41 AKHLAK RASULULLAH ﷺ YANG PATUT KITA CONTOH.

Bandung, 31 Oktober 2021

Bismillaah.
Alhamdulillaah.

ISLAM RAHMAT SELURUH ALAM


Published from Blogger Prime Android App

═════════════

41 AKHLAK RASULULLAH ﷺ YANG PATUT KITA CONTOH.
════════════════════════

١. Baginda selalu diam.
٢. Berbicara ketika perlu.
٣. Perbicaraannya fasih , ringkas tetapi padat .
٤. Menghadapkan seluruh tubuhnya bila berbicara dengan seseorang.
٥. Hatinya selalu sedih (inginkan umat dalam kebaikan dan terlepas dari azab الله swt).

٦. Selalu menundukkan pandangan kerana tawaddu’.
٧. Berfikir terus-menerus.
٨. Menghargai nikmat sekecil apa pun tanpa memperlekehkannya.
٩. Tidak pernah mencela makanan. Apabila suka, Baginda akan makan. Jika tidak , ditinggalkannya tanpa mencelanya.
١٠ . Tidak pernah marah yang ada kaitan dengan urusan dunia.

١١. Marah bukan kerana nafsu .
١٢. Apabila kebenaran dipermainkan, Baginda akan bangkit untuk berusaha mempertahankannya.
١٣. Apabila marah Baginda akan memalingkan muka.
١٤. Apabila suka Baginda akan memejamkan mata.
١٥. Tidak pernah berkata kotor , berbuat keji dan melampaui batas.

١٦. Tidak pernah berteriak-teriak di pasar.
١٧. Tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Malah Baginda memaafkan & berlapang dada .
١٨. Tangan Baginda tidak pernah memukul selain untuk berjihad dijalan الله swt.
١٩. Apabila menghadapi dua perkara, Baginda memilih yang paling mudah selagi ia bukan dalam perkara ma'siat.
٢٠. Di rumah, Baginda adalah manusia biasa yang membasuh pakaian, memerah susu & membuat sendiri segala keperluan diri.

٢١. Ketika duduk atau pun berdiri, Baginda selalu berzikir.
٢٢. Raut wajahnya selalu ceria , perangainya dapat dicontohi dengan mudah, lemah lembut & peramah.
٢٣. Tidak pernah bersikap keras dan bertindak kasar, berteriak-teriak, lebih-lebih lagi mencela orang lain.
٢٤. Tiga perkara yang dijauhi, perselisihan, bongkak & segala yang tidak diperlukan.
٢٥ . Tidak pernah mencela & memaki hamun orang lain.

٢٦. Tidak pernah mencungkil rahsia orang lain.
٢٧. Tidak pernah berbicara kecuali sesuatu yang menjanjikan pahala.
٢٨. Perbicaraannya memukau, sesiapa pun yang mendengarnya lalu terpegun seolah-olah ada burung melintas di atas kepala mereka.
٢٩. Sesiapa yang melihat Baginda sepintas, lalu akan merasa gerun & hormat terhadapnya.
٣٠. Sesiapa yang selalu bergaul & telah dekat mengenali Baginda, akan menyayanginya sepenuh jiwa raga.

٣١. Baginda pasti memberi tempat kepada orang yang ingin duduk & tidak membezakan dikalangan mereka.
٣٢. Sesiapa yang meminta sesuatu, pasti dipenuhinya atau jika sebaliknya ditolak dengan tutur kata yang lemah lembut.
٣٣. Tangan Baginda selalu terbuka kepada sesiapa sahaja tanpa pilih kasih. Baginda adalah ayah bagi mereka semua .
٣٤. Dimanana pun Baginda berada, disitu terpancar cahaya ilmu, sikap malu & sabar serta amanah .
٣٥. Tidak ada yang berani meninggikan suara dihadapan Baginda kerana kewibawaan Baginda .

