir.

Dari Nukman bin Basyir, katanya, “Suatu ketika kami sedang duduk di Masjid Nabawi dan Basyir itu seorang yang tidak banyak bercakap. Datanglah Abu Tha’labah lalu berkata “Wahai Basyir bin Saad, adakah kamu hafaz hadis Rasulullah tentang para pemerintah?’

Huzaifah RA lalu segera menjawab.” Aku hafal akan khutbah Rasulullah SAW itu.” Maka duduklah Abu Tha’labah Al Khusyna untuk mendengar hadis berkenaan.

Maka kata Huzaifah RA, Rasulullah SAW telah bersabda. “Telah berjalan Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah Zaman Kenabian sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu seperti yang Dia kehendaki.

”Kemudian berlangsung pula zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan sepertimana Zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya.

Lalu berlangsung pula zaman raja-raja yang zalim (malikun a’adhun/zaman kesultanan). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula.

Kemudian berlakulah zaman penguasa diktator (mulkan jabbariyan/penguasa yang memaksakan ideologi yang bukan ideologi islam, dan hukum yang bukan dari hukum islam) dan berlakulah zaman itu seperti mana yang Allah kehendaki.

Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan yang berjalan di atas cara hidup Zaman Kenabian.” Kemudian Rasulullah SAW pun diam.

Hadis ini memberitahu tentang fasa-fasa zaman yang telah dan akan dilalui oleh umat nabi Muhammad SAW. Kita sedang berada di fasa keempat
 
Seperti mana yang tercatit dalam sejarah bahawa Islam telah berkembang lebih 1400 tahun menempuh pelbagai era, sehinggalah ke era yang disebut oleh Rasulullah s.a.w sebagai era akhir zaman, era peralihan yang dipimpin oleh prmimpin Islam bertaraf khalifah.

FASA PERTAMA : ZAMAN RASULULLAH S.A.W.

Zaman ini berjalan selama 25 tahun. Zaman Rasulullah s.a.w terkenal dengan ” Zaman Ummah Pertama”. Islam berkembang hingga tiga suku dunia dan dianuti oleh semua bangsa di muka bumi ini. Dengan kemunculan Islam, dua gergasi besar iaitu Rom dan Parsi menjadi lemah dan tunduk dibawah kekuasaan Islam. Setelah nabi wafat, maka berakhirlah fasa pertama ini. Adakah zaman ini telah berlalu? Jawapannya iya, sudah berkahir lama dahulu.

FASA KEDUA : ZAMAN KHULAFA AL-RASYIDIN

Zaman ini ialah zaman pemerintahan para sahabat nabi empat orang, bermula dengan Saidina Abu Bakar Al-Siddiq, Saidina Umar Al-Khattab, Saidina Uthman Affan dan Saidina Ali bin Abi Talib. Zaman ini berlangsung selama 30 tahun, di mana kekuasaan Rom dan Parsi yang telah lemah itu terus tumbang di tangan para sahabat yang telah dibina iman oleh Rasulullah s.a.w dan kedua–dua gergasi itu dapat ditawan.

Sebelum itu Nabi SAW telah memberi isyarat dalam sabdanya bahawa kuasa timur dan barat akan dapat ditawan oleh Islam. Sabda Nabi SAW bermaksud “Timur dan Barat nanti akan terbuka kepada kamu.” (Riwayat Imam Ahmad).

Setelah itu dikuti oleh zaman Saidina Hasan bin Ali menjadi khalifah selama 6 bulan. Masa di antara Saidina Hasan hingga Khalifah Umar Abdul Aziz ialah selama 60 tahun. Dari zaman Rasulullah s.a.w. hingga zaman Khalifah Umar Abdul Aziz selama kira – kira 100 tahun. Selepas itu, dicampur dengan zaman selanjutnya, zaman Rasulullah s.a.w. masih lagi menjamin umat Islam baik ialah dalam lingkungan kira – kira tahun dan dicampur semua menjadi 300 tahun.

Sepertimana ditegaskan oleh Nabi SAW “Sebaik–baik kurun, ialah kurun aku dan kurun sesudah itu dan sesudah itu dan sesudah itu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim). 

Menurut perawi hadis ini, Rasulullah SAW menyebutnya tiga kali. Para ahli sejarah Islam mensifatkan tiga kali itu bererti tiga kurun. Setiap satu kurun 100 tahun. Tiga kali bermakna 300 tahun. Itu sahaja kurun yang Rasulullah SAW  menjamin baik yang berjalan di atas minhaj kenabian. Selepas zaman itu, dunia telah mula rosak hinggalah membawa kepada Zaman Fitnah. Adakah zaman ini telah berlalu? Jawapannya iya, telah berlalu.

FASA KETIGA : ZAMAN FITNAH @ ZAMAN KERAJAAN MENGGIGIT

Zaman ini ialah zaman pemerintahan raja–raja Islam yang menimbulkan fitnah, di mana memerintah secara menurut sistem turun temurun atau monarki / warisan. Walaupun mereka memerintah atas nama Islam, mewarisi kerajaan Islam tetapi bercampur dengan kezaliman dan pelbagai pengaruh luar yang bukan dari ajaran Islam tulen. 

Pada zaman ini bermula dari Kerajaan Bani Umayyah, Kerajaan Bani Abbasiyah dan sehinggalah zaman Kerajaan Uthmaniyyah, di mana zaman Uthmaniyyah pengkhianat Islam iaitu Kamal Artatuk meruntuhkan institusi kekhalifahan di Turki, bermakna berakhir fasa ini. Lama masa era kuasa pemerintahan ini selama kira – kira 700 tahun. Adakah ia sudah berlalu? Jawapannya iya, sudah berkahir.