٣٦. Semua mengakui keutamaannya kerana ketaqwaannya, menghormati orang tua, menyayangi yang kecil, mengutamakan orang yang ada hajat, menjaga keperluan & kebajikan orang asing.
٣٧. Tidak terus memotong percakapan orang lain. Jika ingin memotong , Baginda hentikan dahulu ataupun berdiri.
٣٨ . Paling berlapang dada.
٣٩ . Paling tepat dalam berbicara.
٤٠ . Paling halus keperibadiannya.
٤١ . Paling ramah & beradab dalam pergaulan & muamalahnya.

Maasya Allah, Barakallah.

۞اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم۞

Dipetik daripada Biografi Lengkap Rasulullah ﷺ ; 
oleh Dr Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki) .ماشاء الله تبارك الله .

اللهم صل على سيدنا وحبيبنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.

✧Motivαsi hijrαh✧
┈••✾•◆❀◆•✾••┈

Jazakumullooh.

TERNYATA ISLAM MASUK INDONESIA BUKAN DARI PEDAGANG GUJARAT (VERSI BELANDA).

 DR Haikal Hasan



Bagi yang berada di Spanyol dan Inggris. 

Mohon bantuan untuk melihat dokumen pada perpustakaan yang ada di artikel di bawah ini. 


Kembali Bukti bukti sejarah terkuak, Pemalsuan sejarah bangsa Indonesia oleh Belanda dan para Misionarisnya terbantahkan satu persatu.

Islam bangsa Arab dan Nusantara telah menyatu sejak Tahun 600 M.


KEMENDIKBUD HARUS SEGERA MELAKUKAN RISET TTG TEMUAN INI!


TERNYATA ISLAM MASUK INDONESIA BUKAN DARI PEDAGANG GUJARAT (VERSI BELANDA).


YANG BENAR ISLAM DI PERKENALKAN OLEH RASULULLAH THN 625 M MELALUI UTUSAN 'ALI BIN ABI THALIB DLL.


Maa Syaa Allah.. Fakta Sejarah Mencengangkan. Rekam Jejak Dakwah Para Shahabat Nabi di Indonesia


FAKTA SEJARAH ISLAM DI INDONESIA YG TELAH DIBELOKKAN OLEH BELANDA !!


SEJARAH ISLAM PERTAMA KALI MASUK KE INDONESIA, YG BELUM DIKETAHUI OLEH UMAT ISLAM


Mau tanya, adakah di antara kita yg pernah membaca buku sejarah bahwa Sahabat Nabi 'Ali bin Abi Talib pernah ke Jepara Indonesia ?

Islam masuk ke Indonesia pada massa kekhalifahan Generasi Terbaik (Khulafaur Rasyidin)

Islam pertama kali masuk ke Indonesia BUKAN melalui jalur perdagangan dan bukan dalam hal perekonomian.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman  

ﷺ :*

 *وَماَ أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ* -

Dan Kami tidak mengutus engkau melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam". (Qs. AL-Anbiya:107)

1.'Ali bin Abi Thalib radhiyallohu 'anhu, pernah datang dan berdakwah di Garut, Cirebon, Jawa Barat (Tanah Sunda), Indonesia, tahun 625 M. [1]

2. Ja'far bin Abi Thalib, berdakwah di Jepara, Kerajaan Kalingga, Jawa Tengah (Jawa Dwipa), Indonesia, sekitar tahun 626 M. [2]*

3. Ubay bin Ka'ab, berdakwah di Sumatera Barat, Indonesia, kemudian kembali ke Madinah. Sekitar tahun 626 M. [3]*

4. 'Abdullah bin Mas'ud, berdakwah di Aceh Darussalam dan kembali lagi ke Madinah sekitar tahun 626 M. [4]

5. 'Abdurrahman bin Mu'adz bin Jabal, dan putera-puteranya Mahmud dan Isma'il, berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sekitar tahun 625 M. [5]

6.'Akasyah bin Muhsin Al-Usdi, berdakwah di Palembang, Sumatera Selatan dan sebelum Rasulullah Wafat, ia kembali ke Madinah sekitar tahun 623 M. [6]

7. Salman Al-Farisi, berdakwah Ke Perlak, Aceh Timur dan Kembali Ke Madinah sekitar tahun 626 M. [7]

"keterangan: ( [1] s/d[7] bisa dilihat di bawah, di footnote)"


Seperti yg kita ketahui sebelumnya _dipelajari di sekolah bahwa Islam datang melalui pedagang Gujarat India_ Padahal bukan seperti itu.

Ini cara para orientalis, yg disebarkan oleh orientalis terkemuka Belanda, yg pertama kali bernama "J. Pijnapel" lalu "Snouck Hurgronje" yg notebene "ingin menutupi sejarah bahwa Indonesia adalah bagian pada kekhilafahan 'Utsman bin 'Affan"*.

*_Oleh karena itu Indonesia patut diperhitungkan_*.


📝 *_Demi mencapai tujuannya itu, ia mempelajari bahasa Arab, mengaku sebagai seorang Muslim, dan bahkan mengawini seorang Muslimah, anak seorang tokoh di zamannya_*


🔎 *Sebuah artefak ditemukan* bahwa saat itu di Indonesia tepatnya di pulau Jawa yaitu *KALINGGA, Jepara.* 


*Pada tahun 640-650 M ada sebuah kerajaan yg ratunya adil bernama RATU SIMA dan anaknya bernama RATU JAYISIMA.*


🌟Ketika itu ada seorang dari tanah Arab yg diutus *pada masa 'Utsman bin 'Affan dari BANI UMAYYAH. Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama (Muawiyah bin Abu Sofyan) setelah masa Khulafaur Rasyidin.

Lalu singgah di Kalingga-Jepara, kemudian Ratu Sima dan Putrinya masuk Islam dan memerintah dari tahun 646-650 M, dan Islam belum berkembang saat itu, lalu ditandai adanya surat-menyurat atau korespondesi antara Ratu Sima pada masa Bani Umayyah untuk didatangkan Guru-guru untuk berdakwah.

Surat-surat mereka sekarang tersimpan di MUSEUM GRANADA, SPANYOL.* Indonesia adalah salah satu *sasaran atau tujuan sahabat-sahabat Nabi untuk berdakwah.


Setelah masa kekhalifahan 'Utsman Bin 'Affan, lalu Ali bin Abu Thalib & kemudian  digantikan oleh tabi'in 'UMAR BIN 'ABDUL 'AZIZ yg memerintah pada tahun 711 M.


Kembalinya Kejayaan Islam di Masa Akhir Zaman, klik






Hari (ketika) Bumi diganti dengan bumi yang lain dan langit di ganti dengan Langit Yang Lai (QS. Ibrahim 48)



Yuk Ngaji 1 Ayat
Published from Blogger Prime Android App


*السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ*


📖 Allah تعالى Berfirman:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ ۖ وَبَرَزُوا۟ لِلّٰهِ الْوٰحِدِ الْقَهَّارِ

🇲🇨
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.
_[QS Ibrahim (14): 48]_


*Tafsir Ibnu Katsir, QS Ibrahim (14) ayat 48:*
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ}

_(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit. (Ibrahim: 48)_

Yakni janji Allah ini akan dilaksanakan pada hari bumi diganti dengan bumi yang lain, yang bentuknya tidaklah seperti sekarang yang kita kenal, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui hadis Abu Hazim, dari Sahl ibnu Sa'd yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:

"يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ، كَقُرْصَةِ النَّقِيِّ، لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ"

_Kelak manusia di hari kiamat akan dihimpunkan di bumi yang putih lagi tandus seperti perak yang putih bersih, tiada suatu tanda pun bagi seseorang padanya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ دَاوُدَ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ: أَنَا أَوَّلُ النَّاسِ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ هَذِهِ الْآيَةِ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ} قَالَتْ: قُلْتُ: أَيْنَ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "عَلَى الصِّرَاطِ".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Addi. dari Daud, dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, dari Aisyah yang mengatakan bahwa ia adalah orang yang mula-mula bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tentang makna firman-Nya berikut ini: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (begitu pula) langit. (Ibrahim:-48)_ Ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, "Di manakah manusia pada saat itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab, _"Di atas sirat."_