FASA KEEMPAT : ZAMAN DIKTATOR & FITNAH DAJJAL

Selepas berakhirnya Zaman khalifah Uthmaniyyah pada tahun 1924, maka muncul la zaman pemerintahan ideologi–ideologi manusia yang garis panduan mereka adalah diambil dari hasil buah fikiran ahli fikir, sama ada ia bernama sosialis, komunis, kapitalis, demokrasi dan lain–lain lagi termasuk nasionalis. 

Inilah fasa di mana kita hidup sekarang ini. Maka kita dapat simpulkan bahawa fasa keempat merupakan fasa kemenangan bagi kaum kafir dan kekalahan bagi orang–orang yang beriman kerana zaman ini dikatakan muncul kembali cara–cara kehidupan zaman jahiliah yang pernah berlaku semasa zaman Nabi SAW dahulu.

Dalam fasa inilah tertegaknya sistem dajjal. Setiap urusan dunia dikelolakan dengan nilai – nilai materialistik, liberisme dan sekularisme dalam semua bidang kehidupan termasuk politik, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, undang–undang, ketenteraan bahkan keagamaan. Zaman inilah zaman yang Nabi SAW paling risau terhadap umatnya kerana terlalu banyak fitnah yang membawa kepada kehancuran dan keadaan hura hara di negara Islam.

Di penghujung fasa ini, akan berlaku fitnah terbesar sepanjang peradaban manusia, Orang ramai tidak mampu membezakan mana yang HAQ" dan mana yang BATIL". 

Hanya dengan Iman dan Zikrullah(Mengingat Allah) sahaja pada zaman ini kita dapat melawan fitnah dajjal yang begitu dashyat sekali yang pernah digambarkan oleh Rasulullah SAW sebelum munculnya era minhajunnubuwwah (Minhaj kenabian). 

Di fasa ini akan terjadi peperangan akhir zaman paling dahsyat, iaitu peperangan dunia ketiga yang melibatkan kuasa Besar Barat dan Timur Tengah termasuk Yahudi. Dalam siri peperangan besar ini akan dimulai tercetusnya perang Ghazwa E-Hind terlebih dahulu, Lalu Allah mendatangkan imam Al-mahdi untuk membantu mengalahkan mereka di tangan umat Islam yang dipimpin oleh pemimpin Islam bertaraf khalifah iaitu Imam Al-Mahdi as.

 
FASA KELIMA: ZAMAN KEKHALIFAHAN

Selepas berakhirnya fasa keempat setelah selesai perperangan Malhamatul Qubra, akhirnya muncul pula zaman kekhalifahan yang berjalan mengikut minhaj zaman kenabian. Atau dengan kata lain Zaman Kebangkitan Semula Islam. Islam akan agung dimata dunia dan kembali bersinar sepertimana ditanamkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW 1400 yang lalu. Sewaktu kemuculan zaman kenabian, iaitu zaman ummah pertama, dua empayar gergasi dunia tumbang iaitu Rom dan Parsi.

Jadi sesuai dengan proses sunnatullah dan ini ditegaskan sendiri oleh Allah dan Rasul bahawa “Dan tidak sekali–kali kamu dapati sunnatullah itu berubah”. (Surah al-Ahzab ayat 62) dan “Ketahuilah bahawa pusingan Islam itu sentiasa berputar” (Hadis riwayat Abu Na’im dari Muaz bin Jabbal).

Maka kemunculan zaman Ummah Kedua pada akhir zaman ini pun akan berulang sejarah dua gergasi dunia akan tumbang juga, iaitu kuasa komunis (Eropah Timur) dan kristian (Eropah Barat dan Amerika) termasuk Yahudi, Pemimpin Islam di zaman ini ialah pemimpin bertaraf khalifah. Dan umur kekhalifahan Imam Al-Mahdi berlansung sekitar 7/8 atau 9 tahun difasa kedamaian mengikut hadis.

Dan setelah itu tiba2 Al-Maseh Ad-Dajjal muncul merosakkan perdamaian dunia dan megaku nabi serta mengaku Tuhan. 

Dan setelah itu Allah SWT akan segera mengutus Nabi Isa as untuk membunuh Dajjal.

Di samping itu, kita meyakini kebenaran hadis di atas, terdapat lagi beberapa hadis lain yang Rasulullah SAW menjelaskan bahawa menjelang kiamat nanti Islam akan kembali berkuasa dan muncul pemimpin bergelar khalifah.

Dari Said dan Jabir bahawa Nabi SAW. bersabda, maksudnya “Akan ada pada akhir nanti seorang khalifah yang akan membahagi–bahagikan harta kepada rakyat sehingga tidak terhitung banyaknya (makmur).” (Riwayat Muslim).

BERGEGASLAH! HIDUP DI DUNIA HANYA SEBENTAR

Bandung, 25 Desember 2021








BERGEGASLAH! HIDUP DI DUNIA HANYA SEBENTAR !!!                        USTADZ ABU YAHYA BADRUSALAM, LC.

Kita hidup di dunia takkan mungkin selamanya. Semua pasti akan merasakan kematian. Allah Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali-Imran[3]: 185)

Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian. Siapapun dia, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman kepada RasulNya:

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ ﴿٣٠﴾

“Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan meninggal dan sesungguhnya mereka pun juga akan meninggal dunia.” (QS. Az-Zumar [39]: 30)

Karena kita hidup di dunia tidak akan lama. Perjalanan kita hanya sementara, kemudian setelah itu kita akan meninggal dunia. Kita akan berpindah kepada alam yang tentunya berbeda dengan alam dunia. Alam yang lebih panjang, alam yang lebih kekal. Pilihan kita hanya dua; jika tidak neraka maka surga. Maka setiap kita hendaknya memilih kemana ia akan langkahkan kakinya? Apakah menuju surga atau kepada api neraka? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
r

كُلُّ النَّاس يَغْدُو، فَبِائِعٌ نَفْسَهُ فمُعْتِقُها، أَوْ مُوبِقُهَا

 “Setiap manusia sedang pergi menjual dirinya, apakah ia akan memerdekakan dirinya dari api neraka ataukah ia akan menjerumuskan dirinya ke dalam api neraka?” (HR. Muslim)

Setelah kita menyadari bahwa kita hidup di dunia tidak akan lama. Setelah kita menyadari bahwasannya kita hidup didunia sementara, lantas apa yang harus kita lakukan?