Imam Muslim meriwayatkan hadis ini secara munfarid tanpa Imam Bukhari, begitu pula Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah melalui hadis Daud ibnu Abu Hindun dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih. Imam Ahmad meriwayatkannya pula dari Affan. dari Wuhaib, dari Daud dan Asy-Sya'bi, dari Siti Aisyah tanpa menyebutkan Masruq (dalam sanadnya).

قَالَ قَتَادَةُ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ بِلَالٍ الْمُزَنِيِّ، عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَوْلِ اللَّهُ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ} قَالَ: قَالَتْ  يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَأَيْنَ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: "لَقَدْ سَأَلْتِنِي عَنْ شَيْءٍ مَا سَأَلَنِي عَنْهُ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي، ذَاكَ أَنَّ النَّاسَ عَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ

Qatadah telah meriwayatkan dari Hissan ibnu Bilal Al-Muzani, dari Siti Aisyah Radhiyallahu Anhu, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tentang makna firman-Nya: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit. (Ibrahim: 48)_ Bunyi pertanyaannya ialah, "Wahai Rasulullah, di manakah manusia pada saat itu?" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab: _Sesungguhnya kamu menanyakan sesuatu kepadaku suatu per­tanyaan yang belum pernah diajukan oleh seorang pun dari kalangan umatku. Pada saat itu manusia berada di atas jembatan neraka._

وَرَوَى الْإِمَامُ أَحْمَدُ، مِنْ حَدِيثِ حَبِيبِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ، عَنْ مُجَاهِدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، حَدَّثَتْنِي عَائِشَةَ أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عن قَوْلِهِ تَعَالَى: {وَالأرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ} [الزمر: 67] ، فَأَيْنَ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "هُمْ عَلَى مَتْنِ جَهَنَّمَ"

Imam Ahmad meriwayatkan melalui hadis Habib ibnu Abu Umrah, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Siti Aisyah telah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tentang makna firman-Nya: _Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nyapada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. (Az-Zumar: 67)_ Siti Aisyah mengatakan, "Di manakah manusia pada hari itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda, _"Mereka berada di pinggir neraka Jahannam."_

قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ، أَخْبَرَنِي الْقَاسِمُ، سَمِعْتُ الْحَسَنَ قَالَ: قَالَتْ عَائِشَةُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ} فَأَيْنَ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: "إِنَّ هَذَا شَيْءٌ مَا سَأَلَنِي عَنْهُ أَحَدٌ"، قَالَ: "عَلَى الصِّرَاطِ يَا عَائِشَةُ".

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Ja'd, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim; ia mendengar Al-Hasan mengatakan bahwa Siti Aisyah Radhiyallahu Anhu pernah bertanya tentang makna firman-Nya: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48)_ "Dimanakah manusia pada hari itu, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab, _"Sesungguhnya ini adalah suatu pertanyaan yang belum pernah diajukan oleh seorang pun. Hai Aisyah, mereka pada hari itu berada di atas sirat._

Imam Ahmad meriwayatkannya dari Affan, dari Al-Qasim ibnul Fadl, dari Al-Hasan dengan sanad yang sama.

Imam Muslim ibnul Hajjaj mengatakan di dalam kitab Sahih-nya bahwa:

حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبة الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامٍ، عَنْ زَيْدٍ -يَعْنِي: أَخَاهُ -أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ، حَدَّثَنِي أَبُو أَسْمَاءَ الرَّحَبِي؛ أَنَّ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ قَالَ: كُنْتُ قَائِمًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَهُ حَبر مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ. فَدَفَعْتُهُ دَفْعَةً كَادَ يُصرَع مِنْهَا، فَقَالَ: لِمَ تَدْفَعُنِي؟ فَقُلْتُ: أَلَا تَقُولُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ؟! فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: إِنَّمَا نَدْعُوهُ بِاسْمِهِ الَّذِي سَمّاه بِهِ أَهْلُهُ! فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ اسْمِي مُحَمَّدٌ الَّذِي سَمَّانِي بِهِ أَهْلِي". فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: جِئْتُ أَسْأَلُكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَيَنْفَعُكَ شَيْءٌ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟ " فَقَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ. فَنَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُودٍ مَعَهُ، فَقَالَ: "سَلْ". فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: أَيْنَ يَكُونُ النَّاسُ يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هُمْ فِي الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ" قَالَ: فَمَنْ أَوَّلُ النَّاسِ إِجَازَةً؟ قَالَ: فَقَالَ: " [فُقَرَاءُ] الْمُهَاجِرِينَ". قَالَ الْيَهُودِيُّ: فَمَا تُحْفَتهُم حِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: "زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ" قَالَ: فَمَا غِذَاؤُهُمْ فِي أَثَرِهَا؟ قَالَ: "يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي كَانَ يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا". قَالَ: فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ؟ قَالَ: "مِنْ عَيْنٍ فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا". قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: وَجِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ شَيْءٍ لَا يَعْلَمُهُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ رَجُلٌ أَوْ رَجُلَانِ؟ قَالَ: "أَيَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟ " قَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ. قَالَ: جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنِ الْوَلَدِ. قَالَ: "مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ، فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلا منيُّ الرَّجُلِ منيَّ الْمَرْأَةِ أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللَّهِ -تعالى -وَإِذَا عَلَا مَنِيُّ الْمَرْأَةِ مَنِيَّ الرَّجُلِ أنَّثا بِإِذْنِ اللَّهِ" قَالَ الْيَهُودِيُّ: لَقَدْ صَدَقْتَ، وَإِنَّكَ لَنَبِيٌّ. ثُمَّ انْصَرَفَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَقَدْ سَأَلَنِي هَذَا عَنِ الَّذِي سَأَلَنِي عَنْهُ، وَمَا لِي عِلْمٌ بِشَيْءٍ مِنْهُ، حَتَّى أَتَانِيَ اللَّهُ بِهِ"

telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ali Al-Hilwani, telah menceritakan kepadaku Abu Taubah Ar-Rabi' ibnu Nafi', telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah ibnu Salam, dari Zaid (saudaranya). Ia pernah mendengar Abu Salam mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abu Asma Ar-Rahbi; Sauban maula Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah menceritakan kepadanya bahwa ketika ia sedang berdiri dihadapan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, datanglah seorang ulama Yahudi kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam, lalu berkata, "Semoga kesejahteraan atas dirimu, hai Muhammad." Maka aku (Sauban) mendorongnya dengan dorongan yang cukup kuat sehingga hampir saja ia terjatuh karena doronganku. Lalu ia berkata kepadaku, "Mengapa kamu mendorongku?" Aku menjawab, "Mengapa tidak-kamu katakan, Wahai Rasulullah?" Orang Yahudi itu berkata, "Sesungguhnya aku memanggilnya dengan nama yang diberikan oleh orang tuanya." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, _"Sesungguhnya namaku Muhammad, itulah nama yang diberikan kepadaku oleh orang tuaku."_ Orang Yahudi itu berkata, "Saya datang kepadamu untuk bertanya." Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, _"Apakah ada manfaatnya bila saya katakan sesuatu kepadamu?"_ Orang Yahudi itu menjawab, "Saya akan mendengarnya dengan baik." Maka Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam mengetuk-ngetukan tongkat kayu yang ada di tangannya dan bersabda, _"Bertanyalah."_ Orang Yahudi mengatakan, "Di manakah manusia berada pada hari bumi diganti dengan bumi yang lain dan begitu pula langit?" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: _Mereka berada di dalam kegelapan sebelum jembatan (sirat)._ Orang Yahudi itu bertanya. ”Siapakah manusia yang mula-mula melewatinya?" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab: _Orang-orang yang fakir dari kalangan Muhajirin._ Orang Yahudi itu berkata, "Apakah hadiah makanan mereka di saat mereka memasuki surga?" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab: _Lebihan hati ikan Nun._ Orang Yahudi itu bertanya lagi, "Lalu apakah makanan mereka sesudahnya?" Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam menjawab: _Disembelihkan buat mereka sapi jantan surga yang makanannya mengambil dari pinggiran-pinggiran surga (yakni digembalakan di pinggiran surga)_. Orang Yahudi itu bertanya lagi, "Lalu apakah minuman mereka setelah makan makanan tersebut?" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: _Dari mata air yang ada di dalam surga yang disebut Salsabila._ Orang Yahudi itu berkata, "Engkau benar." Lalu ia berkata lagi, "Saya datang kepadamu untuk menanyakan sesuatu yang tiada seorang penduduk bumi pun mengetahui jawabannya kecuali seorang nabi atau seseorang atau dua orang." Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam balik bertanya, _"Apakah ada manfaatnya bila aku katakan kepadamu?"_ Orang Yahudi itu berkata, "Saya akan mendengarnya dengan baik." Orang Yahudi itu mengajukan pertanyaan­nya, "Saya datang kepadamu untuk menanyakan tentang anak." Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: _Mani laki-laki putih dan mani perempuan kuning, apabila ke duanya berkumpul, lalu mani lelaki mengalahkan air mani perempuan, maka dengan seizin Allah anaknya menjadi lelaki. Dan apabila air mani perempuan mengalahkan air mani laki-laki, maka dengan seizin Allah anaknya menjadi perempuan_. Maka orang Yahudi itu berkata. ”Engkau benar, dan sesungguhnya engkau adalah seorang nabi." Lalu lelaki Yahudi itu pergi. Dan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda. _”Sesungguhnya orang ini telah menanyakan kepadaku pertanyaan yang tiada pengetahuan bagiku tentangnya barang sedikit pun, seandainya tidak ada utusan dari Allah yang memberitahukannya kepadaku (tentang jawabannya)."_

قَالَ أَبُو جَعْفَرٍ بْنُ جَرِيرٍ الطَّبَرِيُّ: حَدَّثَنِي ابْنُ عَوْفٍ، حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ ثَوْبَانَ الكَلاعي، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ، قَالَ: أَتَى النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَبْر مِنَ الْيَهُودِ فَقَالَ: أَرَأَيْتَ إِذْ يَقُولُ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ} فَأَيْنَ الخَلْق عِنْدَ ذَلِكَ؟ فَقَالَ: "أَضْيَافُ اللَّهِ، فَلَنْ يُعْجِزَهُمْ مَا لَدَيْهِ"

Abu Ja'far ibnu Jarir At-Tabari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Auf, telah menceritakan kepada kami Abul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sauban Al-Kala'i, dari Abu Ayyub Al-Ansari, bahwa seorang pendeta Yahudi bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam tentang makna firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit. (Ibrahim: 48)_ Ia berkata, "Di manakah manusia pada saat itu?" Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab, _"(Mereka) adalah tamu-tamu Allah, maka hal itu amatlah mudah bagi Allah dengan kekuasaan yang ada di sisi-Nya._

Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Abu Maryam dengan sanad yang sama.
Syu'bah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq bahwa ia telah mendengar dari Amr ibnu Maimun. Barangkali dia mengatakan bahwa Abdullah (Ibnu Mas'ud) berkata, dan barangkali dia tidak menyebutnya. Lalu saya bertanya kepadanya, "Apakah dia menerimanya dari Abdullah?" Ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar Amr ibnu Maimun mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48)_ Bahwa bumi yang lain itu warnanya putih seperti perak lagi bersih, tidak pernah dialirkan darah padanya dan tidak pernah dilakukan suatu dosapun padanya. Pandangan mereka menembus jauh dan suara juru penyeru kedengaran oleh mereka, mereka dalam keadaan tidak beralas kaki dan telanjang, seperti keadaan mereka ketika diciptakan (dilahirkan). Perawi mengatakan, ia menduganya mengatakan bahwa mereka dalam keadaan berdiri, hingga keringat mereka sampai pada mulut mereka.