Tentu ini yang terpenting. Berapa banyak orang yang sadar bahwa dirinya akan meninggal dunia. Namun Subhanallah, ia terus-menerus tertipu dengan angan-angannya. Ia berkata, “Nanti saya akan beramal shalih, nanti saya akan bertaubat.” Namun ternyata ia tidak berusaha segera untuk bertaubat, ia tidak berusaha untuk segera bertaubat, ia tidak berusaha kembali kepada Allah. Karena ia tertipu dengan ucapan “nanti”nya tersebut. Hanya sebatas angan-angan dan khayalan.

Sehingga akhirnya sekonyong-konyong ternyata ajal menjemputnya sementara ia belum siap, sementara ia pun belum bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena ajal tidak menunggu nanti. ajal pun tidak pernah ada istilah nanti. Apabila Allah telah tentukan ajal seseorang, tidak akan pernah terlambat sedikit pun juga, tidak akan pernah diundur sedikitpun juga.

Maka dari itulah saudara-saudaraku sekalian, kita yang sadar bahwa kita hidup didunia hanya sementara dan setelah itu kita akan meninggal dunia, harus kita segera mengambil sikap. Tidak ada kata “nanti”, namun segera dan segera.


APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?

Pertama, menyadari tentang hakikat kehidupan dunia agar kita tidak tertipu dengan kehidupan dunia. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dalam Al-Qur’an dan menggambarkan dunia dengan gambaran-gambaran yang hina. Tak pernah dalam satu ayat pun Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji dunia. Allah Ta’ala misalnya berfirman di dalam ayatNya:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid[57]: 20)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menyebutkan di dalam Al-Qur’an, surat Thaha ayat 131:

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ﴿١٣١﴾

“Dan janganlah sampai kedua matamu itu memandang kagum kepada orang-orang yang kami berikan kenikmatan dari kehidupan dunia, itu hanya sebatas kesenangan dunia agar Allah uji mereka dengan dunia. Dan rezeki Rabbmu itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Tha-Ha[20]: 131)

Sadari bahwa dunia merupakan kesenangan yang menipu. Dunia, halalnya akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan haramnya akan mendatangkan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dunia, semua kesenangan yang kita nikmati pasti akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ ﴿٨﴾

“kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur[102]: 8)


Maka ketika kita bernikmat-nikmat dengan kehidupan dunia, kita langsung ingat bahwa semua kenikmatan yang kita rasakan akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tentang sepatu yang kita beli, tentang baju yang kita beli, tentang rumah, tentang mobil, bahkan semua yang kita miliki, jam tangan dan yang lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

“Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan.” (HR. Tirmidzi)

Subhanallah, saudara-saudaraku sekalian. Seorang Mukmin melihat dunia itu dengan penglihatan yang hina. Ia sadar bahwasanya dunia hanya akan menipunya jika ia tenggelam didalam kehidupan dunia. Seorang Mukmin sadar bahwa apabila ia sibuk dengan kehidupan dunia dan terus menerus dalam kelezatan dunia, menyebabkan dia akan terhalang perjalanannya menuju Allah dan kehidupan akhiratnya. Seorang Mukmin sadar bahwasannya semua kenikmatan yang ia rasakan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, itu semuanya bisa membawa ke neraka atau membawanya ke dalam surga abadi yang ia harapkan dan mimpikan.


Maka seorang Mukmin, dia lebih mengharapkan akhirat daripada dunia. Ketika ia sadar bahwa ia hidup di Dunia tidak tidak akan lama. Ia sadar hidup di dunia tak mungkin selama-lamanya dan abadi. Seorang Mukmin sadar bahwa nikmatnya dunia itu tidak akan kekal, kesenangan dunia selalu diawali dengan keletihan dan kelelahan dan diakhiri dengan kekhawatiran. Seorang mukmin melihat dunia itu sesuatu yang mengkhawatirkan dirinya saudaraku sekalian. Dia takut sekali tertipu dengan kehidupan dunia yang menyebabkan akhirnya ia menjadi berat langkahnya menuju kehidupan akhirat.

Maka sadarilah tentang hakikat dunia, pahami tentang dunia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceritakan kepada kita bahwa dunia begitu hina sekali. Sebagaimana dalam riwayat Imam Ahmad ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan beberapa Sahabatnya melewati bangkai anak kambing. Beliau pun mengambil kambing itu dengan memegang telinganya. “Siapakah yang mau membeli ini dengan harga satu dirham?”. Tanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kata para Sahabat, “Wahai Rasulullah, apabila anak kambing ini masih hidup pun kami tidak mau membelinya karena ia cacat. Bagaimana ini sudah menjadi bangkai?”. Kata Rasulullah, “Sungguh dunia itu lebih hina dimata Allah daripada bangkai ini di mata kalian.”

Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menemui Sahabat yang sedang makan, “Apa yang sedang kamu makan?”. Kata Sahabat ini, “Aku makan roti demikian pula susu wahai Rasulullah.” Rasulullah bertanya, “makanan yang enak itu menjadi apa?” Kata Sahabat ini, “menjadi sesuatu yang kau telah ketahui, kotoran.” Kata Rasulullah, “Sungguh apa yang keluar dari perut manusia telah memberikan perumpamaan tentang hakikat kehidupan dunia.”

Seseorang membuat makanan enak seenak-enaknya, tapi ternyata keluarnya tetap seperti itu juga. Semua orant tidak akan suka dengan baunya. Pasti semua orang akan menutup hidungnya. Padahal sebelumnya adalah makanan yang enak. Itulah perumpamaan kehidupan dunia.