Telah diriwayatkan pula dari jalur yang lain dari Syu'bah, dari Israil, dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, dari ibnu Mas'ud hal yang semisal. Demikian pula yang diriwayatkan oleh Asim, dari Zur, dari Ibnu Mas'ud dengan sanad yang sama. Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, bahwa Abdullah ibnu Mas'ud tidak menceritakan hal ini. Demikianlah menurut keterangan yang diketengah­kan oleh Ibnu Jarir.

قَالَ الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ الْبَزَّارُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُبَيد بْنِ عَقِيل، حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ أَبُو عَتَّابٍ، حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ} قَالَ: "أَرْضٌ بَيْضَاءُ لَمْ يَسْقُطْ عَلَيْهَا دَمٌ وَلَمْ يُعْمَلْ عَلَيْهَا خَطِيئَةٌ".

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Ubaid ibnu Uqail, telah menceritakan kepada kami Sahl ibnu Hammad Abu Gayyas, telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Ayyub, dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, dari Abdullah, dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam sehubungan dengan makna firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48)_ Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, _"Bumi yang putih, tidak pernah dialirkan darah pada­nya, tidak pernah pula dilakukan suatu dosa pun padanya."_

Kemudian Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, "Kami tidak mengetahui ada orang yang me-rafa'-kannya selain Jarir ibnu Ayyub, sedangkan dia orangnya tidak kuat."

ثُمَّ قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، حدثا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ، عَنْ سِنَانٍ (7) عَنْ جَابِرٍ الجُعْفي، عَنْ أَبِي جُبَيرة عَنْ زَيْدٍ قَالَ: أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْيَهُودِ فَقَالَ: "هَلْ تَدْرُونَ لِمَ أَرْسَلْتُ إِلَيْهِمْ؟ " قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: "أَرْسَلْتُ إِلَيْهِمْ أَسْأَلُهُمْ عَنْ قَوْلِ اللَّهِ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ} إِنَّهَا تَكُونُ يَوْمَئِذٍ بَيْضَاءَ مِثْلَ الْفِضَّةِ". فَلَمَّا جَاءُوا سَأَلَهُمْ فَقَالُوا: تَكُونُ بَيْضَاءَ مِثْلَ النَّقِي

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah ibnu Hisyam, dari Sinan, dari Jabir Al-Ju'fi, dari Abu Jabirah, dari Zaid yang telah menceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam mengirimkan utusan kepada orang-orang Yahudi, lalu beliau bertanya (kepada para sahabatnya), _"Tahukah kalian mengapa saya mengirimkan utusan kepada mereka?"_ Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda bahwa beliau mengirimkan utusannya kepada mereka untuk menanyakan tentang firman-Nya: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48) Sesungguhnya pada waktu itu bumi berwarna putih seperti perak._ Setelah utusan Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam datang kepada orang-orang Yahudi, lalu para utusan itu menanyakan hal tersebut. Mereka (orang-orang Yahudi) menjawab bahwa saat itu bumi berwarna putih seperti perak.

Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ali, Ibnu Abbas, Anas Ibnu Malik, dan Mujahid ibnu Jubair, bahwa kelak di hari kiamat bumi akan diganti dengan bumi dari perak.

Dari sahabat Ali Radhiyallahu Anhu, ia mengatakan bahwa bumi akan menjadi perak dan langit menjadi emas.

Ar-Rabi' telah meriwayatkan dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b yang mengatakan bahwa langit akan menjadi gelap gulita. Abu Ma'syar telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dari Muhammad ibnu Qais sehubungan dengan makna firman-Nya: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48)_ Bahwa bumi menjadi roti, orang-orang mukmin dapat makan dari bawah kaki mereka.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Waki', dari Umar ibnu Bisyr Al-Hamdani, dari Sa'id ibnu Jubair, yakni sehubungan dengan makna firman-Nya: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48)_ Bahwa bumi diganti dengan roti yang putih, orang mukmin dapat makan dari bawah telapak kakinya.