Maka jangan sekali-kali kita memandang dunia dengan pandangan yang luar biasa. Jangan sekali-kali kita memandang dunia dengan pandangan kekaguman kita kepada kehidupan dunia. Ketika hati kita mulai kagum dengan dunia, di saat itu hati kita mulai berpaling dari kehidupan akhirat. Disaat kita mulai kagum dengan kehidupan dunia, maka disaat itu penghormatan kita kepada para pemilik dunia. Sementara kita memandang orang-orang yang menginginkan kehidupan akhirat dengan pandangan yang hina. Akibat daripada kita sebatas melihat dengan dunia saja.

Saudara-saudaraku sekalian, ini hal pertama yang harus kita lakukan. Pahami tentang hakikat dunia, bahwa dunia ini hina, dunia adalah sesuatu yang akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dunia, keharamannya hanya akan mendatangkan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kedua, setelah kita sadar bahwa kita tidak akan lama hidup di dunia mka kita harus berhati-hati dalam kehidupan dunia. Kita hidup didunia bagaikan berada disebuah alam belantara yang kita tidak tahu kita akan melangkahkan kaki kita kemana. Kita butuh panduan.

Bayangkan kalau kita masuk ke sebuah hutan dan kita tidak tahu kemana harus melangkahkan kaki, mungkin kita akan tersesat jalan atau kita akan dimangsa oleh binatang buas atau mungkin setelah itu kita akan mati kelaparan di dalam hutan yang kita tidak tahu bagaimana belantaranya.


Bagaimana ketika kita masuk ke dalam sebuah hutan?

Kita harus hati-hati dari binatang buas, hati-hati dari segala sesuatu yang bisa mencelakakan diri kita, jangan sampai kita terperosok di dalam jurang yang mengakibatkan kebinasaan diri kita.

Demikian pula kita hidup di dunia harus hati-hati. Maka dari itu, perbekalan seseorang untuk hidup di dunia yang paling baik adalah diantaranya sifat wara

*Semoga Bermanfaat*!!


KEHANCURAN ANDALUSIA

 Bandung, 6 Desember 2021

Oleh  : Abu Dedad



Bangkitlah untuk menyongsong hari yang penuh tantangan Klik


MENENGOK SEJARAH HANCURNYA ANDALUSIA

Pelajaran penting bagi generasi muda Indonesia:


AL QUR'AN : Bermuatan:

MELARANG................... 

MEMVONIS.................... 

MENGANCAM................


Pemimpin muslim terakhir di Andalusia (Spanyol), Abdillah Muhammad bin Al Ahmar, keluar dari istana kerajaan dengan hina.


Malam itu, Andalusia telah jatuh ke tangan kerajaan katolik setelah berada di bawah kekuasaan Islam selama lebih dari 800 tahun!!


Kini, ia tinggalkan istana dengan hati pilu, dadanya sesak.


Hingga sampai di sebuah bukit yang cukup tinggi.


Dari sana ia menatap *Istana Al Hambra,  Ia menangis tersedu-sedu hingga jenggotnya basah kuyup dengan air mata.


Melihat hal itu, ibu nya berkata,

Menangislah!

Menangislah seperti perempuan!, karena kau tidak mampu menjaga kerajaanmu sebagaimana laki-laki perkasa!!.


Kekuasaan Islam berakhir di Andalusia...


Dan belum pernah bangkit lagi hingga detik ini!!.


Umat Islam disana diberi pilihan :

1) Masuk kristen, atau,

2) Dibunuh, atau

3) Diusir.


Tahu apa penyebab jatuhnya Andalusia!?

Karena:

1. Cinta dunia.

2. Meninggalkan jihad,

3. Berkubang kemaksiatan,

4. Menyerahkan urusan bukan pada ahlinya,

5. Bodoh dalam hal agama.


Bayangkan jika Indonesia nanti telah jatuh total ke tangan orang kafir........


pemuda Islam menangis dan ibu2 mereka berkata, Menangislah seperti perempuan menangis,


Karena kau tidak bisa menjaga bangsa ini sebagaimana seorang laki2 perkasa!!!, 


Maka bersiaplah wahai pemuda Islam......


Pelajari baik-baik 5 faktor di atas, Karena sebab-sebab kejatuhan itu akan selalu sama.....


MENGINGATKAN BUAT SAUDARA2 MUSLIM DAN MUSLIMAH!!!


1. Al-Qur’an

M E L A R A N G

Menjadikan orang Kafir Sebagai PEMIMPIN 

Qs. Ali-Imran 3:28


لَّا يَتَّخِذِ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلْكَٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَۖ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ ٱللَّهِ فِى شَىْءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُوا۟ مِنْهُمْ تُقَىٰةًۗ وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفْسَهُۥۗ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلْمَصِيرُ 


(Janganlah orang-orang beriman mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin) yang akan mengendalikan mereka (dengan meninggalkan orang-orang beriman. Barang siapa melakukan demikian) artinya mengambil mereka sebagai pemimpin (maka tidaklah termasuk dalam) agama (Allah sedikit pun kecuali jika menjaga sesuatu yang kamu takuti dari mereka) maksudnya jika ada yang kamu takuti, kamu boleh berhubungan erat dengan mereka, tetapi hanya di mulut dan bukan di hati. Ini hanyalah sebelum kuatnya agama Islam dan berlaku di suatu negeri di mana mereka merupakan golongan minoritas (dan Allah memperingatkanmu terhadap diri-Nya) maksudnya kemarahan-Nya jika kamu mengambil mereka itu sebagai pemimpin (dan hanya kepada Allah tempat kamu kembali) hingga kamu akan beroleh balasan dari-Nya.

QS. An-Nisa' 4:144

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْكَٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَٰنًا مُّبِينًا 

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang kafir dan bukan orang-orang mukmin sebagai pelindung! Apakah kamu hendak memberikan kepada Allah buat menyiksamu) dengan mengambil mereka sebagai pelindung itu (suatu alasan yang nyata) atau bukti yang tegas atas kemunafikanmu?

QS. Al-Ma'idah 5:57

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَٱلْكُفَّارَ أَوْلِيَآءَۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ 

(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu ambil orang-orang yang menjadikan agamamu sebagai olok-olok) ejekan (dan barang permainan di antara) min untuk penjelasan (orang-orang yang diberi Alkitab sebelumnya dan orang-orang kafir) atau orang-orang musyrik; dengan jar dan nashab (sebagai pemimpin dan bertakwalah kepada Allah) dengan tidak mengambil mereka sebagai pemimpin (jika kamu beriman) artinya sungguh-sungguh dalam keimanan kamu itu.


2. Al-Qur’an

M E L A R A N G

Menjadikan orang Kafir Sebagai PEMIMPIN Walau KERABAT Sendiri.

QS. At-Taubah 9:23

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوٓا۟ ءَابَآءَكُمْ وَإِخْوَٰنَكُمْ أَوْلِيَآءَ إِنِ ٱسْتَحَبُّوا۟ ٱلْكُفْرَ عَلَى ٱلْإِيمَٰنِۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ 

Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang tidak turut berhijrah karena alasan keluarga dan usaha perdagangannya yang tidak dapat ditinggalkan (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian jadikan bapak-bapak dan saudara-saudara kalian menjadi wali, penguasa, kalian jika mereka lebih mengutamakan) lebih memilih (kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kalian yang menjadikan mereka sebagai wali, maka mereka itulah orang-orang yang lalim).


QS.Al-Mujaadilah: 22,

Al-Mujadilah 58:22


لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوْ كَانُوٓا۟ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَٰنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْإِيمَٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُۚ أُو۟لَٰٓئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ 


(Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang) artinya berteman (dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun orang-orang itu) yakni orang-orang yang menentang itu (bapak-bapak mereka) yakni bapak-bapak orang-orang yang beriman (atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau pun keluarga mereka) bahkan orang-orang yang beriman itu pasti memusuhi mereka dan memerangi mereka demi keimanannya, sebagaimana yang dialami oleh sebagian para sahabat. (Mereka itulah) orang-orang yang tidak mau berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya (yang Allah telah menanamkan) yakni meneguhkan (keimanan dalam kalbu mereka dan menguatkan mereka dengan cahaya) yakni nur (dari-Nya) dari Allah swt. (Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka) karena ketaatan mereka kepada-Nya (dan mereka pun merasa puas terhadap-Nya) atas pahala. (Mereka itulah golongan Allah) artinya yang mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung) yang memperoleh keberuntungan.

3. Al-Qur’an

M E L A R A N G

Menjadikan orang Kafir Sebagai TEMAN SETIA.

QS. Ali-Imran 3:118

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا۟ مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ ٱلْبَغْضَآءُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ وَمَا تُخْفِى صُدُورُهُمْ أَكْبَرُۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ 

(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu ambil sebagai orang-orang kepercayaan) maksudnya sebagai teman-teman akrab tempat kamu membukakan rahasia kamu (orang-orang yang di luar kalanganmu) maksudnya orang lain, misalnya orang Yahudi, Nasrani dan munafik (tidak henti-hentinya mereka menimbulkan kesusahan bagimu) khabaala dijadikan manshub karena dihilangkannya huruf khafadh dan arti kalimat ialah mereka tidak putus-putusnya hendak membinasakan kamu (mereka ingin) atau mencita-citakan (supaya kamu menderita) artinya berada dalam puncak kesusahan. (Telah nyata) tampak (kebencian) permusuhan terhadapmu (dari mulut-mulut mereka) dengan menjelekkan kamu dan membukakan rahasia kamu kepada orang-orang musyrik (dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka) berupa permusuhan (lebih besar lagi. Sungguh telah Kami jelaskan kepada kamu tanda-tanda) permusuhan mereka itu (jika kamu memikirkan)nya. Maka janganlah kamu ambil mereka itu sebagai orang-orang kepercayaa

Qs. At-Taubah 9:16

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تُتْرَكُوا۟ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَا رَسُولِهِۦ وَلَا ٱلْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةًۚ وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ 

(Apakah) mengandung makna ingkar (kalian mengira bahwa kalian akan dibiarkan begitu saja dan tiada) tidaklah (Allah mengetahui) dengan pengetahuan yang jelas (akan orang-orang yang berjihad di antara kalian) dengan hati yang tulus (dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman) artinya sebagai teman sejawat dan kekasih. Orang-orang yang berhati tulus itu tidak nampak jelas; yang dimaksud dengan mereka ialah orang-orang yang memiliki sifat-sifat seperti apa yang telah disebutkan di atas, mereka berbeda dengan orang-orang lain. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).


4. Al-Qur’an

M E L A R A N G

SALING TOLONG dengan kafir yang akan MERUGIKAN umat islam.

QS. Al-Qasas 28:86

وَمَا كُنتَ تَرْجُوٓا۟ أَن يُلْقَىٰٓ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبُ إِلَّا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَۖ فَلَا تَكُونَنَّ ظَهِيرًا لِّلْكَٰفِرِينَ 

(Dan kamu tidak pernah mengharap agar diturunkan kepadamu Alkitab) yakni Alquran (tetapi) ia diturunkan kepadamu (karena suatu rahmat yang besar dari Rabbmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong) pembantu (bagi orang-orang kafir) dalam agama mereka di mana mereka mengajak kamu untuk memasukinya.