Al-A'masy telah meriwayatkan dari Khaisam yang mengatakan, "Abdullah ibnu Mas'ud pernah mengatakan bahwa bumi pada hari kiamat semuanya berupa api, dan surga ada di belakangnya, kelihatan isi dan perhiasannya, sedangkan manusia ditenggelamkan oleh keringatnya. Keringat mereka telah menenggelamkan mereka, sedangkan mereka masih belum menjalani hisab.

Al-A'masy telah meriwayatkan pula dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Qais ibnus Sakan yang mengatakan bahwa Abdullah Ibnu Mas'ud pernah berkata, "Di hari kiamat kelak seluruh bumi menjadi api, di belakangnya terdapat surga, isi dan perhiasannya kelihatan. Demi Tuhan yang jiwa Abdullah berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya seorang lelaki benar-benar mengucurkan keringatnya, sehingga menenggelamkan telapak kakinya, lalu keringatnya naik sampai ke hidungnya, padahal hisab masih belum dijalaninya." Mereka bertanya, "Mengapa demikian, wahai Abu Abdur Rahman (nama panggilan Ibnu Mas'ud)?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Hal itu terjadi karena pemandangan dan peristiwa yang mereka alami."

Abu Ja'far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Ka'b, sehubungan dengan makna firman-Nya: _(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain, dan (begitu pula) langit. (Ibrahim: 48)_ Langit menjadi gelap gulita, laut berubah menjadi api, dan bumi diganti dengan bumi yang lain.

Di dalam hadis yang diriwayatkan, oleh Imam Abu Daud disebutkan bahwa:

لَا يَرْكَبُ الْبَحْرَ إِلَّا غَازٍ أَوْ حَاجٌّ أَوْ مُعْتَمِرٌ، فَإِنَّ تَحْتَ الْبَحْرِ نَارًا -أَوْ: تَحْتَ النَّارِ بَحْرًا"

_tiada yang menempuh jalan laut kecuali orang yang berperang, atau pergi haji, atau pergi umrah, karena sesungguhnya di bawah laut itu neraka; atau di bawah neraka itu laut._

Di dalam hadis masyhur tentang suwar (sangkakala) dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda:

"تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ، فَيَبْسُطُهَا وَيَمُدُّهَا مَدَّ الْأَدِيمِ الْعُكَاظِيِّ، لَا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا، ثُمَّ يَزْجُرُ اللَّهُ الْخَلْقَ زَجْرَةً، فَإِذَا هُمْ فِي هَذِهِ الْمُبْدَلَةِ"

_Allah mengganti bumi dengan bumi yang lain, begitu pula langit, lalu Dia menggelarkannya dan menghamparkannya sebagaimana seseorang menghamparkan kulit (dari pasar) 'Ukaz, tiada yang rendah, tiada pula yang tinggi. Kemudian Allah menggiring makhluk dengan sekali giring, tiba-tiba mereka telah berada di bumi yang telah diganti itu._

*****

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

{وَبَرَزُوا لِلَّهِ}

_dan mereka semuanya (di Padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah. (Ibrahim: 48)_

Yakni semua makhluk keluar dari kuburannya masing-masing menghadap kepada Allah.

{الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ}

_Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa. (Ibrahim: 48)_

Allah yang mengalahkan segala sesuatu dan menundukkannya, serta tunduklah kepada-Nya semua kepala dan tunduk takutlah kepada-Nya semua akal.

MH 01102021

MEMPERBAIKI DIRI

 Assalamualaikum warohmatullahi Wabarakatuh. Al Jumaah Mubarok 18 jumadi ahkir 1443H 21 januari 20  Manusia setiap hari membuat dosa dan kes...