QS. Al-Mumtahanah 60:13

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَوَلَّوْا۟ قَوْمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا۟ مِنَ ٱلْءَاخِرَةِ كَمَا يَئِسَ ٱلْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْقُبُورِ 

(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian jadikan penolong kalian kaum yang Allah murka terhadap mereka) yaitu orang-orang Yahudi (sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat) yakni dari pahala akhirat, padahal mereka meyakini adanya hari akhirat; demikian itu karena mereka ingkar kepada Nabi saw. padahal mereka mengetahui, bahwa Nabi saw. itu adalah benar (sebagaimana telah berputus asa orang-orang kafir) yang kini berada (dalam kubur) yaitu orang-orang kafir yang telah mati terkubur, telah putus asa dari kebaikan akhirat. Demikian itu karena di dalam kubur diperlihatkan kepada mereka tempat kedudukan mereka di surga seandainya mereka beriman, sebagaimana diperlihatkan pula kepada mereka tempat kembali yang akan mereka tempati, yaitu neraka.


5. Al-Qur’an

M E L A R A N G

MENTAATI orang kafir untuk MENGUASAI Muslim

QS.Ali Imraan: 149–150.

QS. Aali-Imran 3:149

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تُطِيعُوا۟ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَرُدُّوكُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ فَتَنقَلِبُوا۟ خَٰسِرِينَ 

(Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menaati orang-orang yang kafir) mengenai apa yang mereka perintahkan kepada kamu (tentulah mereka akan mengembalikan kamu ke belakang) maksudnya kepada kekafiran (hingga jadilah kamu orang-orang yang merugi).


QS. Aali-Imran 3:150

بَلِ ٱللَّهُ مَوْلَىٰكُمْۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلنَّٰصِرِينَ 

(Tetapi Allahlah yang menjadi pelindungmu) pembelamu (dan Dialah sebaik-baik pembela) maka patuhlah kamu kepada-Nya dan bukan kepada selain-Nya.


6. Al-Qur’an

M E L A R A N G

Memberi PELUANG kepada orang kafir sehingga MENGUASAI Muslim.

QS. An-Nisa' 4:141

ٱلَّذِينَ يَتَرَبَّصُونَ بِكُمْ فَإِن كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِّنَ ٱللَّهِ قَالُوٓا۟ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ وَإِن كَانَ لِلْكَٰفِرِينَ نَصِيبٌ قَالُوٓا۟ أَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُم مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَۚ فَٱللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِۗ وَلَن يَجْعَلَ ٱللَّهُ لِلْكَٰفِرِينَ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا 

(Yakni orang-orang) menjadi badal bagi "orang-orang" yang sebelumnya (yang menunggu-nunggu datangnya padamu) giliran peristiwa (jika kamu beroleh kemenangan) berikut harta rampasan (dari Allah, mereka berkata) kepadamu ("Bukankah kami bersama kamu") baik dalam keagamaan maupun dalam berjihad? Lalu mereka diberi bagian harta rampasan itu. (Sebaliknya jika orang-orang kafir yang beroleh nasib baik) berupa kemenangan terhadapmu (mereka berkata) kepada orang-orang kafir itu: ("Bukankah kami turut berjasa memenangkanmu) padahal kalau kami mau, kami mampu pula menahan dan memusnahkanmu tetapi itu tidak kami lakukan?" ("Dan) tidakkah (kami membela kamu dari orang-orang mukmin) agar mereka tidak beroleh kemenangan, yaitu dengan mengirim berita kepadamu, membukakan rahasia dan siasat mereka, hingga jasa besar kami itu tidak dapat kamu ingkari dan lupakan?" Firman Allah swt.: ("Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu) dengan mereka (pada hari kiamat) yaitu dengan memasukkanmu ke dalam surga dan memasukkan mereka ke dalam neraka. (Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang kafir terhadap orang-orang beriman.") maksudnya jalan untuk mencelakakan dan membasmi mereka.


7. Al-Qur’an

MEMVONIS MUNAFIQ

Kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.

QS.An-Nisaa’: 138–139.

An-Nisa' 4:138

بَشِّرِ ٱلْمُنَٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا 

(Beritakanlah hai Muhammad kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih) yang menyakitkan yaitu siksa neraka

An-Nisa' 4:139

ٱلَّذِينَ يَتَّخِذُونَ ٱلْكَٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَۚ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ ٱلْعِزَّةَ فَإِنَّ ٱلْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا 

(Yaitu orang-orang) menjadi badal atau na'at bagi orang-orang munafik (yang mengambil orang-orang kafir sebagai temannya yang setia dan bukan orang-orang mukmin) karena dugaan mereka bahwa orang-orang kafir itu mempunyai kekuatan. (Apakah mereka hendak mencari kekuatan pada mereka itu?) Pertanyaan bermakna sanggahan, artinya mereka takkan menemukan hal itu padanya. (Karena sesungguhnya semua kekuatan itu milik Allah) baik di dunia maupun di akhirat, dan takkan tercapai kecuali oleh kekasih-kekasih-Nya.


8. Al-Qur’an

MEMVONIS ZALIM

Kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.

QS.Al-Maa-idah: 51.

Al-Ma'idah 5:51

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ 

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin) menjadi ikutanmu dan kamu cintai. (Sebagian mereka menjadi pemimpin bagi sebagian lainnya) karena kesatuan mereka dalam kekafiran. (Siapa di antara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka dia termasuk di antara mereka) artinya termasuk golongan mereka. (Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang aniaya) karena mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin mereka.

9. Al-Qur’an

MEMVONIS FASIQ

Kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.

QS.Al-Maa-idah: 80–81.

Al-Ma'idah 5:80

تَرَىٰ كَثِيرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ۚ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِى ٱلْعَذَابِ هُمْ خَٰلِدُونَ 

(Kamu melihat) wahai Muhammad (kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir/musyrik) dari kalangan penduduk Mekah karena membencimu. (Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka) yaitu berupa amal perbuatan untuk bekal mereka di akhirat yang akibatnya (Allah murka terhadap mereka dan mereka akan kekal dalam siksaan.)


Al-Ma'idah 5:81

وَلَوْ كَانُوا۟ يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلنَّبِىِّ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مَا ٱتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَآءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ 

(Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi) Muhammad (dan kepada apa yang diturunkan kepadanya niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrik itu) orang-orang kafir (menjadi penolong-penolong tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik/durhaka) mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari keimanan.


10. Al-Qur’an MEMVONIS SESAT, kepada muslim yg menjadikan kafir sebagai pemimpin.

QS.Al-Mumtahanah: 1.

Al-Mumtahanah 60:1

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ عَدُوِّى وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَآءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِم بِٱلْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا۟ بِمَا جَآءَكُم مِّنَ ٱلْحَقِّ يُخْرِجُونَ ٱلرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْۙ أَن تُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ رَبِّكُمْ إِن كُنتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَٰدًا فِى سَبِيلِى وَٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِىۚ تُسِرُّونَ إِلَيْهِم بِٱلْمَوَدَّةِ وَأَنَا۠ أَعْلَمُ بِمَآ أَخْفَيْتُمْ وَمَآ أَعْلَنتُمْۚ وَمَن يَفْعَلْهُ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ 

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil musuh-Ku dan musuh kalian) yakni orang-orang kafir Mekah (menjadi teman-teman setia yang kalian sampaikan) kalian beritakan (kepada mereka) tujuan Nabi saw. yang akan memerangi mereka; Nabi memerintahkan kepada kalian supaya merahasiakannya yaitu sewaktu perang Hunain (karena rasa kasih sayang) di antara kalian dan mereka. Sehubungan dengan peristiwa ini Hathib bin Abu Balta'ah mengirimkan sepucuk surat kepada orang-orang musyrik, karena Hathib mempunyai beberapa orang anak dan sanak famili yang musyrik. Akan tetapi Nabi saw. dapat mengambil surah itu dari tangan orang yang diutus olehnya, berkat pemberitahuan dari Allah kepada Nabi saw. melalui wahyu-Nya. Lalu alasan dan permintaan maaf Hathib diterima oleh Nabi saw. (padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepada kalian) yakni agama Islam dan Alquran (mereka mengusir Rasul dan mengusir kalian) dari Mekah setelah terlebih dahulu mereka mengganggu kalian supaya kalian keluar dari Mekah (karena kalian beriman) disebabkan kalian beriman (kepada Allah, Rabb kalian. Jika kalian benar-benar keluar untuk berjihad) untuk melakukan jihad (pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku) maka janganlah kalian mengambil mereka sebagai teman-teman setia. Jawab syarat ini disimpulkan dari pengertian ayat yang selanjutnya, yaitu: (Kalian memberitahukan secara rahasia kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kalian sembunyikan dan apa yang kalian nyatakan. Dan barang siapa di antara kalian yang melakukannya) yaitu memberitahukan berita-berita Nabi saw. kepada orang-orang musyrik secara rahasia (maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus) artinya menyimpang dari jalan hidayah. Lafal as-sawaa menurut pengertian asalnya berarti tengah-tengah.

11. Al-Qur’an MENGANCAM AZAB, Bagi yang menjadikan Kafir cebagai Pemimpin / Teman setia.

QS.Al-Mujaadilah: 14–15.

Al-Mujadilah 58:14

أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ تَوَلَّوْا۟ قَوْمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مَّا هُم مِّنكُمْ وَلَا مِنْهُمْ وَيَحْلِفُونَ عَلَى ٱلْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُونَ 

(Tidakkah kamu perhatikan) tidakkah kamu melihat (orang-orang yang menjadikan teman) mereka adalah kaum munafik (suatu kaum) yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi (yang dimurkai Allah? Orang-orang itu bukan) yakni orang-orang munafik itu bukan (dari golongan kalian) orang-orang mukmin (dan bukan pula dari golongan mereka) bukan dari kalangan orang-orang Yahudi akan tetapi mereka adalah orang-orang yang bermuka dua. (Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan) yakni perkataan mereka bahwa sesungguhnya mereka adalah orang-orang beriman (sedang mereka mengetahui) bahwa dalam hal ini mereka berdusta belaka.

Al-Mujadilah 58:15


أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيدًاۖ إِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ 


(Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan) dari perbuatan-perbuatan maksiat.


12. Al-Qur’an MENGAJARKAN DOA

Agar Muslim Tidak Menjadi SASARAN FITNAH kaum Kafir

QS.Al-Mumtahanah: 5.

Al-Mumtahanah 60:5


رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَٱغْفِرْ لَنَا رَبَّنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ 


("Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir) maksudnya janganlah Engkau menjadikan mereka menang atas kami, sehingga nanti mereka menduga, bahwa mereka berada dalam jalan yang benar, lalu karena itu mereka terfitnah, yakni akal mereka ditujukan untuk mempengaruhi kami. (Dan ampunilah kami Ya Rabb kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.") Maha Perkasa di dalam kerajaan-Mu lagi Maha Bijaksana perbuatan-Mu.


Ya Allah, Ya Robb, Ya Tuhan kami, sungguh telah kami sampaikan FirmanMu, Kami memohon ampun serta Berlindung hanya kepadaMu Ya Robbal Aalamiin.


والله أعلم بالصواب 


Silahkan share, untuk Menyelamatkan Saudara2 kita yg belum Mengetahuinya.  


Bagi muslim semua sudah jelas aturannya sehingga urusannya tinggal ke Islaman kita lah yg diuji, apakah kita termasuk orang sesat, munafik, fasiq, zalim atau kafir.


NASIB INDONESIA 2 atau 5 atau 10 Tahun lagi seperti ANDALUSIA kah


Sangat Mungkin, Bisa jadi sebentar lagi terjadi di INDONESIA. Jangan Sampai


Hampir semua Pra-Syarat Hancurnya Islam di Andalusia, telah ada dan terjadi di INDONESIA.

Dulu Philipina 100 % Muslim, sekarang tinggal 2%

Dulu Singapura 93 % Muslim, sekarang tinggal 15%


Dulu INDONESIA 95% MUSLIM,

5 tahun lagi kira" tinggal ......%


KH. Ahmad Dahlan pernah berkata :

Islam tidak akan pernah Musnah dari Dunia, tapi ISLAM bisa Hilang di Negeri ini !!!!

Islam jangan sampai hilang di Indonesia, KLIK





KEGIATAN SUNAH SEHARI HARI

 Bandung, 16 Nopember 2021


SUNNAH2 - tuntunan Rasul- SEHARI HARI Mudah 


 Sunnah Saat di Kamar Mandi


1. Masuk kamar mandi kaki kiri dulu, keluar kaki kanan 

2. Tutup kepala bila masuk kamar mandi. .

Masuk kamar mandi. pakai alas kaki.

3. Buang air kecil dan besar dalam keadaan duduk/jongkok.

4. Di dalam kamar mandi. jangan lama²

5. Jangan makan, minum, dan bicara dalam kamar mandi. 


Sunnah Saat Tidur

 

1. Kibaskan tempat tidur

2. Permulaan tidur miring sebelah kanan.

3. Kepala menghadap kiblat.

4. Baca doa tidur 

5. Bangun tidur baca doa atau ucap syukur.

6. Rapikan tempat tidur.

7. Bersihkan diri.

8. Sebelum tidur berwudhu.

9. Maafkan semua kesalahan org lain dan halalkan hutang piutang.

10. Jika mimpi baik, bangun lalu doa supaya dipercepatkan.

11. Jika mimpi buruk, bangun lalu buat isyarat ludah ke kiri dan doa perlindungan.


 Sunnah Saat Makan

 

1. Basuh tangan sebelum makan.

2. Makan buah dulu baru makan nasi.

3. Makan secara berjamaah, makan dengan keluarga makin ramai makin barokah rezeki tu.

4. Makan makanan yg ada di depan, jangan ambil yg jauh².

5. Makanan sunnah susu, madu, dan kurma.

6. Makan dimulai dari tepi kemudian tengah.

7. Hisap jari setelah makan (sunnah 3 jari)

8. Setelah makan segera mencuci piring.

9. Puasa Senin dan Kamis.


Sunnah Saat Minum

 

1. Minum dengan tangan kanan.

2. Minum dengan duduk.

3. Minum niat karena Allah dan baca Bismillah.

4. Baca bismillah dan alhamdulillah setiap kali tegukan.

5. Jangan gunakan gelas yg retak atau pecah.

6. Jangan tiup ke dalam air panas untuk mendinginkannya.

7. Jangan minum dalam wadah yg besar seperti jug air atau botol yg besar.


Sunnah Saat Di Masjid


1. Datang awal ke masjid

2. Berjalan kaki ke masjid.

3. Berwudhu dari rumah.

4. Baca doa masuk dan keluar masjid. 

5. Masuk masjid kaki kanan, keluar kaki kiri.

6. Jika ada sampah dalam masjid ambil dan buang.. 1 sampah 1 bidadari di syurga kelak.

7. Bila masuk masjid niat i'tikaf, semua perkara yg dilakukan dalam masjid akan dianggap sebagai ibadah 


 Sunnah Saat Berpakaian

 

1.Baca Bismillah sebelum memakai baju atau doa ringkas ini "Ya Allah, aku memohon dari engkau kebaikan dari berpakaian ini".

2. Memakai pakaian dimulai dengan sebelah kanan, melepasnya dimulai dari sebelah kiri. 

3. Jangan memakai pakaian untuk tujuan riya'.

4. Memakai pakaian yang menunjukkan simbol seorang muslim. 


Sunnah Saat Memasak

 

1. Tutup aurat ketika memasak.

2. Aduk makanan dari kanan ke kiri.

3. Jangan biarkan makanan dan minuman dalam keadaan terbuka.

4. Ketika sedang memasak perbanyak zikir dan menyebut kebesaran Allah.(baik untuk ibu yg ingin membentuk anak²)


Sunnah Saat Hari Jum'at

 

1. Memotong kuku pada hari Jum'at.

2. Memperbanyak doa di antara imam khutbah sampai asar.

3. Mandi sunnah Jum'at.

4. Memakai pakaian terbaik untuk sholat Jum'at.

5. Memakai wangi wangian.


 Sunnah Saat Keluar Rumah

 

1. Keluar rumah kaki kiri dulu, masuk kaki kanan. 

2. Pakai sandal kaki kanan dulu, melepas kaki kiri. 

3. Pamit kepada orang tua atau suami. 

4. Baca doa keluar rumah, naik kendaraan. 

5. Perbanyak zikir dalam perjalanan. 

6. Bersedekah, minimal dengan kalimat yang baik, bermuka cerah atau tersenyum. 

7. Niat memenuhi hajat orang lain. 


 Sunnah Sebagai Muslim


1. Semaikan rasa ingin berjuang di jalan Allah SWT.

2. Berazam untuk terus beristiqamah mempertahankan Islam.

3. Jangan melanggar perintah Allah SWT serta sunnah Rasulullah ﷺ.



MARI AMALKAN SUNNAH,

barokah pahala, maghfiroh, sehat jasmani ruhi, dan dicintai Allah 👍☕☕





MEMPERBAIKI DIRI

 Assalamualaikum warohmatullahi Wabarakatuh. Al Jumaah Mubarok 18 jumadi ahkir 1443H 21 januari 20  Manusia setiap hari membuat dosa dan kes...